BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

BAB II KERANGKA TEORITIK. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan paradigma definisi sosial sebagai

BAB II TEORI TINDAKAN MAX WEBER. Ayahnya adalah seorang birokrat yang menduduki posisi yang relatif penting

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan

BAB II. Tindakan Sosial Max Weber dan Relevansinya dalam Memahami Perilaku. Peziarah di Makam Syekh Maulana Ishak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI. KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND. dianggap relevan untuk mengkaji permasalahan tersebut.

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL MAX WEBER. Pada bab dua ini akan membahas mengenai teori sosiologi yang relevan

BAB II TINDAKAN SOSIAL MARX WEBER. ketuhanan). Ia dididik dengan tradisi idealisme Jerman dan perduli

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Pengaruh Regresi tentang Individu Bergelar Haji terhadap Interaksi. dikonsultasikan dengan r tabel dengan jumlah responden 96

RASIONALITAS MEMILIH SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) (STUDI KASUS DI DESA DINGIL KECMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN)

BAB II PERTUKARAN SOSIAL GEORGE CASPAR HOMANS

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

BAB IV BERKEMBANGNYA TEMPAT WISATA PANTAI DALEGAN DAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA DALEGAN KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL DALAM PERSPEKTIF JAMES S. COLEMAN

PEMANFAATAN DANA PENSIUN DINI UNTUK BERTAHAN HIDUP DI KALANGAN BURUH PT. GUDANG GARAM KEDIRI JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk membimbing anak serta memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik

TEORI SOSIOLOGI KLASIK MAX WEBER

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

BAB IV KESIMPULAN. Dengan harga rata-rata 600 ribu/ Drum (Per Drum berisi 250 liter) 2. Latar belakang masyarakat melakukan penambangan karena faktor

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. Peneliti menggunakan pemikiran dari Max Weber tentang Teori tindakan.

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

PERILAKU PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA (Studi Kasus Guru Sosiologi SMA di Surakarta)

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

TEORI DAN METODOLOGI

POLA PREFERENSI PENDIDIKAN PRASEKOLAH

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Tujuan Instruksional Khusus

Kata kunci : Pembelajaran, LKS, Tindakan Rasionalitas

BAB II KAJIAN PUSTAKA Nilai Sosial tentang Kebersihan dan Sampah. Dalam sosiologi nilai adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan,

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

TINDAKAN SOSIAL IBU TERHADAP ANAK PENGGUNA SMARTPHONE BLACKBERRY

BAB II FUNGSIONALISME STRUKTURAL : ROBERT K. MERTON. pernah kenal berhenti, untuk terus menerus mewujudkan perubahan-perubahan

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBER. dalam Masyarakat Multikultural

BAB V PENUTUP. multikultural pada anak melalui permainan tradisional yang telah peneliti

Makna Pengajian Wisata Rohani MAKNA PENGAJIAN WISATA ROHANI DI MASJID AL-FALAH TUBAN

BAB II. Teori pertukaran George Caspar Homans sebagai Analisa

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

TIPE RASIONALITAS PERILAKU EKONOMI PEDAGANG

Kata kunci : pendidikan keluarga, sikap kemandirian

BAB II STRUKTURAL FUNGSIONAL TALCOTT PARSONT. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktural fungsional

BAB V PENUTUP. frekuensi berbelanja minimal 3x dalam sebulan. Namun mereka. orang tua, yaitu dari hasil kerja sambilan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya. Perubahan tersebut bisa terlihat didalam perilaku atau

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN MATERI SEBAGAI FAKTOR PENDIDIKAN

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. Dra. Indriati Susilo, M.Si

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

Sosiologi dan Antropologi

LAPORAN AKHIR KULIAH LAPANGAN TIPOLOGI SOSIAL

MODEL SOSIALISASI NILAI KEBANGSAAN MELALUI PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DI SMA MUHAMMADIYAH 1 GRESIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini merupakan sifat dasar masyarakat. Perubahan masyarakat tiada hentinya, jika

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang

BAB 4 PENUTUP. pembeli yang melakukan transaksi jual beli secara langsung dan. menerapkan sistem tawar menawar dalam setiap transaksinya.

FAKTOR PENDORONG ORANGTUA MENGIZINKAN ANAKNYA MELAKUKAN PERKAWINAN PADA USIA REMAJA DI DESA AGUNG JAYA KECAMATAN AIR MANJUTO KABUPATEN MUKOMUKO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas maka

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

Pendi Putro Universitas Sebelas Maret

BAB 2 KAJIAN TEORI 1. Konsep LKS (Lembar Kerja Siswa) Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Jurnal Equilibrium. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 1 Mei 2016 ISSN e p Fenomena Plagiarisme Mahasiswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Muhammad Ali), kata pegawai

Perilaku Mahasiswa dalam Menjaga Kebersihan Kampus (Study di Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Riau)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB I PENDAHULUAN. segi sarana dan prasarana (Ajeng, 2012). Pengunjung wisata merupakan

