II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 hingga bulan April

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

III. BAHAN DAN METODE

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB 3 BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

I. PENDAHULUAN. digunakan sebagai sumber pakan alami untuk pembenihan larva udang, ikan dan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

II. METODE PENELITIAN

3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing masing ulangan terdiri dari

Modul Praktikum Plankton Budidaya Daphnia sp. Tim Asisten Laboratorium Planktonologi FPIK UNPAD

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat Metode Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

BAB III BAHAN DAN METODE

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juli 2010 di Laboratorium PT. Suri

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2012

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

II. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI. Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

II. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan pemberian insektisida golongan IGR dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

OPTIMASI PEMBERIAN KOMBINASI FITOPLANKTON DAN RAGI DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN ROTIFERA

Transkripsi:

9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah biakan murni Spirulina platensis yang diambil dari stok murni Laboratorium Pakan Alami Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades, gula pasir, dan garam. 1.2 Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah bak kultur, plastik hitam, kertas label, blender, timbangan analitik digital, hand-counter, hand-refractometer, sedgewich rafter, gelas ukur, pipet, objec glass, cover glass, kertas ph, kertas saring, termometer, kain filter, aerator, selang, batu aerator dan alat tulis. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Untuk analisis N dan P Salvinia molesta dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2012.

10 B. Metode Penelitian 1. Rancangan percobaan Penelitian ini dilakukan secara experimental dengan menggunakan rancangan dasar yaitu rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian kultur Spirulina platensis menggunakan media yang dipupuk dengan ekstrak Salvinia molesta dengan 5 perlakuan A (0 ppm), B ( 200 ppm), C ( 400 ppm), D (600 ppm), dan E (800ppm). Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali, dengan penempatan secara acak. 1.1 Parameter Penelitian Parameter penelitian terdiri dari parameter utama dan parameter pendukung. Sebagai parameter utama adalah kepadatan dan produksi gel S. platensis. Parameter pendukungnya meliputi suhu, ph, salinitas, serta nutrien N dan P. 1.2 Tehnik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan setiap hari dengan menggunakan alat becker glass dan dimasukan kedalam botol sampel. Pengambilan sampel dilakukan secara destruktif, sampel yang sudah diambil dan diamati tidak dikembalikan lagi kedalam bak kultur. 2. Cara Kerja 2.1. Sterilisasi (Isnansetyo dan Kurniastuty 1995) Media yang digunakan berasal dari air sumur yang disaring dan disterilisasi dengan cara dididihkan terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan. Peralatan yang terdiri dari bak kultur, saringan, gelas ukur, becker glass, selang dan batu aerator yang sudah dicuci bersih

11 direndam dalam larutan chlorin 150 mg/l selama 12-24 jam, kemudian dinetralisis dengan 40-50 mg/l Natrium Thyosulfat untuk menghilangkan bau chlorin. 2.2. Pembuatan pupuk dari ekstrak Salvinia molesta (Suharto 1998) a. Pembuatan larutan stater Akuades sebanyak 2 l dicampur dengan 40 ml pupuk M- Bio dan gula pasir 20 g dalam wadah yang tertutup. Setelah itu didiamkan selama 2x24 jam. b. Pembuatan ekstrak Salvinia molesta Salvinia molesta seberat 1000 g dicuci dan dibersihkan lalu ditiriskan. Selanjutnya dihaluskan dan ditambahkan akuades secara bertahap untuk membantu proses penghalusan, kemudian disaring menggunakan kain filter. Hasilnya dikurangi jumlah akuades yang ditambahkan untuk mengetahui jumlah ekstrak yang dihasilkan oleh gulma S. molesta dan dimasukan ke dalam wadah bersama ampas nya. c. Pencampuran larutan stater dengan gulma Salvinia molesta Larutan stater dihomogenkan dengan S. molesta yang sudah dihaluskan dan dimasukan ke dalam wadah yang ditutup dengan plastik hitam, lalu difermentasi selama 7 x 24 jam. Setelah itu disaring kembali menggunakan kain filter dan dimasukan ke dalam wadah. Pupuk ekstrak S. molesta siap digunakan.

12 2.3. Perbanyakan Bibit Spirulina platensis Perbanyakan bibit dilakukan secara bertahap dimulai dari volume 100-500 ml dengan pemberian bibit S. platensis sebanyak 1/3 dari air media. Setelah bibit dimasukan ke dalam bak kultur yang berisi air media diberi pupuk Conway dan diaerasi. Pergantian air media dilakukan setiap 4-5 hari. Perbanyakan biakan murni dilakukan secara bertahap hingga mencapai volume minimal 12 liter, untuk persiapan kultur semi massal. 2.4. Persiapan Kultur Semi Massal Spirulina platensis Bak kultur volume 40 l diisi air sebanyak 30 liter, kemudian diatur salinitasnya mencapai 11 o / oo dengan diberi garam dapur dan diaduk hingga homogen. Penambahan ekstrak S. molesta sehingga mencapai tingkat konsentrasi 0ppm, 200ppm, 400ppm, 600ppm dan 800ppm. Menggunkan rumus sebagai berikut : N1.V1 = N2.V2 Keterangan : N1 : konsentrasi media kultur (ppm) N2 : konsentrasi ekstrak gulma (ppm) V1 : volume media kultur yang digunakan untuk penelitian (liter) V2 : volume ekstrak gulama yang diperlukan (liter) Tiap bak kultur diberi S. platensis sebanyak 1 l, dengan kepadatan awal 10 sel/ml. Sebelum S. platensis dimasukan, air media di kurangi terlebih dahulu sebanyak volume S. platensis dan volume perlakuan ekstrak gulma S. molesta. Bak kultur ditempatkan di Green House yang telah disiapkan dengan pencahayaan sinar matahari.

13 Kultur S. platensis skala semi massal dilakukan hingga akhir penelitian. 2.5. Perhitungan Kepadatan Populasi dengan Sedgewich Rafter Sel mikroalga Spirulina platensis dihitung kepadatannya, diteteskan dengan menggunakan pipet pada Sedgewich rafter kemudian ditutup menggunakan cover glass. Selanjutnya diamati di bawah mikroskop. Kepadatan dihitung per 1 ml. Perhitungan kepadatan populasi dilakukan setiap hari selama 7 hari masa kultur. Rumus perhitungan kepadatan menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) sebagai berikut : N = Jbp x n sel/ml = (1000/Lbp) n = (1000) n 3,14 (d/2)2 Keterangan : N = Kepadatan Jbp = Jumlah bidang pandang Lbp = Luas bidang pandang n = Banyaknya mikroalga yang teramati d = Diameter bidang pandang yang diukur ( 0,354 mm) 2.6. Perhitungan Produksi Gel Spirulina platensis Perhitungan gel dilakukan setelah mencapai puncak populasi. Perhitungan dilakukan dengan menyaring S. platensis pada tiap wadah kultur menggunakan kain filter. S. platensis yang tersaring dipindahkan pada kertas saring. Setelah itu, sampel dan kertas saring ditimbang dengan timbangan digital kemudian berat sampel dikurangi dengan berat kertas saring awal untuk mendapatkan berat gel mikroalga S. platensis.

14 C. Metode analisis Data pertumbuhan populasi S. platensis dianalisis menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dicobakan dan apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.