Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

RENCANA KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2016

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Visi Pembangunan Pertanian adalah terwujudnya sistem pertanian bioindustri

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KATA PENGANTAR. Surabaya, 12 Oktober 2015 Kepala Balai Diklat Industri Surabaya. Yulius Sarjono Eddy, SE, MM NIP

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Surakarta, Januari 2016 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN FASILITASI PENGEMBANGAN SDM INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2016

2015, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 POLITEKNIK STMI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Malang, Mei 2012 Ketua, Ir. Mulyo Nugroho Sarwoto, MSi NIP

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah b

VISI DAN MISI POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

Atas dasar ketetapan dan ketentuan tersebut di atas, Politeknik STTT Bandung mempunyai

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2018, No menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng; Mengingat

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

PENDAHULUAN Latar belakang

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN REVITALISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

DRAFT RENCANA STRATEGIS

Kopertis Wilayah III Jakarta RENSTRA. Tahun

REVIU I RENCANAA STRATEGIS (RENSTRA)

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

RENCANA STRATEGIS Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Tahun

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

Rencana Kinerja Tahunan 2016 KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

Manokwari, Juni 2012 Ketua, Dr. Drs. Susanto, M.Si. NIP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG TAHUN 2015 NOMOR 2 BUPATI BANTAENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTAENG NOMOR 2 TAHUN 2015

RENCANA STRATEGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang Telepon: Laman:

TARGET SASARAN RENSTRA UNDIKSHA

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

BAB II PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

U IVERSITAS AIRLA GGA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Teknologi Kimia Industri Medan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

RENCANA OPERASIONAL PERIODE PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Strategi Pengembangan. Fakultas Ekonomi Bab 4. Rencana Strategik (Renstra) Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. A. Visi Menghasilkan tenaga kesehatan profesional dan kompetitif

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI AKUNTANSI TAHUN 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA PENGGUNAAN BALAI LATIHAN KERJA OLEH SWASTA

(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) LKIP 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG STATUTA POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

PERATURAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

Tabel Evaluasi Program Undiksha (Indikator dan Capaian Kinerja) Tahun 2013 dan Rencana Sasaran Target 2015

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA PENGGUNAAN BALAI LATIHAN KERJA OLEH SWASTA

Transkripsi:

Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 1

KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Politeknik STTT Bandung tahun 2016 ini sebagai laporan tahunan, yang mempunyai kerangka susunan sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75/M- IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Isi laporan diusahakan mencakup semua kegiatan yang dilakukan oleh Politeknik STTT Bandung selama tahun anggaran 2016 (Januari 2014 sampai dengan Desember 2016) yang meliputi peranan dan sasaran, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, permasalahan yang dihadapi dan rekomendasi tindak lanjut serta diakhiri dengan kesimpulan dan penutup. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mudah-mudahan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Bandung, 30 Desember 2016 Direktur Politeknik STTT Bandung ttd Tina Martina, AT.,M.Si. NIP. 1969031219960321 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi.. B. Peran Stratejik Organisasi.. C. Struktur Organisasi.. BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. 2.1 Rencana Strategis Organisasi.... 2.2 Rencana Kinerja 2016....... 2.3 Rencana Anggaran Keuangan....... 2.4 Dokumen Penetapan Kinerja... BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.... A. Analisis Capaian Kinerja. B. Permasalahan yang Dihadapi Organisasi... C. Akuntabilitas Keuangan...... BAB IV PENUTUP...... A. Kesimpulan..... B. Saran..... i ii 1 1 2 5 8 8 20 22 24 25 25 33 34 38 38 39 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 2

BAB I P E N D A H U L U A N A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Pembuatan Laporan Tugas Pokok dan Fungsi merupakan salah satu kewajiban dalam rangka mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dan merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi Politeknik STTT Bandung yaitu pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia, dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender yang dimanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 23 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Politeknik STTT Bandung sebagai salah satu dari 8 satker yang menyelenggarakan pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian mempunyai tanggungjawab besar dalam penyediaan SDM yang kompeten di bidang industi, khususnya industri tekstil dan produk tekstil. Tantangan dan permasalahan dalam pengembangan SDM industri tidak hanya soal jumlah dan kualitas, namun juga soal pengakuan kualifikasi yang harus bisa diakui baik di dalam maupun dengan luar negeri. Politeknik STTT Bandung, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis bidang Pendidikan Tinggi di Lingkungan Kementerian Perindustrian, dalam menjalankan tugas operasionalnya perlu visi dan misi yang jelas. Dengan visi dan misi yang jelas, seperti yang dituangkan dalam Tugas Pokok dan Fungsi dan diharapkan dapat menjadi Pendidikan Tinggi Tekstil untuk menyongsong masa depan yang baik. Dalam Mengemban Visi dan Misi tadi, Politeknik STTT Bandung mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 3

1. Tugas Pokok Melaksanakan pendidikan, pengajaran, melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang teknologi tekstil yang mencakup Teknik Tekstil, Kimia Tekstil dan Produksi Garmen. 2. Fungsi a. Memberikan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu dan teknologi tekstil. b. Melaksanakan penelitian terapan dalam rangka mengembangkan ilmu teknik tekstil, kimia tekstil dan Produksi Garmen dan mendorong pelaksanaan penelitian sains. c. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam rangka pembentukan kepribadian mahasiswa dan menunjang pengembangan industri tekstil. d. Melaksanakan pembinaan civitas akademika e. Melaksanakan kegiatan administratif B. PERAN STRATEGIS ORGANISASI Berdasarkan tugas dan fungsi tersebut diatas maka Politeknik STTT Bandung mempunyai peranan strategis untuk menyiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia untuk keperluan industri, khususnya industri tekstil dan produk tekstil baik dalam badan usaha milik negara atau badan usaha milik swasta. Selain itu didorong juga untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia Industri (SDMI) yang siap menjadi calon-calon wirausaha baru. 1. Sasaran Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 4

a. Sasaran kualitatif yang hendak dicapai Politeknik STTT Bandung adalah : 1. Peningkatan kemampuan dan profesionalisme pengelola Perti melalui peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian sesuai bidangnya. 2. Peningkatan daya saing kompetitif lulusan dengan menerbitkan sertifikat kompetensi. 3. Peningkatan daya saing lulusan dengan sertifikat LSP-P1 4. Pengembangan Unit Teaching Factory untuk mendukung proses pembelajaran. 5. Peningkatan kemampuan lulusan dalam merebut peluang pasar kerja dengan selalu melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum berbasis kompetensi. 6. Peningkatan pemberberdayaan laboratorium, workshop maupun sarana lain dengan rehabilitasi ruang laboratorium, melengkapi/ menambah peralatan seiring perkembangan Ilmu dan Teknologi Terapan yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan lulusan. 7. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait, dunia usaha, dunia industri dan masyarakat. b. Sasaran Kuantitatif yang hendak dicapai Politeknik STTT Bandung adalah : 1. Merintis kerjasama internasional dengan Perguruan Tinggi sejenis diluar negeri. 2. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan mengikuti Diklat yang sesuai dengan kompetensinya. 3. Sertifikasi Dosen Pendidikan S2. 4. Magang, diklat dan seminar bagi Dosen dan tenaga kependidikan. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 5

