ANALISA PELEBURAN LIMBAH PLASTIK JENIS POLYETHYLENE TERPHTALATE (PET) MENJADI BIJI PLASTIK MELALUI PENGUJIAN ALAT PELEBUR PLASTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bumi kita akibat sampah atau limbah, jumlah sampah plastik yang ada semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. industri, konsumsi akan barang-barang berbahan plastik semakin meningkat. Menurut

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

Disusun oleh : Adi Sudirman ( ) Ahmad Zainul Roziqin ( )

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Alat Pirolisis Limbah Plastik LDPE untuk Menghasilkan Bahan Bakar Cair dengan Kapasitas 3 Kg/Batch BAB III METODOLOGI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN DESTALATOR DAN ANALISA KANDUNGAN SULFUR MINYAK DIESEL LIMBAH PLASTIK LDPE HASIL PIROLISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan mesin stirling. Mesin stirling yang digunakan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. oleh aktivitas organisme pembusuk. Organisme pembusuk itu salah satunya

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK PP (polypropylene)

PENELITIAN AWAL PENGGUNAAN POLYETHYLENE STRAP SEBAGAI BAHAN PEMBUAT GABION

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.2 HASIL MODIFIKASI ALAT REAKTOR PIROLISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ilmu Bahan. Bahan Polimer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERENCANAAN ALAT PENGEPRES SAMPAH PLASTIK. WAWAN TRISNADI PUTRA Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK

TINJAUAN PUSTAKA. Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

Gambar 1.1 Produksi plastik di dunia tahun 2012 dalam Million tones (PEMRG, 2013)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

Hopper. Lempeng Panas. Pendisribusian Tenaga. Scrubber. Media Penampung Akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENCEMARAN TANAH LELY RIAWATI, ST., MT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MERUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK

Pertanyaan yang sering ditanyakan. Bagaimana cara menyusui yang yang baik dan benar agar produksi ASI bisa lancar dan banyak?

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT DESTILASI MINYAK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK. : Judhid Adi Mursito. : I Gusti Ketut Sukadana, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) VIII

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

RANCANG BANGUN DAN ANALISA DAYA PADA MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PEMBUATAN D AN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT LIMBAH D AUN SUKUN D ENGAN MATRIK POLYETHYLENE

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1

METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN TABUNG PENGOLAH LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR TERBARUKAN (PIROLISIS) KAPASITAS 50 KG / BATCH

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. plastik relatif murah, praktis dan fleksibel. Plastik memiliki daya kelebihan

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

DAFTAR STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BIDANG BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

INTRODUCTION TO POLYMER. Oleh : LILIK MIFTAHUL KHOIROH, M.Si

Pengaruh Penggunaan Limbah Plastiksebagai Campuran Bahan Bakar Premium terhadap Prestasi Mesin Sepeda Motor Merk-X

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

PENGARUH GEOMETRI PIPA KONDENSOR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILASI MINYAK PLASTIK

ARTIKEL ANALISA HASIL PRODUK CAIR PIROLISIS DARI BAN DALAM BEKAS DAN PLASTIK JENIS LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE)

BAB III METODE PEMBUATAN

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Minyak Bumi Di Indonesia. Cadangan (proven+posibble) Produksi per tahun Ketersediaan (tanpa eksplorasi)

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

No Properties Value 1 Density kg/m 3 2 Viscosity 5.27 m. Poise 3 Flash Point 22 o C 4 Fire Point 29 o C 5 Calorific Value

Transkripsi:

109 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 ANALISA PELEBURAN LIMBAH PLASTIK JENIS POLYETHYLENE TERPHTALATE (PET) MENJADI BIJI PLASTIK MELALUI PENGUJIAN ALAT PELEBUR PLASTIK Irvan Okatama Proam Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta E-mail: okatamairvan@gmail.com Abstrak -- Pada umumnya seperti botol plastik untuk daur ulang diolah kembali menjadi barang semula, secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua yaitu thermoplastic, yaitu dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain dan bersifat thermoset, bila telah dipakai tidak dapat digunakan kembali. Jenis plastik Polyethylene Telephthalate (PET) ini merupakan jenis plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai botol - botol minuman ringan (bersoda/terkabonasi). Alat pelebur plastik ini menggunakan alat pemanas Heater Band dan Heater Nozzle dengan suhu mencapai100 C 300 C. Kapasitas produksi potongan plastik bisa mencapai 1 kiloam, bahan plastik Polyethylene Telephthalate (PET) melunak pada suhu 180 C dan mencair secara sempurna pada suhu C. Alat ini menguji dengan berat yang berbeda diantaranya 100am, am dan 300 am masing-masing membutuhkan waktu 615 detik, 723 detik, dan 870 detik. Berkurangnya bahan plastik karena terjadi penyusutan selama dilebur yaitu mencapai 35 am - 80 am. Kata kunci: Alat Pelebur Plastik, Polyethylene Telephthalate (PET) 1. PENDAHULUAN Sampah seperti botol plastik merupakanbagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Botol plastik sering dipergunakan sebagai botol minuman (air mineral, jus, soft drink, minuman olah raga) tetapi tidak untuk air hangat atau panas. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah botol plastik bekas minuman. Pemanfaatan hasil dari daur ulang botol plastik bekas minuman bisa digunakan berbagai macam beragam produk kerajinan, seperti wadah pin atau aksesoris, tempat tissue, celengan, souvenir cindera mata. Plastik PET memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, transparan, bersifat tidak beracun, dan tidak pengaruh pada rasa dan permeabilitas yang dapat diabaikan untuk karbon dioksida. Plastik PET memiliki kekuatan tarik dan kekuatan impak yang sangat baik, begitu juga dengan ketahanan kimia, clarity, processability, kemampuan warna dan stabilitas termalnya. 1.1 Jenis - jenis plastik Menurut Syarief et al (1988), berdasarkan ketahanan plastik terhadap perubahan suhu, maka plastik dibagi menjadi dua, yaitu: a) Thermoplastic Jenis plastik ini meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu, bersifat reversible (dapat kembali ke bentuk semula atau mengeras bila di dinginkan). Contoh: Polyethylene (PE), Polypropylene (PP), Polyethylene Terephthalate (PET), Poliviniclorida (PVC), Polistirena (PS). b) Thermoset atau thermodursisabel Jenis plastik ini tidak dapat mengikuti perubahan suhu (tidak reversible) sehingga bila pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. pemanasan dengan suhu tinggi tidak akan melunakkan jenis plastik ini melainkan akan membentuk arang dan terurai. karena sifat thermoset yang demikian maka bahan ini banyak digunakan sebagai tutup ketel. 1.2 Heater Band dan Heater Nozzle Heater Band dan Heater Nozzle Jenis heater tabung yang banyak digunakan di mesin plastik dan sejenisnya. Band heater berbentuk seperti tabung dengan fungsi pemanasan memanaskan silinder dengan dimensi tertentu. Ukuran bisa menyesuaikan dengan silinder yang akan dipanaskan. Elemen pemanas listrik (elemen pemanas listrik) banyak dipakai hearts kehidupan sehari - hari, baik di dalam rumah tangga ataupun peralatan dan mesin industri. Bentuk dan jenis dari electrical elemen pemanas bermacammacam disesuaikan dengan fungsi fungsi, tempat pemasangan dan media yang dipanaskan panas yang diposkan dihasilkan pemanas elemen listrik bersumber dari kawat atau pun pita bertahanan listrik tinggi (resistance kawat) biasanya bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri Arus listrik pada kedua ujungnya dan dilapisi diposkan isolator listrik yang mampu meneruskan panas dengan baik hingga aman jika digunakan. 1.3 Kalor Kalor adalah sesuatu yang dipindahkan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai akibat

Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 110 dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor sebagai sebuah zat yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat dukungan eksperimen. Nilai kalor jenis plastik Polyethylene Terephthalate (PET) 3,472 j/kg setara dengan 0,83 kalori kalor massa jenis 1 kg dan perubahan suhu adalah 120⁰C - 180⁰C = 60⁰C Massa Jenis : 1 kg Jenis Kalor : 3,472 j/kg Perubahan Suhu: (T1-T2) 120⁰-180⁰ = 60⁰C Q = m. c. T = 1. 3,472. 60⁰C = 208,32 J/kg⁰C sederhana, yang terdiri dari penggabungan semua komponen yang telah dirancang: Tabung pelebur Band Heater Nozzle Heater Ego Thermostat Thermometer Lampu panel Penyangga tabung Kipas c) Proses perakitan alat pelebur plastik 2. METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Tugas akhir ini menggunakan metode penelitian jenis pengujian alat dan eksperimen. Pengujian adalah penelitian dengan melakukan uji coba terhadap suatu alat untuk mendapatkan data. Pengujian yang dilakukan dengan meleburkan limbah plastik. 2.2 Proses Perancangan Alat a) Persiapan Alat dan Bahan Plastik Dalam pembuatan alat peleburan limbah plastik daur ulang biji plastik sederhana memerlukan beberapa peralatan yang harus disiapkan agar proses peleburan dapat berjalan dengan lancar dan hasil yang sempurna, peralatan tersebut yaitu sebagai berikut: Alat kerja: o Gerinda (mesin potong) o Alat Ukur (meteran, jangka sorong) o Las Argon o Spidol o Penggaris o Mesin Bor o Mesin Roll Bahan: o Plat Stainless steel ketebalan 2 mm o Pipa diameter 16 mm o Selang Air diameter 18 mm o Kabel Listrik panjang cm o Limbah botol plastic o Gunting o Tungku o Air b) Proses Perancangan Pada tahapan ini semua bahan yang telah di kerjakan dan di bentuk sesuai dengan ukuran alat, maka akan di buat menjadi satu rangkaian utuh sehingga dapat menjadi alat pelebur plastik Gambar 3.2 Proses perakitan alat pelebur plastic Langkah kerja atau tahapan pembuatan alat peleburan plastik dapat diilustrasikan dalam flow chart sebagai berikut: Gambar 3.2 Flow chart proses perancangan alat pelebur plastik

111 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 Keterangan Flow chart: 1) Persiapan alat dan bahan stainless steel dengan tebal 2 mm. 2) Potong plat berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 600 mm dan lebar 250 mm. 3) Masukan plat ke mesin rol dengan cara memutar poros engkol hingga berbentuk lingkaran tabung untuk meletakan Heater Band, suhu Heater Band mencapai 300 C. 4) Las bagian plat yang menyambungkan garis lurus hingga menjadi tabung dengan menggunakan las argon. 5) Plat hingga berbentuk kerucut dengan sudut kemiringan 20⁰. 6) Las bagian bawah penyambung tabung ke kerucut hingga tidak ada kebocoran. 7) Potong plat ujung kerucut dan las pipa dengan ukuran diameter 31 mm dan tinggi 50 mm untuk pemasangan Nozzle Heater, suhu Nozzle Heater mencapai C. 8) Potong pipa dengan ukuran diameter 18mm dengan tinggi 30mm, las kembali untuk penyambung dari pipa Nozzle Heater. 9) Bor bagian samping atas tabung dan siapkan pipa dengan ukuran diameter 16mm dan panjang 350mm, untuk pemasangan pipa pembuangan asap. 10) Las pipa tersebut ke bagian atas tabung dan tekuk dengan jarak ukuran 50mm lalu panjang 300mm. 11) Siapkan selang, pasang selang sebagai penyambung pipa penyalur asap dan pasang kipas 9 volt ke tabung untuk pembuangan asap dari mesin pelebur. 2.3 Bahan Plastik dan Alat Pelebur a) Bahan Plastik Botol plastik adalah termasuk golongan Polyethylene Terephthalate (PET), merupakan resin polyester yang tahan lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. Kepekatannya adalah sekitar 1,35 1,38 am/cc, ini membuatnya kokoh, rumus molekulnya adalah (- CO-C6H5-CO-O-CH2-CH2-O-)n. Polyethylene terephthalate (PET) bersifat jernih dan transparan, kuat, tahan pelarut, kedap gas dan air, melunak pada suhu 180 C dan mencair dengan sempurna pada suhu C. Tidak untuk air hangat apalagi panas, Untuk jenis ini, disarankan hanya untuk satu kali penggunaan dan tidak untuk mewadahi pangan dengan suhu kurang dari 60 C. b) Alat Pelebur Untuk melakukan proses peleburan, sebelumnya dilakukan perancangan komponen. Adapun komponen yang digunakan antara lain tabung pelebur, band heater, nozzle heater. Tabung pelebur ini terbuat dari stainless steel, menggunakan plat stainless steel agar mendapatkan hasil panas yang maksimal dalam proses peleburan. Gambar 3.3 Tabung pelebur Keterangan Tabung peleburan: 1. Diameter: mm 2. Tinggi : 250 mm 3. Kapasitas tabung: ± 1 kg Gambar 3.4 Band Heater Band Heater berbentuk seperti tabung berfungsi memanaskan silinder dengan dimensi tertentu. Ukuran bisa menyesuaikan dengan silinder yang akan dipanaskan.band Heater pada umumnya ada dua jenis : pertama band heater standart yang materialnya full plat sssedangkan yang kedua band heater ceramic yang materialnya terbuat dari ceramic. Band Heater ini merupakan salah satu komponen pada alat pelebur dan cukup mudah untuk pemasanganya. Gambar 3.5 Nozzle Heater Seperti Band Heater, Nozzle Heater juga dipergunakan untuk memanaskan tabung,

Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 112 perbedaannya diameter Nozzle Heater lebih kecil. Nozzle Heater dan Band Heater paling banyak dipergunakan untuk barrel mesin extruder dan injection plastik. Pada pipa tabung terpasang Band Heater dan pada ujung pipa pengeluaran cairan plastik terpasang Nozzle Heater. 2.4 Proses Pengambilan Data Untuk mengetahui proses kerja alat pelebur limbah plastik menjadi biji plastik, maka dilakukan pengujian untuk mengambil data operasi yang akan memberikan gambaran kinerja alat tersebut. Parameter yang di ambil dalam langkah pengujian yaitu: a) Berat Bahan Material Sebelum melakukan proses peleburan, langkah yang diambil terlebih dahulu yaitu dengan melakukan penimbangan bahan plastik untuk dapat mengetahui jumlah dan berat bahan yang akan dimasukkan kedalam tabung pelebur. b) Memasukan Bahan Plastik Kedalam Tabung Masukan potongan bahan plastik kedalam tabung pelebur dengan ditekan agar potongan plastik lebih cepat meleleh bahan plastik tersebut. c) Temperatur peleburan plastik Pengambilan suhu pada saat melakukan proses peleburan, dimulainya pada titik cair peleburan. d) Waktu Proses peleburan Pengambilan waktu pada saat melakukan proses peleburan yaitu dengan mencatat waktu, Pada saat dimulainya proses peleburan dan juga pada saat proses peleburan selesai. e) Proses Penampungan Cairan Biji Plastik Setelah terjadi proses peleburan, kemudian cairan biji plastik mengalir melalui pipa spiral, keluar menuju tungku dan tempat penampungan diberi air untuk pendinginan biji plastik. Proses ini terusmenerus sampai bahan plastik mencair. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pengujian dan Analisa Bahan Polyethylene Terepthalate (PET) Alat ini melebur plastik dengan suhu mencapai 100-300 C. Kapasitas produksi potongan plastik bisa mencapai 1kg. Untuk mengetahui hasil peleburan maka memerlukan beberapa pengujian dan hasil perbandingan yaitu: Tabel 3.1 Hasil Perbandigan Pengujian Berat Berat Bahan Plastik dan No Biji Plastik Waktu Temperatur (detik) ( C) Awal Akhir 1 100 am 65 am 615 ⁰C 2 am 130 am 723 ⁰C 3 300 am 220 am 870 ⁰C Keterangan: Dari tabel di atas hasil perbandingan pengujian bahan plastik dengan berat 100 am, am, 300 am menghasilkan waktu yang berbeda yaitu 615 detik, 723 detik dan 870 detik. Hasil berat akhir biji plastik 65 am, 130 am dan 220 am. Setelah dilebur berkurangnya bahan plastik mengalami pengerakan dari 35 am 80 am. Dari tabel 4.1 memperoleh afik sebagai berikut: Waktu (detik) 1000 800 600 400 0 30 40 60 80 100 120 140 160 180 Temperatur 100 300 Gambar 4.1 Grafik Hasil Perbandigan Pengujian Berat Bahan 100 am, am dan 300 am Dari afik 4.1 hasil perbandingan dengan berat bahan 100 am, am dan 300 am menunjukan temperatur 30 C membutuhkanwaktu 125 detik, 144 detik dan 150 detik, temperatur naik sampai 80 C membutuhkan waktu 324 detik. Pada temperatur 80 C - 180 C membutuhkan waktu 579 detik (pada saat ini bahan plastik melunak) dan pada temperatur C dengan berat bahan plastik 100 am, am dan 300 am memperoleh waktu 615 detik,723 detik dan 870 detik (titik cair secara sempurna peleburan bahan plastik menjadi plastik. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 4.1 Alat Pelebur Plastik Nilai kalor jenis plastik Polyethylene Terephthalate (PET) 3,472 j/kg setara dengan 0,83 kalori kalor massa jenis 1 kg dan perubahan suhu adalah 120⁰C - 180⁰C = 60⁰C

