NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : DESEMBER 2014

dokumen-dokumen yang mirip
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT LALU LINTAS NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE PELAYANAN PENERBITANN BUKU PEMILIK KENDARAAN BERMOTOR (BPKB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016 Diperiksa oleh KASAT LANTAS ARIF ABDILLAH IPTU NRP

organisasi dan tataa kerja pada tingkat Kepolisian Daerah;

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 01 MEI 2016

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA NO. DOKUMEN SOP-BID REGIDENT-004 NO. REVISI 00 HALAMAN

1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor untuk penggantian BPKB hilang

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN REGIDENT SAT LANTAS LOTENG

Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah;

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SAMSAT DRIVE THRU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PENERBITAN STNK NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT : 02 JANUARI 2016

DAFTAR SOP INISIATIF SAT LANTAS POLRES BIMA KOTA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN BPKB BARU (BBN I) DITLANTAS POLDA ACEH

: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR.

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG REGISTRASI DAN IDENTIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERBITAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR ( S T N K )

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017

MEKANISME PROSES PENERBITAN BPKB

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP KENDARAAN BERMOTOR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-BID REGIDENT- /I/2015 TENTANG PELAYANAN PENERBITAN STNK PADA SAMSAT

DAFTAR : PIRANTI LUNAK SATLANTAS POLRES LOMBOK TIMUR YANG MENGELUARKAN

INFORMASI & PROSEDUR PENGURUSAN BPKB

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL DIBAWAH SATU ATAP KOTA DEPOK

BAB II BAHAN RUJUKAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA UTARA RESOR TANAH KARO

TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN YANG AKAN DIRAKIT MENJADI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK TUJUAN EKSPOR MENTERI KEUANGAN,

SISTEM DAN PROSEDUR OPERASIONAL

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor

BAB IV PEMBAHASAN. Pelaksanaan Pemungutan BBN-KB pada Kantor SAMSAT Jakarta Barat

KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT LOMBOK TENGAH NOMOR : KEP /09 /II/ 2015 TENTANG

2 ketentuan mengenai pemberian pembebasan bea masuk atas impor barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yang bertugas di Indonesi

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 19 Tahun 2005 TENTANG

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK )

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Baru. dan Pemungutan Lainnya Pada Kantor SAMSAT Serpong

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR PELAYANAN BIDANG PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK SATPAS POLRES KENDARI

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran

PETIKAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESOR LOMBOK TIMUR NOMOR: KEP / 06 / I / 2015

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah dan dilandasi Peraturan Undang-Undang sebagai

P - 03/BC/2009 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 03/BC/2009 TENTANG TATA CARA

YULIKE A. W. MAKAMINAN JOHNY HANNY. POSUMAH JERICO D. POMBENGI

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

SURAT TELEGRAM TTK PERATURAN PRESIDEN NOMOR 5 THN 2015 TTG PENYELENGGARAAN SAMSAT KENDARAN BERMOTOR TTK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

Layanan Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS BARANG PERWAKILAN NEGARA ASING DAN PEJABATNYA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

WEBSITE SAMSAT DIY PELAYANAN KAMI URUSAN KAMI PERPANJANGAN KBM (5 TAHUN) Kendaraan Mutasi dari Dalam Daerah. Penggantian BPKB Hilang

BAB III SETTING PENELITIAN

Pelayanan Pengurusan Akta Kematian 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kematian

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Pelayanan Samsat Keliling Dipolres Jakarta Selatan

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) didirikan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SATPAS SAT LANTAS POLRES MOJOKERTO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN SIM SATPAS DIT LANTAS POLDA ACEH

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

No. SOP: 16/TMPB/2016. Revisi Ke - Tanggal Penetapan 7 Desember Tanggal Revisi: -

BUPATI BANDUNG BARAT

DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. A. Pengertian Pajak Daerah dan Pajak Kendaraan Bermotor

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

KESEPAKATAN BERSAMA. Nomor: B / / VI / tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT

STANDARD OPERATION PROCEDURE ( SOP ) TENTANG PELAYANAN SURAT TANDA MELAPOR ( STM )

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : KEP-586/PJ

2017, No tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Penerimaan Negara

TATACARA PEMBERIAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBEBASAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH ATAS IMPOR ATAU PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR

S O P (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PENGAWASAN SENPI DAN HANDAK SAT INTELKAM POLRES KENDAL

1 of 5 21/12/ :45

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Pelayanan Pengurusan Surat Keterangan Pindah dan Datang 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Surat Keterangan Pindah dan.