2. Pencapaian Sasaran Unit Pendidikan Tinggi Vokasi di lingkungan Kementerian Perindustrian bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten dan siap bekerja. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi harus link and match dengan kebutuhan dunia usaha industri dan diselenggarakan berbasis kompetensi. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain: 1. Menetapkan spesialisasi sekolah sesuai dengan kompetensi inti industri dan kebutuhan sektor industri di daerahnya. 2. Kurikulum pendidikan disusun dan dibahas bersama dengan dunia usaha industri sesuai dengan SKKNI sektor industri 3. Melengkapi sarana prasarana pembelajaran sesuai dengan mesin dan peralatan yang digunakan di Industri (teaching factory ) sehingga penyelenggaraan pendidikan benar-benar berorientasi industri. 4. Melengkapi sekolah dengan Lembaga Sertifikasi Profesi dan Tempat Uji Kompetensi, serta menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap peserta didik 5. Mengembangkan kerjasama dengan industri untuk penyusunan kurikulum, pemagangan, penempatan kerja lulusan dan evaluasi. 6. Secara rutin menjalin komunikasi dengan industri melalui forum kerjasama industri di tingkat sekolah dan nasional (Pusdiklat Industri) C. STRUKTUR ORGANISASI Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 6

Politeknik STTT Bandung merupakan bagian dari penyesuaian dengan terbitnya UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pada Bagian Kedua UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 59 tentang bentuk perguruan tinggi disebutkan bahwa Sekolah Tinggi merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik, sedangkan Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi atau berbasis keahlian. Dengan demikian, perlu dilakukan perubahan nomenklatur dan penamaan agar sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Perubahan tersebut dikuatkan dengan dikeluarkannya SK Mendikbud No. 497/E/O/2014 tentang Izin Penyelenggaraan Program Studi Program Diploma Empat Dalam Rangka Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung Menjadi Politeknik STTT Bandung di Bandung yang Diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Surat keputusan tersebut selanjutnya menjadi dasar hukum bagi keberadaan dan penyelenggaraan Politeknik STTT Bandung sebagai perguruan tinggi penyelenggara Program Studi D-IV Tekstil. Gambar 1 memperlihatkan struktur organisasi Politeknik STTT Bandung setelah mengalami beberapa perubahan kecil mengikuti bentuknya yang baru. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 7

Bagan Struktur Internal Politeknik STTT Bandung Dewan Penyantun DIREKTUR Senat Akademik Pembantu Direktur I Bidang Akademik Pembantu Direktur II Bidang Administrasi Umum & Keuangan Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan & Kerja Sama Satuan Pengawas Internal Satuan Penjaminan Mutu Ka. LSP P1 STT Tekstil Ka. Unit Bahasa Unit Penunjang Ka. Unit Komputer & TI Ka. Unit Perpustakaan Ka. Unit Penelitian & Pengabdian Masyarakat (UP2M) Ka. Inkubator Bisnis Ka. Teaching Factory Ka. Jur. Teknik Tekstil Ketua Program Studi Ka. Jur. Kimia Tekstil Ketua Program Studi Ka. Jur. Produksi Garmen Ketua Program Studi Ka Sub Bag. Adm. Akademik, Kemahasiswaan, & Kerja Sama Ka. Sub Bag. Adm. Umum & Keuangan Sekretaris Sekretaris Sekretaris Sekretaris Ka. Ur. Akademik Ka. Ur. Tata Usaha Ka. Lab. Penelitian Ka. Lab. Fisika Dasar Ka. Lab. Kimia Umum & Analisa Ka. WS Pola Manual Ka. Ur. Registrasi Ka. Ur. Logistik Ka. Lab. Pemintalan Ka. Lab. Persiapan & Pertenunan Ka. Lab. Perajutan Ka. Lab. Kimia Fisika Tekstil Ka. Lab. Persiapan & Pencelupan Ka. Lab. Pencapan & Penyempurnaan Ka. WS Pola CAD Ka. WS Pemotongan Kain Ka. WS Penjahitan Ka. Ur. Promosi & Kerja Sama Ka. Ur. Kemahasiswaan & Bursa Kerja Ka. Ur. Akuntansi BMN Ka. Ur. Akuntansi Keuangan Ka. Lab. Pengujian & Eval Fisika Tekstil Ka. Lab. Pengujian & Eval. Kimia Tekstil Ka. Studio Fesyen Desain Ka. Ur. Kepegawaian Ka. Lab. Desain Tekstil Ka. Ur. Instalasi & Pemeliharaan Kelompok Jabatan Fungsional Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI 2.1.1 Visi dan Misi Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Politeknik STTT Bandung sebagai salah satu unit Pendidikan Tinggi dibawah Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian, maka Visi yang akan dicapai tidak terlepas dari visi yang telah ditetapkan oleh Pusdiklat Industri yaitu Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Industri yang Unggul, Berbasis Kompetensi dan Berdaya Saing pada Tahun 2025. Sebagaimana lembaga atau organisasi Pendidikan Tinggi, Politeknik STTT Bandung memiliki Visi Menjadi Perguruan Tinggi Tekstil dan Garmen sebagai role model pendidikan vokasi industri yang menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing global, Serta Misi yang merupakan jabaran tindakan terarah dalam rangka pencapaian Visi Adapun pedoman tersebut adalah : Visi : Menjadi Perguruan Tinggi Tekstil dan Garmen sebagai role model pendidikan vokasi industri yang menghasilkan lulusan berkarakter dan berdaya saing global Misi : 1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat (Tridharma Perguruan Tinggi) yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat dan industri. 2. Menghasilkan tenaga ahli bergelar sarjana terapan dan tersertifikasi profesi pada levelnya di bidang tekstl dan garmen yang kompeten, mandiri dan berbudaya untuk kepentingan bangsa. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 8