BAB II KERANGKA TEORI. yang ditandai dengan konsumsi terhadap simbol gaya hidup yang sama. Ketika

II. KERANGKA TEORITIS. Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang

BAB II KONSTRUKSI SOSIAL PETER L. BERGER DAN THOMAS LUCKMANN. A. Pengaruh Fenomenologi Terhadap Lahirnya Teori Konstruksi Sosial

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

BAB V REFLEKSI PERUBAHAN. A. Pengaruh Teori Pertukaran terhadap terhadap para Waria di Situbondo

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Teknologi informasi mengubah gaya hidup masyarakat dalam segala

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. modern. Salah satu pasar tradisonal yang masih eksis di Yogyakarta yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain

BAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya sampai mengenai tipe-tipe tindakan sosial.tindakan rasional

Peta Kompetensi Perubahan Sosial

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

Soal Kelas X. Fungsi dan Peran Sosiologi

Rasionalitas Orang Tua Dalam Memilih Lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation

BAB II KAJIAN TEORI. berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tentram dan damai.

Transkripsi:

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL A. Tindakan Sosial Max Weber Teori tindakan sosial merupakan salah satu teori yang dikemukakan oleh Max Weber, dan terdapat pada paradigma Definisi Sosial dari tiga paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku Sosial (B.F Skinner). Kenyataan sosial menurut Weber didasarkan pada definisi subyektif individu dan penilainnya. Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang didasarkan motivasi individu itu sendiri dan tindakan-tindakan sosial. Seorang individu melakukan suatu tindakan karena ia memutuskan untuk melakukannya dan ditujukan untuk mencapai apa yang ia kehandaki. Langkahnya ialah individu memilih sasaran, memperhitungkan keadaan kemudian memilih tindakan. Dari langkah inilah menurut Weber tugas sosiolog adalah menafsirkan tindakan menurut makna subyektif. Tindakan sosial ialah tindakan manusia yang sepanjang tindakannya itu memiliki makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Tindakan sosial dapat dilihat dari sudut waktu sehingga ada tindakan yang diarahkan untuk waktu sekarang, masa lalu dan masa yang akan datang. Dilihat dari sudut sasaran tindakan sosial dapat berupa seorang individu atau sekumpulan orang. Maka sebaliknya, tindakan yang diarahkan kepada benda mati tanpa 36

37 dihubungkan dengan tindakan orang lain bukan merupakan tindakan sosial. 30 Pada teori tindakan sosial ini Weber menggunakan rasionalitas sebagai konsep dasarnya mengenai tipe-tipe tindakan sosial. Tindakan sosial dibedakan menjadi dua yaitu tindakan rasional dan tindakan nonrasional, yang mana tindakan rasional ialah tindakan yang secara sadar bahwa tindakan tersebut dilakukan. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, weber membedakan menjadi empat tipe dengan anggapan semakin rasional tindakan sosial itu maka semakin mudah untuk dipahami. Adapun macam-macam tindakan sosial ialah sebagai berikut : 1. Tindakan Tradisional Tindakan tradisional yakni tindakan yang didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan dalam mengerjakan sesuatu dimasa lalu saja. Atau singkatnya, ditentukan oleh cara bertindak seseorang yang biasa atau sudah umum. Tindakan yang dilakukan karena kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Menurut weber tindakan ini bersifat non rasional. Umumnya tindakan ini biasa dilakukan secara turun-temurun. Disini peneliti ingin memfokuskan kajiannya bahwa masyarakat Kelurahan Kutorejo yang memiliki tempat tinggal disekitar Makam Sunan Bonang bisa melakukan kegiatan ekonomi karena sudah dari dulu mereka memempati tempat tinggal yang berada disekitar makam. 30 George Ritzer. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda Cetakan ke-8, ( Jakarta : Raja Grafindo, 2010). Hal. 38-39.

38 Sehingga kegiatan ini terus dilakukan dari generasi ke generasi karena dianggap dapat menghasilkan keuntungan ekonomis. 2. Rasionalitas Berorientasi nilai Rasionalitas berorientasi nilai yakni tindakan yang ditentukan oleh keyakinan penuh kesadaran yang berada di masyarakat dimana nilai menjadi pedoman perilaku meski tidak aktual dalam kehidupan sehari-hari. Jenis rasio ini biasanya banyak dipengaruhi oleh peresapan nilai keagamaan dan budaya yang benar-benar mendalam. Disini peneliti memfokuskan kajiannya bahwa masyarakat Kelurahan Kutorejo melakukan kegiatan ekonomi disekitar Makam Sunan Bonang dengan penuh kesadaran dilakukannya sendiri dan berharap mendapat nilai keuntungan. Atau singkatnya, keuntungan ekonomis yang menjadi prioritas utama masyarakat Kelurahan Kutorejo agar terwujud kesejahteraan ekonomi masyarakat tersebut. 3. Tindakan Afektif Tindakan afektif ialah Tindakan ini ditentukan oleh kondisi perasaan dan emosi seseorang, tanpa refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar, kurang pertimbangan logis. Menurut Weber tindakan ini tidak rasional. Dengan rasional afektif ini, masyarakat yang berada disekitar Makam Sunan Bonang tanpa disadari mereka sering berziarah ke Makam dengan sendirinya dan merasa kondisi spritualnya lebih damai karena berada di dekat Makam Wali.

