TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Sawi termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae yang

dokumen-dokumen yang mirip
VERMIKOMPOS (Kompos Cacing Tanah) PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN RAMAH LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Vermikompos adalah pupuk organik yang diperoleh melalui proses yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

VERMIKOMPOS A. Pengertian Vermikompos B. Keunggulan Vermikompos

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Jurusan Biologi Fakultas

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Unsur Hara Makro pada Serasah Daun Bambu. Unsur Hara Makro C N-total P 2 O 5 K 2 O Organik

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PENGARUH PENGGUNAAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI AKTIVATOR TERHADAP BENTUK FISIK DAN HARA VERMIKOMPOS DARI FESES SAPI BALI SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. petsai (Brassica chinensis). Petsai adalah tanaman dataran tinggi sementara sawi juga

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sawi

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya kesejahteraan. penduduk, kebutuhan akan pangan dan sayuran segar juga terus meningkat.

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sawi. ke dalam divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, ordo

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dewasa ini, karena sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. dari 190 juta hektar luas daratan Indonesia. Kelemahan- kelemahan yang terdapat pada

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

SKRIPSI. Disusun Oleh: Angga Wisnu H Endy Wisaksono P Dosen Pembimbing :

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

PEMBUATAN KOMPOS DARI AMPAS TAHU DENGAN ACTIVATOR STARDEC

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Konsumennya mulai dari golongan masyarakat kelas bawah hingga golongan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

HASIL DAN PEMBAHASAN

II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dapat dilihat. pada Gambar 1. Gambar 1. Morfologi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

TINJAUAN PUSTAKA. pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar- akar cabang yang lurus.

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat sekarang ini lahan pertanian semakin berkurang

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom: Plantae,

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Budidaya Sawi Hijau (Brassica juncea L.) Sawi termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae yang mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis-krop, kubis bunga dan brokoli. Sawi berkembang pesat di daerah sub tropis maupun tropis. Menurut klasifikasi dalam tatanama (sistematika) tumbuhan sawi termasuk kedalam Divisi: Spermatophyta, kelas: Angiospermae, Sub Kelas: Dicotyledone, Ordo: Papavorales, Famili: Cruciferae atau rassicaceae, Genus: Brassica, Spesies: Brassica Juncea L. (Rukmana, 1994). Sistem perakaran tanaman sawi memiliki akar tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar yang berbentuk bulat panjang (silindris) menyebar kesemua arah pada kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain menghisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman. Batang sawi pendek dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Penyerbukan bunga sawi dapat berlangsung dengan bantuan serangga atau tangan manusia. Hasil penyerbukan ini akan terbentuk buah yang berisi biji. Buah dari sawi termasuk tipe buah polong, yaitu berbentuk panjang dan berongga. Tiap polong berisi 2-8 butir biji. Biji sawi bentuknya bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman (Rukmana,1994). Tanaman Sawi Hijau umumnya tumbuh dengan baik pada ketinggian 5-2000 mdpl (Bapeluhgresik, 2013). Tanaman sawi Hijau dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah atau di dataran tinggi, sehingga dapat diusahakan 5

6 di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat keasaman (ph) tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman sawi yaitu ph 6-7 (Rukmana, 1994). Varietas sawi yang digunakan yaitu varietas Tosakan yang diproduksi oleh PT. East West Seed Indonesia. Panen dilakukan setelah tanaman berumur 30 hari setelah tanam, bentuk tanaman besar, tegak dan krop padat, memiliki pinggiran yang rata. Untuk potensi hasil per tanaman 150 gram/tanaman atau 37,5 ton/hektar dengan ruang tanam 20 cm x 20 cm memiliki jumlah populasinya 250.000 tanaman per hektar. B. Pengomposan Enceng Gondok, Batang Pisang dan Jerami Padi Pengomposan adalah proses humifikasi mikroba alami yang mengubah materi menjadi karbon dan senyawa nitrogen. Proses pengomposan yang merupakan proses aerobik, menciptakan panas dan mengubah limbah padat menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk. Proses pengomposan sebagian besar biologis di alam, dicapai dengan tindakan organisme yang berbeda. (Hikmat, 2015). Kompos sebagai hasil dari pengomposan dan merupakan salah satu pupuk organik yang memiliki fungsi penting terutama dalam bidang pertanian antara lain : Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah. Meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan zat hara, memperbesar daya ikat tanah berpasir. Memperbaiki drainase dan tata udara di dalam tanah. Membantu proses pelapukan dalam

