BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas. mengalami penurunan beberapa tahun terakhir.
|
|
- Glenna Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Pada Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas tahun ajaran 2012/2013, tingkat kelulusan siswa menurun dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Rendahnya prestasi belajar memiliki kaitan dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Menurut laporan United Nations Development Programme tahun 2011, kualitas sumber daya manusia Indonesia menempati urutan ke-124 dari 187 negara di dunia (Kompas, 18 November 2011). Prestasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebugaran jasmani. Pada usia remaja, kebugaran jasmani merupakan hal yang kurang mendapat perhatian. Menurut McGowan (2001) kebugaran jasmani merupakan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Komponen kebugaran jasmani yang dapat dijadikan indikator antara lain kekuatan (strength) 1
2 dan kecepatan (speed). Kebugaran jasmani bermanfaat untuk menunjang aktivitas kerja fisik yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar. Kebugaran jasmani memiliki kaitan dengan antropometri atau ukuran tubuh. Pada penelitian ini indikator antropometri yang digunakan yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), membutuhkan 2 hal yaitu berat tubuh dan tinggi tubuh yang pengukurannya dapat dilakukan secara akurat. Indeks Massa Tubuh dapat digunakan sebagai penilaian status gizi pada orang dewasa, berat tubuh menggambarkan status gizi masa kini, sedangkan tinggi tubuh menggambarkan status gizi masa lampau. Indeks Massa Tubuh juga dapat digunakan untuk penilaian obesitas yang memiliki kaitan dengan beberapa kondisi kesehatan seperti gangguan cardiovascular, metabolic, pulmonary, skeletal, dan psychosocial (Rauner et al., 2013), padahal masa remaja merupakan masa pertumbuhan cepat dan terjadi perubahan drastis pada komposisi tubuh yang bila tidak dikendalikan dapat menyebabkan obesitas. Penelitian oleh Utari tahun 2007, anak usia tahun, dari Asian Committee on Standardization of 2
3 Physical Fitness Test (ACSPFT) 60% subyek memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang sekali. Tidak ada satu subyek pun yang memiliki tingkat kebugaran jasmani baik sekali. Kebanyakan anak laki-laki memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang sekali yaitu 58,7%, begitu pula dengan anak perempuan yang kebanyakan memiliki tingkat kebugaran jasmani kurang sekali yaitu 61,8%. Penelitian ini dilakukan di SMA Taruna Nusantara karena sekolah tersebut memiliki sistem pembelajaran yang berbeda. Sistem tersebut erat kaitannya dengan program pembelajaran fisik yang dilakukan secara rutin. Setiap siswa mendapatkan perlakuan dan fasilitas yang sama seperti asupan nutrisi, aktivitas harian, dan jadwal kegiatan yang sama. Keadaan tersebut dapat mengurangi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil akhir penelitian. Di Indonesia penelitian mengenai korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan komponen kebugaran jasmani yaitu kekuatan (kekuatan genggam tangan) dan kecepatan (waktu tempuh lari 100 meter) pada remaja belum pernah dilakukan dengan subyek, lokasi, dan variabel yang sama, oleh karena itu penelitian ini penting untuk dilakukan. 3
4 I.2 Perumusan Masalah 1. Apakah ada korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kekuatan genggam tangan pada remaja usia tahun di SMA Taruna Nusantara? 2. Apakah ada korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan waktu tempuh lari 100 meter pada remaja usia tahun di SMA Taruna Nusantara? I.3 Tujuan Penelitian Mengetahui korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kekuatan genggam tangan dan waktu tempuh lari 100 meter pada remaja usia tahun di SMA Taruna Nusantara. I.4 Keaslian Penelitian Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Utari pada tahun 2007 dengan judul Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia Tahun. Perbedaan dengan penelitian diatas subyek yang digunakan adalah remaja usia tahun, sedangkan pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah remaja usia tahun. Pada penelitian diatas indikator kebugaran jasmani yang digunakan adalah tes ACSPFT, sedangkan indikator kebugaran jasmani yang peneliti gunakan adalah tes kekuatan genggam tangan dan waktu tempuh lari 100 meter. 4
5 Penelitian serupa lainnya pada tahun 2010 oleh Adrianto dan Ningrum dengan judul Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja. Perbedaan dengan penelitian tersebut variabel yang diteliti adalah status gizi dengan produktivitas kerja, sedangkan variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian Korelasi Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kekuatan Genggam Tangan Dan Waktu Tempuh Lari 100 Meter Pada Remaja Usia Tahun Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara dilakukan dengan subyek, lokasi, dan variabel penelitian yang berbeda sehingga belum pernah dilakukan sebelumnya. I.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi kalangan akademisi Penelitian diharapkan memberikan dasar informasi ilmiah tentang korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan kekuatan genggam tangan dan waktu tempuh lari 100 meter pada remaja usia tahun di SMA Taruna Nusantara. 5
6 2. Bagi SMA Taruna Nusantara Penelitian diharapkan memberikan data indikator antropometri yaitu Indeks Massa Tubuh dan komponen kebugaran jasmani yaitu kekuatan genggam tangan dan kecepatan yang diukur dari waktu tempuh lari 100 meter, sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memaksimalkan prestasi siswa yang dipengaruhi oleh aspek kebugaran jasmani. 6
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan zaman seperti sekarang ini dan arus globalisasi sangatlah mempengaruhi kehidupan setiap individu di Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik ditinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa anak dan remaja adalah masa dimana manusia. mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik secara
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masa anak dan remaja adalah masa dimana manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik secara pesat. Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Masa remaja adalah periode yang signifikan pada. pertumbuhan dan proses maturasi manusia.
