BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

Laju Pendidihan. Grafik kecepatan Pendidihan. M.Sumbu 18. M.Sumbu 24. Temperatur ( C) E.Sebaris 3 inch. E.Susun 3 inch. E.Sususn 2 inch.

BAB IV PROSES PENGUJIAN

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

METODOLOGI PENELITIAN

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.1

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Pembahasan pada sisi gasifikasi (pada kompor) dan energi kalor input dari gasifikasi biomassa tersebut.

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan penelitian pengeringan ikan dengan rata rata suhu

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

III. METODOLOGI PENELITIAN

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER DAN TANPA AIR HEATER UNTUK BEJANA PENGUAP PIPA API

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

Bab IV Data Percobaan dan Analisis Data

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap individu untuk ikut serta di dalamnya, sehingga sumber daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Persiapan bahan baku biodiesel dilakukan di laboratorium PIK (Proses

BAB IV PERHITUNGAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

UNJUK KERJA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIOGAS EFISIENSI TINGGI DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

BAB V DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN. Seperti dijelaskan pada subbab 4.2 diatas, pengambilan data dilakukan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

Remedial UB-2 Genap Fisika Kelas XI Tahun Ajaran 2011 / 2012 P

PEMANFAATAN BIOMASSA KERING (KAYU) SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MENGUJI KERJA PROTOTYPE KOMPOR BIOMASSA

PEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Studi Eksperimen Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Bioetanol Tipe Side Burner dengan Variasi Diameter Firewall

BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dimasa mendatang. Jumlah penduduk yang. sangat tinggi membuat kebutuhan bahan bakar fosil semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

Industri Kimia) Universitas Sumatera Utara selama 2 minggu. Kelapa Sawit) Medan selama 2 minggu.

Studi Eksperimen Distribusi Temperatur Nyala Api Kompor Bioetanol Tipe Side Burner dengan Variasi Diameter Firewall

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

TERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER EMPAT LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS LPG DAN BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PERBANDINGAN BIDANG API ISOTHERMAL KOMPOR ENGKEL DINDING API TUNGGAL DAN DINDING API GANDA BERBAHAN BAKAR BIOETHANOL

POTENSI PENGGUNAAN KOMPOR ENERGI SURYA UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

PENGARUH PENGGUNAAN CETANE PLUS DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMANSI MOTOR DIESEL

Farel H. Napitupulu Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin FT USU. m& = konsumsi bahan bakar (kg/s) LHV = low heating value (nilai kalor bawah) (kj/kg)

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian dan analisa limbah plastik PP (Polypropyline).

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DENGAN MANUAL. data data dari tabel hasil pengujian performansi motor diesel. sgf = 0,845 V s =

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ketika ketergantungan manusia terhadap bahan bakar tak terbarukan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

BAB V PEMBAHASAN Analisis Faktor. Faktor-faktor dominan adalah faktor-faktor yang diduga berpengaruh

LAMPIRAN II PERHITUNGAN. 1 β

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR BIOETANOL TIPE SIDE BURNER DENGAN VARIASI DIAMETER FIREWALL 3 INCI DAN 2.5 INCI

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

Uji kesetimbangan kalor proses sterilisasi kumbung jamur merang kapasitas 1.2 ton media tanam menggunakan tungku gasifikasi

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran suhu incinerator Pada Ruang Bakar utama

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

KALOR. Kelas 7 SMP. Nama : NIS : PILIHAN GANDA. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

Performansi thermal sistem pengering pakaian aliran paksa dan aliran alami memanfaatkan energi pembakaran LPG

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

Pengembangan Teknologi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Dengan Pemurnian Gas Menggunakan Zeolite Pada Variasi Jumlah Tabung

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Instalasi Pengujian Alat pemanas air yang diuji performansinya ditunjukan pada gambar instalasi pengujian di bawah ini. Gambar 4.1 Instalasi pengujian alat pemanas air. Keterangan : 1. Exhaust Fan 2. Barometer 3. Ruang pemanas 4. Termokopel 5. Panci 23

