PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MENULIS CERITA RUMPANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ENTENG KARYANA, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan bermasyarakat kita mengenal dua macam cara

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TALKING CHIPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN BAHASA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Proses belajar tidak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN PEMAHAMAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN A.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

LINGUA. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNNES. Nur Akhlami Faozan dan Wagiran. Info Artikel

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

Penggunaan Modul Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE DALAM PEMBELAJARAN IPS

Universitas Bung Hatta Abstract

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Suhartini & Sukanti 1-11

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN REKORDER SOPRAN MENGGUNAKAN MEDIA MIDI DI SMP MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

SILVIA HANDAYANI. MEGA PUTRI, M.Pd. REDO ANDI MARTA, M.Pd. ABSTRACK

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

METODOLOGI PENELITIAN

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Transkripsi:

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN MENULIS CERITA RUMPANG Enteng Karyana Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Mubiar Agustin dan Isah Cahyani 1 Abstrak : Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Menulis Cerita Rumpang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata. Petelitian tindakan menggunakan model Stepphen Kemmis dan Taggart, yaitu model yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus tindakan. Hasil penelitian yaitu pada siklus pertama yang tuntas dalam kemampuan melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata adalah 10 siswa (33%), pada siklus kedua menjadi 18 siswa (60%), dan pada siklus ketiga menjadi 30 siswa (100%). Dari paparan data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model koopratif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata. Kata kunci : model, kooperatif, menulis, cerita, rumpang Abstract: Application of Model Cooperative Study Using Snap Clatter Media To Improve Picture Story Writing hiatus. The purpose of this research is to improve the ability to write a complete story, especially hiatus hiatus said. Petelitian action Stepphen model Kemmis and Taggart, ie models that start from the planning, action, observation, and reflection. Learning is done in three cycles of action. The results are the first to complete the cycle in a complementary capabilities primarily hiatus hiatus story is told 10 students (33%), in the second cycle to 18 students (60%), and in the third cycle to 30 students (100%). Of exposure to the above data it can be concluded that the application of the model type koopratif clattering studs using media images can improve the ability to write a complete story, especially hiatus hiatus said. Keywords : model, cooperative, writing, story, hiatus. 1 Penulis Penanggung Jawab 1

Enteng Karyana. Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Menulis Cerita Rumpang. PENDAHULUAN Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi satu sama lain. Di dalam masyarakat modern dikenal dua macam berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsung dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak, sedangkan komunikasi tidak langsung melalui kegiatan menulis dan membaca. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresip. Dalam kegiatan menulis harus memperhatikan grafologi, struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan dating secara otomatis, melainkan harus melaluli latihan dan peraktek yang banyak dan teratur.beberapa pengertian menulis yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain, Dalam proses pelaksanaan pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata di Sekolah Dasar Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat ini, ditemukan berbagai permasalahan atau kendala terutama yang terkait dengan strategi yang tepat dalampembelajaran. Adapun permasalahan yang muncul dalam proses aktivitas siswa dan guru tergambar sebagai berikut: Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam keterampilan menulis melengkapi cerita rumpang, peneliti mengadakan observasi dan wawancara di kelas IV SDN Banyuhurip yang ditemukan kesulitan-kesulitan, yaitu: Siswa kurang mampu menulis melengkapi cerita rumpang dengan kata yang tepat atau baku, siswa kurang mampu memadukan kalimat dengan kalimat, sehingga menjadi cerita yang padu, guru tidak memberikan penjelasan secara rinci tentang cara melengkapi cerita rumpang, kurangnya pemahaman siswa terhadap maksud cerita asal (yang ada pada paragraf) sehingga sulit untuk melengkapi kalimat yang kosong menjadi cerita yang padu, dalam kegiatan diskusi tidak melibatkan semua anggota, hanya didominasi oleh satu dua orang saja. kurangnya pengayaan perbendaharaan kata bahasa Indonesia pada diri siswa. Adapun hasil tes awal yang dilakukan berdasarkan perhitungan batas kriteria ketuntasan untuk pembelajaran menulis melengkapi cerita rumpang terutama rumpang kata siswa yang dinyatakan mencapai batas kelulusan berdasarkan data awal sebanyak 6 orang atau 20 % siswa yang dikatakan lulus menurut KKM dan siswa yang tidak mencapai batas kelulusan sebanyak 24 orang atau 80 %. Berdasarkan hasil dari data-data yang di paparkan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pembelajaran melengkapi cerita rumpang di kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat melalui model kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar untuk membantu memberi pemahaman terhadap gambaran cerita yang dimaksud. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis itu sendiri maupun orang lain, pemerataan tanggung jawab akan terpacu apabila semua anggota aktif tanpa menggantungkan diri pada rekannya. Kancing gemerincing memastikan bahwa setiap siswa mendapat kesempatan untuk berperan serta sedangakan penggunaan media gambar itu sendiri untuk membantu pemahaman siswa terhadap gambaran cerita yang dimaksud. 2