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masa remaja adalah periode yang signifikan pada pertumbuhan dan proses maturasi manusia. Saat remaja inilah terjadi perubahan yang akan membentuk pola orang dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Fauzi Mukti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan suatu pekerjaan fisik yang dikerjakan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang sangat berarti. Artinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Adanya pergeseran budaya dari budaya gerak menjadi budaya diam menyebabkan terjadinya permasalahan pada aspek kesegaran jasmani. Hal ini disebabkan oleh dampak teknologi
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012
HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012 Mulinatus Saadah 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga yang popular dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Bahkan masyarakat Indonesia sudah melekat kecintaanya terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Epidemi obesitas adalah kencenderungan global dan. menjadi perhatian khusus pada anak-anak. Beberapa isu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Epidemi obesitas adalah kencenderungan global dan menjadi perhatian khusus pada anak-anak. Beberapa isu penting telah menjadi bahan diskusi pada beberapa penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di DIY memiliki proporsi sebesar 42,1% untuk perilaku sedentari <3 jam,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DIY memiliki proporsi penduduk usia 10 tahun yang jenis aktivitas fisiknya kurang aktif sebesar 20,8%. Perilaku sedentari usia 10 tahun di DIY memiliki proporsi sebesar
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii HALAMAN PERNYATAAN...iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Olahraga adalah segala bentuk aktivitas fisik kompetitif yang biasanya dilakukan melalui partisipasi santai atau terorganisi, bertujuan untuk menggunakan, memelihara
Lebih terperinciBAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi
47 BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi Pada bab ini, akan dipaparkan hasil penelitian serta interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Akan dijabarkan gambaran umum responden dan hasil dari analisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi membawa berbagai dampak perubahan gaya hidup. Sebagian besar dari aktivitas telah digantikan oleh teknologi yang secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di. berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi pada era globalisasi terjadi di berbagai bidang. Hal ini berdampak pada penurunan aktivitas fisik di berbagai kalangan usia. Data susenas (Survei
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI
TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat indeks kesegaran jasmani merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur secara berkala. Manusia yang sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan
Lebih terperinciGAMBARAN KESEGARAN JASMANI PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN ANEMIA
ABSTRACT GAMBARAN KESEGARAN JASMANI PADA REMAJA LAKI-LAKI DENGAN ANEMIA Dewi Permaesih 1 dan Rosmalina 1 1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor, Badan Litbang,DepKes RI Physical fitness is needed
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Boyolali yang berada di Provinsi Jawa tengah dengan luas wilayah mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif, penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK
ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK Stephani Yaneˡ, Zainal Arifin², Mira Fuzita³ 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).
