BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan terhadap wanita usia produktif. AKI merupakan jumlah kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,

BAB I PENDAHULUAN. dialami oleh perempuan daripada laki-laki, khususnya pada awal melahirkan.

BAB I PENDAHULUAN. persalinan (WHO, 2008) merupakan periode penting bagi ibu dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

Eniyati, D., Sikap Ibu Hamil Dalam...

ABSTRAK TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap terjadinya gangguan gizi antara lain anemia, pertambahan

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlunya kesehatan dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya serta dilindungi dari

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Goals (MDGs) dengan indikator menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu setiap. perubahan tersebut mungkin relatif pada tiap-tiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perasaan penuh tekanan yang muncul dalam diri ibu hamil trimester

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas adalah salah satu faktor yang paling umum menyebabkan umur harapan hidup (UHH) lebih pendek dan beberapa

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI BPM Ny.

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN. desain case control. Kasus kontrol adalah suatu penelitian (survei) analitik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kematian ibu menjadi 102 per kelahiran hidup. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. diwujudkan dalam paradigma sehat dan visi pembangunan kesehatan (Ratna

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Jurnal Kesehatan Kartika 1

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. postpartum yang terdiri dari tiga fase yaitu fase dependen (taking in), fase

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres muncul sejalan dengan peristiwa dan perjalanan kehidupan yang dilalui

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

USIA DAN PARITAS DENGAN POSTPARTUM BLUES DI RSUD BANGIL PASURUAN 2014 HOSNOL KHOTIMAH Subject : Postpartum Blues, Usia, Paritas DESCRIPTION

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. 1 Stres normal merupakan. sehingga timbul perubahan patologis bagi penderitanya.

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. kronis dimana tulang rawan sendi lutut mengalami degenerasi secara perlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses atau peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi (Prawirohardjo, 2000). Kehamilan juga merupakan periode krisis dalam proses kehidupan seorang perempuan. Keadaan ini akan menimbulkan terjadinya perubahan di seluruh sistem tubuh. Perubahan ini akan berdampak positif dan negatif. Perubahan yang dialami selama kehamilan meliputi perubahan fisik dan psikis ibu hamil (Saminem, 2009). Salah satunya perubahan berat badan yang kemudian dapat menimbulkan perubahan bentuk tubuh dan berpengaruh terhadap kondisi psikologis dari calon ibu. Perubahan-perubahan lain yang dialami baik fisik maupun psikologis selama kehamilan akan menimbulkan perasaan ketidaknyamanan, salah satunya pada trimester II. Dampak positif dari perubahan saat kehamilan adalah untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan janin, sedangkan dampak negatifnya, ibu mengalami ketidaknyamanan selama kehamilan. Persentase ketidaknyamanan pada trimester I sebesar 50-75% ibu hamil dikarenakan mual dan muntah sehingga sering terjadi syok, pada trimester II 50% ibu hamil mengalami telapak tangan merah, dan pada trimester III 60% terjadi ketidaknyamanan karena sesak nafas (Maryanah, 2006 dalam Kurniawati dan Masruroh, 2011). Menurut Kolcaba (2003), kenyamanan merupakan keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistik. 1

2 Dengan terpenuhinya kenyamanan dapat menyebabkan perasaan sejahtera pada diri individu tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenyamanan adalah keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan. Salah satu kondisi yang membuat individu merasa tidak nyaman adalah kehamilan. Menurut Shinkawa et al., (2012), sebanyak 279 ibu hamil pada trimester II di Jepang mengalami masalah ketidaknyamanan berupa penambahan lingkar perut, konstipasi, dan depresi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ying Lau et al., (2010), diperoleh hasil bahwa proporsi wanita dengan gejala depresi lebih banyak dialami oleh ibu hamil trimester II dibandingkan dengan ibu hamil trimester III dan pada ibu postpartum. Salah satu faktor timbulnya gejala depresi adalah paritas ibu. Ibu hamil multipara mempunyai faktor risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gejala depresi selama kehamilan (Sockol, 2014). Selain itu, pada ibu hamil trimester II, salah satu perubahan psikologis yang dialami saat kehamilan adalah kecemasan. Kecemasan yang dialami ibu hamil trimester II adalah masalah ekonomi tentang banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi selama kehamilan sampai kelahiran (Utami, 2011). Fakor-faktor yang menyebabkan perubahan psikologis yang dialami ibu hamil trimester II adalah dukungan dari pasangan, teman, dan keluarga yang rendah dalam menjalani kehamilannya, serta adanya konflik dengan pasangan dan perubahan hidup yang signifikan (Glazier, 2004). Ketidaknyamanan lain yang dialami oleh ibu hamil trimester II adalah inkontinensia urin. Menurut Laine et al., (2013), sebesar 19% ibu hamil trimester II mengalami inkontinensia urin. Selain itu, ibu hamil juga mengalami gangguan

