Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Hp ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengetahuan Sosial dengan melibatkan tiga indikator yaitu: 1. Menggambar peta Indonesia dengan memberi simbol

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

Heni Rachmawati NPM:

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penggunaan WhatsApp Messenger Sebagai Mobile Learning Terintegrasi Metode Group Investigation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

Lampiran 1: Data Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol/VIII F SMP Negeri 1 Banguntapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Leny Hartati leny_hartati@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI PM - 61 Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif (tipe Jigsaw dan tipe STAD) dan kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen komparatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 140 peserta didik Jurusan Farmasi Kesehatan Harapan Bangsa Depok. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 peserta didik yang diambil menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen angket, untuk mengukur kreativitas belajar serta instrumen tes untuk mengukur hasil belajar matematika. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial 2 x 2 dengan dua variabel bebas, yaitu model pembelajaran kooperatif dan kreativitas belajar peserta didik, serta satu variabel terikat, yaitu hasil belajar matematika. Dari pengolahan data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : (1) Hasil belajar matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (2) Peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi, hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran STAD. (3) Peserta didik yang memiliki kreativitas belajar rendah, hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran STAD. (4) Terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran kooperatif dan kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Kreativitas Belajar, Hasil Belajar Matematika I. PENDAHULUAN Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan peserta didik secara efektif didalam proses pembelajaran, Pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara aktif dan dapat membantu peserta didik yang lain untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik dalam mempelajari matematika di sekolah menengah pada umumnya disebabkan kurangnya penguasaan konsep dasar matematika yang sudah diberikan sejak SD dan SMP. Penguasaan konsep dasar matematika secara mantap akan memberikan pemahaman yang kuat dalam menghadapi pelajaran selanjutnya. Proses belajar mengajar yang berlangsung di SD dan SMP memegang peranan penting dalam menamkan konsep dasar matematika kepada peserta didik. Hasil belajar merupakan hasil akhir yang didapat setelah melalui proses belajar. Hasil belajar matematika adalah hasil akhir yang dimiliki oleh peserta didik berupa kemampuan-kemampuan dalam menguasai, memahami konsep dalam pelajaran matematika sebagai ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya yang menggunakan istilah serta didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam setelah melalui proses belajar. MP 407

ISBN. 978-602-73403-1-2 Eggen dan Kauchak [8] mengatakan pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan peserta didik bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Slavin [5] mengemukakan dua alasan menggunakan pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan peserta didik dalam belajar berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pertama kali di kembangkan dan di uji cobakan oleh Elliot Aronson dan teman-teman di Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Arends [1] mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan pertama kali oleh Robert Slavin dan temantemannya di Universitas John Hopkins. Slavin [6] mengatakan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan salah satu yang paling baik untuk tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.. Sedangkan Rusman [4] mengatakan bahwa model pembelajaran STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Kreativitas mempunyai peranan yang amat penting dalam setiap pembelajaran terutama pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran matematika. Peserta didik dituntut untuk memahami dan mengembangkan sendiri setiap konsep matematika. Selain itu, peserta didik juga dituntut untuk dapat berbagi ilmu kepada teman dalam kelompoknya. Dalam hal ini, kreativitas sangat dibutuhkan sebagai salah satu unsur yang penting untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran matematika secara efektif dan efisien. Kreativitas belajar dapat diartikan sebagai upaya positif dalam hal kemampuan berpikir yang dilakukan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar agar memperoleh hasil belajar yang maksimal dengan menggunakan segala potensi kreatif dari setiap individu peserta didik. Munandar [2] menyatakan bahwa kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain. Selanjutnya Munandar [3] mengatakan bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Peserta didik yang kreatif senantiasa mencari pengalaman baru untuk memperkaya pengetahuan dan kemampuan agar lenbih menguatkan lagi dari pengetahuan dan kemampuan yang telah dikuasai. Selain itu, peserta didik yang kreatif juga mampu menggunakan daya nalar dengan baik, tidak mudah menyerah dalam menghadapi permasalahan, mampu berpikir fleksibel dan mengembangkan pemikiran secara luas. Karakter model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD yang kompleks ini menarik untuk dikaji dan coba diterapkan pada mata pelajaran matematika, karena hasil belajar matematika yang dicapai di SMK Harapan Bangsa Depok masih belum maksimal. Dengan demikian, penulis ingin mengetahui perbedaan hasil belajar matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan STAD ditinjau dari kreativitas belajar. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMK Harapan Bangsa Depok. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen komparatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 140 peserta didik jurusan farmasi kesehatan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 peserta didik yang diambil menggunakan teknik cluster sampling. Desain penelitian ini adalah treatment by level (desain faktorial 2x2). Data hasil belajar menggunakan instrument tes dan kreativitas belajar menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan anava 2 jalur dengan bantuan SPSS 17.0 yang terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun desain penelitiannya adalah: MP 408

