I. PENDAHULUAN. cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi

dokumen-dokumen yang mirip
RELATIONSHIP AMONG BODY MASS INDEX AND HEMOGLOBIN RATE WITH LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

I. PENDAHULUAN. Prestasi belajar ini dipengaruhi oleh faktor endogen (keadaan jasmani, panca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. nasional, karena masalah kesehatan menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan manusia. (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu aset sumber daya manusia di masa depan yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun sanitasi lingkungan yang buruk, maka akan menyebabkan timbulnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. dengan sekitar 4,5 juta kasus di klinik. Secara epidemiologi, infeksi tersebut

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. ancaman global untuk kesehatan dan perkembangan di seluruh dunia, karena

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR MUHAMMAADIYAH PUJOTOMO DI KELURAHAN PANDANSARI MERTOYUDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi. penerus bangsa yang potensinya perlu terus dibina dan dikembangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. memberikan asupan energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Tujuan. penerus harus disiapkan sebaik-baiknya. Salah satu faktor yang

GAMBARAN ANEMIA DAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) PADA SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN IMAM SYUHODO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmito W. (2010) Sistem kesehatan. Rajawali Pers : Jakarta.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 (Hardinsyah, 2012). Menurut

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB V PEMBAHASAN. tersebut sering terpapar gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari gas

BAB I LATAR BELAKANG. Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan aset bangsa. Dari data terbaru yang dikeluarkan United. negara (1). Menurut UNESCO pada tahun 2012, dari 120 negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Hilman Firmansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, masalah gizi perlu mendapatkan perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. setelah proses berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. fenomena baru di Indonesia. Selain berperan sebagai ibu rumah. tangga, banyak wanita berpartisipasi dalam lapangan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, cerdas, produktif dan mandiri. Meningkatkan status gizi penduduk

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, bidang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. obesitas yang meningkat terus-menerus. Obesitas ini menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KADAR HB DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID SD NEGERI NO LOBUTUA KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah. remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan perkembangannya.

The Relationship Of Emotional Quotient And Nutritional Status With Learning Achievement On 22 nd Junior High School Bandar Lampung Student

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran

BAB I PENDAHULUAN. diri menjadi multi kompetensi manusia harus melewati proses pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bekal hidup di dunia untuk mengejar masa depan. Kata belajar bukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas SDM terutama yang terkait dengan kecerdasan, produktivitas, dan kreativitas. Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan SDM yang sehat, cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil atau taraf siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, ketrampilan, dan pengetahuan yang kemudian akan diukur dan dinilai dalam bentuk angka atau pernyataan. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologis dan psikologis. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial dan non sosial. Faktor pendekatan belajar terdiri dari pendekatan tinggi, sedang, dan rendah (Syah, 2010).

2 Faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain kadar hemoglobin, kondisi umum jasmani, status gizi dan tonus otot. Ada pengaruh langsung secara bermakna antara status gizi dan kadar hemoglobin terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA N 6 Denpasar (Syah 2010; Sukawana 2007). Anak malnutrisi memiliki rata-rata nilai IQ 22,6 poin lebih rendah dibandingkan anak berstatus gizi baik. Malnutrisi pada anak akan mengganggu sistem informasi di dalam otak. (Puspitasari dkk, 2011). Anakanak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah anakanak yang tidak kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran (Wijayanti, 2005). Selain status gizi, terdapat banyak penelitian yang menyatakan adanya hubungan antara kadar hemoglobin dan prestasi belajar. Pada masa perkembangan anak, kadar hemoglobin akan mempengaruhi pencapaian kognitif dan Performance Intelligence Quotient yang meliputi aspek memori spasial, kemampuan visual-persepsi, dan ketrampilan psikomotor (Ai et al., 2012). Menurut Kartini dkk (2000), ada perbedaan yang bermakna rerata skor kognitif antara murid yang anemia dengan murid yang tidak anemia, di mana rerata skor kognitif pada murid yang tidak anemia lebih tinggi dibanding murid yang anemia. Kadar hemoglobin yang rendah akan berpengaruh

3 terhadap kemampuan berpikir, karena kadar hemoglobin yang rendah akan menyebabkan transport oksigen ke otak menjadi berkurang. Kemampuan berpikir yang rendah akan mempengaruhi kemampuan kogintif dan prestasi belajar. Menurut Indrayani dkk (2013), tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar Hb dengan prestasi belajar pada anak kelas 4 dan 5 SD di Kelurahan Maasing Kecamatan Tuminting Kota Manado. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar atau prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh kadar hemoglobin darah. 1. 2 Perumusan Masalah Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain kadar hemoglobin, kondisi umum jasmani, status gizi yang salah satunya ditentukan dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh dan tonus otot (Slameto 2010; Syah 2010). Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi anak dengan kemampuan kognitif anak sekolah dasar di daerah endemis GAKI (Puspitasari dkk,2011). Kadar hemoglobin yang rendah akan berpengaruh terhadap kemampuan berpikir, karena kadar hemoglobin yang rendah akan menyebabkan transport oksigen ke otak menjadi berkurang. Kemampuan

4 berpikir yang rendah akan mempengaruhi kemampuan kogintif dan prestasi belajar (Kartini dkk, 2000). Dari permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan sebuah rumusan masalah sebagai berikut: Adakah hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Kadar Hemoglobin terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Kadar Hemoglobin terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran Indeks Massa Tubuh Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung 2. Mengetahui gambaran Kadar Hemoglobin Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung 3. Mengetahui gambaran Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung 4. Mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Kadar Hemoglobin terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung

5 1.4 Manfaat 1.4.1 Manfaat Praktis 1. Bagi peneliti, dapat mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Kadar Hemoglobin terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung 2. Bagi responden, dapat memahami bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya status gizi dan kadar hemoglobin sehingga mereka mengetahui bahwa harus menjaga asupan nutrisi bagi tubuhnya agar selalu cukup dan seimbang. 3. Bagi sekolah, dapat turut mendukung segala faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa termasuk dalam aspek gizi. 4. Bagi masyarakat, dapat memahami betapa pentingnya asupan nutrisi yang cukup bagi anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. 5. Bagi Peneliti lain, dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Teoritis Dapat turut mengembangkan ilmu kedokteran, khususnya bidang Ilmu Gizi.

6 1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teori internal eksternal pendekatan belajar fisiologis jasmani tonus alat indra lelah IMT Hb psikologis IQ sikap minat bakat motivasi perhatian kesiapan lingkungan sosial keluarga sekolah masyarakat nonsosial rumah peralatan alam cuaca waktu pendekatan tinggi pendekatan sedang pendekatan rendah nutrisi & transport O 2 prestasi belajar Gambar 1. Kerangka Teori Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar (Syah 2010; Slameto 2010)

7 1.5.2 Kerangka Konsep Variabel bebas Variabel terikat Indeks Massa Tubuh Prestasi Belajar Kadar Hemoglobin Gambar 2. Kerangka Konsep Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Kadar Hemoglobin terhadap Prestasi Belajar 1.6 Hipotesis Ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan kadar hemoglobin terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.