TUGAS AKHIR SB 091358 PENGARUH KOMBINASI KONSENTRASI MEDIA EKSTRAK TAUGE (MET) DENGAN PUPUK UREA TERHADAP KADAR PROTEIN Spirulina sp. PADA MEDIA DASAR AIR LAUT Dwi Riesya Amanatin (1509100063) Dosen Pembimbing : Tutik Nurhidayati, S.Si., M.Si Dosen Penguji : Dini Ermavitalini, S.Si., M.Si Dr. rer. Nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si. Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
LATAR BELAKANG Peningkatan penduduk dunia Implikasi terhadap sektor pertanian Membutuhkan sumber protein nutrisi Kultur Spirulina sp. Kerawanan pangan & gizi buruk Mikroalga sebagai sumber Spirulina sp. protein potensial Nutrien dalam media kultur Pupuk yang umum Pupuk Walne digunakan mahal MET Dibutuhkan pupuk yang ekonomis Pupuk urea 1
PERMASALAHAN berapakah kombinasi konsentrasi MET dan pupuk urea yang dapat menghasilkan kadar protein Spirulina sp. tertinggi? 2
BATASAN MASALAH Kultur murni Spirulina sp.diperoleh dari BBAP Situbondo Kultur Spirulina sp. dilakukan sampai dengan fase pertumbuhan eksponensial dengan menghitung kepadatan sel setiap 24 jam 3
TUJUAN untuk mengetahui kombinasi konsentrasi MET dan pupuk urea yang dapat menghasilkan kadar protein Spirulina sp. tertinggi 4
MANFAAT untuk mendapatkan pupuk alternatif yang ekonomis dalam kultur Spirulina sp. sebagai super food dalam penanggulangan ancaman gizi buruk dan kerawanan pangan di Indonesia. 5
METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2013 di laboratorium Kultur Jaringan Program Studi Biologi ITS Surabaya. Alat-alat yang digunakan Botol kultur 3000 ml, selang, aerator, gelas ukur, beaker glass, pipet volume, pipet tetes, erlenmeyer, corong, termometer, ph indikator, hand salino refraktometer, pengaduk, lampu TL 40 watt, mikroskop, autoklaf, dan Spektrofotometer UV-VIS. Bahan-bahan yang digunakan Spirulina sp., tauge kacang hijau (Phaseolus radiatus), pupuk urea ((NH 2 ) 2 CO), pupuk Walne, kapas, kassa, alumunium foil, aquadest steril, dan air laut. 6
CARA KERJA Sterilisasi selang di rendam dengan klorox selama 24 jam direndam dalam air tawar selama 24 jam alat Botol kultur, Beker gelas, gelas ukur, erlenmeyer, corong, pipet tetes, pengaduk, cawan perti, Diautoklaf pada suhu 121 0 C tekanan 1,5 atm selama 15 menit 7
Sterilisasi Dibuat air laut dengan salinitas 20 Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121 o C selama 15 menit Air laut Disimpan rak kultur dalam Didinginkan mencapai ruangan hingga suhu 8
Sterilisasi Pembuatan pupuk Pupuk urea komersil Pupuk urea Digerus dengan mortar Dilarutkan pada air laut dengan dosis 80 ppm, 100 ppm dan 120 ppm. 9
Sterilisasi Pembuatan pupuk Tauge kacang hijau seberat 300 gr dicuci dibawah air mengalir MET Direbus dalam 1500 ml aquades yang mendidih selama 1 jam Disaring menggunakan kain kassa dan kapas Disterilisasi secara bertahap (tyndalisasi) pada suhu 100 0 C selama 1 jam (3 kali 24 jam) Ekstrak tauge 10
Sterilisasi Pembuatan pupuk Uji pendahuluan Bibit Spirulina sp. 50 ml Pembuatan kurva 500 ml air laut Dihitung kepadatannya dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 680 nm Dibuat kurva pertumbuhan 11
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Bibit Spirulina sp. 200 ml Pembuatan starter 2000 ml air laut Dikultur hingga fase eksponensial Starter 12
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Perlakuan penelitian starter Pupuk Urea Diinokulasi pada media perlakuan MET P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 K Dihitung kepadatannya pemanenan Pelaksanaan perlakuan analisa kadar protein 13
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Perlakuan penelitian Pemanenan dilakukan pada fase pertumbuhan eksponensial. pemanenan Kultur Spirulina sp. Disaring dengan plankton net dicuci dengan air destilasi Dipindahkan ke cawan petri Dianalisis kadar proteinnya 14