Gubernur Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat

PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN ( SKCK ) ONLINE

Transkripsi:

() UNTUK KENDARAAN BERMOTOR BARU Dibuat oleh KANIT REGIDENT Diperiksa oleh KASAT LANTAS 1/8 Disahkan oleh KAPOLRES LOMBOK TIMUR LALU PANCA WARSA, SH IPDA NRP 68070339 SUPYAN HADI, SH AKP NRP 75110450 HERI PRIHANTO, S.I.K AKBP NRP 72050481 1. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor ini dengan tujuan agar setiap pelayanan penerbitan yang dilakukan oleh petugas Polri secara cepat, tepat, mudah, murah,akuntabel dan profesional. 2. Pedoman/Acuan 2.1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 22 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.2 Undang-Undang Nomor 22 tahun 29 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 2.3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 29 tentang Pelayanan Publik; 2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2010 tentang Tarif Atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.6 Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor; 2.7 Intruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : Ins/03/M/X/1999, Nomor 29 Tahun 1999 dan Nomor 6/IMK.014/1999 tanggal 11 Oktober 1999 tentang pelaksanaan Samsat; 2.8 Surat Keputusan Bersama Kapolri, Dirjen PUOD dan Dirut PT. Jasa Raharja (Persero) Nomor : Skep/06/X/1999, Nomor 973-1228 dan Nomor Skep/02/X/1999 tanggal 15 Oktober 1999 tentang Tata Laksana Samsat; 2.9 Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2.10 Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Daerah; 2.11 Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang Susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor;

2/8 2.12 Keputusan Kapolri No Pol: Skep/367/VI/25 tanggal 15 Juni 25, tentang Standarisasi Spesifikasi Teknis Blanko. 3. Pengertian 3.1 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat adalah bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor untuk pencatatan identitas Kendaraan Bermotor dan pemilik yang berlaku selama tidak dipindahtangankan; 3.2 Kartu Induk adalah kartu yang memuat data identitas pemilik dan Kendaraan Bermotor beserta perubahan-perubahannya yang disimpan sebagai arsip pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; 3.3 Unit pelayanan penerbitan yang selanjutnya disebut penerbit adalah unit pelayanan penerbit yang berada di Ditlantas Polda atau Satlantas Polrestabes/Polresta/Polres; 3.4 Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang diselanjutnya disingkat STNK adalah bukti registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang berfungsi sebagai kelengkapan Kendaraan Bermotor ketika bergerak dijalan, berisikan identitas pemilik, identitas Kendaraan Bermotor, nomor registrasi dan masa berlaku termasuk pengesahannya; 3.5 Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disingkat Regident Ranmor adalah pencatatan di buku register dan pendataan melalui sistem komputerisasi yang meliputi data identitas serta kepemilikan Kendaraan Bermotor dan diterbitkan dan STNK serta TNKB; 3.6 Nomor registrasi Kendaraan Bermotor adalah nomor urut registrasi Kendaraan Bermotor yang meliputi kode wilayah, angka dengan/atau tanpa kombinasi huruf seri yang berfungsi sebagai nomor identifikasi Kendaraan Bermotor; 3.7 Pemeriksaan cek fisik Kendaraan Bermotor adalah proses identifikasi fisik Kendaraan Bermotor yang meliputi nomor rangka, nomor mesin, warna, bentuk dan jenis/tipe Kendaraan Bermotor untuk mencari kesesuaian identitas fisik dengan dokumen Kendaraan Bermotor termasuk pemeriksaan aspek keselamatan terhadap perlengkapan dan persyaratan teknis Kendaraan Bermotor; 3.8 Tanda Registrasi Tipe dan Varian yang diselanjutnya disebut TPT adalah surat bukti yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian yang isinya meliputi jenis, tipe kendaraan dan jumlah kuota yang diizinkan untuk diproduksi dan di impor (TPT produksi atau TPT impor); 3.9 Pemberitahuan Impor Barang yang selanjutnya disebut PIB adalah bukti dokumen impor Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai yang berisikan jumlah kendaraan, jenis, merk, tipe, nomor rangka dan nomor mesin;