6. Selang gas 7. Tabung LPG 8. Kompor gas 4.2 Persiapan Pengujian Kegiatan utama yang dilakukan pada persiapan pengujian ini yaitu memeriksa kondisi alat pemanas air yang akan diuji dan alat ukur yang akan digunakan. Adapun alat pemanas air yang diuji dan alat ukur yang digunakan diperlihatkan pada gambar 4.1 di atas. 4.3 Prosedur pengujian Prosedur pengujian alat ruang pemanas air diuraikan sebagai berikut : 1. Menghidupkan kompor gas sebagai pemanas air 2. Menghidupkan exchaust fan 3. Mencatat tekanan udara di dalam ruang pemanas 4. Mencatat kenaikan temperatur air hingga mendidih 5. Mencatat lama waktu pemanasan air hingga mendidih 6. Mencatat pemakaian bahan bakar selama pemanasan air 7. Langka-langkah pengujian di atas diulangi untuk tekanan udara yang berbeda dengan pengaturan ventilasi Semua data hasil pengujian ditampilkan pada tabel data pengujian dan selanjutnya digunakan untuk analisis performansi alat pemanas air. Tabel 4.1 Uap Jenuh 24

4.4 Data Pengujian Semua data hasil pengujian ruang pemansan air ditunjukan pada tabel-tabel dibawah ini : A. Data tekanan udara ruang pemanas air Penurunan tekanan ini didapat dari setiap ventilasi ruang pemanas air tertutup Tabel 4.2 Tekanan udara ruang pemanas air No. Bukaan Ventilasi (%) Tekanan udara (kpa) 1 100% 90.87 2 80% 90.84 3 60 % 90.83 4 40% 90.80 5 20% 90.78 6 5% 90.77 B. Data titik didih air Untuk mendapatkan data titik didih air dilakukan enam kali pengujian dengan pengaturan ventilasi dengan pencatatan waktu per lima menit. Pengujian ke-1 Ventilasi terbuka penuh 100% Tempat : Lab UPM Universitas Pasundan Bandung Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2016 Tekanan udara lingkungan sekitar : 90.95 kpa Tekanan udara ruang pemanas air : 90.91 kpa Massa tabung gas kosong Massa tabung gas awal Massa tabung gas akhir Volume air dalam panci : 5.1 kg : 6.98 kg : 6.97 kg : 1 Liter Temperatur air awal : 24.6 C 25

Tekanan udara pengujian pertama : 90.87 kpa Tabel 4.3 Pengujian pertama ventilasi ruang pemanas air terbuka penuh 100% No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 11.45 24.6 2 11.55 75.8 3 12.02 98.5 Pengujian ke-2 Ventilasi tertutup satu 80 % Tempat : Lab UPM Universitas Pasundan Bandung Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2016 Tekanan udara lingkungan sekitar : 90.95 kpa Tekanan udara ruang pemanas air : 90.91 kpa Massa tabung gas awal Massa tabung gas akhir Volume air dalam panci : 6.97 kg : 6.96 kg : 1 Liter Temperatur air awal : 24.2 C Tekanan udara pengujian ke-2 : 90.84 kpa Tabel 4.4 Pengujian kedua ventilasi ruang pemanas air tertutup 80% No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 13.05 24.2 2 13.15 81.5 3 13.25 98.4 26

Pengujian ke-3 Ventilasi tertutup dua tertutup 60% Tempat : Lab UPM Universitas Pasundan Bandung Hari/Tanggal : Kamis,30 Juni 2016 Tekanan udara lingkungan sekitar : 90.95 kpa Tekanan udara ruang pemanas air : 90.91 kpa Massa tabung gas awal Massa tabung gas akhir Volume air dalam panci Tekanan udara pengujian ke-3 : 6.96 kg : 6.93 kg : 1 Liter : 90.83 kpa Temperatur air awal : 25.2 C Tabel 4.5 Pengujian ketiga ventilasi ruang pemanas air tertutup 60% No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 13.30 25.2 2 13.40 85.9 3 13.50 97.8 4 14.00 98.0 Pengujian ke-4 Ventilasi tertutup tiga tertutup 40% Tempat : Lab UPM Universitas Pasundan Bandung Hari/Tanggal : Kamis,30 Juni 2016 Tekanan udara lingkungan sekitar : 91.95 kpa Tekanan udara ruang pemanas air : 91.91 kpa Massa tabung gas awal : 6.93 kg 27