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 Berdasarkan pada permasalahan yang berkembang di atas, peneliti memfokuskan kajian penelitian dengan judul Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis dalam Melengkapi Cerita Rumpang terutama rumpang kata di Kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan. Tipe kancing gemerincing merupakan salah satu dari jenis metode struktural, yaitu metode yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Kagan mengemukakan tipe kancing gemerincing dengan istilah talking chips. Chips yang dimaksud oleh kagan dapat berupa benda berwarna yang ukurannya kecil. Istilah talking chips di Indonesia kemudian lebih dikenal sebagai model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, dan dikenalkan oleh Anita Lie. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing menurut Lie (2007:63) : salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain. Pengertian kancing menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sebuah benda kecil yang biasa dilekatkan di baju Menurut Lie (2007: 64), model pembelajaran kooperatif dengan tipe kancing gemerincing, adalah : 1) Guru menyaipkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa juga benda-benda kecil lainnya seperti kacang merah, biji kenari, potongan sedotan, batang-batang lidi, sendok eskrim dan sebagainya, dan juga menyiapkan beberapa buah gambar cerita. 2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapat dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan) 3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus mengeluarkan salah satu kancingnya dan meletakannnya di tengah-tengah kelompoknya. 4) Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka 5) Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagikan kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali. Cerita rumpang adalah cerita yang belum selesai atau cerita yang belum lengkap. Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) merupakan bagian menulis cerita (narasi). Narasi adalah cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa. cerita ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologi), dengan maksud memberi arti kepada sebuah kejadian atau serentetan kejadian, dan agar pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. Bisa dirumpangkan di bagian awal, tengah, dan akhir, kemuadian siswa ditugaskan untuk mengisi bagian yang telah dirumpangkan tersebut sesuai dengan jalan fikirannya masingmasing. Keterkaitan teknik isian rumpang sebagai salah satu teknik membaca yang dialihkan fungsinya ke dalam menulis akan berdampak secara bertahap kepada siswa dalam penguasaan unsur bahasa, 3

Enteng Karyana. Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Menulis Cerita Rumpang. penguasaan kosakata dan maknanya, penguasaan struktur kalimat, pemahaman gaya penulisan, pemahaman konteks cerita dan pemahaman maksud dan tujuan penulisan dalam cerita tersebut. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Metode PTK adalah suatu metode penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Model penelitian dalam pelaksanaan PTK yang digunakan penulis adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto 2006:75-80), dalam bentuk pengkajian berdaur siklus, yang terdiri dari empat tahap yaitu: 1. Perencanaan (Planning) 2. Tindakan (Action) 3. Pengamatan (Observation) 4. Refleksi (Reflection). Dengan demikian penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti merupakan suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan. Adapun bagan modelnya sebagai berikut: REPLECT PLAN OBSERVE ACTION OBSERVE REPLECT ACTION REVISED Gambar 1 Bagan Model Spiral Kemmis dan Taggart (Wiriaatmaja, 2005:66) Subjek penelitian yang dimaksud adalah pihak-pihak atau komponenkomponen yang menjadi sasaran dalam pengumpulan data. Data yang dikumpulkan bersumber dari guru yang sedang mengajar dan perilaku siswa selama pembelajaran melengkapi cerita rumpang dalam pembelajaran menulis siswa kelas IV SDN Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Banyuhurip yang berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. 4