3/8 3.10 Sertifikat Uji Tipe Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut SUT adalah tanda bukti telah kendaraan bermotor telah dilakukan uji tipe di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.11 Sertifikat registrasi Uji Tipe yang selanjutnya di sebut SRUT adalah tanda bukti kendaraan bermotor telah dilakukan registrasi uji tipe untuk setiap unit kendaraan di Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Darat; 3.12 Vehicle Identification Number yang selanjutnya disebut VIN adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen luar negeri khusus untuk Kendaraan Bermotor impor CBU; 3.13 Nomor Induk Kendaraan yang selanjutnya disebut NIK adalah tanda nomor rangka Kendaraan Bermotor yang dikeluarkan oleh produsen Indonesia yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perindustrian; 3.14 Bukti kepemilikan Kendaraan Bermotor yang sah adalah surat bukti awal kepemilikan Kendaraan Bermotor berupa faktur Kendaraan Bermotor, risalah lelang, surat keputusan dump, surat keterangan hibah, surat pernyataan dari ahli waris dan kwitansi pembelian; 3.15 Faktur Kendaraan Bermotor adalah surat tanda bukti pembelian Kendaraan Bermotor yang memuat identitas pemilik dan kendaraan yang dikeluarkan oleh APM atau Importir Ranmor; 3.16 Agen Pemegang Merk yang selanjutnya disebut APM adalah Badan usaha atau produsen yang melakukan produksi kendaraan bermotor dengan merk tertentu dalam bentuk CKD atau import CBU; 3.17 Mutasi Kendaraan Bermotor Keluar Daerah adalah proses perpindahan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dari wilayah registrasi asal ke wilayah registrasi lain baik masih dalam satu Polda maupun antar-polda; 3.18 Perubahan Registrasi adalah proses penyesuaian registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor yang meliputi perubahan alamat, nomor registrasi, peruntukan, bentuk, warna, mesin dan modifikasi; 3.19 Formulir A adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam utuh (yang telah melunai bea masuk dan pajak impor; 3.20 Formulir B adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diimpor dalam keadaan utuh (CBU- Completely Built Up) atau hasil rakitan industri dalam negeri (CKD-Completely Knock Down) yang memperoleh fasilitas pembebasan, keringanan atau penangguhan pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor, bagi Kedutaan, Badan-badan Internasional dan badan usaha transportasi sesuai persetujuan Menteri Keuangan; 3.21 Formulir C adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Ditjen Bea Cukai dan digunakan untuk Kendaraan Bermotor yang diberikan fasilitas dengan menggunakan formulir B yang