3. Memberikan sumbangsih aksi dan solusi bagi dunia Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil dan garmen. 4. Membentuk brand image positif Politeknik STTT Bandung yang bernilai jual tinggi. 5. Mengelola Politeknik STTT Bandung secara profesional, transparan, dan akuntabel. 6. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk kemajuan dan keunggulan Politeknik STTT Bandung dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. 7. Mengoptimalkan peranan Unit Teaching Factory, Inkubator Bisnis dan Laboratorium yang terintegrasi. 8. Meningkatkan Jenjang Pendidikan sesuai kebutuhan industri. Peranan Politeknik STTT Bandung dalam pembangunan Industri nasional serta pengembangan Usaha kecil-menengah industri adalah menghasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang industri tekstil dan produk tekstil. Banyak upaya yang akan dilakukan Politeknik STTT Bandung dalam rangka pemenuhan kebutuhan pasar kerja serta penajaman kompetensi lulusan. Hal tersebut dilakukan dengan cara : 1. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP P1) untuk membekali lulusan dengan sertifikat kompetensi spesifik dan berbasis spesialisasi; 2. Tempat Uji Kompetensi untuk mendapatkan Sertifikat Uji Kompetensi bagi lulusan; 3. Pengembangan Teaching Factory untuk membantu mahasiswa mempelajari dan mempertajam kompetensi keahlian dan kompetensi spesialisasi. 4. Pengembangan program pelatihan dan pendidikan berbasis kompetensi; Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 9

5. Peningkatan kerja sama Politeknik STTT Bandung dengan stakeholder baik tingkat nasional maupun tingkat Internasional; 6. Peningkatan kualitas tenaga pendidik (Dosen) dan tenaga kependidikan melalui pendidikan formal maupun non formal untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar mahasiswa; 7. Peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan demi tuntutan dari stakeholder selalu muncul menjadi dinamika dalam kehidupan kampus, sehingga Politeknik STTT Bandung selalu berupaya untuk melakukan pembenahan secara kontinyu dan berkesinambungan di segala aspek untuk dapat menjawab tuntutan tersebut. 2.1.2. Tujuan Strategis Dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, Politeknik STTT Bandung merumuskan dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional yaitu berupa perumusan tujuan strategis yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan Peta Strategis Kementerian Perindustrian yaitu Menjadi role model pendidikan vokasi industri dan pelatihan industri berbasis kompetensi yang menghasilkan SDM Industri yang kompeten dan berdaya saing. Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian, maka Politeknik STTT Bandung menetapkan Tujuan Strategis, yaitu : 1. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang memiliki kemampuan akademik dan profesional sebagai ahli tekstil dan garmen pada Instansi pemerintah, Lembaga pendidikan dan penelitian maupun institusi lainnya serta industri penunjang lainnya. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 10

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang tekstil dan garmen melalui penelitian yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa. 3. Mengembangkan program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pembentukan kepribadian sivitas akademika dalam mengamalkan hasil penelitian teknologi tekstil dan garmen guna kepentingan masyarakat. Adapun ukuran keberhasilan pencapaian tujuan tersebut akan dijelaskan dalam bagian Sasaran Strategis. 2.1.3. Sasaran Strategis Sasaran strategis yang dirumuskan untuk mencapai tujuan strategis dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Politeknik STTT Bandung untuk periode tahun 2015 2019 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan penyelenggaraan kegiatan akademik untuk menjamin kompetensi lulusan yang berkarakter dan berdaya saing global. Animo masyarakat terhadap minat untuk menjadi mahasiswa Politeknik STTT Bandung pada kenyataannya meningkat setiap tahun, hal ini menjadi sasaran strategis agar terus meningkatkan kualitas lulusan dan keberterimaan lulusan di industri. Ratio atau perbandingan antara peminat dengan mahasiswa yang diterima menjadi tolak ukur tingkat pemilihan raw material SDM yang semakin baik kualitas. Adapun tenaga pendidik lokal yang berkualitas diperlukan untuk menciptakan mutu pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang baik. Melihat dua hal di atas menjelaskan bahwa atmosfir akademik harus terus ditingkatkan agar kompetensi lulusan dapat terus meningkat dan mendapat Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 11

kepercayaan dari luar dan dalam negeri. Kompetensi lulusan juga didorong agar sesuai dengan level pada KKNI (Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia) untuk lulusan program Diploma IV atau sarjana terapan. 2. Penguatan Politeknik STTT Bandung sebagai role model pendidikan vokasi industri dengan mengembangkan tri dharma perguruan tinggi, teaching factory, dan inkubator bisnis. Strategi penguatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penguatan peran Politeknik STTT Bandung melalui jejaring, kolaborasi, dan kemitraan dalam bentuk kerjasama Industri dan Institusi Pendidikan dalam dan luar negeri. Peran strategis Politeknik STTT Bandung ditunjukkan melalui kinerja Tridharma perguruan tinggi yang menunjukkan reputasi Politeknik STTT Bandung ditingkat nasional dan internasional. Untuk peningkatan reputasi tersebut Politeknik STTT Bandung melakukan peningkatan dan penguatan jejaring nasional dan internasional tersebut secara intensif dengan industri, pemerintah dan perguruan tinggi. Peran kepakaran dosen dan alumni Politeknik STTT Bandung harus ditingkatkan dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi, yaitu sebagai tenaga ahli, narasumber maupun konsultan dan pendamping dalam pengembangan industri tekstil, garmen dan fashion. Peran kepakaran tersebut dilakukan melalui program kemitraan yang sinergi yang saling menguntungkan dengan alumni melalui Ikatan Alumni ITT-STTT yang tersebar di seluruh Indonesia baik yang bekerja di industri dalam dan luar negeri serta pemerintahan maupun yang menjadi enterpreuner. b. Penguatan sistem pendidikan vokasi dengan meningkatkan kualitas kurikulum pendidikan tinggi vokasi, dengan penerapan sistem pembelajaran Teaching Factory, praktik kerja lapangan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 12

(PKL ) di industri, dan uji kompetensi mahasiswa. Politeknik STTT Bandung adalah pendidikan tinggi vokasi yang mencetak tenaga terampil, kompeten, dan berdaya saing global di bidang tekstil, garmen dan fashion yang di butuhkan dunia industri. Untuk itu, Politeknik STTT Bandung menerapkan Model Pembelajaran yang berbasis proses produksi yaitu Teaching Factory. Teaching Factory itu sendiri merupakan metode pembelajaran dengan menciptakan corporate culture untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan dunia industri dengan pengetahuan yang dipelajari di institusi pendidikan, baik dari segi keterampilan, pengetahuan dan perilakunya (SKA - skill, knowledge, attitute). Dengan model pembelajaran Teaching Factory mahasiswa akan belajar proses produksi yang sesungguhnya (real job) yang menghasilkan produk yang sesuai tuntutan pasar atau konsumen. Dengan penguatan Teaching Factory diharapkan lulusan Politeknik STTT Bandung menjadi SDM industri yang terampil, kompeten, dan berdaya saing global. c. Penguatan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat. Penguatan penelitian terapan dengan melakukan peningkatan kualitas penelitian yaitu setiap hasil penelitian terapan harus diseminasikan dan diterbitkan di jurnal nasional dan/atau internasional, serta dapat diproses untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual. Penguatan pengabdian kepada masyarakat dengan meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan, konsultasi, dan tenaga ahli untuk pengembangan industri tekstil dan garmen di Indonesia. d. Penguatan Inkubator bisnis. Politeknik STTT Bandung harus berperan dalam menghasilkan wirausahawan (entrepreneur) yang masih rendah. Kegiatan yang Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 13