74 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepakbola membutuhkan daya tahan fisik yang tinggi untuk melakukan aktifitas secara terus menerus dalam waktu lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODUL KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) SEKOLAH DASAR
1 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODUL KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI (PENJAS) SEKOLAH DASAR THE EFFECTIVENESS OF HEALTH MODUL TO INCREASE KNOWLEDGE OF PHYSICAL EDUCATION TEACHERS
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... ix KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciPERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI
PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciGIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes Introduction Gizi sec. Umum zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan memperbaiki jaringan tubuh. Gizi (nutrisi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan oleh banyaknya klub-klub sepak bola yang ada dan penggemar yang tidak sedikit.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kesegaran Jasmani 2.1.1. Definisi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani sering juga disebut kebugaran jasmani atau physical fitness. Kesegaran jasmani merupakan hal yang rumit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena baru di Indonesia. Selain berperan sebagai ibu rumah. tangga, banyak wanita berpartisipasi dalam lapangan pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi bukan merupakan fenomena baru di Indonesia. Selain berperan sebagai ibu rumah tangga, banyak wanita berpartisipasi dalam lapangan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR Iis Mega Arianti, Winarni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak didalam tubuh yang lebih dari normal sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang dapat mengurangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bolabasket banyak digemari oleh masyarakat seluruh dunia termasuk di Indonesia. Olahraga ini pertama kali dikenalkan di negara Amerika Serikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dekade terakhir. Overweight dan obesitas menjadi masalah kesehatan serius
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi overweight dan obesitas telah meningkat selama tiga dekade terakhir. Overweight dan obesitas menjadi masalah kesehatan serius sejak awal abad ke-21 (WHO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efesien tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH M. ASRAR RIDHO A1D408116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciSpecific Dynamic Action
Kebutuhan Energi Besarnya kebutuhan energi tergantung dari energi yang digunakan setiap hari. Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen penggunaan energi. Komponen-komponen
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY
1 Tingkat Kesegaran Jasmani... (Taradita Larasati) TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY LEVEL OF PHSYCIAL FITNESS UKM TENNIS ATHLETE Oleh: Taradita Larasati, Fakultas Ilmu Keolahragaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak sakit akan tetapi juga tidak sehat. Memasuki era globalisasi, Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, sebagian besar atau 50% penduduk Indonesia dapat dikatakan tidak sakit akan tetapi juga tidak sehat. Memasuki era globalisasi, Indonesia menghadapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. playstation, dan yang saat ini digemari anak dan remaja sekarang yaitu game
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan zaman telah mengantarkan kita pada era modernisasi dimana segala sesuatu serba praktis dan instan. Hampir semua peralatan yang diperlukan manusia saat
Lebih terperinciSehat dan bugar merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk meraihnya diperlukan aktivitas fisik yang menyenangkan dan dalam jangka waktu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebugaran jasmani merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1 Pengertian Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keolahragaan. Kesegaran jasmani biasa diucapkan dengan
Lebih terperinciLEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN. Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan.
Lampiran 1. LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN Penelitian yang berjudul : Hubungan status gizi dengan tingkat kebugaran pada siswa kelas XI SMAN 1 Palimanan. Bahwa : Saya... Kelas... Menyatakan : Bersedia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor utama yang diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran, selain itu olahraga juga dapat ditunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus pembinaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi. masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia telah meningkat hampir dua kali lipat antara tahun 1980 dan 2008.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 30% dan angka kejadiannya lebih tinggi pada negara berkembang. 1 Menurut. diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan kelainan metabolik yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang bermakna. Cameron dkk memperkirakan prevalensi sindrom
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cerdas, dan produktif (Adisasmito, 2010). Kualitas sumber daya manusia dapat dilihat salah satunya melalui prestasi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan sebagai akibat keseimbangan antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang diekskpresikan dalam
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL DENGAN LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN VO2Max PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMenurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 darinegara-negara lain di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan investasi bangsa, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada tahun 2012 belum begitu menggembirakan. Dari data terbaru yang dikeluarkan United
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i ABSTRAK... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii PENGESAHAN SKRIPSI... iv SURAT PERNYATAAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KOMPOSISI TUBUH (INDEKS MASSA TUBUH) SISWA KELAS XI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebugaran jasmani yang baik bagi setiap individu dapat menunjang proses dan hasil belajar siswa, terlebih dapat mendukung pula prestasi-prestasi lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang berawal dari usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun. Remaja sebagai golongan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia memerlukan gerak dalam kehidupannya sebagai pertanda kehidupan, bergerak dalam hal kegiatan sehari-hari merupakan serangkaian aktivitas jasmani seperti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN MASUK 2012
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN MASUK 2012 Baso Ekoparman*, I Nyoman Widajadnja**, * Mahasiswa Program
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI
KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI 1. Definisi kebugaran jasmani 2. Komponen kebugaran jasmani 3. Permasalahan kebugaran jasmani 4. Kiat/cara mencapai keb. jasmani DEFINISI KEB. JASMANI Kebugaran jasmani (Physical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness).