4/8 dijual/dipindahtangankan dengan persetujuan Ditjen Bea Cukai dan telah dipenuhi kewajiban pabean serta telah dilunasi bea masuk dan/atau pajak dalam rangka impor; 3.22 Bendahara Penerima atau yang disebut Benma adalah petugas pada satuan kerja (Satker)/ Ditlantas Polda yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima dan menyetor PNBP dari penerbitan ke Bank Persepsi yang selanjutnya disetor Kas Negara serta membukukan dan melaporkan sesuai dengan tanggung jawabnya; 3.23 Bendahara pembantu atau yang disebut Benma Pembantu adalah petugas yang ditunjuk untuk membantu Benma dalam pemungutan PNBP penerbitan yang berada di Polrestabes/Polresta dan Polres. 4. Sarana 4.1 Perangkat komputer dan komunikasi data terdiri dari : 4.1.1 perangkat komputer one line (banyaknya disesuaikan dengan tipe unit pelayanan ) terdiri dari Central Processing Unit (CPU), LCD monitor (layar monitor), Keyboard dan mouse untuk operator pendaftaran/pengesahan; 4.1.2 printer komputer; 4.1.3 scanner / Barcode untuk proses verifikasi dan pendataan; 4.1.4 finger print untuk proses verifikasi; 4.1.5 alat komunikasi data (modem); 4.1.6 sever; 4.1.7 router; 4.1.8 uninterruptible Power Supply (UPS) / battery backup. 4.2 Kantor penerbitan pelayanan dilengkapi dengan beberapa fasilitas sarana pendukung antara lain sebagai berikut: 4.2.1 kursi dan meja untuk tempat perangkat komputer dan tempat pelayanan; 4.2.2 ruang tunggu; 4.2.3 listrik / genzet; 4.2.4 alat pendeteksi keaslian uang dan dokumen Kendaraan Bermotor (Ultra Violet); 4.2.5 monitor TV untuk informasi; 4.2.6 fasilitas nomor urut (FIFO) elektronik/manual; 4.2.7 informasi (moving sign) besaran nilai uang yang harus dibayar masyarakat pemilik Kendaraan Bermotor; 4.2.8 penyejuk ruangan / AC / kipas angin; 4.2.9 toillet dan alat pemadam kebakaran; 4.2.10 ruang pusat informasi; 4.2.11 ruang pelayanan pengaduan masyarakat.

5/8 5. Prosedur 5.1 Penerbitan Pemilik / pemohon / yang dikuasakan, secara resmi mengisi Formulir Pendaftaran rangkap 2 dan melampirkan syarat-syarat kelengkapan administrasi yang telah ditetapkan dan menyerahkan kepada petugas loket pendaftaran. 5.1.1 Petugas pendaftaran 5.1.1.1 petugas pendaftaran setelah menerima permohonan dan berkas persyaratan, melakukan kegiatan: 5.1.1.1.1 penelitian kelengkapan persyaratan administrasi; 5.1.1.1.2 pengecekan keabsahan dokumen persyaratan; 5.1.1.1.3 pencocokan hasil cek fisik dengan berkas; 5.1.1.1.4 cross check faktur untuk pendaftaran ranmor. 5.1.1.2 setelah semua persyaratan terpenuhi, petugas pendaftaran melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 5.1.1.2.1 menginformasikan kepada pemilik atau yang diberi kuasa untuk melakukan pembayaran biaya PNBP penerbitan melalui Bank yang ditunjuk sesuai peraturan perundangundangan; 5.1.1.2.2 menyerahkan berkas permohonan kepada petugas pendataan untuk mendapatkan nomor registrasi Kendaraan Bermotor dan nomor. 5.1.1.3 tanda bukti pembayaran, diserahkan kepada petugas pendaftaran untuk mendapatkan tanda bukti pendaftaran yang berisi identitas pemilik/kendaraan, waktu dan tempat pengambilan ; 5.1.1.4 dengan tanda bukti pendaftaran, pemilik atau yang diberi kuasa dapat mengajukan permohonan penerbitan STNK ke Samsat; 5.1.2 petugas pendataan 5.1.2.1 pendataan komputer: 5.1.2.1.1 pemberian nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem komputerisasi; 5.1.2.1.2 pemasukkan (entry data) ke sistem komputer mengenai data identitas pemilik dan kendaraan. 5.1.2.2 pendataan manual: 5.1.2.2.1 pemberian/penulisan nomor registrasi Kendaraan Bermotor melalui sistem manual dengan menulis ke buku register;

