Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Data Nilai Ulangan Semester I Siswa Kelas VII Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

PENGARUH PEMBELAJARAN ROLE PLAY DAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Sulistyaning Kartikawati. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, FPTK, IKIP PGRI MADIUN

BAB III METODOGI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TEMPERING DAN WAKTU TAHAN TEMPERING PADA PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP NILAI IMPAK BAJA EMS-45

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh: MAHFIATI A

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA HUMANISTIK BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK MENGGUNAKAN ICT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 45 hingga 53

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP

Mei Dwi Utami 1,*, Sri Mulyani 2, dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIMEDIA DITINJAU DARI

BAB IV HASIL PENELITIAN

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

Oleh Tri Andari Agung Prastyo Pambudi.

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

ANALISA VARIASI UKURAN VENTURI KARBURATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA RX-KING 135cc

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INFO SEARCH BERBASIS PMR PADA PEMBELAJARAN STATISTIKA DASAR II DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL MAHASISWA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI MODEL JIGSAW

ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: HANAN FUADY A

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepemilikan tanah adalah milik pemerintah. Luas tanah 7872 m 2 dan status tanah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA. Oleh : VERA LUSIANA A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMASANGAN GIPSUM PADA KNALPOT DAN PUTARAN MESIN TERHADAP KADAR EMISI GAS BUANG CO PADA MOTOR YAMAHA MIO AT TAHUN 2010

(Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Sambi Tahun Ajaran 2012/2013) Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 24 hingga 36

Institut Agama Islam Ma arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR DAN RT PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI SE-KABUPATEN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. 2. NPSN (Nomor Pokok Sekolan Nasional):

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATIONN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)DAN LEARNING TOGETHER (LT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI

Eksperimentasi Pembelajaran GI dan GI-PP Ditinjau dari Sikap Mahasiswa Terhadap Matematika

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Jurnal Teknik Mesin UMY

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE STAD DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Transkripsi:

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 Ahmad Harosyid K.2599014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Seperti telah diungkap pada Bab III, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua faktor. Faktor A adalah perlakuan variasi celah reed valve (10 mm, 9 mm, dan 11 mm), sedangkan faktor B adalah variasi ukuran pilot jet, main jet (Ukuran Nomor 17,5/130; 15,5/110; dan 19,5/150), faktor A dan faktor B ini merupakan variabel bebas. Dan sebagai variabel terikatnya adalah konsumsi bahan bakar pada sepeda motor dengan populasi terbatas pada sepeda motor Yamaha FIZR tahun 2001. Dengan menggunakan putaran mesin 2000 rpm. Tabel 5. Data Hasil Eksperimen (ml/detik) (VARUASI UKURANPILOT JET, Taraf No. 17,5/130 (STANDART) Faktor A VARIASI CELAH REED VALVE 10 mm (STANDART) 0,079 0,078 0,080 0,076 0,077 9 mm 11 mm 0,076 0,075 0,077 0,077 0,075 0,091 0,091 0,088 0,087 0,087 Jumlah Keseluruhan Jumlah 0,389 0,380 0,444 1,213 Rata-Rata Keseluruhan Rata-rata 0,078 0,076 0,089 0,081

45 No. 15,5/110 0,074 0,074 0,073 0,072 0,072 0,065 0,067 0,066 0,067 0,065 0,078 0,080 0,079 0,078 0,077 Jumlah 0,366 0,331 0,394 1,090 Rata-rata 0,073 0,066 0,079 0,073 0,084 0,083 0,100 0,087 0,080 0,094 No. 0,084 0,082 0,097 19,5/150 0,085 0,084 0,098 0,084 0,082 0,096 Jumlah 0,425 0,412 0,484 1,321 Rata-rata 0,085 0,082 0,097 0,088 Jumlah Besar 1,179 1,122 1,322 3,624 Rata-rata Besar 0,059 0,056 0,067 0,060 Data hasil pengukuran tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor 44 Yamaha F1ZR tahun 2001 seperti telah ditunjukkan dalam Tabel 5, diperoleh atas dasar perhitungan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk menghabiskan 4 ml bahan bakar (bensin) dalam gelas ukur untuk setiap kali perlakuan dan perulangannya, kemudian dikonversikan dalam ml/detik. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa data pengaruh variasi celah reed valve disusun berdasarkan kolom, sedangkan pengaruh variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar disusun berdasarkan baris, untuk jelasnya dapat diperiksa pada Tabel 6. Tabel 6. Data Hasil Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar (ml/detik) Variasi Ukuran Pilot Jet, Main Jet 17,5/130 15,5/110 19,5/150 VARIASI CELAH REED VALVE 10 mm 9 mm 11 mm 0,078 0,076 0,089 0,073 0,066 0,079 0,085 0,082 0,097 Pada Histogram Gambar 13, dapat diamati semakin lebar celah reed valve maka konsumsi bahan bakar akan semakin banyak. Sedangkan variasi ukuran

