BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggantikan sebagian besar tenaga kerja manusia, namun masih banyak. sepenuhnya otomatis tersebut yaitu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. terlepas dari unsur sumber daya yang ada dalam perusahaan. Sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

Gambar 1.1 merupakan logo perusahaan PT Kabepe Chakra : Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT Kabepe Chakra Sumber : Kabepe Chakra (2014)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. mutu perusahaan agar dapat memenangkan persaingan dengan melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia sebaik

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. MSDM adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja karyawan semakin baik. Salah satu tindakan yang penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya suatu instansi maka akan semakin sulit pula perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di dunia usaha akhir akhir ini mengalami

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin dan mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berdasarkan ilmu pengetahuan, mengakomodasi dalam pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan. Proses ini terdapat dalam fungsi atau bidang produksi, pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat-alat kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor-faktor lainnya tersebut. Unsur dalam manajemen adalah tenaga kerja pada suatu perusahaan, sehingga dalam Manajemen SDM faktor yang diperhatikan adalah manusianya itu sendiri. Saat ini banyak perusahaan menyadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena melalui sumber daya manusialah yang menyebabkan sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi atau dijalankan. Peran manajemen SDM dalam menjalankan aspek SDM, harus dikelola dengan baik sehingga kebijakan dan praktek dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan perusahaan, yang meliputi kegiatan antara lain: melakukan analisis jabatan, merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon pekerja, menyeleksi calon pekerja, melakukan evaluasi kinerja, dana lain-lain. 1

2 Keberhasilan perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang bersifat eksternal maupun yang bersifat internal. Faktor eksternal adalah keadaan atau lingkungan yang berada di luar perusahaan yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan seperti, kondisi ekonomi, politik, pemerintahan dan keamanan, sedangkan faktor internal yang mendukung keberhasilan perusahaan diantaranya adalah, kekuatan perusahaan, manajemen kerja perusahaan yang baik, dan SDM yang berkualitas. Tercapainya tujuan perusahaan dapat dilihat dari kinerja pegawainya. Mangkunegara (2013:17) menyebutkan bahwa kinerja karyawan merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kemampuan dan keterampilan seseorang disesuaikan dengan bidang spesialisasi kerjanya. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. PT. KBP Chakra yang beralamat di Jalan Bojong Buah Raya No. 6A Bandung merupakan salah satu perusahaan swasta yang memiliki enam perkebunan teh antara lain yang pertama perkebunan teh Dewata (600 Ha), perkebunan teh Negara Kanaan (400 Ha), Perkebunan teh Gunung Kencana (620 Ha), perkebunan teh Megawatie (800 Ha), perkebunan teh Kabawetan ( dan perkebunan teh Baru Ulis (34 Ha). PT KBP Chakra juga menjalin kerjasama dengan perkebunan milik negara seperti PT Mitra Kerinci, PTPN VIII dan perkebunan-perkebunan kecil milik rakyat. Sejauh ini juga PT. KBP Chakra telah menjadi induk beberapa perusahaan dalam menjalankan usahanya, diantaranya adalah PT. Ratnapura Bianka yang ditunjuk untuk mengurus perkebunan teh

3 Negara Kanaan dan PT Surya Andaka Mustika yang mengurus perkebunan teh Megawatie. PT.KBP Chakra merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan hasil perkebunan yang menyediakan bahan baku teh untuk industri dengan pasar sasarannya hampir 85% untuk pasar ekspor dari total kapasitas produksi yang mencapai 12.000 ton per tahun. Perusahaan melibatkan 201 karyawan yang tersebar dalam beberapa divisi. Banyaknya jumlah karyawan diharapkan dapat mendukung tercapainya suatu tujuan perusahaan, karena dapat dikatakan SDM merupakan asset dalam organisasi perusahaan. Kinerja karyawan pada dasarnya merupakan hasil yang dicapai karyawan dari seluruh aktivitas yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan oleh karyawan merupakan pekerjaan yang mempunyai batas waktu tertentu untuk dapat terselesaikannya tugas tersebut. Jika target pekerjaan tidak tercapai dengan hasil yang diinginkan maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan. Untuk itu manajemen PT. KBP Chakra perlu melakukan integrasi yang terpadu diantara perusahaan dan karyawan, mengingat segmen pasar dari PT.KBP Chakra adalah pasar ekspor khususnya ke Eropa, Amerika, Australia dan Asia. Segmen pasar ekspor dari produk PT.Chakra tentunya akan menghadapi persaingan yang sangat ketat terutama berasal dari produsen teh Cina dan Vietnam. Produk yang berkualitas tentunya menjadi tuntutan dari negara-negara yang menjadi pasar produk PT.KBP Chakra. Untuk itu jelas dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang profesional dan handal melalui karyawan