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 Adapun prosedur penelitian secara garis besar meliputi 3 tahap yaitu pra penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan hasil penelitian. Sedangkan untuk pelaksanaan penelitian menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang telah dijelaskan sbelumnya, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas dengan judul penerapan model Kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar untuk meningngkatkan kemampuan menulis dalam melengkapi cerita rumpang ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa RPP, lembar observasi, pedoman wawancara, dan butir-butir soal tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini peneliti melakukan pembahasan tentang hasil-hasil tes belajar siswa dari penelitian yeng telah didapat dan telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu mengenai perencanaan pembelajaran, aktivitas guru, aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar pada materi cerita rumpang. Berdasarkan hasil analisis data hasil tes yang diperoleh dari tindakan siklus I, II, dan III terlihat peningkatan dari semua data yang telah di dapat. Adapun rekapitulasi rata-rata hasil tes belajar yang diperoleh pada setiap siklus dapat di gambarkan sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Tes Siswa Cerita Rumpang Setiap Siklus No. Siklus Post-test 1 siklus I 69,3 2 siklus II 82,9 3 siklus III 96,7 Gambar 2. Garfik Peningkatan Hasil Tes di Siklus I,II, dan III 5

Enteng Karyana. Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Menulis Cerita Rumpang. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan melalui rata-rata nilai posttest yang meningkat pada setiap siklus. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa hanya mencapai 69,3, namun di siklus ke II mengalami peningkatan menjadi 82.9. Setelah dilakukan pembelajaran yang lebih baik dengan perbaikan-perbaikan dari siklus I dan II, hasil belajar siswa pun kembali meningkat menjadi 96.7 Gambar 3. Garfik Ketuntasan Hasil Tes di Siklus I,II, dan III Hasil Belajar siswa pun ditunjukkan dengan siswa yang telah mencapai KKM pada setiap pembelajaran. KKM pada signifikan mencapai 100% atau 30 siswa yang telah lulus KKM. Hasil Pengamatan Belajar pembelajaran matematika di SDN Berdasarkan hasil analisis data hasil Banyuhurip adalah 75. Di siklus I siswa yang lulus KKM mencapai 33% atau 10 siswa yang tuntas belajar, adapun pada pengamatan diskusi yang diperoleh dari tindakan siklus I, II, dan III terlihat peningkatan dari semua data yang telah di siklus II meningkat menjadi 60% atau 18 dapat. Adapun rekapitulasi hasil siswa yang tuntas belajar. Sedangkan di siklus III terjadi peningkatan yang cukup pengamatan belajar yang diperoleh pada setiap siklus dapat di gambarkan sebagai berikut : Table 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tiap Siklus No Siklus Baik Cukup Kurang 1 Siklus I 47 % 37 % 16 % 2 Siklus II 73 % 27 % 0 % 3 Siklus III 100 % 0 % 0 % 6

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 Gambar 4. Grafik Perbandingan Hasil Pengamatan Aktivitas siswa di Siklus I,II, dan III Dari grafik terlihat rata-rata keseluruhan aspek di siklus I berturut-turut adalah 47% dengan kategori baik, 37% dengan kategori cukup, 16% dengan kategori cukup. Siklus II mengalami peningakatan 73 % dengan kategori baik dan 27% dengan kategori cukup. pada siklus III meningkat menjadi 100% dengan kategori baik. Table 4.12 Hasil Observasi Kinerja Guru Tiap Siklus Sedangkan dari hasil pengamatan kinerja guru yang dilaksanakan tiap siklus juga mengalami peningkatan tiap siklusnya. Adapun rekapitulasi hasil pengamatan kinerja guru yang diperoleh pada setiap siklus dapat di gambarkan sebagai berikut : No Siklus Baik Cukup Kurang 1 Siklus I 33 % 67 % 0 % 2 Siklus II 76 % 24 % 0 % 3 Siklus III 90 % 10 % 0 % 7

