BAB I PENDAHULUAN. dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

Perencanaan bisnis usaha laundry De Cuci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah

PELUANG BISNIS USAHA LAUNDRY ON KILO. Oleh: NAMA : ACHMAD BUKHORI KELAS : S1 SI 2C NIM :

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan produk itu untuk memenuhi sebagian kebutuhannya. Produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategi yang dapat dilakukan yang pertama dengan melakukan inovasi program

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

BAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

PELUANG BISNIS LOUNDRY KILOAN ABSTRAK

KARYA ILMIAH TENTANG BISNIS BISNIS LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN. Jasa laundry merupakan salah satu bentuk jasa yang sangat. berkembang pesat di era sekarang, apalagi di kota-kota besar seperti

DIVISI OUTLET JASA LAUNDRY KILOAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan. Untuk itu, kegiatan bisnis tersebut harus dapat memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. sukses di tengah ketatnya persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Food Delivery Order

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan sejarah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan.

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis

KESEMPATAN BERWIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya para perusahaan baik mikro

Nama : Irfan Ramadhan NIM : Kelas : S1T1 2B ABSTRAKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN JASA LAUNDRY PLACE LAUNDRA PUTRI SEKAR GERDANIA

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. Mie, siapa sih yang tidak mengenalnya? Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa makanan ini mulai digemari anak anak

Peluang Bisnis Membuka Usaha Warung Makan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI, KARIR DAN PASSION MENGENALI POTENSI DIRI

BAB II URAIAN TEORITIS. Fajrinur (2007) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-faktor

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan di bidang perekonomian sampai saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai bila kepuasan pelanggan telah terpenuhi bahkan melebihi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian dan (2) pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sadono sukirno (2006), menurutnya manajemen adalah suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilakukan para manajer dalam sebuah organisasi, agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. konsep yang mengandung pengertian yang lebih kompleks. Pada dasarnya konsep itu melindungi dua pengertiaan. Yang pertama, manajemen kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer manajer atau pimpinan perusahaan dalam suatu organisasi perusahaan. Dalam konteks ini diperhatikan pernyataan berikut : Manajemen menginginkan agar para pegawai datang ke kantor pada hari minggu untuk berolah raga. Maksud pernyataan ini adalah : pimpinan perusahaan menginginkan agar para pegawai datang pada hari yang di tentukan tersebut untuk berolah raga. Di samping pengertian yang umum ini, istilah manajemen mempunyai arti yang lebih khusus yang menggambarkan tugas dan tanggung jawab para manajer dalam organisasi. Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan bersama manjer yang lain untuk (1) melakukan perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan, (2) mengorganisasi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan, (3) mengarahkan dan, (5) mengawasi pelaksanaannya. Kegiatan ini adalah hal-hal pokok yang perlu dilakukan dalam mengelola suatu oerganisasi dan perusahaan. Berdasarkan kepada tugas yang perlu dijalankan ini, secara lebih ringkas

manajemen selalu diartikan sebagai : The art of getting things done through people-keterampilan (seni) dalam menyelesaikan kerja melalui orang lain. Fungsi manajemen dapat dibedakan kepada 4 jenis kegiatan : Perencanaan atau Planning, pengorganisasian atau organizing, pengarahan atau directing, dan pengawasan atau controlling. 1. Perencanaan Mas ud (2005 : 19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengan perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. 2. Pengorganisasian Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan. pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian, dan aktivitas. 3. Pengarahan Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai. Dengan demikian pengarahan dapat didefenisikan sebagai usaha usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi, atau pegawai

perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai 4. Pengawasan Sukirno (2004 : 99) mengatakan bahwa, pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya sangat bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis. 2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksploitasi kesempatan tersebut. 3. Mengidentfikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil. 4. Sebagai alat untuk menaikkan modal keuangan.

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk yang diperlukan oleh konsumen. Produk dapat berupa barang atau jasa. Tujuan perusahaan membuat produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen. wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Zimmer (2002 : 4-6) mengatakan bahwa, seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru, dengan menghadapi risiko dan ketidak pastian, dan yang bertujuan untuk mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui kombinasi sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendapatkan manfaatya. Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai kesemuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan,

mengurangkan kesalahan, menggunakan sumber-sumber organisasi dan meningkatkan produktifitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, dengan jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya terbesar di berbagai lapangan usaha, di pedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar. Di kota-kota besar, kegiatan usaha kecil terutama bergerak di sector jasa seperti perdagangan, pengangkutan, hotel, dan restoran. Dalam lapangan usaha industri pengolahan, kegiatan usaha kecil terutama tertumpu kepada kegiatan industri menghasilkan barang makanan. Di Negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia, usaha kecil sangat penting peranannya dalam perekonomian karena mewujudkan kesempatan kerja yang paling besar. Keberhasilan seorang wirausaha bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien. Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seorang wirausaha dapat di bedakan kepada dua unsure pokok yaitu: kegagalan pada ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalankan usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembaruan merupakan syarat yang perlu di miliki oleh seorang wirausaha yang sukses. Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan/ organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh

tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha tabah dan mampu mengatasi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan. Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen. Dyscha Laundry adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry atau mencuci pakaian. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian dan menyetrika pakaian. Konsumennya pun boleh di bilang cukup besar karena target

market yang di sasar adalah mahasiswa, pelajar, karyawan ataupun pekerja yang memiliki banyak aktifitas sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakainnya. Sebagai rencana pengembangan jasa laundry, maka kegiatan marketing sangat perlu di rencanakan dengan baik agar menjadi efektifitas dan efisien. Perencanaan ini mengupayakan agar jasa pencucian pakaian (laundry) yang ditawarkan itu dapat diterima pasar. Brand awareness merupakan salah satu elemen yang perlu dibangun untuk menciptakan kesadaran konsumen akan jasa laundry yang ditawarkan. Seiring dengan meningkatnya rutinitas hidup terutama di masyarakat metropolitan yang semakin sibuk dengan urusan kantor dan kegiatan lainnya, banyak bisnis dengan menggunakan sistem agensi yang bisa memberikan layanan dengan harga terjangkau. Layanan yang dulunya diperuntukan untuk masyarakat golongan atas, sekarang bisa dinikmati oleh semua masyarakat. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan mengakibatkan tiap masyarakat tidak memiliki banyak waktu luang sehingga tenaga pun terbatas. Bagi masyarakat dinamis yang tinggal di kota besar cenderung menyerahkan pekerjaan rumahnya dengan mangandalkan beberapa Jasa. Bukan karena mereka malas, tapi mereka memprioritaskan pekerjaan yang bisa sendiri untuk dilakukan menyangkut faktor tenaga, waktu dan kebutuhan financial. Masalahnya jika tidak memiliki waktu, apalagi bagi banyak mahasiswa yang hidup nge-kost dan harus sambil bekerja juga, karyawan/karyawati yang waktunya banyak dihabiskan dikantor full time, untuk urusan makan bisa pesan cetering tapi bagaimana dengan mencuci pakaian. Tiap manusia pasti ingin bersih, rapi, bagus, dan nyaman. Biasanya urusan cuci

mencuci menjadi terbengkalai sehingga kebanyakak akan menggunakan JASA LAUNDRY KILOAN yang dibayar berdasarkan hitungan kilogram. Belum sesudah/selesai mencuci, masih ada tugas lain yang menunggu seperti menjemur, menyetrika dan menyimpan dalam lemari masing-masing, apalagi pekerjaan rumah lainnya yang harus mendapat perhatian juga. Belum waktu untuk istirahat / memanjakan diri sendiri dari aktivitas yang telah berlangsung sebelumnya. Karena itu, mencuci di laundry sudah menjadi trend bagi sebagian gaya hidup masyarakat. Usaha yang menawarkan jasa laundry dengan sistem kiloan semakin lama semakin tinggi dan banyak. Bisnis laundry kiloan yang semakin menjamur memiliki prospek bisnis yang cukup menarik. Bisnis laundry atau yang dikenal dengan cuci-setrika banyak terdapat di rumah kontrakan dekat dengan pemukiman penduduk, dekat dengan komplek perumahan, asrama atau kos-kosan bahkan ada yang terdapat di warung / toko yang menawarkan jasa tersebut. Yang menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai). Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang telah didapat tersebut, maka dapat dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan konsumen tersebut.

Dalam usaha ini Dyscha Laundry menargetkan pasar pada mahasiswa,pelajar, keluarga muda, karyawan dan masyarakat di jalan Gedung Arca dan sekitarnya. Pesaing yang akan dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah perusahaan-perusahaan jasa laundry lainnya. Dalam menghadapi para pesaingnya, Dyscha Laundry telah menyiapkan strategi khusus, yaitu dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai). Modal yang akan dibutuhkan dalam menjalankan bisnis Dyscha Laundry ini adalah berkisar antara Rp. 30.000.000 dengan memiliki kebutuhan investasi sekitar Rp.27.450.000, Investasi akan dikembalikan dalam jangka waktu sekitar 6 bulan sampai 1 tahun yang akan datang. Susunan kepemilikan modal saat ini adalah terdapat 3 orang staf, yang terdiri dari 1 untuk bagian administrasi, dan 2 karyawan yang memiliki peranan yang penting dalam menjalankan usaha ini. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Dyscha Laundry dan karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan kualitas yang

makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas. Saya yakin bisnis Dyscha laundry ini akan berkembang dan sukses ke masa yang akan datang. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah awal menjadi enterprenuer sukses dengan menjalankan bisnis Dyscha laundry ini. 1.3 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di harapkan dari bisnis Dyscha Laundry ini adalah: 1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya akan berguna di waktu yang akan datang. 2. Bagi Perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan perusahaan pada periode selanjutnya. 3. Bagi pihal-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.