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Model Pembelajaran Kooperatif Tabel 1. Desain Penelitian Kooperatif Tipe Jigsaw (A 1 ) Kooperatif Tipe STAD (A 2 ) Jumlah Kreativitas Belajar Kreativitas Tinggi (B 1 ) A 1 B 1 A 2 B 1 B 1 Kreativitas Rendah (B 2 ) A 1 B 2 A 2 B 2 B 2 Jumlah A 1 A 2 A x B Keterangan : A 1 B 1 : kelompok peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan memiliki kreativitas tinggi. A 2 B 1 : kelompok peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan memiliki kreativitas tinggi. A 1 B 2 : kelompok peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan memiliki kreativitas rendah. A 2 B 2 : kelompok peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan memiliki kreativitas rendah. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMK Harapan Bangsa Depok diperoleh hasil penelitian sebagai berikut : Tabel 2. Rekapitulasi Statistik Deskriptif Statistics A1 A2 A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 N Valid 30 30 15 15 15 15 Missing 0 0 0 0 0 0 87.83 78.00 92.67 83.00 79.00 77.00 Median 87.50 77.50 95.00 80.00 80.00 75.00 Mode 80 a 70 a 90 a 80 75 a 70 Std. Deviation 8.477 7.264 6.230 7.746 7.368 7.270 Variance 71.868 52.759 38.810 60.000 54.286 52.857 Minimum 70 65 80 70 70 65 Maximum 100 95 100 100 95 90 Dari data statistik secara empirik tersebut diatas dapat disimpulkan nilai rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peserta didik yang memiliki kreativitas tinggi, nilai rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Peserta didik yang memiliki kreativitas rendah, nilai rata-rata skor hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. MP 409

ISBN. 978-602-73403-1-2 Uji Normalitas Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test A1 A2 A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 N 30 30 15 15 15 15 Normal Parameters a,,b 87.83 78.00 92.67 83.00 79.00 77.00 Most Extreme Differences Std. Deviation 8.477 7.264 6.230 7.746 7.368 7.270 Absolute.134.160.179.198.179.166 Positive.131.160.132.198.179.166 Negative -.134 -.108 -.179 -.149 -.111 -.131 Kolmogorov-Smirnov Z.736.877.695.767.695.641 Asymp. Sig. (2-tailed).651.425.720.598.720.806 Dari tabel diperoleh kesimpulan bahwa nilai sig untuk seluruh kelompok memiliki nilai sig > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Uji Homogenitas Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas 2 Kelompok Test of Homogeneity of Variances HBM Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.192 1 58.279 Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas 4 Kelompok Test of Homogeneity of Variances HBM Levene Statistic df1 df2 Sig..157 3 56.925 Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sig untuk hasil belajar matematika peserta didik pada kelompok model pembelajaran (A 1 dan A 2 ) adalah 0,279; nilai sig untuk hasil belajar matematika peserta didik pada kelompok kreativitas (B 1 dan B 2 ) adalah 0,090; nilai sig untuk hasil belajar matematika peserta didik untuk kelompok (A 1 B 1, A 1 B 2, A 2 B 1, dan A 2 B 2 ) adalah 0,925 di atas 0,05 (sig > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang memiliki varians homogen. MP 410