113 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 Massa jenis : 1 kg Jenis kalor : 3,472 j/kg Perubahan suhu :(T1-T2) 120⁰-180⁰ = 60⁰C Q = M. C. T = 1. 3,472. 60⁰C = 208,32 J/kg⁰C Bahan plastik seberat 100 am maka waktu yang diperoleh selama bahan plastik dilebur sampai habis membutuhkan waktu 1515 detik, bahan plastik seberat am sampai bahan habis membutuhkan waktu 2116 detik dan bahan plastik seberat 300 am sampai bahan habis membutuhkan waktu 2697 detik. Pada proses peleburan berat bahan plastik yang dilebur mengalami pengerakan 35-80 am berdasarkan analisa uji alat pelebur. Untuk mengembangkan alat peleburan limbah plastik botol skala lab (kecil) yangtelah dibuat dapat di sarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Proses peleburan sebaiknya di lakukan di tempat yang terbuka, karena sangat panas dan mengganggu pernapasan. 2. Selalu melakukan pengecekan pada setiap komponen-komponen mesin pelebur plastik agar menghindari kerusakan saat proses peleburan. 3. Untuk keamanan pada saat proses peleburan plastik, di anjurkan selalu ada air untuk mendinginkan hasil peleburan plastik. 4. Agar asap tidak menganggu lingkungan sebaiknya gunakan kipas dan gasful untuk meghilangkan asap pada waktu peleburan. 5. Alat ini dapat melebur jenis plastik antara lain: Polypropylene (PP), Low Density Polyethylene (LDPE), High Density polyethylene (HDPE), polyvinyl chloride (PVC) dan Polystyrene (PS). 6. Penulis berharap kedepannya tugas akhir ini dapat menjadi peluang usaha. DAFTAR PUSTAKA [1]. Apriyadi Dwi Widodo, Muhammad Adrul Jihan, Ardiyanto Nuoho, Toto Mugiono, Ahmad Hakim, Bintang Kuncoro, Sentot Hardwiyono, Pengaruh Penam bahan Limbah Botol Plastik Polypthylene Terepthalate (Pet) Dalam Campuran Laston-Wc Terhadap Parameter Marshall. Jurnal Pkm Plastik Pet.2014. [2]. Azizah, U.Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya. 9. [3]. Awaja, F., Pavel, D. Recycling of PET, European Polymer Journal, 41(7), 1453-1477. (5), [4]. Idemat ThermoplasticStarch(TPS).http://www.matba se.com/material/polymers/aobased/thermo plastic-starchtps/properties.1998. [5]. Kadir, Kajian Pemanfaatan Sampah Plastik Sebagai Sumber Bahan Bakar Cair. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ISSN : 2085-8817.(3) : 223-228. 2012. [6]. Karayannidis, G.P., Achilias, DS. Chemical Recycling of PolyEthylene Terephthalate). Macromolecular Materials and Engineering, 292 (2), 128-146. (7). [7]. Syarief. R. S. Santausa dan Isyana. Teknologi Pengemasan Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB Bogor. 1989. [8]. Theresia, V. Aplikasi dan Karakterisasi Sifat Fisik- Mekanik Plastik Biodeadable dari Campuran LLDPE dan Tapioka. Skripsi. Fateta, IPB,Bogor. 3. [9]. Umam,K., Nur H.A., dan Nurmawati. Struktur dan Sifat Polimer. http://www.scribd.com/doc/6646895/tugas- Material-Polimer. 7. [10]. Willey, J., Suns. Fisika jilid1 edisi ketiga. Erlangga: Jakarta. 1978