dilakukan untuk meningkatkan jumlah wirausahawan adalah pelatihan, mentoring atau coaching, serta mendorong terbentuknya komunitas wirausahawan tekstil dan garmen. Dalam komunitas ini diharapkan mahasiswa mendapatkan kemampuan wirausaha, menanamkan jiwa (soft skill) wirausaha, mengetahui etika usaha, serta mengetahui pentingnya kekayaan intelektual bagi usahawan. e. Penyelenggaraan Jenjang Pendidikan Magister Terapan Industri TPT sudah sejak lama menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar bagi negara dan penggerak perekonomian nasional. Di dalam peta jalan pengembangan industri dan RIPIN 2015 2035, TPT ditempatkan sebagai industri strategis dan andalan. Persoalan yang paling utama di dalam pengembangan industri TPT adalah kebutuhan untuk meningkatkan daya saing dan salah satu strategi yang diyakini akan memberikan keunggulan komparatif yang signifikan untuk jangka waktu yang lama adalah dengan mengembangkan SDM yang unggul dan inovatif melalui pendidikan pada jenjang lebih tinggi, yaitu S2 terapan khusus bidang tekstil. Penguasaan teknologi untuk pengembangan produk-produk baru yang inovatif dan teruji maupun untuk pengembangan proses manufaktur yang lebih efisien dan ramah lingkungan menjadi kata kunci yang dapat memenangkan persaingan global. Pada saat ini, industri TPT Indonesia masih sangat tergantung dengan bahan baku impor, mulai dari kapas hingga bahan-bahan kimia antara (intermediate) untuk pembuatan serat sintetik (poliester, nilon, dan akrilat) dan zat warna maupun zat-zat pembantu tekstil (textile auxiliaries). Untuk itu, penguasaan teknologi juga menjadi sangat penting untuk membangun kemandirian yang lebih besar. Program studi Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 14

magister terapan khusus bidang tekstil sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan memajukan industri TPT Indonesia pada tataran global. Hingga saat ini belum ada lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program studi S2 maupun S2 terapan bidang tekstil di Indonesia. Program studi magister terapan Teknologi Tekstil & Fashion akan menjadi yang pertama di Indonesia. Dengan semua pengalaman dari tradisi panjang sebagai lembaga pendidikan tinggi di bidang tekstil dan didukung sarana maupun prasarana yang lengkap serta dukungan kuat dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian, dan hubungan baik dengan industri, Politeknik STTT Bandung merupakan satu-satunya lembaga yang paling siap untuk menyelenggarakan pendidikan program studi magister terapan tekstil. Ketersediaan sumber input yang melimpah dan terjamin dari program Diploma 4 di bawahnya juga merupakan modal lain yang tak kalah penting dan menjadi satu kelebihan yang belum tentu dapat dipenuhi institusi lain. Dari perspektif pembangunan industri TPT nasional, penyelenggaraan program studi magister tekstil di Politeknik STTT Bandung seyogyanya dijadikan proyek nasional untuk revitalisasi dan penguatan industri TPT dalam jangka panjang. f. Perintisan Wisata Pendidikan Education Tour (wisata pendidikan), yaitu suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja atau proses pembuatan produk yang dikunjunginya. tujuan pokoknya adalah memperoleh pengetahuan atau penyelidikan suatu bidang ilmu pengetahuan. motivasi yang mendorong pengunjung untuk mengadakan wisata pendidkan adalah dorongan kebutuhan untuk berekreasi serta dorongan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 15

kebutuhan pendidikan dan penelitian ataupun hanya sekedar perasaan ingin tahu. Adapun konsep wisata Pendidikan di Politeknik STTT Bandung adalah perjalanan keliling pada suatu tempat yang diselenggarakan oleh suatu institusi pendidikan untuk melihat urutan proses produksi dalam hal ini proses pembuatan pakaian jadi / garmen. Perjalanannya dilakukan dengan rileks guna memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan / pengetahuan mengenai rangkaian proses pembuatan produk tekstil mulai dari raw material atau bahan baku pembuatan benang sampai produk jadi bahkan sampai pada proses pemasarannya. Ada tujuan yang ingin dicapai dalam perjalanan wisata tersebut, yaitu mencari pengetahuan dan pengalaman baru yang dikemas dengan menarik. Perjalanan ini telah direncanakan terlebih dahulu, artinya pengunjung akan dibawa ke dalam ruangan / studio yang mana mereka akan diberikan pemaparan secara audio visual proses produksi pembuatan produk tekstil, kemudian akan berjalan yang dilakukan dengan santai, yang mana pada perjalanannya terdapat unsur-unsur produk wisata, misalnya melewati workshop desain fashion, workshop proses pembatikan atau tenun tradisional. Sehingga pengunjung akan diantarkan para rangkaian proses pembuatan produk tekstil, mulai dari raw material kemudian menjadi benang, kemudian proses pembuatan kain secara pertenunan ataupun perajutan, kemudian dijelaskan proses-proses penyempurnaan kain yang dapat dilakukan sebelum akhirnya sampai pada urutan proses pembuatan garmen sejak pembuatan desain, pola, penjahitan sampai pada kegiatan finishingnya, terakhir pengunjung dapat melihat hasil akhir berupa produk garmen yang ditawarkan. Sasaran stategi yang ingin dicapai adalah membangun brand image serta bentuk suguhan yang menarik bagi pengunjung untuk memotret Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 16

proses tekstil, garmen dan fashion dalam skala kecil dan mudah dipahami. 3. Peningkatan kualitas dan kuantitas pendukung tridharma perguruan tinggi yaitu bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dengan kegiatan sebagai berikut: a. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia. b. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana. c. Peningkatan sumber dan kapasitas pendanaan. d. Peningkatan efektifitas sistem pengelolaan organisasi dan layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Indikator Kineja Utama (IKU) yang digunakan dalam pengukuran kinerja dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Politeknik STTT Bandung adalah sebagai berikut: Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 17