46 pilot jet, main jet mempunyai harga yang berbeda-beda. Pada variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110, tingkat konsumsi bahan bakar celah reed valve 9 mm lebih rendah daripada perubahan celah reed valve yang lainnya, sedangkan untuk variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130, tingkat konsumsi bahan celah reed valve 9 mm lebih rendah daripada perubahan celah reed valve yang lainnya dan untuk variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150, tingkat konsumsi bahan bakar celah reed valve 9 mm lebih rendah daripada yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan celah reed valve mempunyai karakteristik tertentu pada setiap variasi ukuran pilot jet, main jet Histogram Pengaruh Variasi Celah Reed Valve dan Variasi Ukuran Pilot Jet, Main Jet Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Sepeda Motor Yamaha F1 ZR Tahun 2001 Konsumsi Bahan bakar (ml/dtk) 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0.0778 0.076 0.0888 0.0731 0.0661 0.0787 0.0849 0.0823 0.0969 10 mm 9 mm 11 mm 17.5/130 15.5/110 19.5/150 Variasi Ukuran PilotJet, Main Jet, Gambar 13. Histogram Hubungan Antara Perubahan Variasi Celah Reed Valve Dan Variasi Ukuran Pilot Jet, Main Jet Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Yamaha F1Z R Tahun 2001. G rafik Pe ngaruh Variasi Ce lah Re e d Valv e dan Variasi ukuran Pilot Je t, M ain Je t T e rhadap Konsumsi B ahan B akar pada Se pe da M otor Yamaha F1 ZR T ahun 2001 an Bakar ) 0.12 0.1 0.08 0.0888 0.0778 0.0787 0.0731 0.0969 0.0849 0.0823 10 m m

47 Gambar 14. Grafik Hubungan Antara Perubahan Variasi Celah Reed Valve Dan Variasi Ukuran Pilot Jet, Main Jet Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Yamaha F1Z R Tahun 2001. B. Uji Persyaratan Analisis Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka data yang diperoleh sebelum dianalisis dengan uji Analisis Variansi dua jalan, maka dilakukan uji pendahuluan atau uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dipakai untuk menguji apakah data hasil penelitian yang didapatkan mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Untuk uji ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors, dengan taraf signifikansi 1 %. Selanjutnya mencari harga L maks { F(Zi) - S(Zi) } pada masing-masing kelompok perlakuan. Kemudian harga L maks dikonsultasikan dengan harga L Tabel yang didapatkan pada Tabel dengan N = 15 dan diperoleh L Tabel sebesar 0,257. Jika hasil perhitungan mendapatkan harga L maks lebih kecil dari harga L Tabel, maka data berdistribusi normal. Adapun keputusan uji normalitas data selengkapnya adalah tersebut dalam Tabel 8. Table 7. Hasil Uji Normalitas dengan Metode Liliefors Sumber Perlakuan Data Hasil Uji Keputusan

48 Kolom A 1 (10 mm) L obs = 0,124 < L 0.01; 15 = 0,257 Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Kolom A 2 ( 9 mm) L obs = 0,189 < L 0.01; 15 = 0,257 Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Kolom A 3 (11 mm) L obs = 0,167< L 0.01; 15 = 0,257 Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Baris B 1 (17,5/130) L obs = 0,242 < L 0.01; 15 = 0,257 Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Baris B 2 (15,5/110) L obs = 0,165 < L 0.01; 15 = 0,257 Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Baris B 3 (19,5/150) L obs = 0,249 < L 0.01; 15 = 0,257 Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Keputusan Uji Normalitas Karena L maks dari perlakuan tidak berada pada daerah kritik atau lebih kecil dari L tabel maka H o masing-masing perlakuan diterima. Jadi data hasil pengukuran tingkat konsumsi bahan bakar sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 dalam penelitian ini secara keseluruhan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 2. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan beberapa buah ratarata. Pada penelitian ini, digunakan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Dan pengambilan kesimpulan dengan taraf signifikansi 1 %. Jika didapatkan harga X 2 Hitung lebih besar dari harga X 2 Tabel, berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang tidak homogen. Namun bila didapatkan harga X 2 Hitung lebih kecil dari harga X 2 Tabel, berarti data yang didapatkan berasal dari sampel yang homogen. Data hasil pengujian homogenitas yang telah dilakukan adalah terlihat seperti dalam Tabel 8: Tabel 8. Hasil Uji Homogenitas