4 yang berkinerja tinggi agar produk yang dihasilkan perusahaan dapat bersaing di pasar internasional. Kinerja karyawan yang tinggi merupakan harapan ideal semua perusahaan, kinerja karyawan dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil kerja baik secara kuantitas maupun kualitas yang lebih tinggi dari sebelumnya. Manajemen PT. KBP Chakra telah melakukan upaya-upaya yang berorientasi pada peningkatan kinerja karyawannya. Namun realitasnya masih belum memenuhi harapan ideal perusahaan. Hasil wawancara dengan pihak manajemen PT.KBP Chakra pada Februari 2017 menunjukkan bahwa terdapat indikasi masih kurang baiknya kinerja dari karyawan. Hal ini ditunjukkan oleh penurunan rata-rata persentase kenaikan output (produksi) lebih kecil dibandingkan dengan persentase input (jumlah karyawan) dalam tiga tahun terakhir. Tabel 1.1 dibawah ini menunjukkan hasil penilaian kinerja karyawan untuk divisi operasional yang merupakan divisi yang langsung bersentuhan dengan proses produksi dan kualitas hasil produksi. Tabel 1.1 Hasil Penilaian Kinerja Karyawan Divisi Operasional PT.KBP Chakra Periode 2013-2015 No. Indikator Penilaian Skor Rata-rata 2013 2014 2015 1 Pencapaian target 71 69 68 2 Kualitas kerja 72 71 70 3 Kecepatan kerja 76 72 69 4 Efesiensi waktu 75 69 69 5 Efesiensi tenaga 73 70 70 6 Keakuratan hasil 70 70 70 Jumlah 437 421 416 Sumber : PT KBP Chakra Kriteria Baik Sekali : 80-100 Baik : 70-79 Cukup : 60-69 Kurang : 50-59 Kurang Sekali : < 49

5 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil penilaian kinerja karyawan bagian operasional menunjukkan penurunan dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini dapat menjadi indikasi adanya penurunan kinerja karyawan. Untuk memperkuat hasil penilaian kinerja karyawan berdasarkan persepsi karyawan, penulis melakukan pra survey terhadap 15 karyawan bagian operasional. Hasil pra survey tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini : Tabel 1.2 Hasil Pra Survey Kinerja Karyawan Divisi Operasional Pada PT.KBP Chakra No. Indikator Jawaban Responden Skor Skor SB B KB TB Aktual Ideal 1 Kualitas kerja yang dihasilkan 1 3 9 2 33 60 2 Kuantitas yang dicapai 0 4 10 1 33 60 3 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 2 4 7 2 36 60 4 Efektivitas penggunaan sumberdaya 1 2 11 1 33 60 Rata-rata 34 60 Sumber : Hasil PraSurvey November 2016 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa karyawan bagian operasional ada pada kinerja yang masih kurang baik yaitu mengenai efektivitas penggunaan sumberdaya, kuantitas yang dicapai, kualitas kerja yang dihasilkan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang masih dibawah skor ideal. Kinerja karyawan itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Mangkunegara (2013:14), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang salah satunya disiplin kerja. Faktor eksternal, yaitu -faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari

6 lingkungan, contohnya kepemimpinan. Untuk mengetahui tingkat kesetujuan karyawan bagian operasional terhadap sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, penulis melakukan pra survey kepada 15 orang karyawan dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Hasil Pra Survey Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Divisi Operasional No. Faktor Jawaban Responden Skor Skor SS S KS TS Aktual Ideal 1 Motivasi kerja 3 4 6 2 38 60 2 Lingkungan kerja 5 6 2 2 42 60 3 Kepemimpinan 4 9 1 1 46 60 4 Disiplin kerja 6 4 3 2 44 60 5 Praktik manajemen 1 3 8 3 32 60 6 Stress kerja 1 4 8 2 34 60 7 Kompensasi 4 6 2 3 41 60 Rata-rata 39 60 Sumber : Hasil PraSurvey November 2016 Tabel 1.3 menunjukkan bahwa hasil pra survey pada karyawan bagian operasional terhadap sejumlah faktor yang mempengaruhi kinerja yang dominan setuju adalah faktor kepemimpinan dan disiplin kerja. Hal ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Kepemimpinan menunjukkan kemampuan pimpinan dalam mengelola organisasi dalam hal pendelegasian wewenang, tanggung jawab dan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Yukl (2009) dalam Wa Ode Zusnita Muizu (2014) mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pimpinan

7 harus mampu menciptakan suasana yang kondusif, memberikan cukup perhatian, memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja, menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan. Kepemimpinan tidak dapat menggantikan peran manajemen, tetapi ditempatkan sebagai tambahan fungsi manajemen. Manajemen tanpa kepemimpinan hanya akan menjadikan organisasi bersifat mekanistis dan kaku. Kepemimpinan tanpa manajemen akan membuat organisasi tidak efektif dan kehilangan arah, keduanya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Kreitner & Kinicki dalam Wa Ode Zusnita Muizu (2014) menjelaskan bahwa organisasi yang berhasil adalah 70%-90% dipengaruhi oleh kepemimpinan dan 10%-30% oleh manajemen. Peran pemimpin dalam suatu perusahaan merupakan hal yang paling penting dalam menentukan kebijakan perusahaan dengan kata lain maju mundurnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh seorang pemimpin. Yukl dalam Budi Supriyanto (2014:62), menyebutkan bahwa perilaku pemimpin yang efektif dalam suatu perusahaan didasarkan pada dua katagori, yaitu pertimbangan pimpinan dan kemampuan pimpinan dan memprakarsai. Untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi kepemimpinan pada PT.KBP Chakra, penulis melakukan pra survey terhadap 15 karyawan divisi operasional. Hasil pra survey tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 menunjukkan bahwa kepemimpinan pada divisi operasional masih kurang baik yaitu mengenai kemampuan pemimpin dalam memprakarsai

8 bawahan dan pertimbangan pemimpin dalam pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang masih dibawah skor ideal. No. 1 2 Tabel 1.4 Hasil Pra Survey Kepemimpinan Pada Divisi Operasional PT.KBP Chakra Indikator Jawaban Responden Skor Skor SB B KB TB Aktual Ideal Pertimbangan pemimpin dalam pekerjaan 2 5 7 1 38 60 Kemampuan pemimpin dalam memprakarsai bawahan 3 3 9 0 39 60 Rata-rata 39 60 Sumber : Hasil PraSurvey November 2016 Disiplin merupakan kontrol diri dan tingka laku tertata karyawan dan mengindikasikan adanya tim kerja yang sejatinya di dalam perusahaan Mondy dan Noe (2014). Tindakan disiplin memberikan suatu penalti atas karyawan yang gagal memenuhi standar dan disiplin juga merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan-peraturan perusahaan. Disiplin yang efektif sebaiknya diarahkan kepada perilakunya, bukan kepada karyawan secara pribadi, karena alasan untuk pendisiplinan adalah untuk meningkatkan kinerja. Sikap disiplin yang perlu dikelola dalam pekerjaan, yaitu taat terhadap aturan waktu, taat terhpadap peraturan perusahaan dan taat terhadap aturan perilaku perusahaan (Singodimedjo dalam Sutrisno (2011: 94). Untuk mendapatkan gambaran awal mengenai disiplin kerja karyawan PT.KBP Chakra, penulis melakukan pra survey terhadap 15 karyawan divisi operasional. Hasil pra survey tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.5. Tabel 1.5 menunjukkan bahwa tingkat disiplin kerja karyawan divisi operasional masih kurang baik yaitu mengenai taat terhadap aturan perilaku