Lebih terperinciPROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Profil Kondisi Fisik (Billy Damara) 3 PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA THE PHYSICAL CONDITION PROFILE OF SPORT SCIENCE PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti saat ini, banyak cara orang melakukan kegiatan olahraga, baik yang dilakukan diluar ruangan maupun didalam ruangan, ada yang melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sarana mencapai salah satu tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat butir ketiga yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalam tubuh. Kebutuhan zat gizi berkaitan erat dengan masa. perkembangan yang drastis. Remaja yang asupan gizinya terpenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap gizi, oleh karena itu remaja perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Pertumbuhan pada remaja berlangsung secara cepat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegemukan merupakan masalah serius yang dihadapi di dunia, karena terus meningkat disemua negara. Tahun 2014, sebanyak 39% penduduk dewasa ( 18 tahun) menderita kegemukan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN 2012-2013 Abdi Ridwanda S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mengakibatkan perilaku penduduk berubah dan menimbulkan ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan aktivitas yang lebih banyak kurang gerak sehingga
Lebih terperinciTes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB)
Lampiran 1. Tes Status Gizi Tes ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui Indeks Masa Tubuh (IMT). Tes ini meliputi: 1. Pengukuran Tinggi Badan (TB) 2. Pengukuran Berat Badan (BB) Peralatan tes antara lain:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negatif terhadap kehidupan. Dilihat dari dampak positif, teknologi membuat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang cepat dan signifikan di segala bidang menuju pada keadaan yang
Lebih terperinciHALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... i ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...xiii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktifitas fisik atau jasmani yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan kebugaran dan stamina tubuh. Salah satu cabang olahraga yang banyak digemari
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator dari kemajuan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu memanfaatkan perkembangan ilmu kesehatan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebugaran dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani kegiatannya. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai Perbandingan Antara Lansia Yang Melakukan Olahraga Jalan Kaki dengan Tenis terhadap Kebugaran Jasmani (Health Related Physical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Olahraga telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Olahraga bertujuan untuk memperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sesuai dengan tujuuannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian. pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2011.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri I Selaganggeng Purbalingga. Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Indeks Masa Tubuh 2.1.1. Defenisi Indeks Masa Tubuh Indeks Massa tubuh (IMT) adalah alat ukur paling umum yang digunakan untuk mendefenisikan status berat badan anak, remaja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi banyak perubahan baik fisik yaitu pertumbuhan yang sangat cepat (growth spurt) dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2011). Menurut Departemen Kesehatan RI (2007),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Perencanaan penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang pencapaian tujuan. Perencanaan atau metode yang baik adalah mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas fisik atau disebut juga aktivitas eksternal ialah suatu rangkaian gerak tubuh yang menggunakan tenaga atau energi. Jenis aktivitas fisik yang sehari-hari dilakukan
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap insan manusia membutuhkan olahraga untuk menunjang kebutuhan jasmaninya dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan
Lebih terperinci1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam olahraga permainan dibutuhkan kondisi fisik yang baik, seperti pada cabang olahraga futsal. Futsal adalah permainan sepakbola beregu (tim) yang dimainkan
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK
EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK Henri Gunawan Pratama Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi STKIP
Lebih terperinciLAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT
LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA SMA KABUPATEN DAMASRAYA OLEH : NIKMATULLAH WAHIDA, S.ST (NIDN : 9910677048) YUNEFIT ULFA, S.ST (NIDN : 10230685028) PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia saat ini telah memasuki era baru yaitu era reformasi dengan ditandai oleh adanya perubahan-perubahan yang cepat disegala bidang menuju kepada keadaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola sangat cepat sehingga begitu populer dan mendunia di berbagai lapisan masyarakat. Sepak bola merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di zaman modern ini. Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit dimana terjadi penimbunan lemak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keberadaanya. Sejak tahun 1970 para pembuat kebijakan pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan erat antara makanan dengan kesehatan manusia telah lama diakui keberadaanya. Sejak tahun 1970 para pembuat kebijakan pembangunan didunia menyadarai bahwa arti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air memenuhi sekitar 60-65% berat badan orang dewasa. Kandungan air tubuh (body water) berbeda antar manusia tergantung proporsi jaringan otot dan jaringan lemak
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Syarat Memperoleh. Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi. Disusun Oleh : DEWI PUTRI WULANDARI NIM: J
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) DENGAN METODE QUEEN S COLLEGE STEP TEST PADA REMAJA USIA 13 15 TAHUN DI SMPN 4 SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA Ahmad Syauqy 1 1 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi email : asqyjbi30@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. a) Lari 6 meter putra Waktu yang diperoleh tercepat 8 detik, paling lmbat 11 detik. Adapun distribusi
Lebih terperinci