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Uji Hipotesis Source Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:HBM Type III Sum of Squares df Square F Sig. Corrected Model 2181.250 a 3 727.083 14.121.000 Intercept 412510.417 1 412510.417 8011.763.000 Model 1450.417 1 1450.417 28.170.000 Kreativitas Belajar 510.417 1 510.417 9.913.003 Model * Kreativitas Belajar 220.417 1 220.417 4.281.043 Error 2883.333 56 51.488 Total 417575.000 60 Corrected Total 5064.583 59 1. Pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar matematika. Data yang ditunjukkan oleh output SPSS 17 diperoleh nilai sig 0,000 (sig < 0,05) pada taraf signifikansi = 5% sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar matematika. 2. Pengaruh kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika. Data yang ditunjukkan oleh output SPSS 17 diperoleh nilai sig 0,003 (sig < 0,05) pada taraf signifikansi = 5% sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika. 3. Pengaruh interaksi model pembelajaran kooperatif dan kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika. Dari perhitungan dengan SPSS 17 didapatkan nilai probabilitas sig sebesar 0,043 (sig < 0,05). Hal ini di tunjukkan pula oleh harga F-hitung sebesar 4,281. Ini memiliki makna bahwa model pembelajaran dan kreativitas belajar peserta didik memiliki pengaruh interaksi terhadap hasil belajar matematika. Uji Lanjut 1. Perbedaan signifikan pada rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. Tabel 7. Hasil Uji t Berpasangan Kelompok A1B1 - A2B1 Pair A1B1 - A2B1 Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. Error Deviation 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) 13.667 12.169 3.142 6.927 20.406 4.349 14.001 Dari perhitungan dengan SPSS 17.0 didapatkan nilai probabilitas sig sebesar 0,001 (sig < 0,05). Ini memiliki makna bahwa terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. 2. Perbedaan signifikan pada rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar rendah antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. Tabel 8. Hasil Uji t Berpasangan Kelompok A1B2 - A2B2 MP 411

ISBN. 978-602-73403-1-2 Pair A1B2 - A2B2 Std. Deviation Paired Samples Test Paired Differences Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) 6.000 9.487 2.449.746 11.254 2.449 14.028 Dari perhitungan dengan SPSS 17.0 didapatkan nilai probabilitas sig sebesar 0,028 (sig < 0,05). Ini memiliki makna bahwa terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar rendah antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. 3. Perbedaan signifikan antara rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi dan rendah pada penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Tabel 9. Hasil Uji Berpasangan Kelompok A1B1 - A1B2 Pair A1B1 - A1B2 Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. Error Deviation 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) 9.667 11.568 2.987 3.261 16.073 3.237 14.006 Dari perhitungan dengan SPSS 17.0 didapatkan nilai probabilitas sig sebesar 0,006 (sig < 0,05). Ini memiliki makna bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi dan rendah pada penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. 4. Perbedaan signifikan antara rata-rata hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi dan rendah pada penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tabel 10. Hasil Uji Berpasangan Kelompok A2B1 - A2B2 Pair A2B1 - A2B2 Std. Deviation Paired Samples Test Paired Differences Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper t df Sig. (2- tailed) 2.000 5.606 1.447-1.105 5.105 1.382 14.189 Dari perhitungan dengan SPSS 17.0 didapatkan nilai probabilitas sig sebesar 0,189 (sig > 0,05). Ini memiliki makna bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata hasil belajar matematika MP 412