Proses Pelaksanaan Tugas Pokok (T) STAKEHOLDER MATRIKS SASARAN STRATEGIS DAN RUMUSAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 POLITEKNIK STTT BANDUNG Perspektif Sasaran Strategis Rumusan Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Satuan IKU 1.1.1 Jumlah Lulusan Tepat Waktu 65 persen IKU 1.1.2 Jumlah animo pendaftar mahasiswa baru meningkat 10 orang SS STTT - 1.1 Terbangunnya Pendidikan Tinggi vokasi berbasis kompetensi sebagai penyedia SDM industri IKU 1.1.3 Persentase penyerapan dan penempatan lulusan yang kompeten pada DU/DI 80 persen IKU 1.1.4 Jumlah Kelulusan Uji Kompetensi LSP- P1 3 orang IKU 1.1.5 Jumlah Program Studi dengan Akreditasi A 3 Program Studi SS STTT- 2.1 Tersedianya Produk Penelitian yang Inovatif IKU 2.1.1 Jumlah Penelitian Dosen 8 judul penelitian IKU 3.1.1 Jumlah Laboratorium yang terintegrasi 3 Laboratorium SS STTT - 3.1 Penguatan peran Institusi Pendidikan sebagai role model Pendidikan Tinggi Vokasi di Indonesia IKU 3.1.1 IKU 3.1.3 Penerapan Sistem Pembelajaran Teaching Factory Jumlah kerjasama ( pelatihan, konsultasi dan Pengabdian kepada Masyarakat ) dengan industri maupun institusi pendidikan di dalam dan luar negeri 1 Program Studi 10 kegiatan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 18

Dalam memilih dan menetapkan kegiatan tahun 2016 berpedoman dari Renstra yang telah disusun Renstra tahun 2015 2019. dalam hal ini Secara garis besar, program yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Akademik No. KEGIATAN KETERANGAN 1. Jumlah Lulusan Tepat Waktu 2016 2. Jumlah animo pendaftar mahasiswa baru meningkat 2016 3. Persentase penyerapan dan penempatan lulusan yang 2016 kompeten 4. Jumlah Kelulusan Uji Kompetensi LSP-P1 2016 5. Jumlah Program Studi dengan Akreditasi A 2016 2. Peningkatan Kualitas SDM dengan Penelitian yang Inovatif No. Pendidikan Jumlah Tahun 1. Penelitian Dosen penelitian 2016 3. Penguatan peran Institusi Pendidikan sebagai Role Model Pendidikan Tinggi Vokasi No. KEGIATAN TAHUN 1. Laboratorium Terintegrasi 2016 2. Sistem Pembelajaran Teaching Factory 2016 3. Pemeliharaan alat laboratorium 2016 5. Jumlah Kerjasama 2016 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 19

2.2. RENCANA KINERJA 2016 Dengan berdasarkan usulan program Politeknik STTT Bandung yang telah disetujui PUSDIKLAT Industri, dalam upaya melaksanakan tugas pokok dan fungsinya ditetapkan program kerja Tahun Anggaran 2016. Strategi pengembangan Politeknik STTT Bandung pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas SDM 2. Pengembangan sarana prasarana 3. Peningkatan kerjasama dan jejaring dengan stakeholder 4. Peningkatan manajemen 5. Branding unit kerja Arah kebijakan pendidikan pada Politeknik STTT Bandung pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Evaluasi serta penyempurnaan kurikulum 2. Peningkatan kompetensi Dosen dengan Pendidikan gelar, Studi banding maupun diklat / sejenis 3. Meningkatkan fasilitas pembelajaran/pendidikan ekstrakurikuler 4. Pembentukan wadah kerjasama dengan pihak eksternal. 5. Penambahan tenaga fungsional Dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan Program yang didukung DIPA 1. Penyelenggaraan Pendidikan dan Kejuruan Berbasis Spesialisasi Kompetensi A. Penyelenggaraan Pendidikan 1. Penerimaan Mahasiswa Baru 2. Penyelenggaraan Kegiatan Pengenalan Kampus 3. Pembinaan Kemahasiswaan 4. Penyekenggaraan Proses Belajar Mengajar 5. Penyelenggaraan Ujian Akhir 6. Penyelenggaraan Uji Kompetensi Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 20

7. Penyelenggaraan Pelatihan Bahasa 8. Pengelolaan PNBP 9. Wisuda 10. Kegiatan Kunjungan Industri B. Penguatan Kelembagaan Internal 1. Publikasi, Promosi dan Tracer Studi 2. ISO 91-28 3. Reakreditasi Program Studi 4. Evaluasi Kurikulum 5. Penelitian Dosen 6. Pembinaan Dosen 7. Pembinaan Kompetensi Pegawai 8. Penyusunan Modul Pembelajaran 9. Peningkatan Kerjasama dengan Dunia Industri 10. Pengembangan Sertifikasi BNSP 11. Tempat Uji Kompetensi 12. Pengembangan program Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) C. Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan - Laporan Kegiatan Tupoksi 1. Penyusunan LAKIP 2. Penyusunan Laporan SAI 3. Penyusunan Laporan PP 39 4. Penyusunan Laporan Akademik - Dokumen Program dan Kegiatan 1. Penyusunan RKAKL 2017 2. Penyusunan PNBP 2017 D. Layanan Perkantoran - Layanan Perkantoran pendidikan 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 21

2. Honor Dosen Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap 3. Tunjangan Sertifikasi Dosen - Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran 1. Penambaha Daya Tahan Tubuh 2. Pengadaan Pakaian Kerja 3. Pemeliharaan Peralatan Kantor dan Laboratorium 4. Pemeliharaan Gedung 5. Pemeliharaan kendaraan Operasional 6. Pembayaran Biaya Listrik dan Telepon 7. Langganan Internet 8. Penyelenggaraan Administrasi Kantor 9. Pembinaan Pengelolaan Keuangan 10. Pengelolaan BMN 11. Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa E. Peningkatan Sarana Prasarana 1. Pengadaan Inventaris kantor 2. Pengadaan Renovasi Gedung Pendidikan 3. Pengadaan Buku Perpustakaan 4. Pengadaan Alat - alat Laboratorium 5. Pengadaan Peralatan Pendidikan 2.3. RENCANA ANGGARAN Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 sebesar Rp. 27.5867.0,- (dua puluh tujuh milyar lima ratus delapan puluh juta enam puluh tujuh ribu rupiah). Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 22

Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: Kegiatan Uraian 5277.2 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi Pendidikan Viokasi 5277.3 Tenaga Pendidik dan Kependidikan Vokasi Industri yang Difasilitasi 5277.4 Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/ kegiatan 5277.5 Dokumen Pendidikan Vokasi Indusri Berbasisi Kompetensi 5277.6 Sarana Prasaran Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi yang difasilitasi DIPA Tahun 2016 Belanja (0,-) Pegawai Barang Modal 9.216.686 447.2 539.296 1.371.319 5277.994 Layanan Perkantoran 9.189.271 3.350.955 3.465.340 JUMLAH 9.189.271 14.925.456 3.465.340 JUMLAH TOTAL Rp 27.5867 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 23

