BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. commerce Shopee. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

BAB III METODE PENELITIAN. alamat Jalan Rekso Bayan No 1 Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. yang umumnya diperoleh melalui pertanyaan terstruktur (Sekaran, 2006).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah produk Fashion muslimah merek Rabbani.

BAB III METODE PENELITIAN. D.I.Yogyakarta. Sedangkan subjek penelitian adalah Wajib Pajak orang

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah produk Honda PGM-FI. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di D.I. Yogyakarta, yang berlokasi di Purwomartani, Kalasan, Sleman, dan Nitipuran, Yogyakarta. Sedangkan subyek dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana di Ruang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. DIY yang telah diwajibkan menggunakan e-filing dalam menyampaiakn SPT

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. nilai pelanggan terhadap kunjugan ulang tamu hotel dan word of mouth. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen, karena tidak memberi perlakuan (kontrol) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan PT. Sari Warna Asli III,

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Syaodih (2010) survei (survey) digunakan untuk. mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek /Subyek Penelitian Menurut Husein Umar (2005) pengertian obyek penelitian adalah sebagai berikut : Obyek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu. Dalam penelitian ini yang menjadi Obyek penelitian adalah PT. Astra International Motor-HSO Yogyakarta (Dsn. Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman, Yogyakarta). Menurut Arikunto (2006) subyek penelitian adalah: subyek penelitian yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara tentang subyek penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subyek yang akan menjadi subyek penelitian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan suatu fakta atau pendapat. Subyek penelitian ini adalah masyarakat daerah sekitar PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta (Dsn. Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman, Yogyakarta). 31

32 B. Jenis Data Umar (2013) pengertian data dari sudut pandang ilmu sistem informasi sebagai fakta-fakta maupun angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Misalnya produsen suatu produk kosmetik yang ingin mengetahui perilaku konsumen terhadap produk tersebut, maka diadakanlah wawancara atau pengisian kuesioner pada konsumennya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data primer. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat penelitian. C. Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2007) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin memperlajari semua yang ada pada populasi. Teknik Sampling, adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat macam-macam teknik sampling yaitu

33 Probability Sampling dan Non Probability Sampling: pada penelitian ini yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan teknik sampling jenuh (sensus). Pengertian sampling jenuh atau definisi sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal didaerah sekitar PT. Astra International Motor-HSO tepatnya Dsn. Mlati, Ds. Sendangadi, Sleman, Yogyakarta Jadi bisa dikatakan ini adalah dari hasil sensus penduduk yang data nya didapatkan langsung dari Astra dengan seluruh penerima CSR sebagai sampel penelitian. Karena jumpah penerima hanya sebanyak 120 dimana per tahunnya sebanyak 30 penerima CSR dari Astra maka sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari populasi. D. Teknik Pengumpulan Data Metode survei berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini kuisioner di bagikan kepada setiap warga sebagai responden. Adapun alasan yang digunakan dalam metode kuisioner ini sebagai alat pengumpul data dalam penelitian adalah sebagai berikut :

34 1. Interprestasi subyek terhadap pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah sesuai dengan maksud peneliti. 2. Dalam menjawab pertanyaan responden dapat lebih leluasa, karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antar responden dengan peneliti. 3. Data yang terkumpul dapat dengan mudah dianalisa, masing-masing jawaban akan diberi skala nilai sesuai dengan pilihan jawaban. Dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu metode kuisioner dengan menyebar kuisioner ke responden. E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable independen atau variabel bebasnya adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Variabel Independen biasa juga diistilahkan dengan Variabel Stimulus, Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa, Treatment, Risiko, Variable Bebas, dan Variabel Eksogen. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan demikian karena variabel ini bebas dalam mempengaruhi variabel lain.

35 Variabel dependen atau variabel terikatnya adalah Persepsi. Variabel Dependen. Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen, Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat, Variabel Tergantung, dan Variabel Indogen. Variabel Dependen merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. Variabel intervening atau variabel mediasinya adalah Citra Perusahaan.Variabel Mediasi adalah variabel yang bersifat memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel penjelas (independen) terhadap variabel tergantung. Salah satu ciri yang penting adalah bahwa variabel ini tidak dipengaruhi variabel penjelas.variabel ini bias bersifat moderasi murni (pure moderation) atau moderasi semu (quasi moderation)

36 Table 3.1: Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Sub Variabel Indikator 1 Corporate Social Responsibility ( X ) Konsep dimana perusahaan memberikan perhatian terhadap masyarakat dan lingkungan secara terintegrasi dalam operasi bisnisnya dan didalam interaksi mereka dengan stakeholders yang Community Support Diversi Environment Dukungan pada program: 1. kesehatan 2. pendidikan 3. sarana umum 4. bencana alam 5. penyediaan air bersih 6. bantuan yatim piatu 7. kesenian 8. pemberantasa n narkoba perusahaan tidak membedakan konsumen dan calon pekerja dalam hal: 9. gender 10. fisik (cacat) 11. ras-ras tertentu menciptakan lingkungan yang: 12. sehat 13. aman Sumber : Muhadjir dan Qurani (2011) Sumber : Jurnal Muhadjir dan Qurani (2011)