7 tanah.tanaman yang menggunakan pupuk organik lebih tahan terhadap penyakit (Andhika, 2013). Pengomposan terbagi pengomposan panas dan pengomposan dingin, pengomposan panas terjadi dikarenakan adanya panas yang dihasilkan oleh metabolisme mikroba dan terinsulasi oleh material yang dikomposkan. Panas yang dihasilkan oleh mikroba merupakan hasil dari respirasi. Mikroba tidak benar-benar efisien dalam mengkonversikan dan menggunakan energi kimia di dalam substrat. Oleh karena itu kenaikan temperatur menjadi indikator adanya aktivitas mikroba. Semakin aktif populasi mikroba, semakin tinggi panas yang dihasilkan. Pengomposan dingin adalah proses pengomposan yang tidak menghasilkan energi panas. Proses ini biasanya terjadi jika proses pengomposan dilakukan oleh jasad anaerob atau makroorganisme. Karena pada proses anaerob energi yang dihasilkan rendah. Pengomposan dingin selain dilakukan oleh mikroorganisme yang bersifat anaerob juga dapat dilakukan oleh makroorganisme, seperti : cacing, rayap, uret dan lain-lain. Jasad tersebut melakukan proses penguraian bahan organik dengan cara memakan bahan tersebut dan proses penguraiannya terjadi didalam perutnya. Enceng gondok termasuk tumbuhan perennial dan merupakan tumbuhan yang dapat mengapung bebas bila air dalam dan berakar didasar bila air dangkal. Dari ketebalan serat yang dimiliki eceng gondok menurut (Sastroutomo, 2004) menyatakan bahwa serat tanaman eceng gondok dalam pengomposannya mengalami pembusukan yang memakan waktu cukup lama, sehingga dalam pengomposan membutuhkan aktivator seperti kotoran ternak, Em4 dan stardek

8 untuk membantu pengomposan. Hasil penelitian yang dilakukan di India menunjukan bahwa enceng gondok yang masih segar mengandung 95,5% air, 3,5% bahan organik, 0,04% nitrogen, 1% abu, 0,06% fosfor sebagai p205 dan 0,20% kalium sebagai k2o. Percobaan analisis kimia mengemukakan bahwa tumbuhan enceng gondok atas dasar bahan kering yang mengahasilkan 75,8% bahan organik, 1,5% nitrogen, dan 24,2% abu. Analisis terhadap abu yang dilakukan menunjukan 7,0% fosfor sebagai P2O5, 28,7% kalium sebagai k2o, 1,8% natrium sebagai Na2O, 12,8% kalsium sebagai CaO dan 21,0% khlorida CCL5 (Wartamadani,2014). Tanaman pisang dapat tumbuh di alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 1000 mdpl (Astawan 2008). Buah pisang dapat dimakan langsung atau diolah terlebih dahulu. Daunnya biasanya digunakan sebagai bungkus makanan, namun disisi lain belum banyak yang memanfaatkan batang pisang, biasanya di tumpuk dan di biarkan di lahan sehingga menumpuk menjadi limbah. Padahal disisi lain batang pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik. Batang pisang merupakan bahan organik yang berpotensi sebagai bahan baku kompos. Batang pisang mempunyai unsur-unsur penting yang dibutuhkan tanaman seperti Nitrogen (N) sebesar 1,24 %, Fosfor (P) sebesar 1,5 %, dan Kalium (K) sebesar 2,7 %. Pemanfaatan limbah menjadi salah satu alternatif yang berguna untuk menanggulangi dampak negatif limbah, juga memberikan hasil sampingan yang bernilai ekonomis ( Suhirman et al.1993).

9 Limbah jerami padi belum dimanfaatkan secara optimal, selama ini jerami padi dimanfaatkan oleh petani sebagai pakan ternak sekitar 22 %, pupuk kompos sekitar 20-29 % dan sisanya dibakar untuk menghindari penumpukkan (Ikhsan dkk., 2009). Produksi jerami padi yang dihasilkan sekitar 50% dari produksi gabah kering panen (Hanafi, 2008). Menurut Warasfarm (2013). ketika kita memanen padi 5 ton/ha akan dihasilkan jerami 7,5 ton yang mengandung 45 kg N, 10 kg P, 125 kg K. Adapun kandungan bahan segar dari berbagai bahan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kandungan unsur bahan segar Unsur Kandungan unsur berbagai bahan segar (%) Enceng gondok(%) Batang pisang(%) Jerami padi(%) N 0,04 1,24 0,4 P 0,06 1,5 0,02 K 0,20 2,7 1,4 Sumber: Hanafi,2008 C. Vermikompos Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah Lumbricus rubellus. Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing tanah. Cacing tanah dianggap sebagai perekayasa ekosistem tanah yang handal. Hewan ini menggunakan bahan-bahan organik dan tanah sebagai makanannya yang mudah dicerna. Setelah melewati pencernaan, sisa pencernaan diekskresikan sebagai agregat granular yang kaya akan unsur hara bagi tanaman. Aktivitas cacing tanah dalam membuat liang-liang tanah membantu penyerapan air permukaan menjadi lebih efektif dan juga mempermudah pertumbuhan