49 Sumber Variasi X 2 X 2 (1-α)(k-1) Keputusan Uji Baris 2,1 29,1 H o diterima Kolom 2,4 29,1 H o diterima Keputusan Uji Homogenitas Karena masing-masing sumber memenuhi kriteria X 2 < X 2 (1-a)(k-1) sehingga X 2 hitung tidak terletak pada daerah kritik, maka H o diterima. Jadi kedua sumber tersebut (baris dan kolom) berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. C. Pengujian Hipotesis 1. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Analisis Variansi Dua Jalan Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001, perlu dilakukan suatu pengujian statistik. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan. Hasil pengujian analisis variansi dua jalan tersebut adalah sebagai indikator ada tidaknya pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Kemudian untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel serta interaksi antara kedua variabel tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 9, yaitu Tabel ringkasan hasil uji F untuk anava dua arah sebagai berikut: (perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 4). Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji F Untuk Anava Dua Jalan Sumber Variasi dk JK KT F obs F Tabel

50 Rata-rata perlakuan A B AB 1 2 2 4 0,21885675 0,00111355 0,07473306 0,01526212 0,00556775 0,037366529 0,003815531 58,09 3898,77 398,11 5,25 5,25 3,89 Kekeliruan 36 0,00034503 0,000009584 Jumlah 45 0,31031051 - - - Keterangan : A : Variasi celah reed valve B : Variasi ukuran pilot jet, main jet AB : Pengaruh bersama (interaksi) antara variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet dan amain jet Berdasarkan rangkuman hasil Uji F untuk anava dua jalan pada Tabel 9 dapat diambil keputusan uji sebagai berikut : a. Pengaruh Perubahan Variasi Celah Reed Valve Terhadap Konsumsi Bahan Bakar (Faktor A) Tabel 10 menunjukkan bahwa F observasi = 58,09 dan Ft = 5,25 sehingga F observasi > F tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara variasi celah reed valve terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Jadi hipotesis pertama dapat diterima. b. Pengaruh Variasi ukuran Pilot Jet, Main Jet Terhadap Konsumsi Bahan Bakar (Faktor B) Tabel 11 terlihat bahwa F observasi = 3998,77 dan F t = 5,25 sehingga F observasi > F tabel. Jadi dapat disimpulkan ada perbedaan pengaruh antara variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Jadi hipotesis kedua dapat diterima. c. Pengaruh Bersama (Interaksi) Variasi Celah Reed Valve dan Variasi Ukuran Pilot Jet, Main Jet Terhadap Konsumsi Bahan Bakar (Faktor AB).

51 Tabel 11 terlihat bahwa F observasi = 398,11 dan F tabel = 3,89 sehingga F observasi > F tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada interaksi secara bersama-sama antara variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Jadi hipotesis ketiga dapat diterima. 2. Hasil Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis variansi dua jalan, maka untuk melihat perbedaan reratanya agar menjadi lebih jelas, dilanjutkan dengan uji komparasi ganda. Komparasi ganda setelah anava yang dilakukan disini adalah dengan mempergunakan uji Scheffe untuk analisis variansi dua jalan. Rataan masing-masing komparasi untuk komparasi ganda pasca anava dapat dilihat pada lampiran hasil perhitungan uji Scheffe untuk analisis variansi dua jalan dapat dilihat pada Tabel 10, 11, 12, dan 13 berikut ini: Tabel 10. Hasil Komparasi Rataan Antar Baris No. Sumber perbedaan antar baris F obs. (p-1)f a;p-1,n-pq Kesimpulan 1. 17,5/130 >< 15,5/110 52,8 10,5 2. 17,5/130 >< 19,5/150 40,3 10,5 3. 15,5/110 >< 19,5/150 185,5 10,5 Keterangan : jika F obs. > (p-1)f a;p-1,n-pq Tabel 11. Hasil Komparasi Rataan Antar Kolom Sumber perbedaan (q-1)f No. F a;qantar kolom obs. 1. 2. 3. 10 mm >< 9 mm 10 mm >< 11 mm 9 mm >< 11 mm 6,4 39,7 77,8 1,N-pq 10,5 10,5 10,5 Kesimpulan Keterangan : jika F obs. > (q-1)f α;q-1,n-pq Tabel 12. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel Pada Baris yang Sama No. Sumber perbedaan antar baris F obs. (pq-1)f a;pq- Kesimpulan