37 Lanjutan Table 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No Variabel Definisi Sub Variabel Indikator Operasional 2 Persepsi (Y) Suatu proses dimana berbagai stimuli dipilih,di organisir dan di interpretasi menjadi informasi yang bermakna. (Muhadjir dan Qurani 2011)) Daya Tangkap Perhatian ( Attention ) Interpretasi 1. kata kata. 2. gambar. 3. symbol. 4. perhatian nasabah terhadap program CSR. 5. keingin-tahuan nasabah terhadap program CSR. 6. pemahaman. 7. pengkategoria n program. 8. kesimpulan terhadap Program. Sumber : Muhadjir dan Qurani (2011) Sumber : Jurnal Muhadjir dan Qurani (2011)

38 Lanjutan Table 3.1 variabel penelitian dan definisi operasional No Variabel Definisi Sub Variabel Indikator Operasional 3 Corporate Image ( Z ) Kualitas Citra perusahaan merupakan cerminan opini konsumen terhadap perusahaan. Sumber : (Muhadjir dan Qurani 2011) Sumber : Jurnal Muhadjir dan Qurani (2011) Kinerja Daya tarik 1. Kualitas pelayanan 2. Perhatian kepada stakeholder 3. Kepercayaan dari para Stakeholder 4. Atribut inovasi 5. Prestasi perusahaan 6. Tata kelola perusahaan 7. Fasilitas 8. Media informasi Sumber : Muhadjir dan Qurani (2011) F. Uji Kualitas Instrumen dan Data Intrumen penelitian (Kuesioner) yang baik harus memiliki persyaratan yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabelitas Kuesioner perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan alat uji validitas dan uji reliabilitas. Karena Validitas dan Reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan reliabel, maka untuk itu, peneliti juga akan melakukan kedua uji ini terhadap instrument penelitian (kuesioner).

39 1. Uji Validitas Menurut Ghozali (2013) Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah uji validitas untuk validitas konstruk (construct validity) yang menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes (Sekaran, 2011). Dikatakan valid jika signifikan (α) < 5% atau < 0,05 (Sekaran, 2011). 2. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2013) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Indikator pertanyaan dikatakan reliabel jika nilai cronbach s alpha > 0,6 (Sekaran, 2011). G. Uji Hipotesis dan Analisis Data Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan AMOS ver. 21.0 Alasan penggunaan alat analisis ini karena adanya beberapa hubungan yang kompleks dari beberapa variabel yang diuji dalam penelitian ini, sehingga pengunaan AMOS ver. 21.0 mengkombinasikan beberapa teknik yang menyertakan analisis faktor, analisis path, dan analisis regresi.

40 Menurut Ferdinand (2005) terdapat tujuh langkah teknik analisis data dalam pemodelan SEM, yaitu: 1. Pengembangan model secara teoritis 2. Menyusun diagram jalur 3. Mengubah diagram jalur menjadi persamaan struktural 4. Memilih matriks input untuk analisis data 5. Menilai identifikasi model 6. Menilai Kriteria Goodness-of-Fit 7. Interprestasi estimasi model Berikut ini penjelasan secara detail mengenai masing-masing tahapan : a. Langkah 1 : Pengembangan Model Berdasarkan Teori Langkah pertama pada pengembangan model SEM adalah pencari atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi terpenting yang kuat. Setelah itu, model tersebut divalidasi secara empirik melalui populasi program SEM. SEM tidak dipakai untuk menghasilkan hubungan kasualitas. Tetapi untuk membenarkan adanya kausalitas teoritis melalui data uji empirik (Ferdinand, 2006). Model persamaan struktural didasarkan pada hubungan kausalitas, dimana 32 perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan variabel lainnya. Kuatnya hubungan kausalitas antara 2 variabel yang diasumsikan peneliti bukan terletak pada metode analisis yang dipilih namun terletak pada justifikasi secara teoritis untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa

41 hubungan antar variabel dengan model merupakan deduksi dari teori. Tanpa dasar teoritis yang kuat SEM tidak dapat digunakan. b. Langkah 2 &3 : Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan struktural Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan diagram jalur dan menyusun persamaan struktural. Ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural yaitu dengan menghubungkan antar konstruk laten baik endogen maupun eksogen menyusun suatu dan menentukan model yaitu menghubungkan konstruk lahan endogen atau eksogen dengan variabel indikator atau manifest. c. Langkah 4: Memilih Jenis Input Matriks dan Estimasi Model yang diusulkan Model persamaan struktural berbeda dari teknik analisis multivariate lainnya. SEM hanya menggunakan data input berupa matrik varian atau kovarian atau metrik korelasi. Data untuk observasi dapat dimasukkan kedalam AMOS, tetapi program AMOS akan merubah dahulu data mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Analisis terhadap data outline harus dilakukan sebelum matrik kovarian atau korelasi dihitung. Teknik estimasi dilakukan dengan dua tahap, yaitu estimasi measurement model digunakan untuk menguji undimensionalitas dari konstruk-konstruk eksogen dan endogen dengan menggunakan teknik Confirmatory Factor Analysis dan tahap Estimasi Structural Equation Model dilakukan melalui full model untuk melihat

