BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

dokumen-dokumen yang mirip
MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

BAB VI USAHA DAN ENERGI

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Uji Kompetensi Semester 1

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

FIsika USAHA DAN ENERGI

Home» fisika» Momentum dan Impuls - Materi Fisika Dasar MOMENTUM DAN IMPULS - MATERI FISIKA DASAR

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

BAB USAHA DAN ENERGI

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Antiremed Kelas 11 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM DAN IMPULS. Pengertian Momentum dan Impuls

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017 (SOAL NO )

Membahas mengenai gerak dari suatu benda dalam ruang 3 dimensi tanpa

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus


Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

Antiremed Kelas 11 FISIKA

LAPORAN PRA PRAKTIKUM FISIKA DASAR I MOMENTUM DAN IMPULS

BAB VI Usaha dan Energi

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

MOMENTUM DAN IMPULS FISIKA 2 SKS PERTEMUAN KE-3

Hukum Newton dan Penerapannya 1

BAB 9 T U M B U K A N

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

Soal No. 1 Bola bermassa M = 1,90 kg digantung dengan seutas tali dalam posisi diam seperti gambar dibawah.

Bab. Peta Konsep. Gambar 13.1 Mendorong mobil. Usaha. membahas melakukan

Tujuan Pembelajaran :

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

SILABUS. Indikator Pencapaian Kompetensi

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m.

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

1. a.) Dalam gerak parabola. Gerak benda dibagi menjadi gerak vertical dan gerak horizontal. Berikut adalah persamaan pada gerak horizontalnya.

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

BAB V USAHA DAN ENERGI

USAHA DAN ENERGI. Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

Pilihan ganda soal dan impuls dan momentum 15 butir. 5 uraian soal dan impuls dan momentum

LEMBAR PENILAIAN. Kompetensi Inti Teknik Bentuk Instrumen. Tes Uraian Portofolio. Tes Tertulis. Pedoman Observasi Sikap Spiritual

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)

DAFTAR ISI. BAB 2 GRAVITASI A. Medan Gravitasi B. Gerak Planet dan Satelit Rangkuman Bab Evaluasi Bab 2...

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

Transkripsi:

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : 1201437 Prodi : Pendidikan Fisika (R) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016

A. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan konsep usaha, perubahan energi, kekekalan momentum, dan kekekalan energi 4.4 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan konsep gaya dan kekekalan energi B. Indikator Pencapaian Kompetensi Ranah Kognitif 3.4.1. Menyebutkan defenisi tentang konsep usaha dan energy 3.4.2. Menjelaskan konsep-konsep tentang usaha dan energi 3.4.3. Membedakan antara konsep usaha dan energy 3.4.4. Menjelaskan konsep energi kinetik dan energi potensial 3.4.5. Membandingkan antara energi kinetik dengan energi potensial 3.4.6. Menentukan hubungan usaha dengan energi kinetik 3.4.7. Menentukan hubungan usaha dengan energi potensial 3.4.8. Menghitung usaha, energi kinetik, energi potensial dalam menyelesaikan berbagai permasalahan gerak dalam kehidupan sehari-hari 3.4.9. Menjelaskan hukum kekekalan momentum 3.4.10. Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi mekanik dalam menyelasaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari Ranah Afektif 1. Mendengarkan penjelasan tentang materi dan aktif melibatkan diri dalam pembelajaran 2. Menjawab pertanyaan terkait simulasi yang diberikan serta berbagai permasalahan gerak dalam kehidupan sehari-hari 3. Mempertanyakan tentang konsep usaha dan energy 4. Melaporkan hasil diskusi 5. Menampilkan hasil diskusi Ranah Psikomotor 4.4.1 Mengumpulkan materi-materi terkait dengan konsep usaha dan energi serta hubungannya 4.4.2 Mengumpulkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum 4.4.3 Membuat resume materi sebagai bahan untuk diskusi 4.4.4 Mengisi data yang diperoleh dari hasil praktikum 4.4.5 Membuat laporan praktikum 4.4.6 Menarik kesimpulan mengenai materi C. Tujuan Pembelajaran Ranah Kognitif Jika diberikan tugas tentang gerak, siswa SMA kelas XI mampu :Menyimpulkan materi-materi terkait dengan konsep usaha secara lengkap 3.4.1.1. Mendefenisikan konsep usaha dengan benar