39 4. Rasionalitas Instrumental Tindakan diarahkan apabila tujuan, alat dan akibatnya diperhitungkan dan dipertimbangkan secara rasional. Tindakan ini ditentukan oleh harapan terhadap perilaku objek dalam lingkungan dan perilaku manusia lain, harapan-harapan ini digunakan sebagai syarat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan aktor lewat upaya dan perhitungan yang rasional. 31 Disini peneliti akan memfokuskan kajiannya tantang upaya yang dilakukan oleh masyarakat dengan tempat tinggal mereka yang berada disekitar wisata religi Makam Sunan Bonang Tuban, karena peneliti berasumsi bahwa keberdaan wisata religi makam Sunan Bonang Tuban ini tidak akan memberikan kontribusi apa-apa manakala dari aktor atau individu serta masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk bertindak. B. Kesejahteraan Sosial James Midgley James Midgley mendifinisikan kesejahteraan sosial ialah suatu kondisi yang harus memenuhi tiga syarat utama : 1). Ketika masalah sosial dapat dimenej atau diatur dengan baik, 2). Ketika kebutuhan terpenuhi, 3). Ketika peluang-peluang sosial terbuka secara maksimal. Lebih jelasnya ialah sebagai berikut : 1. Setiap orang belum tentu memiliki kemampuan menagement yang baik terhadap masalah soaila yang dihadapi. Kaya atau miskin pasti akan 31 George Ritzer Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi dari Teori Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern cetakan ke-7, ( Yogyakarta : Kreasi Wacana, 201 ). Hal. 137.

40 menghadapi suatu masalah tetapi memiliki kemampuan yang berbeda dalam menghadapi masalah tersebut. Kesejahteraan tergantung kemampuan individu dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah. 2. Setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga menyangkut keamanan, kesehatan, pendidikan, keharmonisan dalam pergaulan dan kebutuhan non-ekonomi lainnya. 3. Adanya peluang sosial. Pemerintah dapat memperbesar peluang sosial dengan meningkatkan program pendidikan maupun menciptakan sistem sosial yang mendukung bagi setiap warganya untuk memperoleh apa yang diinginkannya. 32 Singkatnya, Kesejahteraan sosial dapat terwujud yakni ketika individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat memenuhi tiga syarat utama diatas dengan cara management masalah sosial dilakukan dengan baik, kebutuhan terpenuhi dan ada peluang sosial. Dari kondisi ini maka menurut peneliti teori kesejahteraan sosial yang dikemukaan oleh James Midgley tergolong dalam paradigma fakta sosial. Karena ketika kebutuhan terpenuhi dengan adanya peluang sosial maka menganilisnya melalui realitas sosial. Sehingga teori terkait kesesejahteraan sosial termasuk fakta sosial karena melihat dari realitas sosial. 32 Miftachul Huda. Pekerjaan Sosial & Kesejahteraan Sosial, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009). Hal. 72.

41 Disini peneliti berusaha menggunakan teori kesejahteraan sosial yang memiliki tiga syarat utama agar kesejahteraan ekonomi masyarakat yang memanfaatkan wisata religi Sunan Bonang dapat terwujud. Dalam kondisi ini peneliti memadukan dua teori yakni teori Tindakan Sosial Max Weber dan teori Kesejahteraan Sosial dapat dilihat pada gambar alur pikir peta teori dibawah ini: Gambar 2.1 Alur Pikir Peta Teori Teori Tindakan Sosial Max Weber dan Teori Kesejahteraan Sosial James Midgley Wisata religi dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Kutorejo Tindakan Sosial Max Weber Kesejahteraan Sosial James Midgley - Tindakan Tradisional. - Rasionalitas Berorientasi nilai. - Tindakan Afektif. - Rasionalitas Instrumental. - Management masalah sosial. - Kebutuhan terpenuhi. - Ada peluang Sosial. (Sumber Analisis Peneliti, 2015)

42 Gambar diatas menjelaskan tentang alur teori yang akan di gunakan peneliti di dalam lapangan. Disini peneliti memadukan dua pendekatan teori, yakni teorinya Max Weber tentang tindakan sosial dan teorinya James Midgley tentang kesejahteraan sosial. Alur teori disini, peneliti akan memulai melihat fenomena masyarakat terkait dengan wisata religi dan kesejahteraan sosial masyarakat Kelurahan Kutorejo Kabupaten Tuban, dengan pendekatan teori tindakan sosial dan teori kesejahteraan sosial. Sehingga setelah individu atau masyarakat melakukan tindakan sosial sebagai pilihan hidup dan syarat-syarat kesejahteraan sosial terpenuhi maka akan tercapai yang namanya kesejahteraan ekonomi.