6/8 5.1.2.2.2 pemasukkan data identitas pemilik dan kendaraan ke buku register; dan; 5.1.2.2.3 pencetakan kartu induk yang berisi data identitas pemilik dan kendaraan. 5.1.2.3 setelah menyelesaikan Prosedur petugas pendataan menyerahkan berkas ke petugas verifikasi; 5.1.3 petugas verifikasi 5.1.3.1 petugas verifikasi melaksanakan: 5.1.3.1.1 pemeriksa ulang hasil cetak buku induk yang disesuaikan dengan dokumen Kendaraan Bermotor; 5.1.3.1.2 pemberian paraf ke dalam kartu induk sebagai bukti adanya kesesuaian data yang diverifikasi; 5.1.3.1.3 pencetakan ; 5.1.3.1.4 penggabungan dokumen Kendaraan Bermotor dengan ; 5.1.3.1.5 pengajuan dokumen ke pejabat korektor untuk mendapatkan paraf di ; 5.1.3.1.6 pengajuan dokumen ke pejabat yang berwenang menandatangani. 5.1.3.2 setelah menyelesaikan Prosedur, petugas verifikasi menyerahkan berkas ke petugas penyerahan; 5.1.4 petugas penyerahan 5.1.4.1 petugas penyerahan melaksanakan : 5.1.4.1.1 penerimaan kartu induk dan yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari petugas verifikasi; 5.1.4.1.2 pemisahan berkas kartu induk untuk diarsipkan dan untuk diserahkan ke pemilik atau yang diberi kuasa; 5.1.4.1.3 penyerahan kepada pemilik atau yang diberi kuasa disertai dengan permohonan tanda bukti pendaftaran dengan menggunakan tanda bukti; 5.1.4.1.4 penyerahan kartu induk kepada petugas arsip dengan menggunakan tanda bukti. 5.1.4.2 setelah menyelesaikan Prosedur, petugas menyerahkan berkas ke petugas arsip;

7/8 5.1.5 petugas arsip melaksanakan : 5.1.5.1 penerimaan dokumen arsip kartu induk dari petugas penyerahan dan mencatat pada buku register; 5.1.5.2 penyimpanan dan pengadministrasian arsip kartu induk sesuai dengan urutan nomor registrasi Kendaraan Bermotor; 5.1.5.3 pencatatan keluar-masuk arsip kartu induk dengan tanda bukti; 5.1.5.4 penjagaan dan pemeliharaan kebersihan serta keamanan arsip kartu induk ; 5.1.6 Jam Pelayanan : 5.1.6.1 07.30 Wita s.d 14. wita. 5.1.7 Waktu Penyelesaian : 5.1.7.1 Pendaftaran kendaraan baru 1 X 24 jam; 5.1.7.2 mutasi / BBN 1 Jam; 5.1.7.3 Duplikat 3 Bulan 5.1.7.4 Blokir / Absah 1 Jam 5.1.8 Biaya pengurusan penerbitan berdasarkan PP RI No. 50 Tahun 2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) : 5.1.8.1 Ranmor R2 / R3 : Rp. 80.0,-; 5.1.8.2 Ranmor 4 atau lebih : Rp. 1.0,-; 6. Mekanisme Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor () Untuk Kendaraan Bermotor Baru BERKAS PERMOHONAN 1 ATPM PEMOHON BERKAS / STNK DAN SYAH CF BERKAS DAN STNK TDK SAH PERSYRTN SYAH CEK FISIK NOKA NOSIN Pembayran PNBP HASIL SYAH CEK FISIK 1. 2.STNK Cetak Kartu Induk DATA BASE POLRI 2 3 DATA BASE DISPENDA Team identifikasi Dan verikasi Apa sesuai syarat BERKAS PENDFTRAN PENDFTRN 1.Input data 2.No bpkb 3.NoregistER Data sdh benar Cetak dan cetak tanda tangan BERKAS PENDFTRAN STNK Tanda bukti pendaftaran Paraf ki dan verifikasi data Kartu induk Verifikasi tanda tangan/parf buku PEMISAHAN DAN ARSIP PENDFTRAN PENDATAAN DAN VERIFIKASI GUDANG ARSIP/ADMIN LOKET PENYERAH AN