52 Antar A Fak. B 1,N-pq 1. 10 mm >< 9 mm 17,5/130 0,84 2. 10 mm >< 11 mm 17,5/130 31,33 3. 9 mm >< 11 mm 17,5/130 42,47 4. 10 mm >< 9 mm 15,5/110 0,01 5. 10 mm >< 11 mm 15,5/110 8,10 6. 9 mm >< 11 mm 15,5/110 41,25 7. 10 mm >< 9 mm 19,5/150 1,75 8. 10 mm >< 11 mm 19,5/150 37,24 9. 9 mm >< 11 mm 19,5/150 55,15 Keterangan : jika F obs. > (pq-1)f a;pq-1,n-pq Tabel 13. Hasil Komparasi Rataan Antar Sel pada Kolom yang Sama No. Sumber perbedaan antar kolom Faktor A Ant. B (ml) F obs. (pq-1)f a;pq- 1, N-pq Kesimpulan 1. 10 mm 17,5/130 >< 15,5/110 5,73 2. 10 mm 17,5/130 >< 19,5/150 13,20 3. 10 mm 15,5/110 >< 19,5/150 36,33 4. 9 mm 17,5/130 >< 15,5/110 25,52 5. 9 mm 17,5/130 >< 19,5/150 10,42 6. 9 mm 15,5/110 >< 19,5/150 68,57 7. 11 mm 17,5/130 >< 15,5/110 26,48 8. 11 mm 17,5/130 >< 19,5/150 17,13 9. 11 mm 15,5/110 >< 19,5/150 86,19 Keterangan : jika F obs. > (pq-1)f a;pq-1,n-pq Hasil perhitungan uji Scheffe pasca anava menunjukkan bahwa tidak semua F obs. Lebih besar dari kriteria uji, sehingga tidak semua kombinasi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap besarnya tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor dua langkah Yamaha F1ZR tahun 2001.

53 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa : a. Pada variasi celah reed valve 10 mm tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 9 mm, variasi celah reed valve 10 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm, variasi celah reed valve 9 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. b. Pada variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110, variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150, dan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. c. Pada variasi celah reed valve 10 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 17,5/130 tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 9 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 17,5/130, pada variasi celah reed valve 10 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 17,5/130 berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 17,5/130, dan pada variasi celah reed valve 9 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 17,5/130 berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 17,5/130. Terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Pada variasi celah reed valve 10 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 15,5/110 tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 9 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 15,5/110, pada variasi celah reed valve 10 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 15,5/110 tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 15,5/110, dan pada variasi celah reed valve 9 mm pada variasai ukuran pilot jet main jet 15,5/110 berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 15,5/110 terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001.

54 Pada variasi celah reed valve 10 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 19,5/110 tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 9 mm, pada variasi ukuran pilot jet main jet 19,5/150, variasi celah reed valve 10 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 19,5/110 berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 19,5/150, dan pada variasi celah reed valve 9 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 19,5/110 berbeda pengaruhnya dengan variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet main jet 19,5/150 terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. d. Pada variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 pada variasi celah reed valve10 mm tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 pada variasi celah reed valve10 mm, variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 pada variasi celah reed valve10 mm tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 pada variasi celah reed valve10 mm, dan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 pada variasi celah reed valve10 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 pada variasi celah reed valve10 mm terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Pada variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 pada variasi celah reed valve 9 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 pada variasi celah reed valve 9 mm, Pada variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 pada variasi celah reed valve 9 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 pada variasi celah reed valve 9 mm, dan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 pada variasi celah reed valve9 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 pada variasi celah reed valve 9 mm terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Pada variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 pada variasi celah reed valve 11 mm tidak berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 pada variasi celah reed valve 11 mm, pada variasi ukuran pilot jet, main jet 17,5/130 pada variasi celah reed valve 11 mm berbeda pengaruhnya

55 dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 pada variasi celah reed valve 11 mm dan pada variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 pada variasi celah reed valve 11 mm berbeda pengaruhnya dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 pada variasi celah reed valve 11 mm terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. D. Pembahasan Hasil Analisis Data Setelah dilakukan analisis data hasil eksperimen dapat dikemukakan fakta-fakta sebagai berikut: 1. Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pengaruh antara variasi celah reed valve terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 adalah F A lebih besar dari pada F tabel pada taraf signifikan 0,01, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara variasi celah reed valve terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Hal ini disebabkan karena perubahan celah reed valve, semakin besar celah maka jarak bukaan lebih besar sehingga jumlah campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder lebih banyak, semakin kecil celah maka jarak bukaan celah akan lebih kecil yang menyebabkan jumlah campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder lebih sedikit dari keadaan standar. 2. Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pengaruh antara variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 adalah F B lebih besar dari pada F tabel pada taraf signifikan 0,01 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Hal ini disebabkan karena perubahan ukuran pilot jet, main jet mempengaruhi ukuran diameter lubang pilot jet, main jet. Semakin besar ukuran pilot jet, main jet maka diameter lubang akan menjadi lebih besar sehingga suplai bahan bakar menjadi lebih banyak dari standar. Semakin kecil ukuran pilot jet, main jet