3.4.1.2. Mendefenisikan konsep energi dengan benar 3.4.2.1. Menguraikan konsep usaha dengan benar 3.4.2.2. Menguraikan konsep energi dengan benar 3.4.3.1. Mencirikan minimal 2 konsep usaha 3.4.3.2. Mencirikan minimal 2 konsep energy 3.4.3.3. Membedakan konsep usaha dan energi secara benar 3.4.4.1. Menguraikan konsep energi kinetik dengan benar 3.4.4.2. Menguraikan konsep energi potensial dengan benar 3.4.5.1. Mencirikan minimal 2 konsep energi kinetik 3.4.5.2. Mencirikan minimal 2 konsep energi potensial 3.4.5.3. Membandingkan antara konsep energi kinetik dengan energi potensial secara benar 3.4.6.1. Menentukan hubungan antara usaha dan energi kinetik 3.4.7.1. Menentukan hubungan antara usaha dan energi potensial 3.4.8.1. Menghitung usaha dalam berbagai permasalahan gerak dalam kehidupan sehari- hari dengan benar 3.4.8.2. Menghitung energi kinetik dalam berbagai permasalahan gerak dalam kehidupan sehari- hari dengan benar 3.4.8.3. Menghitung energi potensial dalam berbagai permasalahan gerak dalam kehidupan sehari- hari dengan benar 3.4.9.1. Mengemukakan bunyi Hukum kekekalan momentum dengan tepat 3.4.9.2. Menjelaskan konsep hukum kekekalan momentum dengan benar 3.4.10.1. Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi mekanik dalam gerak parabola dengan benar 3.4.10.2. Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi mekanik dalam gerak melingkar dengan benar 3.4.10.3. Menganalisis bentuk hukum kekekalan energi mekanik dalam gerak setelit/planet dengan benar Ranah Psikomotorik 4.4.1.1. Menyimpulkan hubungan antara konsep usaha dan energi dengan benar 4.4.1.2. Menyimpulkan materi-materi tentang hukum kekekalan energi mekanik secara lengkap 4.4.2.1. Mengumpulkan alat praktikum dengan benar 4.4.2.2. Mengumpulkan bahan praktikum dengan benar 4.4.3.1. Membuat resume materi usaha dengan benar sebagai bahan untuk diskusi 4.4.3.2. Membuat resume materi energi dengan benar sebagai bahan untuk diskusi 4.4.3.3. Membuat resume hubungan antara konsep usaha dan energi dengan benar sebagai bahan untuk diskusi 4.4.3.4. Membuat resume materi hukum kekekalan energi mekanik dengan benar sebagai bahan untuk diskusi 4.4.4.1. Mengisi data hasil praktikum gerak parabola dengan benar

4.4.5.1. Membuat laporan hasil praktikum tentang gerak parabola dengan benar 4.4.6.1. Menarik kesimpulan tentang materi usaha dengan benar 4.4.6.2. Menarik kesimpulan tentang materi energi dengan benar 4.4.6.3. Menarik kesimpulan tentang hubungan antara usaha dan energi dengan benar 4.4.6.4. Menarik kesimpulan tentang materi hukum kekekalan energi mekanik dengan benar

P E T A K O N S E P USAHA DAN ENERGI Usaha Energi Energi Potensial Sistem Planet Sistem Konservatif Usaha Oleh Gaya Konstan Usaha Oleh Gaya Tidak Konstan Energi Kinetik Energi Mekanik Berlaku Hukum Kekekalan Contoh Energi Potensi al - Gaya Sentri Petal -Gaya Normal Gaya yang diberi kan pada pegas