2.4. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA Berdasarkan uraian di atas, indikator kinerja dari rencana kerja Politeknik STTT Bandung tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini : PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 POLITEKNIK STTT BANDUNG NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 1 Meningkatnya produktivitas, kualitas dan efisiensi yang berdaya saing ke arah competitive advantage 2 Meningkatnya daya saing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion yang berbahan baku lokal 3 Tersedianya produk penelitian yang inovatif INDIKATOR KINERJA Jumlah Mahasiswa yang terampil dan kompeten (jumlah lulusan tepat waktu) Persentase animo pendaftar mahasiswa baru meningkat Persentase penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri yang kompeten Jumlah dunia industri yang bekerja sama dengan Politeknik STTT Bandung Jumlah jurusan pada lembaga pendidikan yang terakreditasi A Persentase kelulusan Uji Kompetensi LSP P1 Hasil pembinaan unit inkubator bisnis Jumlah Produk Teaching Factory Jumlah penelitian dosen TARGET 249 orang 78 5 90 30 MoU 3 Program studi 1 1 tenant 4 produk 10 judul Kegiatan Anggaran Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri Rp 27.5867.0,- Dokumen Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani tanggal 25 Januari 2016. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja di Politeknik STTT Bandung pada tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Pengukuran tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang tidak sepenuhnya berhasil diwujudkan pada tahun 2016 ini. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang tidak berhasil diwujudkan tersebut, Politeknik STTT Bandung telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan penanganan di masa yang akan datang. A. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja tahun 2016 secara umum capaian indikator kinerja telah mencapai target yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 25

Berikut adalah capaian kinerja tahun 2016 yang telah teralisasi : NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN 1 Meningkatnya produktivitas, kualitas dan efisiensi yang berdaya saing ke arah competitive advantage 2 Meningkatnya daya saing melalui spesialisasi pada produk TPT bernilai tambah tinggi dan high fashion yang berbahan baku lokal 3 Tersedianya produk penelitian yang inovatif CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 POLITEKNIK STTT BANDUNG INDIKATOR KINERJA Jumlah Mahasiswa yang terampil dan kompeten (jumlah lulusan tepat waktu) Persentase animo pendaftar mahasiswa baru meningkat Persentase penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri yang kompeten Jumlah dunia industri yang bekerja sama dengan Politeknik STTT Bandung Jumlah jurusan pada lembaga pendidikan yang terakreditasi A Persentase kelulusan Uji Kompetensi LSP P1 Hasil pembinaan unit inkubator bisnis Jumlah Produk Teaching Factory Jumlah penelitian dosen TARGET REALISASI 249 orang 78 267 orang 83,68 5 1802 (Th. 2016) 1819 (Th. 2015) -0,93 90 75 75 30 MoU 11 MoU 36,67 3 Program studi 3 Program studi 1 1 (310/380 orang) 81,57 1 tenant - 0 4 produk 3 produk (jas almamater, jas lab. teknik, jas lab. kimia) 75 10 judul 10 judul 1 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 26

Jumlah Mahasiswa (orang) Analisis capaian kinerja selengkapnya tertuang pada bagian bidang sebagai berikut: 1. Terwujudnya SDM Industri yang kompeten 1.1. Jumlah Tenaga Kerja Industri Terampil Yang Kompeten Dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat, Politeknik STTT Bandung selalu berupaya mengembangkan diri agar tetap selalu dapat bersaing. Upaya pengembangan diri Politeknik STTT Bandung sebagai penyedia sumber daya manusia di level supervisor bidang tekstil dan garmen, selalu berorientasi pada kebutuhan dunia usaha/industri sebagai pasar kerja sampai saat ini dapat dikatakan masih dipercaya oleh dunia usaha dan industri. Selama 5 tahun terakhir Politeknik STTT Bandung telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyedia SDM untuk industri yang kompeten perkembangannya baik. Indikator perkembangan tersebut dapat dilihat dari perkembangan data mahasiswa sampai dengan saat ini. Grafik di bawah ini menunjukan data mahasiswa Tahun 2012-2016 Politeknik STTT Bandung 140 120 1 80 60 40 20 0 Aktif Total Aktif Total Aktif Total Aktif Total Aktif Total 2012 2013 2014 2015 2016 Teknik Tekstil Produksi Garmen Produksi Garmen-Fashion Desain Kimia Tekstil Produksi Garmen-TPL Teknik Produksi Tekstil Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 27

Jumlah Dari data tersebut, menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa aktif Politeknik STTT Bandung dari semua program studi jenjang Diploma IV cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 1.2. Prosentase Penyerapan dan Penempatan Tenaga Kerja Industri Yang Kompeten Politeknik STTT Bandung merupakan satu-satunya perguruan tinggi penyelenggara program studi D-IV tekstil, dan setiap tahunnya menghasilkan sekitar 250 orang lulusan dari ketiga program studi yang ada. Sementara itu, di sisi lain ada kebutuhan tenaga kerja ahli tekstil terdidik yang terus berkembang di industri hingga mencapai angka resmi sekitar 450 orang. Situasi tersebut menciptakan peluang bekerja yang sangat baik bagi lulusan Politeknik STTT Bandung, dimana rata-rata lulusan sudah mendapatkan pekerjaan kurang dari 3 bulan sejak kelulusan dan bahkan banyak pula yang sudah bekerja sebelum diwisuda. Tingkat penyerapan lulusan Politeknik STTT Bandung sangat tinggi. Gambar dibawah ini memperlihatkan situasi supplydemand lulusan Politeknik STTT Bandung hingga tahun 2016. 5 4 3 2 1 0 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun Jumlah Lulusan Permintaan Lulusan Gambar Posisi Tawar dan Peluang Kerja Lulusan Politeknik STTT Bandung Tahun 2012 2016 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 28

Jumlah Orang 1.3. Prosentase Animo Pendaftaran Mahasiswa Baru Meningkat Jumlah pendaftar/peminat ke Politeknik STTT Bandung pada Program Diploma IV pada tahun 2016 cenderung tidak mengalami perkembangan, baik itu dari jumlah calon mahasiswa pendaftar dan mahasiswa yang daftar. Jumlah mahasiswa yang melakukan daftar ulang sebagai mahasiswa angkatan 2016/2017 sebanyak 366 orang, jumlah tersebut melampaui kapasitas daya tampung Politeknik STTT yang hanya 3 orang, hal ini untuk memenuhi peminat pada Program Studi Produksi Garmen dan konsentrasi Fashion Desain yang cukup besar. Jumlah mahasiswa terdaftar dan jumlah pendaftar dan daftar ulang secara keseluruhan lima tahun terakhir disajikan pada Gambar berikut. 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 1819 1802 1208 830 920 299 321 361 367 366 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 Tahun Ajaran Pendaftar Daftar Ulang Diagram Perkembangan Data Pendaftar Dari data di atas dapat dilihat bahwa walaupun tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun sebelumnya, animo pendaftar calon mahasiswa baru pada tahun 2016 tetap tinggi (di atas 10 pendaftar). Dengan demikian tahun 2016 telah Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 29