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi dan rendah pada penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata skor hasil belajar matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Keberhasilan atau kegagalan individu merupakan keberhasilan atau kegagalan kelompok, sehingga setiap individu akan belajar secara aktif dan bersungguh-sungguh menguasai materi pelajaran. Selain itu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan aspek sosial yang dimilikinya, seperti bersifat terbuka dengan ide atau pendapat orang lain, belajar menjadi pemimpin dan mengemukakan pendapat. Dengan demikian proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang dinamis, sehingga dapat menghilangkan rasa bosan dan jenuh selama pembelajaran berlangsung. Hal ini sesuai dengan pernyataan Johnson and Johnson [4] mengatakan bahwa salah satu pengaruh positif pembelajaran koooperatif tipe Jigsaw adalah dapat meningkatkan hasil belajar. Peserta didik yang mempunyai kreativitas tinggi pada pelajaran matematika memiliki kecenderungan untuk menyenangi, dan mempelajari lebih dalam pelajaran matematika. Dengan demikian peserta didik akan berperan aktif secara emosional dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih bermakna dan usaha belajarnyapun lebih efektif. Tutorial teman sebaya tidak hanya memberikan dampak positif bagi peserta didik yang kurang pandai tetapi juga memberikan penguatan bagi peserta didik yang pandai. Dengan demikian pemahaman yang dimiliki lebih kuat dan dapat bertahan lama dalam struktur kognitifnya. Penerapan model pembelajaran kooperatif pada peserta didik yang memiliki kreativitas rendah pada pelajaran matematika, memberikan dampak bagi peserta didik tersebut untuk berinteraksi dengan temannya. Bimbingan teman sebaya dimungkinkan lebih efektif pengaruhnya bagi peserta didik yang kurang pandai karena secara emosional tidak merasa terbebani. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan memberikan kreativitas lebih karena disamping peserta didik harus menguasai materi juga bertanggung jawab untuk mengajarkan materi tersebut kepada teman-temannya yang lain. Oleh karena itu mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar. Oleh karena itu, peserta didik tersebut semakin tertinggal dan sulit untuk membuat peserta didik tersebut berperan aktif dalam proses belajarnya. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan pada partisipasi aktif peserta didik selama proses pembelajaran. Mengingat keberhasilan individu merupakan keberhasilan kelompok, maka setiap individu akan merasa bertanggung jawab atas keberhasilan kelompok. Dengan demikian mereka akan berusaha terlibat aktif, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi peserta didik. Memperhatikan pendapat beberapa pakar, bahwa untuk membangun pengetahuan dalam struktur kognitif peserta didik harus bekerja dan melakukan sendiri. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif. Kreativitas belajar peserta didik memberikan pengaruh terhadap tingkah laku peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Kreativitas belajar peserta didik akan menentukan aktif atau tidaknya mereka dalam proses pembelajaran. Jika peserta didik memiliki kreativitas belajar yang tinggi maka dengan sepenuh hati mereka aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sebaliknya yang terjadi jika peserta didik memiliki kreativitas rendah. Oleh karena itu kreativitas belajar peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajar matematikanya. IV. SIMPULAN DAN SARAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Hasil belajar matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Peserta didik yang memiliki kreativitas belajar tinggi, hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran STAD. 3. Peserta didik yang memiliki kreativitas belajar rendah, hasil belajar matematika yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran STAD. 4. Terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran kooperatif dan kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika. MP 413

ISBN. 978-602-73403-1-2 SARAN Penelitian tentang model pembelajaran dan kreativitas belajar peserta didik terhadap hasil belajar matematika ini tentunya mempunyai kelemahan baik secara konseptual maupun secara metodologis. Beberapa saran yang dapat diberikan Antara lain adalah : 1. Peserta didik hendaknya sering berlatih dalam belajar matematika sehingga hal-hal yang belum jelas mengenai materi tertentu dapat ditanyakan secepatnya pada guru. Hal ini tentunya dapat menimbulkan motivasi dan kreativitas belajar yang tinggi sehingga dampaknya akan meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Guru sebagai unsur terpenting dalam proses pembelajaran harus berusaha untuk mengadakan variasi pembelajaran yang menyenangkan yang dapat meningkatkan minat, motivasi, kreativitas peserta didik. Salah satunya dengan menguasai berbagai model pembelajaran. 3. Kepala Sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah, hendaknya memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengembang dirinya dalam hal keilmuan seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. DAFTAR PUSTAKA [1] Amri Sofan, Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Konstruksi pengembangan Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka [2] Munadar, Utami. 2002. Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widia Sarana [3] Munadar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. [4] Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. [5] Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana [6] Slavin, R. 2005. Cooperatif Learning Teori, Riset, dan Praktik. Nusa Media : Bandung [7] Supardi, U. S. 2012. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta : Ufuk Press [8] Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. MP 414