Enteng Karyana. Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Menulis Cerita Rumpang. Gambar 5. Garfik Perbandingan Hasil Pengamatan Kinerja Guru di Siklus I,II, dan III Berdasarkan data diatas dapat dideskripsikan tentang kinerja guru siklus I yakni dapat diketahui bahwa dari 21 sub aspek yang menjadi fokus pengamatan baru 7 aspek atau 33% yang berhasil dilakukan guru dengan interprestasi baik. Sedangkan sub aspek dengan interprestasi cukup berjumlah 14 sub aspek atau 67% dan tidak ada sub aspek yang mendapatkan interprestasi kurang. Siklus II yakni dapat diketahui bahwa dari 21 sub aspek yang menjadi fokus pengamatan 77% yang berhasil dilakukan guru dengan interprestasi baik,ini mengalami peningkatan. Sedangkan sub aspek dengan interprestasi cukup sebesar 24% dan tidak ada sub aspek yang mendapatkan interprestasi kurang. Siklus III yakni dapat diketahui bahwa dari 21 sub aspek yang menjadi fokus pengamatan 90% yang berhasil dilakukan guru dengan interprestasi baik,ini mengalami peningkatan. Sedangkan sub aspek dengan interprestasi cukup sebesar 10% dan tidak ada sub aspek yang mendapatkan interprestasi kurang Setelah pembelajaran berakhir kemudian peneliti melakukan wawancara dengan siswa ternyata siswa meningkat kemampuannya dalam melengkapi cerita rumpang kata dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar, sehingga siswa mengalami peningkatan setiap siswa dalam aspek pilihan kata, kepaduan kalimat, dan kepaduan cerita. KESIMPULAN Perencanaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar sudah baik hingga siklus III dengan mengacu pada KTSP. Pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing pada materi menulis melengkapi cerita rumpang dikelas IV sudah terlaksana dengan baik berdasarkan hasil observasi pada siklus I, II, dan III dengan mengacu pada tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe kancingggemerincing menggunakan media gambar. Peningkatan hasil belajar menulis melengkapi cerita rumpang dengan model 8

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing sudah mencapai target peneliti dengan peningkatan dari siklus I, II, dan III. Peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari hasil belajar kognitif dan afektif siswa. Pada siklus I rata-rata hasil belajar kognitif siswa mencapai 69,2, siklus II meningkat menjadi 82,9 dan siklus III mencapai 96,7. Sedangkan untuk rata-rata ranah afektif siswa dalam kategori baikdi siklus I mencapai 47%, pada siklus II meningkat menjadi 73 dan siklus III mencapai 100%. Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba memberikan saran atau rekomendasi sebagai berikut : Dengan adanya penggunaan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar yang telah dilaksanakan di kelas IV SDN Banyuhurip, diharapkan dapat menjadi pembelajaran menulis terutama menulis melengkapi cerita rumpang, bagi siswa yang mendapat kesulitan yang sama dalam menulis. Untuk dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar atau menggunakan model yang lain dalam mengatasi masalah siswa, guru harus lebih kreatif dan inovatif. Agar dapat menggunakan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar dengan baik maka diperlukan suasana yang tenang dan nyaman baik bagi guru maupun bagi siswa. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran menulis terutama menulis melengkapi cerita rumpang, maka pihak sekolah dan dinas yang terkait di dalamnya untuk memberikan sumbang saran dan pendapatnya agar pembelajaran ini berlangsung sesuai dengan tuntutan kurikulum. Adanya pembinaan dan pelatihan yang intensif kepada guru-guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran khususnya dalam menulis. Sekolah perlu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemampuan menulis terutama menulis melengkapi cerita rumpang dan perlu memberikan pembelajaran yang relevan dengan permasalahan yang terjadi di sekolah. Semoga orang yang membaca hasil penelitian tindakan kelas ini dapat termotivasi untuk melakukan penelitian.semoga hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan menggunakan media gambar sebagai tindakan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Darmadi, kaswan.2008. Bahasa Indonesia untuk SD Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Djuanda, Dadan. 2008. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung : Pustaka Latifah Guntur Tarigan, Henry. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Harjasujana, Akhmad Slamet. 1996. Membaca 2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. 9

Enteng Karyana. Penerapan Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Menggunakan Media Gambar Untuk Meningkatkan Menulis Cerita Rumpang. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Lie, Anita. 2007. Cooperative Leraning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Grasindo Rose, Colin. (2002). Accelerated Learning. Bandung : Yayasan Nuansa Cendikia Rusyana, I. 1998. Buku Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta : Karunika. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara Wiraatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya 10