Massa tabung gas akhir Volume air dalam panci : 6.78 kg : 1 Liter Temperatur air awal : 24.6 C Tekanan udara pengujian ke-4 : 90.80 kpa Tabel 4.6 Pengujian keempat ventilasi ruang pemanas air tertutup 40% No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 14.10 24.6 2 14.20 80.2 3 14.30 86.4 4 14.40 97.7 5 14.50 97.9 Pengujian ke -5 Ventilasi tertutup empat 20 % Tempat : Lab UPM Universitas Pasundan Bandung Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2016 Tekanan udara lingkungan sekitar : 91.95 kpa Tekanan udara ruang pemanas air : 91.91 kpa Massa tabung gas awal Massa tabung gas akhir Volume awal air : 6.78 kg : 6.57 kg : 1 Liter Temperatur air awal : 25.2 C Tekanan udara pengujian ke-5 : 90.79 kpa 28

Tabel 4.7 Pengujian kelima ventilasi ruang pemanas air tertutup 20% No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 15.00 25.2 2 15.10 75.6 3 15.20 82.4 4 15.30 87.8 5 15.40 96.9 6 15.50 97.8 Pengujian ke-6 Ventilasi tertutup 5 tertutup 5% Tempat : Lab UPM Universitas Pasundan Bandung Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2016 Tekanan udara lingkungan sekitar : 91.95 kpa Tekanan udara ruang pemanas air : 91.91 kpa Massa tabung gas awal Massa tabung gas akhir Volume air awal : 6.57 kg : 6.30 kg : 1 Liter Temperatur air awal : 25.2 C Tekanan udara pengujian ke-6 : 90.77 kpa Tabel 4.8 Pengujian keenam ventilasi ruang pemanas air tertutup 5% No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 16.00 25.2 2 16.10 74.7 3 16.20 81.2 4 16.30 86.4 29

5 16.40 90.8 6 16.50 96.4 7 17.00 97.2 Pengujian pada lingkungan sekitar Tempat Hari/Tnggal Massa tabung gas awal Massa tabung gas akrir Volume air : Geger kalong tengah N0.30A : Rabu/ 27-Juli-2016 : 5.10 kg : 5.9 kg : 1 liter Temperatur air awal : 27.3 C Tekanan lingkungan sekitar : 90.91 kpa Tabel 4.9 Pengujian pada lingkungan sekitar No. Waktu (Menit) Temperatur air ( C) 1 14.05 27.3 2 14.15 97.1 3 14.20 98.9 4.5 Pengaruh tekanan udara terhadap titik didih air Dari hasil pengujian ruang pemanasan air yang didapat semakin turun tekanan udara ruang pemanasan air maka semakin rendah titik didih air. 30

Tabel 4.10 Pengaruh tekanan udara terhadap titik didih air No. Tekanan Udara Titik didih air ( C) (kpa) 1 90.87 98.5 2 90.84 98.4 3 90.83 98.0 4 90.80 97.9 5 90.79 97.8 6 90.77 97.2 Interpolasi Pengujian ke-1 T = 95 + 90.87 84.55 100 90.87 x (100 95) = 98.46 C Pengujian ke- 2 T = 95 + 90.84 84.55 100 90.84 x (100 95) = 98.43 C Pengujian ke- 3 T = 95 + 90.83 84.55 100 90.83 x (100 95) = 98.42 C Pengujian k- 4 T = 95 + 90.80 84.55 100 90.80 x (100 95) = 98.40 C 31

Titik Didih ( C) Pengujian ke-5 T = 95 + 90.78 84.55 100 90.78 x (100 95) = 98.37 C Pengujian ke- 6 T = 95 + 90.77 84.55 100 90.77 x (100 95) = 98.36 C Tabel 4.11 Interpolasi pengaruh tekanan terhadap titik didih air No. Tekanan Udara (kpa) Titik Didih ( C) 1 90.87 98.46 2 90.84 98.43 3 90.83 98.42 4 90.80 98.40 5 90.79 98.37 6 90.77 98.36 Kurva 4.1 Pengaruh tekanan udara terhadap titik didih air Titik Didih Vs Tekanan Udara 99 98,5 98 97,5 97 Pengujian Teoritis 96,5 90,77 90,79 90,8 90,83 90,84 90,87 Tekanan Udara (kpa) 32