56 maka diameter lubang akan menjadi kecil sehingga suplai bahan bakar menjadi lebih sedikit dari standar. 3. Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa pengaruh bersama (interaksi) antara variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001 adalah F AB lebih besar dari pada F tabel pada taraf signifikan 0,01, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh bersama (interaksi) yang sangat signifikan antara variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap tingkat konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001. Hal ini dapat dijelaskan karena variasi ukuran pilot jet, main jet akan mempengaruhi suplai bahan bakar karena terdapat perbedaan ukuran diameter lubang. Semakin besar ukuran pilot jet, main jet maka suplai bahan bakar akan menjadi lebih banyak dari kedaan standar. Dengan ukuran pilot jet, main jet kecil maka suplai bahan bakar akan menjadi lebih sedikit. Dengan variasi celah reed valve akan mempengaruhi jarak bukaan celah sehingga akan mempengaruhi jumlah campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder. Semakin besar celah maka jarak bukaan lebih besar sehingga jumlah campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder lebih banyak, semakin kecil celah maka jarak bukaan celah akan lebih kecil yang menyebabkan jumlah campuran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder lebih sedikit dari keadaan standar. 4. Komparasi ganda pasca anava yang dilakukan dengan mempergunakan uji Scheffe menunjukkan bahwa tingkat konsumsi bahan bakar pada beberapa kondisi perlakuan ada yang mempunyai perbedaan dan ada yang tidak mempunyai perbedaan, untuk lebih lengkapnya lihat Tabel 10, 11, 12 dan 13 beserta penjelasannya. Hal ini seperti yang di jelaskan di atas bahwa perubahan celah reed valve akan mempengaruhi jarak bukaan celah sehingga akan mempengaruhi jumlah bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder. Sedangkan variasi ukuran pilot jet, main jet akan mempengaruhi diameter lubang sehingga akan mempengaruhi suplai bahan bakar dari

57 karburator yang masuk ke dalam silinder. Dari keadaan tersebut maka setiap perlakuan mempunyai karakteristik yang berlainan. 5. Berdasarkan Tabel 6, yang merupakan rangkuman hasil perhitungan tingkat konsumsi bahan bakar dan rata-rata (mean) setiap kelompok perlakuan, dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi bahan bakar pada variasi celah reed valve 9 mm pada variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110 adalah yang paling rendah. Hal ini disebabkan karena pada ukuran pilot jet, main jet 15,5/130 ukuran diameter lubang lebih kecil sehingga suplai bahan bakar dari karburator akan relatif lebih sedikit. Dengan pengecilan celah reed valve dari keadaan standart akan berakibat jarak bukaan celah lebih kecil keadaan ini terjadi pada saat torak melakukan langkah isap, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder lebih sedikit. Tingkat konsumsi bahan bakar pada variasi celah reed valve 11 mm dengan variasi ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 adalah yang paling tinggi. Hal ini disebabkan karena pada ukuran pilot jet, main jet 19,5/150 ukuran diameter lubang lebih besar sehingga suplai bahan bakar dari karburator akan relatif lebih banyak. Dengan pelebaran celah reed valve dari keadaan standart akan berakibat jarak bukaan celah lebih besar keadaan ini terjadi pada saat torak melakukan langkah isap, sehingga campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder lebih banyak 6. Pada Gambar 14 merupakan grafik hubungan antara variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar. Pada grafik dapat diamati konsumsi bahan bakar yang paling hemat adalah pada variasi celah reed valve 9 mm pada variasi ukuran pilot jet, main jet 15,5/110. Hal ini terlihat pada data penelitian bahwa konsumsi bahan bakar yang paling irit sebesar 0,066 ml/dtk. Pada grafik tersebut dapat diamati konsumsi bahan bakar yang paling boros adalah pada variasi celah reed valve 11 mm pada variasi ukuran pilot jet, main jet 195,5/150. Hal ini terlihat pada data penelitian bahwa konsumsi bahan bakar yang paling boros sebesar 0,097 ml/dtk. Hal ini dapat dijelaskan pada grafik terlihat bahwa pada keadaan standar konsumsi bahan bakar lebih besar dari keadaan diperkecil begitu pula

58 pada keadaan pembesaran celah dan pilot jet, main jet konsumsi bahan bakar lebih boros dari keadaan standar dan diperkecil.