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Perlakuan penelitian Spirulina sp. dihitung kepadatannya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 680 nm setelah 24 jam penebaran awal, hingga mencapai fase puncak pertumbuhan. Parameter pengamatan Penghitungan kepadatan 15
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Perlakuan penelitian Parameter pengamatan Analisa kadar protein 16
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Perlakuan penelitian Parameter pengamatan Analisa kadar protein 17
Sterilisasi Sterilisasi air laut Uji pendahuluan Perlakuan penelitian suhu Termometer Parameter pengamatan ph salinitas ph indikator Hand salino refraktometer Parameter pendukung 18
RANCANGAN DAN PENELITIAN Ulangan 1 2 3 Tabel 3. Tabel hasil Analisa kadar protein Kadar Protein (%) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 K Keterangan : P1 : MET 2% pupuk urea 80 ppm P2 : MET 2% pupuk urea 100 ppm P3 : MET 2% pupuk urea 120 ppm P4 : MET 4% pupuk urea 80 ppm P5 : MET 4% pupuk urea 100 ppm P6 : MET 4% pupuk urea 120 ppm P7: MET 6% pupuk urea 80 ppm P8: MET 6% pupuk urea 100 ppm P9: MET 6% pupuk urea 120 ppm P10 : 1 ml pupuk walne 19
ANALISA DATA Data penelitian dianalisa dengan menggunakan ANOVA untuk mengetahui pengaruh perbedaan kombinasi konsentrasi MET dengan pupuk urea terhadap kadar protein Spirulina sp. dengan hipotesa sebagai berikut : H o : kombinasi konsentrasi MET dan Urea pada media kultur Spirulina sp. tidak berpengaruh terhadap kadar protein Spirulina sp. H 1 : kombinasi konsentrasi MET dan Urea pada media kultur Spirulina sp. berpengaruh nyata terhadap kadar protein Spirulina sp. Jika H 1 diterima atau terdapat pengaruh penambahan kombinasi MET dan pupuk urea terhadap kadar protein Spirulina sp., maka dilanjutkan dengan Uji Dunnet pada taraf kepercayaan 95% (α=0,05) untuk mengetahui signifikansi perbedaan tiap perlakuan dengan kontrol. 20
TABEL PENGAMATAN Hari - 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 4. Tabel hasil pengamatan OD (Optical Density) OD hari ke- P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 21
Tabel 5. Tabel hasil pengukuran Suhu. Perlakuan Hari- 1 2 3 4 5 6 7 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 22
Tabel 6. Tabel hasil pengukuran ph. Perlakuan Hari- 1 2 3 4 5 6 7 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 23
Tabel 7. Tabel hasil pengukuran Salinitas. Perlakuan Hari- 1 2 3 4 5 6 7 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 24
PEMBAHASAN A. Kurva pertumbuhan Spirulina sp. pada media air laut. OD (Optical Density) 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0 0 1 2 3 4 5 Hari ke- Hari 0 Hari 1 Hari Hari 2 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 25
PEMBAHASAN B. Kurva pertumbuhan Spirulina sp. pada media perlakuan. 26
Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 27
Lanjutan. Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari10 Keterangan: gambar dari kiri ke kanan berturut-turut terdiri dari P1 hingga P10 dengan komposisi pupuk sebagai berikut : 28
PEMBAHASAN A. Analisis kadar protein Spirulina sp.. Uji Anova P<0,05 terdapat pengaruh 29 Uji Dunnet Perlakuan P3, P5, P6, P7 dan P8 berbeda nyata terhadap P10.
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 30
KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kombinasi konsentrasi Media Ekstrak Tauge (MET) dengan pupuk urea yang dapat menghasilkan kadar protein tertinggi adalah pada perlakuan P5 yang memiliki komposisi 100 ppm pupuk urea dan 4% MET, dengan kadar protein sebesar 20,997%. 31
SARAN Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan optimalisasi kondisi lingkungan dalam kultur Spirulina sp. meliputi ph, suhu, dan salinitas. Sehingga kultur Spirulina dapat diaplikasikan dalam skala yang lebih besar dan biaya pupuk yang rendah. 32
Terima kasih Tingkatkan pangan dan gizi menuju indonesia emas 2020