42 kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun pada model penelitian. d. Langkah 5 : Menilai Identifikasi Model Struktural Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer, sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini berkaitan dengan masalah identifikasi model struktural. Problem identifikasi adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan melihat hasil estimasi yang meliputi: 1. Adanya nilai standar error yang besar untuk 1 atau lebih koefisien. 2. Ketidakmampuan program untuk invert information matrix. 3. Nilai estimasi yang tidak mungkin error variance yang negatif. 4. Adanya nilai korelasi yang tinggi (> 0,90) antar koefisien estimasi. Jika diketahui ada problem identifikasi maka ada tiga hal yang harus dilihat: besarnya jumlah koefisien yang diestimasi relatif terhadap jumlah kovarian atau korelasi, yang diindikasikan dengan nilai degree of freedom yang kecil, (2) digunakannya pengaruh timbal balik atau respirokal antar konstruk (model non recursive) atau (3) kegagalan saat menetapkan nilai tetap (fix) pada skala konstruk.

43 e. Langkah 6: Menilai Kriteria Goodness-of-Fit Pada langkah ini dilakukan evaluasi terhadap kesesuaian model melalui telaah terhadap kesesuaian model. Berbagai kriteria Goodness-of-Fit, urutannya adalah: 1) Normalitas data 2) Outliers 3) Multicollinearity dan singularity Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off untuk menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak adalah: Likelihood Ratio Chi square statistic (x2) Ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood ratio chi square (x2). Nilai chi square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata ini menghasilkan probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat signifikasi (q). Sebaliknya nilai chi square yang kecil akan menghasilkan nilai probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat signifikasi (q) dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini peneliti harus mencari nilai chi square yang tidak signifikan karena mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi. Program AMOS akan memberikan nilai chi square dengan perintah \cmin dan nilai probabilitas dengan perintah \p serta besarnya degree of freedom dengan perintah \df. Significaned Probability: untuk menguji tingkat signifikan model:

44 a) Chi-square Nilai statistic X 2 -Chi-square digunakan untuk mengukur overallfit sebuah model. Model yang dievaluasi akan dipandang baik apabila nilai dari Chi-square kecil. Semakin kecil nilai Ci-square, maka akan semakin baik sebuah model. Uji beda Chi-square diharapkan menerima hipotesis nol dengan significance probability 0.05. b) RMSEA RMSEA (The root Mean Square Error of Approximation), merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik chi square menolak model dengan jumlah sampel yang besar. Nilai RMSEA antara 0.05 sampai 0.08 merupakan ukuran yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji model strategi dengan jumlah sampel besar. Program AMOS akan memberikan RMSEA dengan perintah \rmsea. c) GFI GFI (Goodness of Fit Index). Indeks ini menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians ppulasi yang terestimasikan dengan rentang nilai antara nol hingga satu.semakin mendekati satu nilai GFI maka semakin baik model tersebut.

45 d) AGFI AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan degree of freedomratio untuk proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.90. Program AMOS akan memberikan nilai AGFI dengan perintah \agfi. e) CMIN / DF CMIN / DFAdalah nilaichi square dibagi dengan degree of freedom. Mengusulkan nilairatio ini < 2 merupakan ukuran Fit. Program AMOS akan memberikan nilai CMIN / DF dengan perintah \cmindf. f) TLI TLI (Tucker Lewis Index) atau dikenal dengan nunnormed fit index (nnfi). Ukuran ini menggabungkan ukuran persimary kedalam indek komposisi antara proposed model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1.0. Nilai TLI yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.90. Program AMOS akan memberikan nilai TLI dengan perintah \tli. g) CFI Comparative Fit Index (CFI) besar indeks tidak dipengaruhi ukuran sampel karena sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan model. Indeks sangat di anjurkan, begitu pula TLI, karena indeks ini relative tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi kerumitan

46 model nilai CFI yang berkisar antara 0-1. Nilai yang mendekati 1 menunjukan tingkat kesesuaian yang lebih baik. Tabel 3.2. Goodness-of-fit indices Goodness-of-Fit-Index X 2 -Chi-squary Cut-off value Diharapkan kecil Significance Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/DF TLI CFI Sumber: Ferdinand (2005) f. Langkah 7 : Interpretasi dan Modifikasi Model Pada tahap selanjutnya model diinterpretasikan dan dimodifikasi. Setelah model diestimasi, residual kovariansnya haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi kovarians residual harus bersifat simetrik. Batas keamanan untuk jumlah residual yangdihasilkan oleh model adalah 1%. Nilai residual value yang lebih besar atau sama dengan 2,58 diintrepretasikan sebagai signifikan secara statis pada tingkat 1% dan residual yang signifikan ini menunjukan adanya prediction error yang substansial untuk dipasang indikator.