A. USAHA 1. Pengertian Usaha Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda. Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan. 2. Usaha Oleh Gaya Konstan Pengertian usaha yang diterangkan di atas adalah usaha oleh gaya konstan, artinya arah dan nilainya konstan. Besar (nilai) usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya (F) pada suatu benda yang mengakibatkan perpindahan sebesar s, dapat dirumuskan kembali dengan kalimat, sebagai berikut: Besar usaha oleh gaya konstan didefinisikan sebagai hasil besar komponen gaya pada arah perpindahan dengan besarnya perpindahan yang dihasilkan. Apabila usaha tersebut dirumuskan secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: W = F s s (1) W F s S : Besar Usaha (kg. m 2 /s 2, joule atau newton. meter) : Besar komponen gaya pada arah perpindahan (newton) : Besar perpindahan (m) Jika gaya yang bekerja membentuk sudut α dengan arah perpindahan, perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 1 : Sebuah benda yang bermassa m ditarik dengan gaya F membentuk sudut α dengan horisontal. Jika gaya yang melakukan usaha membentuk sudut α dengan perpindahan, maka gaya tersebut dapat diuraikan ke dalam dua komponen, yaitu : Komponen y : F y = F sin α Komponen x, gaya yang searah dengan perpindahan : F x = F cos α Sesuai dengan rumus (1), F s merupakan komponen gaya pada arah perpindahan, maka pada rumus (8.1) F s digantikan dengan F cos α dan dapat dituliskan sebagai: W = F y. s = F cos α s = F s cos α (2) Usaha adalah besaran skalar, dimana usaha merupakan perkalian skalar (dot product) antara vektor gaya dan vektor perpindahan. Oleh karena itu usaha merupakan besaran skalar. W = F. s (3) 3. Satuan dan Dimensi Usaha Untuk mencari satuan dan dimensi usaha, dapat diturunkan dari rumus (1). Jika digunakan Satuan Sistem Internasional maka, gaya F dalam newton (kg m/s 2 ) dan perpindahan s dinyatakan dalam meter (m). Satuan usaha = satuan gaya x satuan perpindahan satuan usaha = kg m/s 2 x m = kg m2 /s 2

= joule Satu Joule adalah besar usaha yang dilakukan oleh gaya satu newton untuk memindahkan benda sejauh satu meter Untuk mencari dimensinya: dimensi usaha = dimensi gaya x dimensi perpindahan [ W ] = [ F ]. [ s ] = MLT -2. L = ML 2 T -2 4. Usaha yang dihasilkan Lebih dari Satu Gaya Seandainya pada sebuah benda bekerja 3 buah gaya F 1, F 2, dan F 3 sehingga benda mengalami perpindahan sejauh s. gaya F 1.membentuk sudut α 1 dengan vektor s, F 2 membentuk sudut α 2, dan F 3 membentuk sudut α 3. Berapakah usaha oleh ketiga gaya tersebut terhadap benda. Gambar 2 : Usaha oleh beberapa gaya Usaha masing-masing gaya dapat dicari dengan menggunakan rumus (2) W = F s cos α Gaya F 1 akan melakukan usaha sebesar W 1 = F 1 s cos α 1

Gaya F 2 akan melakukan usaha sebesar W 2 = F 2 s cos α 2 Gaya F 3 akan melakukan usaha sebesar W 3 = F 3 s cos α 3 Maka Usaha total (Usaha yang dilakukan oleh ketiga gaya tersebut) W = W 1 + W 2 + W 3 = F 1 s cos α 1 + F 2 s cos α 2 + F 3 s cos α 3 (4) B. ENERGI 1. Pengertian Energi Energi sering juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan dengan gerak, misal orang yang energik artinya orang yang selalu bergerak tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja. Jadi Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam Fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemapuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi dialam adalah besaran yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut : a. Transformasi energi : energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak mesin b. Transfer energi : energi dapat dipindahkan dari suatu benda kebenda lain atau dari sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap c. Kerja : energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran, yaitu kerja mekanik

d. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan Sumber-sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya: energi minyak bumi, energi batubara, energi air terjun, energi nuklir dan energi kimia. 2. Macam-macam Energi 2.1 Energi Potensial Energi potensial diartikan sebagai energi yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukan (posisinya). Misalnya, energi pegas (per), energi ketapel, energi busur, dan energi air terjun. Energi potensial juga dapat diartikan sebagai energi yang tersimpan dalam suatu benda. Misalnya energi kimia dan energi listrik. Contoh energi kimia adalah energi minyak bumi dan energi nuklir. 2.1.1. Energi Potensial Gravitasi Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan ketinggian dari benda lain. Secara matematis ditulis sebagai berikut. E P = m g h Keterangan: Ep : energi potensial gravitasi (N) m : massa benda (kg) g : percepatan gravitasi (m/s2) h : ketinggian terhadap acuan (m) Gambar 4.9 Benda memiliki energi potensial karena 2. 2 Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya. Secara umum energi kinetik suatu benda yang memiliki massa m dan bergerak dengan kecepatan v dirumuskan oleh persamaan berikut. E k = ½ m v 2 Pada persamaan diatas tampak bahwa energi kinetik sebanding dengan massa m dan kuadrat kecepatan (v2).

3. Hubungan antara Usaha dan Energi 3.1 Hubungan Antara Usaha dan Energi Potensial 3.1.1. Hubungan Antara Usaha dengan Energi Potensial Gravitasi Misalnya sebuah balok bermassa m diikat pada seutas tali dan tali digulung pada suatu katrol licin. Anggap katrol dan tali tak bermassa. Balok mula-mula berada pada ketinggian h1, beberapa saat kemudia balok berada pada ketinggian h2. Perhatikan Gambar 4.11 Turunnya balok disebabkan adanya tarikan gaya gravitasi. Besarnya usaha gaya gravitasi sama dengan Gaya gravitasi (m g) dikalikan dengan perpindahan (h1 h2). Secara matematis ditulis sebagai berikut. W = mg (h1 h2) = mgh1 mgh2 = Ep1 Ep2 = (Ep1 Ep2) W = ΔEp Gambar Hubungan usaha dan energi potensial Dengan p _E merupakan negatif perubahan energi potensial gravitasi. Besarnya energi potensial grabvitasi sama dengan energi potensial akhir dikurangi energi potensial mula-mula ( p _E = Ep akhir Ep awal). Persamaan ini menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sama dengan minus perubahan energi potensial gravitasi. 3.2 Hubungan Antara Usaha dan Energi Kinetik Hubungan energi kinetik dengan usaha dijelaskan sebagai berikut. Sebuah benda pada posisi 1 bergerak dengan kelajuan v1. Kemudian benda dikenai gaya luar F, sehingga benda bergerak dipercepat beraturan. Dalam selang waktu t benda berpindah sejauh _x dari posisi 1 ke posisi 2. Pada posisi 2 benda bergerak dengan kelajuan v2.perhatikan Gambar 4.13!

Gambar Hubungan usaha dan energi kinetik Pada posisi 1, benda bergerak dengan kelajuan v1, kemudian pada benda bekerja gaya F, sehingga benda berpindah sejauh Δx. Usaha yang dilakukan oleh gaya F pada benda adalah W = F Δx. Usaha dan energi adalah besaran skalar yang setara, maka Anda dapat pastikan bahwa penambahan energi kinetik berasal dari usaha W = F Δx. Secara matematis Anda akan dapat persamaan seperti berikut. 2 W = E k2 E k1 = ½ mv 22 - ½ mv 1 C. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM 1. Bunyi Hukum Kekekalan Momentum Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum sama dengan momentum total sesudah tumbukan. Gambar Hukum kekekalan momentum (sumber: BSE kelas 2 SMA fisika Setya Nurachmadani) Hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Δp 1 = - Δp 2 m 1 v 1 -m 1 v 1 = - (m 2 v 2 -m 2 v 2 ) m 1 v 1 + m 2 v 2 = m 1 v 1 + m 2 v 2 p 1 + p 2 = p 1 + p 2 jumlah momentum sebelum bertumbukan = jumlah momentum sesudah