Waktu (Menit) 4.6 Pengaruh tekanan udara terhadap waktu pemanasan air Dari hasil pengujian ruang pemanas air yang dilakukan semakin turun tekanan udara ruang pemanas air maka semakin rendah titik didih air dan semakin lama waktu pemanasan air. Tabel 4.12 Pengaruh tekanan udara terhadap waktu pemanasan air No. Tekanan Udara Waktu (menit) (kpa) 1 90.87 17 2 90.84 20 3 90.83 30 4 90.80 40 5 90.79 50 6 90.77 60 Kurva 4.2 Pengaruh tekanan udara terhadap waktu pemanasan air 80 60 40 20 0 Waktu Vs Tekanan Udara 90.77 90.79 90.80 90.83 90.84 90.87 Tekanan Udara (kpa) 4.7 Pengaruh tekanan terhadap pemakaian bahan bakar LPG Dari hasil pengujian ruang pemanasan air yang dilakukan semakin turun tekanan udara ruang pemanas air maka semakin rendah titik didih air yang memperlambat proses pemanasan. 33

LPG (kg) Tabel 4.13 Pengaruh tekanan terhadap pemakaian bahan bakar LPG No. Tekanan Udara LPG (kg) (kpa) 1 90.87 0.01 2 90.84 0.01 3 90.83 0.03 4 90.80 0.15 5 90.79 0.21 6 90.77 0.27 Kurva 4.3 Pengaruh tekanan terhadap pemakaian bahan bakar LPG 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 LPG Vs Tekanan Udara 90.77 90.79 90.80 90.83 90.84 90.87 Tekanan Udara(kPa) 4.8 Pengaruh tekanan udara terhadap efisiensi Perhitungan Panas Bahan Bakar Q B =m.lhv 34

Keterangan : m = massa yang dipakai LHV = Nilai pembakaran bawah Panas Air Q A=m.c. T Keterangan : m = massa yang terpakai c = Kalor jenis T = Perbedaan suhu (akhir awal) Effisiensi η = QA QB x 100% LHV = 46.607 kj/kg C= 4.1855 j/kg Pengujian ke-1 Q B = m.lhv = 0.01 x 46.607 kj/kg = 466.07 kj Q A = m.c. T = 1 x 4.1855 x (98.5 24.6) = 309.30 kj 35

η = QA QB x 100 % = 309.30 466.07 x 100 % = 66.36 % Pengujian Ke- 2 Q B = m.lhv = 0.01x 46.607 = 466.07 kj Q A = m.c. T = 1 x 4.1855 x (98.4 24.2) = 310.56 kj η = QA QB x 100% = 310.56 466.07 x 100 % = 66.63 % Pengujian Ke-3 Q B = m.lhv = 0.03 x 46.607 = 1398.21 kj Q A = m.c. T = 1 x 4.1855 x (98.0 25.2) =304.70 kj η = QA QB x 100% 36

= 304.70 1398.21 x 100% = 21.80 % Pengujian ke-4 Q B = m.lhv = 0.15 x 46.607 = 6991.05 kj Q A = m.c. T = 1 x 4.1855x (97.9 24.6) = 306.79 kj η = QA QB x 100% = 306.79 6991.05 x 100% =4.38 % Pengujian ke-5 Q B = m.lhv = 0.21 x 46.607 = 9787.47 kj Q A = m.c. T = 1 x 4.1855x (97.8 25.2) = 303.86 kj η = QA QB x 100% 37

= 303.86 9787.47 x100% = 3.104 % Pengujian ke-6 Q B = m.lhv = 0.27 x 46.607 = 12583.89 kj Q A = m.c. T = 1 x 4.1855 x (97.2 25.2) = 301.35 kj η = QA QB x 100% = 301.35 12583.89 x 100% = 2.39 % Tabel 4.14 Pengaruh tekanan udara terhadap efisiensi No. Tekanan Udara Efisiensi (%) (kpa) 1 90.87 66.36 2 90.84 66.63 3 90.83 21.80 4 90.80 4.38 5 90.79 3.10 6 90.77 2.39 38

Efisiensi (%) Kurva 4.4 Pengaruh tekanan udara terhadap efisiensi 80 Efisiensi Vs Tekanan Udara 60 40 20 0 90.77 90.79 90.80 90.83 90.84 90.87 Tekanan Udara (kpa) 4.9 Analisis Semakin kecil bukaan ventilasi, nyala api kompor gas semakin kecil karena ketersediaan oksigen dalam ruang pemanas semakin berkurang. Keadaan oksigen yang makin berkurang menyebabkan makin banyak LPG yang tidak terbakar sehingga pemakaian boros. Pemakain bahan bakar yang semakin boros maka efisiensi semakin rendah. 39