berhasil bahkan melebihi target yang telah ditetapkan (10 pendaftar). 2. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan (kompetensi) Lulusan 2.1. Jumlah Lisensi LSP dan TUK dari BNSP Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) Politeknik STTT Bandung adalah lembaga sertifikasi yang dibentuk oleh Politeknik STTT Bandung untuk memberikan layanan sertifikasi yang berlaku di lingkungan Politeknik STTT Bandung, bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan sertifikasi kompetensi untuk memastikan dan memelihara kompetensi selama dalam proses pendidikan di Politeknik STTT Bandung. Sebagai salah satu upaya mendapatkan kepercayaan dan pengakuan dari Dunia Industri baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri yaitu dengan pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Pada tahun 2014 Politeknik STTT Bandung telah memperoleh Sertifikat Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi LSP di Politeknik STTT Bandung meliputi 3 (skema) skema sertifikasi yaitu : 1. Klaster Persiapan Pencapan 2. Klaster Pencapan kasa Datar 3. Klaster Pembuatan pakaian jadi Dengan adanya Sertifikat Lisensi LSP tersebut maka Politeknik STTT Bandung berhak menyelenggarakan Ujian Kompetensi sesuai pedoman BNSP dan dokumen manajemen mutu LSP. Berikut adalah hasil kelulusan Uji Kompetensi LSP Politeknik STTT Bandung. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 30

Kelulusan Uji Kompetensi Lulus Tidak Lulus Pada tahun 2016, jumlah peserta yang mengikuti Uji Kompetensi meningkat drastis. Jumlah peserta mencapai 380 mahasiswa, dan 310 diantaranya berhasil lulus uji kompetensi. 2.2. Prosentase Kelulusan Tepat waktu Politeknik STTT Bandung sebagai penyedia SDM Industri dituntut agar dapat meluluskan mahasiswa yang kompeten dan tepat waktu. Data Lulusan Tahun 2016 Produksi Garmen Teknik Kimia Produksi Fashion TPT Tekstil Tekstil Garmen Desain 77 96 60 19 30 Dari data di atas menunjukkan Politeknik STTT Bandung berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyedia SDM Industri, sehingga program operasional maupun pembinaan perkembangannya cukup baik. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 31

2.3. Jumlah Dosen Yang Bersertifikat Profesi Pendidik Politeknik STTT Bandung sebagai satu-satunya pendidikan tinggi di bidang tekstil dan garmen dituntut untuk menciptakan keunggulan bersaing berkesinambungan (sustainable competitive advantage). Untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, harus selalu diupayakan adanya perbaikan berkelanjutan (continous improvement). Upaya tersebut akan dapat dilakukan melalui human capitals, karena manusia merupakan satusatunya kapital yang dapat terus menerus memberikan keunggulan kompetitif berkesinambungan. Untuk menghasilkan lulusan yang kompeten maka tidak bisa terlepas dari Dosen yang kompeten pula serta memiliki Sertifikat Profesi Pendidik. Salah satu syarat tenaga pendidik (dosen) diantaranya memiliki sertifikasi kompetensi. Sertifikasi kompetensi ini dibuktikan dengan sertifikasi dosen. Dosen Politeknik STTT Bandung yang telah sertifikasi dapat dilihat pada Tabel dibawah berikut ini: Tabel Sertifikasi Dosen Politeknik STTT Bandung JABATAN JUMLAH SERTIFIKASI DOSEN DOSEN 2015 2016 Dosen Prodi Teknik Tekstil 19 10 10 Dosen Prodi Kimia Tekstil 24 15 15 Dosen Prodi Produksi Garmen 13 7 7 Pada tahun 2016, 1 (satu) orang dosen tersertifikasi pensiun, namun pada tahun yang sama pula 1 (satu) orang dosen dari Program Studi yang sama berhasil memperoleh sertifikasi. Politeknik STTT Bandung sebagai penyelenggara pendidikan vokasi, dituntut pula untuk menyelenggarakan Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 32

sertifikasi kompetensi terhadap mahasiswanya disesuaikan dengan level KKNI bagi lulusan Diploma IV, yaitu level 6 tersebut, dibutuhkan tenaga asesor. Tabel Ketersediaan Asesor ASESOR JUMLAH Asesor Lisensi 4 Asesor Kompetensi 31 Target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 Dosen yang bersertikasi pendidik 24 orang tetapi pada tahun 2016 baru berjumlah 22 orang. B. Permasalahan Yang Dihadapi Organisasi Berdasarkan analisis capaian kinerja pada tahun 2016 permasalahan yang dihadapi oleh Politeknik STTT Bandung adalah sebagai berikut: 1. Ketercapaian animo pendaftar mahasiswa baru belum mencapai dari terget yang ditetapkan, walaupun ketercapainya kurang sedikit. Adapun kendala dan permasalahannya adalah kurangnya pemanfaatan website Politeknik STTT Bandung sebagai media informasi serta keikutsertaan dalam pameran pendidikan di SMA yang belum maksimal. 2. Persentase penyerapan dan penempatan tenaga kerja industri belum optimal, hal ini disebabkan Adanya perubahan kurikulum dari Sekolah Tinggi ke Politeknik. Pelaksanaan periode sidang dan yudisium yang mundur ke kuartal ke-3, serta informasi bursa kerja yang belum tersosialisasi dengan baik ke industri. 3. Jumlah Dunia Industri yang bekerja sama belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh beban kerja di bagian kerjasama dengan industri masih tinggi karena kurangnya jumlah personil. Membutuhkan waktu yang tidak sebentar pada Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 33

saat bernegosiasi dengan industri untuk membuat perjanjian kerjasama. 4. Berkaitan dengan jumlah jurusan / prodi yang terakreditasi A sudah tercapai 1 5. Persentase kelulusan uji kompetensi belum tercapai dari penetapan target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh jadwal uji kompetensi yang beririsan dengan kegiatan belajar mengajar yang sangat padat antara asesi dan asesor. 6. Hasil pembinaan unit inkubator bisnis belum tercapai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya inovasi bisnis di dalam proposal yang masuk serrta padatnya jadwal kuliah yang berimbas pada kurang optimalnya jadwal coaching. 7. Berkaitan dengan jumlah produk teaching factory dan jumlah penelitian, semua tercapai. C. Akuntabilitas Keuangan Pada tahun 2016 Anggaran DIPA Politeknik STTT Bandung sebesar Rp.27.5867.0,- (dua puluh tujuh milyar lima ratus delapan puluh juta enam puluh tujuh ribu rupiah). Namun dalam perjalanannya mengalami pemotongan anggaran menjadi sebesar Rp.23.843.507.0,- (dua puluh tiga milyar delapan ratus empat puluh tiga juta lima ratus tujuh ribu rupiah). Realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 20.646.292.491,- atau sebesar 86,59. Rincian Realisasi Anggaran tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp.9.189.271.0,- realisasi Rp 8.838.038.086,- atau 96,18 karena anggaran belanja pegawai tahun 2016 mengacu anggaran tahun 2015 dengan jumlah pegawai yang pensiun sebanyak 5 orang. 2. Belanja Barang sebesar Rp14.254.236.0,- realisasi Rp 11.412.676.405,- atau 80,07 hal ini disebabkan karena Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 34