9 perusahaan, taat terhadap aturan waktu dalam pekerjaan, dan taat terhadap peraturan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang masih dibawah skor ideal. No. Tabel 1.5 Hasil Pra Survey Disiplin Kerja Karyawan Pada Divisi Operasional PT.KBP Chakra Jawaban Responden Skor Indikator SB B KB TB Aktual Skor Ideal 1 Taat terhadap aturan waktu 1 6 6 2 36 60 2 Taat terhadap peraturan perusahaan 3 3 7 2 37 60 3 Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan 2 3 8 2 35 60 Rata-rata 36 60 Sumber : Hasil PraSurvey November 2016 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini dituangkan dalam Judul : Pengaruh Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Operasional PT KBP Chakra Bandung. 1.2 Indentifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Sub bab ini menjelaskan identifikasi masalah yang ditemukan dari hasil kajian latar belakang permasalahan, sehingga dapat dirumuskan pokok-pokok bahasan adalam penelitian ini. 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka terdapat beberapa permasalahan yang dapat di identifikasikan yaitu sebagai berikut : 1. Kinerja karyawan divisi operasional masih kurang baik yaitu mengenai efektivitas penggunaan sumberdaya, kuantitas yang dicapai, kualitas kerja

10 yang dihasilkan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 2. Pelaksanaan kepemimpinan pada divisi operasional masih kurang baik yaitu mengenai kemampuan pemimpin dalam memprakarsai bawahan dan pertimbangan pemimpin dalam pekerjaan. 3. Disiplin kerja karyawan divisi operasional masih kurang baik yaitu mengenai taat terhadap aturan perilaku perusahaan, taat terhadap aturan waktu dalam pekerjaan, dan taat terhadap peraturan perusahaan. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kepemimpinan Divisi Operasional PT. KBP Chakra Bandung. 2. Bagaimana disiplin kerja karyawan Divisi Operasional PT. KBP Chakra Bandung. 3. Bagaimana kinerja karyawan Divisi Operasional PT. KBP Chakra Bandung 4. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja secara simultan dan secara parsial terhadap kinerja karyawan Divisi Operasional PT. KBP Chakra Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalis : 1. Kepemimpinan pada Divisi Operasional PT.KBP Chakra Bandung 2. Disiplin kerja karyawan Divisi Operasional PT.KBP Chakra Bandung

11 3. Kinerja karyawan Divisi Operasional PT.KBP Chakra Bandung 4. Besarnya pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja secara simultan dan secara parsial terhadap kinerja karyawan Divisi Operasional PT KBP Chakra Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat sejalan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian berguna baik secara akademis maupun praktis. 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi dan sebagai referensi untuk peneliti lainnya. Selain itu dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan antara teori dalam penelitian dengan penerapan dalam dunia kerja yang sebenarnya dan mempraktekan ilmu yang di dapat di dalam perkuliahan ke dalam dunia kerja. 1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan manfaat khususnya berkaitan dengan beberapa aspek, diantaranya : 1. Penulis dapat mengetahui bagaimana kepemimpinan Divisi Operasional PT KBP Chakra Bandung. 2. Penulis dapat mengetahui tingkat disiplin kerja karyawan Divisi Operasional PT KBP Chakra Bandung.

12 3. Penulis dapat mengetahui bagaimana kinerja karyawan Divisi Operasional PT KBP Chakra Bandung. 4. Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan diri guna menjadi tenaga kerja yang handal dan profesional. b. Bagi Perusahaan 1. Sebagai masukan bagi perusahaan mengenai kepemimpinan yang lebih efektif dapat meningkatkan kinerja karyawan. 2. Sebagai masukan bagi perusahaan mengenai disiplin kerja karyawan yang tinggi dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Bahan masukan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan atau keputusan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan. c. Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan dan pengalaman dalam menghadapi permasalahan yang ada di dalam dunia kerja serta dapat digunakan untuk latihan menerapkan antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan dunia kerja yaitu mengenai kepemimpinan, disiplin kerja, dan kinerja karyawan.