3 tidur. Kualitas tidur pada ibu hamil lebih buruk bila dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Faktor yang memengaruhi kualitas tidur pada ibu hamil adalah stres dan depresi (Shu-Hua Ko, 2009). Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks selama kehamilan memerlukan adaptasi. Masalah-masalah yang dihadapi saat kehamilan bisa menjadi pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga tingkat gangguan jiwa (Sarwono, 2000). Hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan ibu. Oleh karena itu, sangat penting bahwa semua kehamilan harus dipantau oleh penyedia layanan kesehatan (World Health Organization, 2015). Pelayanan untuk ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal atau antenatal care (ANC). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 15 Agustus 2015 di Puskesmas Imogiri I didapatkan hasil wawancara kepada 10 orang ibu hamil trimester II yang sedang memeriksakan kehamilannya, ada 3 orang yang menyatakan tidak mengalami ketidaknyamanan fisik, 3 orang merasakan keluhan-keluhan fisik seperti mual, muntah, dan sering kesemutan pada bagian kaki, dan mengatasinya dengan cara istirahat; 2 orang mengalami keluhan sulit buang air besar yang diatasi dengan banyak minum air putih; 2 orang mengalami keluhan sering buang air kecil diatasi dengan minum air hangat. Dari 10 orang ibu hamil tersebut, 6 orang yang menyatakan tidak mengalami ketidaknyamanan psikologis dan 4 orang merasa gelisah dengan kehamilannya dan mengatasinya dengan melakukan kunjungan ke puskesmas untuk bertanya kepada petugas kesehatan. Keluhan-keluhan yang dirasakan tersebut

4 memengaruhi setiap aktivitas yang dilakukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti gambaran ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang dialami ibu hamil trimester II secara spesifik. Belum ada penelitian yang meneliti mengenai gambaran ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil trimester II di Indonesia. Beberapa penelitian sebelumnya dilakukan di negara lain seperti Taiwan, China, dan Jepang. Faktor budaya, pendidikan, sosial, dan ekonomi di Indonesia yang sangat beragam dapat berkontribusi terhadap ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dibahas, permasalahan pokok penelitian: Bagaimana gambaran ketidaknyamanan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester II? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui macam-macam ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang dialami ibu hamil trimester II. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui prevalensi ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu hamil trimester II. b. Untuk mengetahui prevalensi ketidaknyamanan psikologis yang dialami ibu hamil trimester II. c. Untuk mengetahui cara mengatasi ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang dilakukan oleh ibu hamil trimester II.

5 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Dapat digunakan sebagai tambahan referensi untuk penelitian lebih lanjut. 2. Bagi peneliti a. Menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai gangguan yang dialami ibu hamil trimester II. b. Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian. 3. Bagi puskesmas Dapat digunakan sebagai informasi untuk bisa memberikan edukasi kepada ibu hamil agar tidak menimbulkan masalah yang membahayakan kondisi ibu dan janin. 4. Bagi ibu hamil Dapat digunakan sebagai informasi mengenai ketidaknyamanan yang bisa dialami selama kehamilan. 5. Bagi PSIK Dapat menambah kepustakaan untuk mahasiswa dan dosen, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik. E. Keaslian Penelitian Penelitian yang berkaitan dengan ketidaknyamanan fisik dan psikologis pada ibu hamil trimester II belum pernah dilakukan, tetapi berdasarkan referensi yang ada, ditemukan beberapa penelitian yang telah dilaksanakan di dalam maupun di luar negeri, diantaranya:

6 1. Okun, M. L et al., 2011 dengan judul Sleep Disturbances In Depressed And Nondepressed Pregnant Women didapatkan hasil bahwa dari 240 wanita hamil trimester kedua frekuensi gejala insomnia banyak dialami oleh wanita hamil dengan usia kehamilan 20 minggu. Beberapa aspek yang berhubungan dengan gangguan tidur adalah gejala depresi yang lebih tinggi dan meningkatnya risiko MDD (Major Depressive Disorder). Pada penelitian yang dilakukan Okun, rancangan penelitian yang digunakan adalah cohort dan peneliti menggunakan instrumen SIGH ADS (Structured Interview Guide for the Hamilton Depression Rating Scale with Atypical Depression Supplement) yang di dalamnya terdapat HRSD (Hamilton Rating Scale for Depression) dan LIFE (Longitudinal Interval Follow up Evaluation) untuk pengkajian depresi. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sampel penelitian yaitu ibu hamil pada trimester II. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah rancangan desain penelitian, Pada penelitian yang dilakukan oleh Okun menggunakan cohort dan peneliti menggunakan cross-sectional. 2. Shinkawa, H et al., 2012 dengan judul Development of a scale for pregnancy-related discomforts didapatkan hasil bahwa pada 279 ibu hamil trimester II, ketidaknyamanan yang dialami berupa penambahan lingkar perut, konstipasi, serta merasa depresi. Instrumen yang digunakan peneliti adalah Pregnancy Body Shape Questionnaire, Pender s Health Promotion Lifestyle Profile, dan Physical Discomfort Checklist. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah variabel penelitian yaitu

7 ketidaknyamanan selama kehamilan. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah pada instrumen penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Shinkawa menggunakan Pregnancy Body Shape Questionnaire, Pender s Health Promotion, Lifestyle Profile, Physical Discomfort Checklist, sedangkan peneliti mengembangkan sendiri instrumen yang digunakan berdasarkan tinjauan pustaka. 3. Lau, Ying et al., 2010 dengan judul The utility of screening for perinatal depression in the second trimester among Chinese: a three-wave prospective longitudinal study didapatkan hasil bahwa proporsi wanita dengan gejala depresi (EPDS >9 dan >14) yang tertinggi pada trimester II diantara ketiga periode (trimester II, trimester III, dan 6 minggu setelah persalinan). Instrumen yang digunakan peneliti adalah EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale) untuk menskrining gejala depresi perinatal dan rancangan penelitian yang digunakan adalah longitudinal prospektif. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah rancangan penelitian dan instrumen yang digunakan, yaitu rancangan penelitian menggunakan longitudinal prospektif dan instrumen menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDSS), sedangkan peneliti menggunakan rancangan penelitian crosssectional dan instrumen Measure of Pregnancy-Specific Anxiety. 4. Ko, Shu-Hua et al., 2009 dengan judul A Comparative Study of Sleep Quality Between Pregnant and Nonpregnant Taiwanese Women didapatkan hasil bahwa kualitas tidur wanita yang tidak hamil lebih bagus dibandingkan dengan wanita hamil, baik trimester II maupun trimester III. Stres

8 memengaruhi kualitas tidur pada wanita hamil, dan tidak memengaruhi kualitas tidur pada wanita yang tidak hamil. Instrumen yang digunakan peneliti adalah PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk mengetahui kualitas tidur, EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale) untuk mengetahui status depresi, dan PSS (Perceived Stress Scale) untuk mengetahui keadaan stres serta rancangan penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah rancangan desain penelitian yaitu dengan menggunakan cross-sectional. Perbedaannya adalah pada sampel penelitian, yaitu ibu hamil trimester II sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ko adalah ibu hamil trimester II, III dan wanita yang tidak hamil.