adanya penghematan belanja perjalanan dinas dan belanja barang lainnya. 3. Anggaran Belanja Modal sebesar Rp4,- realisasi Rp 395.578.0,- atau 98,89. disebabkan sisa lelang belanja modal yang tidak bisa digunakan. Anggaran belanja modal mengalami pemotongan yang cukup signifikan. Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 35

KOD E URAIAN SATKER/PROGRAM/KEGIATAN/OUT PUT/SUMBER DANA PEGAWAI (51) BELANJA BAHAN (52) Rincian Realisasi Anggaran 2016 MODAL (53) JUMLAH PAGU BELANJA BLOKIR PEGAWA I (51) BAHAN (52) REALISASI MODAL (53) JUMLAH REALISASI 1 2 3 4 5 6 7 3 4 5 8 9 2479 53 019.0 1.01 POLITEKNIK STTT BANDUNG Program Pengembangan SDM Industri dan dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian 9,189,271,0 9,189,271,0 5277 Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Industri 9,189,271,0 5277. 2 5277. 3 5277. 4 14,254,23 6,0 14,254,23 6,0 14,254,23 6,0 SDM Industri Berbasis Spesialisasi dan Kompetensi Pendidikan Vokasi - 9,129,686,0 01 RM 04 PNBP - 4,552,690,0-4,576,996,0 Tenaga Pendidik dan Kependidikan Vokasi Industri Yang Difasilitasi - 447,2,0 01 RM 04 PNBP - 80,1, 0-367,1,0 4,0, 0 4,0, 0 4,0, 0 23,843,5 07,0 23,843,5 07,0 23,843,5 07,0-9,129,68 6,0 4,552,690,0-4,576,996,0-447,2, 0-80,1, 0-367,1,0 961,423, 0 961,423, 0 961,423, 0 716,569, 0 716,569, 0 8,838,03 8,086 8,838,03 8,086 8,838,03 8,086 - - - - 80,1,0 80,1,0 - - - - Laporan Monitoring dan Evaluasi Program/Kinerja - 539,296,0-539,296, - - 96. 18 96. 18 96. 18 11,412,67 6,405 11,412,67 6,405 11,412,67 6,405 0 7,086,028,953 0 2,968,090,090 0 4,117,938,863 0 334,163,0 0-0 334,163,0 0 477,666,6 80. 07 80. 07 80. 07 77. 62 65. 19 89. 97 74. 72 395,578, 0 395,578, 0 395,578, 0 - - - 0-91. 03-88. 57-98. 89 98. 89 98. 89 20,646,44 7,868 20,646,44 7,868 20,646,44 7,868 0 7,086,028,953 0 2,968,090,090 0 4,117,938,863 0 334,163,0 0-0 334,163,0 0 477,666,6 JUMLA H PERSE NTASE 86.59 86.59 86.59 77.62 65.19 89.97 74.72 0 91.03 88.57 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 36

5277. 5 5277. 6 5277. 994 04 PNBP - 539,296,0 Dokumen Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi - 1,087,099,0 01 RM 04 PNBP Sarana dan Prasarana Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Kompetensi Yang Difasilitasi 01 RM 04 PNBP 01 RM Layanan Perkantoran 04 PNBP JUMLAH - 503,554,0-583,545,0 0 50 50 - - 4,0, 0 - - 219,833, 0 - - 180,167, 0 9,189,271,0 9,189,271,0 3,050,955,0 2,362,909,0-688,046,0 9,189,271,0 14,254,23 6,0-539,296,0-1,087,09 9,0-503,554,0-583,545,0 4,0, 0 219,833,0 180,167,0-12,240,2 26,0-11,552,18 0,0-688,046,0 4,0, 0 23,843,5 07,0 - - 164,754, 0 164,754, 0 - - - - - - - - - - - 8,838,03 8,086-8,838,03 8,086 - - 961,423, 0 8,838,03 8,086 0 477,666,6 50 0 814,781,0 0 306,595,0 0 508,186,0 0-0 - 0-96. 18 96. 18 2,7,036,802 2,133,998,716 0 566,038,0 86 96. 18 11,412,67 6,405 88. 57-74. 95-60. 89-87. 09-0 395,578, 0 0 217,428, 0 0 178,150, 0 22. 06-90. 31-82. 27-80. 07 395,578, 0 0 477,666,6 50 0 814,781,0 0 306,595,0 0 508,186,0 98. 89 98. 91 98. 88 395,578,0 217,428,0 178,150,0 0 11,538,23 0,265 0 10,972,19 2,179 0 566,038,0 86 98. 89 20,646,44 7,868 88.57 74.95 60.89 87.09 98.89 98.91 98.88 94.26 94.98 82.27 86.59 Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 37

BAB IV P E N U T U P LAKIP tahun 2016 merupakan gambaran keberhasilan dan kegagalan dari perjanjian kinerja yang telah ditetapkan. Secara umum Politeknik STTT Bandung sebagai satu-satunya pendidikan tinggi di bidang tekstil dan garmen berhasil melaksanakan dan mencapai target dari Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Keberhasilan program kerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Peran serta dan dukungan semua personal yakni dosen sebagai pendidik dan didukung oleh tenaga kependidikan sebagai pengemban misi Perguruan Tinggi. 2. Dukungan, pengarahan maupun pengawasan melekat dari instansi terkait yang terlibat dalam upaya pencapaian sasaran tugas pokok dan fungsi Perguruan Tinggi. 3. Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target yang telah ditetapkan dalam perencanaan kegiatan. 4. Dukungan alumni dalam hal kunjungan industri, PKL dan penempatan lulusan. A. Kesimpulan Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara umum program dapat dilaksanakan dengan baik. 2. Peran serta pegawai dalam mendukung semua program cukup baik. 3. Kerjasama dengan Dunia Usaha/Industri dan masyarakat cukup harmonis terbukti memperlancar pencapaian rencana kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan : a. Penyerapan lulusan yang tinggi Laporan Kinerja Politeknik STTT Bandung Tahun 2016 38