10 perakaran tanaman dalam menembus lapisan-lapisan tanah. Dampak aktivitas cacing tanah membuat lingkungan mempunyai daya dukung untuk aktivitas organisme yang lain. Cacing tanah hidup pada habitat yang beragam, khususnya di tempat yang gelap dan lembab. Cacing dapat mentolelir suhu berkisar antara 5 o C dan 29 o C dan kelembaban 60-70 % dari yang optimal baik untuk cacing (Sinha et al. 2010). Pada proses vermikompos, cacing tidak dapat merombak bahan-bahan organik dari limbah-limbah pertanian atau peternakan ini dalam keadaan mentah, kecuali jika bahan-bahan organik tersebut telah dirombak bakteri pengurai sampai taraf tertentu. Cacing tanah hidup pada habitat yang beragam, khususnya di tempat yang gelap dan lembab. Cacing dapat mentolelir suhu berkisar antara 5 o C dan 29 o C dan kelembaban 60-70 % dari yang optimal baik untuk cacing (Sinha et al. 2010). Ada 2 tahap pembuatan vermikompos. Tahap pertama yaitu proses pengomposan bahan-bahan organik dengan bantuan bakteri pengurai untuk pembuatan media pemeliharaan cacing (disebut sebagai media tanam). Tahap kedua yaitu proses vermikompos dengan cara memelihara cacing dalam media tanam sehingga jangka waktu tertentu media akan dipenuhi kotoran cacing, inilah yang akan dijadikan pupuk vermikompos (Widya, 2012). Vermikompos mengandung enzim seperti amilase, lipase, selulase dan kitinase yang terus memecah bahan organik dalam tanah (untuk melepaskan nutrisi dan membuatnya tersedia bagi akar tanaman). Bahkan setelah dikeluarkan dapat juga meningkatkan kadar beberapa enzim penting seperti tanah dehidrogenase, asam dan alkali fosfatase dan urease (Sinha et al. 2010). Kualitas vermikompos tergantung pada

11 jenis media atau pakan yang digunakan, jenis cacing dan umur vermikompos. Tabel 1 menunjukkan secara umum kandungan 3 unsur bahan segar enceng gondok, batang pisang dan jerami padi. Vermikompos juga mengandung auksin sehingga sangat sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Vermikompos sangat baik untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah (Latupeirissa, 2011). Tabel 2. Kandungan Kimia Vermikompos Sampah Kota No kandungan Persen (%) 1 Nitrogen 3,32 2 P2O5 0,32 3 K2O 0,39 4 C-organik 5,6 5 C/N rasio <18 6 Cl 0,04 7 Sulfur 0,04 8 Ca 0,03 9 Fe 0,31 10 Zn 0,01 11 Mg 0,14 12 Al 0,19 13 Debu 16,28 Sumber: (Sucofindo Laboratory Makassar Branch, 2000) Prinsip vermikompos adalah menurunkan nilai C/N rasio bahan organik menjadi sama dengan C/N rasio tanah. C/N rasio adalah nilai hasil perbandingan antara karbohidrat dan nitrogen yang terkandung di suatu bahan. Nilai C/N rasio tanah adalah 10-12. Bahan organik yang mempunyai C/N rasio menyerupai tanah memungkinkan bahan organik tersebut diserap oleh tanaman (Sofian, 2006). Vermikompos yang berkualitas baik ditandai dengan warna hitam kecoklatan hingga hitam, tidak berbau, bertekstur remah dan matang dengan kelembapan sekitar 40-60%. Vermikompos mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur makro dan mikro, yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Vermikompos bersifat netral dengan nilai ph 6,5-7,9 dan rata-ratanya ialah 6,8. Selain itu,

12 vermikompos mengandung berbagai bahan atau komponen yang bersifat biologis yang terkandung di dalamnya, diantaranya hormon pertumbuhan seperti Giberelin 2,75 %, Sitokinin 1,05 % dan Auksin 3,80 %. Vermikompos juga mengandung banyak mikroba. Jumlah mikroba yang banyak dan aktifitasnya yang tinggi bisa mempercepat mineralisasi atau pelepasan unsur-unsur hara dari kotoran cacing (Manshur, 2001). Vermikompos mengandung bahan humus yaitu zat-zat humat. Zat-zat humat tersebut berperan terhadap sejumlah reaksi anorganik dalam tanah dan terlibat dalam reaksi yang kompleks baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Asam humat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme yang menguntungkan. Penambahan asam humat mempercepat pertumbuhan Aspergillus niger, Penicilium glaucum, Bacillus mycoides dan Scenedesmus sp., atau mikroorganisme antibiotika bagi tanaman. Jumlah sel azotobacter (bakteri pengikat nitrogen) sehingga jumlah nitrogen yang difiksasi (diikat) juga makin banyak (Cochran, 2007). Vermikompos yang telah terdekomposisi akan menghasilkan humus yang menjadikan ikatan antar partikel bertambah kuat (Fahriani, 2007). Menurut Kartika (2015) Keunggulan vermikompos antara lain : 1. Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti : N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, Bo dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan, 2. Vermikompos mampu menahan air sebesar 40-60 % sehingga mampu mempertahankan kelembaban. 3. Vermikompos mampu memperbaiki struktur tanah dan menetralkan ph tanah.

13 4. Vermikompos sebagai sumber nutrisi mikroba tanah yang membantu proses penghancuran limbah organik dan menigkatkan kesuburan. 5. Tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut. Cacing tanah berperan mengubah nutrisi yang tidak terlarut menjadi bentuk terlarut. D. Hipotesis Diduga vermikompos batang pisang yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil Sawi Hijau.