(5.6) Keterangan: p 1, p 2 : momentum benda 1 dan 2 sebelum tumbukan p' 1, p' 2 : momentum benda 1 dan 2 sesudah makanan m 1, m 2 : massa benda 1 dan 2 v 1, v 2 : kecepatan benda 1 dan 2 sebelum tumbukan sv' 1, v' 2 : kecepatan benda 1 dan 2 sesudah tumbukan benda. Ketika menggunakan persamaan ini, Anda harus memerhatikan arah kecepatan tiap 2. Aplikasi Hukum Kekekalan Momentum Contoh aplikasi dari hukum kekekalan momentum adalah roket dan pistol. Pada Gambar 14.3 tampak sebuah pistol yang digantung pada seutas tali. Saat peluru ditembakkan ke kanan dengan alat jarak jauh seperti remote, senapan akan tertolak ke kiri. Percepatan yang diterima oleh pistol ini berasal dari gaya reaksi peluru pada pistol (hukum III Newton). Gambar Bukti hukum kekekalan momentum (sumber: BSE kelas 2 SMA fisika Setya Nurachmadani) Perhatikan Gambar 14.4! Contoh aplikasi yang lain adalah pada system roket. Percepatan roket diperoleh dengan cara yang mirip dengan bagaimana senapan memperoleh percepatan. Percepatan roket berasal dari tolakan gas yang disemburkan

roket. Tiap molekul gas dapat dianggap sebagai peluru kecil yang ditembakkan roket. Jika gaya gravitasi diabaikan, maka peristiwa peluncuran roket memenuhi hukum kekekalan momentum. Mula-mula sistem roket diam, sehingga momentumnya nol. Sesudah gas menyembur keluar dari ekor roket, momentum sistem tetap. Artinya momentum sebelum dan sesudah gas keluar sama. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, besarnya kelajuan roket tergantung banyaknya bahan bakar yang digunakan dan besar kelajuan semburan gas. Hal inilah yang menyebabkan wahana roket dibuat bertahap banyak. Gambar Sistem roket menerapkan hukum kekekalan momentum linear (sumber: BSE kelas 2 SMA fisika Setya Nurachmadani) D. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK Usaha yang dilakukan gaya gravitasi dari suatu titik ke titik lain tidak bergantung pada jalan yang ditempuh. Jumlah energi kinetik dan energi potensial di dalam medan gravitasi konstan. Jumlah energi kinetik dan energi potensial ini disebut energi mekanik. Mari kita lihat contoh di bawah ini. Benda bermassa m dijatuhkan bebas dari titik A, dari suatu ketinggian h, benda mempunyai energi potensial E p terhadap permukaan bumi. Energi potensial ini berkurang selama perjalanan menuju bumi dan energi kinetiknya bertambah. Tetapi jumlah energi kinetik dan energi potensialnya di setiap titik pada lintasannya selalu tetap. Jumlah energi kinetik dan energi potensial dititik 1 sama dengan jumlah energi kinetik dan potensial dititik 2.

Gambar Benda bermassa m jatuh dari ketinggian h E M = E k + E p E k1 + E p1 = E k2 + E p2 = konstan = C 1/2mv 1 2 +mgh1 = 1/2mv 2 2 +mgh2

Jumlah energi kinetik dan energi potensial ini yang disebut energi mekanik. Hal ini dikenal sebagai Hukum kekekalan energi mekanik yang berbunyi : Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya yang bersifat konservatif, maka energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap dengan kata lain energi mekanik pada posisi akhir sama dengan energi mekanik pada posisi awal.