BAB II PROFIL INSTANSI. rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL INSTANSI. dengan kebutuhan nyata masyarakat industri, perlu menyempurnakan Organisasi

BAB II PROFIL KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN (BARISTAND)

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) SEMESTER I JANUARI S/D JUNI 2016

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 49/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

penggunaan logo baru Panduan penggunaan logo baru Panduan KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 1

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA

STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM)

BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan

Lampiran : SK KEPALA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA Nomor : 041/KEP/BPKIMI/BRS.SBY/I/2015 Tanggal : 30 Januari 2015

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 40/M-IND/PER/6/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KERAMIK

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB V RENCANA STRATEGIS BISNIS 5 TAHUN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Lembaga. Penilaian. Kesesuaian. SNI. Gula Kristal Rafinasi.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

RINCIAN FORMASI CPNS DARI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN ANGGARAN 2010

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) LAYANAN JASA TEKNIS

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.7, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Baja Tulangan Beton.

Laporan Pelayanan Publik Tahun 2016

Peran BARISTAND INDUSTRI SURABAYA LOGO. Dalam Pelaksanaan Standardisasi

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUS TRIAN. Lembaga Penilaian. SNI. Pupuk. Secara Wajib. Penunjukan.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian ten

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 59/M-IND/PER/6/2009 TANGGAL : 11 Juni 2009

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.33, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Baja Lembaran Lapis Seng.

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RENCANA KINERJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2015

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Balai Besar Kerajinan dan Batik. Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah unit pelaksanan teknis

2 Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Secara Wajib; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Per

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Balai mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan oper

LAPORAN KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2016

BAB III KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN

2016, No Nomor 48/M-IND/PER/9/2013 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional I

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PERMEN-KP/2013 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN PUBLIK BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II RUANG LINGKUP B4T

KANTOR REGIONAL VI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

2017, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baja Batangan untuk Keperluan Umum secara Waj

NO NAMA LEMBAGA ALAMAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2011

REKAPITULASI KEBUTUHAN PEGAWAI MENURUT JABATAN TAHUN ANGGARAN 2009 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

2017, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pupuk Anorganik Majemuk secara Wajib; Menging

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi Sejarah Balai Besar Logam dan Mesin

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengubah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/

PENERAPAN SNI PADA UKM DAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR MUTU DI BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

MENTERI KEUANGAN KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN BALAI BESAR/BARISTAND INDUSTRI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

2017 LAKIP BBIHP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

LAPORAN PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2015

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik In

Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

2013, No.271. NO NAMA LEMBAGA ALAMAT LSPro PPMB-Kementerian Perdagangan

PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN, HASIL LAUT DAN PERIKANAN

2016, No Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan secara Wajib sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Nomor 88/M-IND/ PE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

2016, No IND/PER/9/2013 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (S

Rencana Kinerja 2016 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perind

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. SNI. Baja Profil. Penunjukan.

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 77/M-IND/PER/7/2012 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan d

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. NOMOR : 635/MPP/Kep/9/2002 TENTANG PENUNJUKAN BALAI/LEMBAGA UJI SEBAGAI LABORATORIUM PENGUJI PUPUK

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 35 NOMOR 35 TAHUN 2008

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

Transkripsi:

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Baristand Industri Medan Dengan adanya pemisahan Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjadi Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan serta dalam rangka menyesuaikan misi organisasi Balai Riset dan Standardisasi Industri sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat industri, perlu menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri yang berada di Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Surabaya, Pontianak, Samarinda, Banjarbaru, Manado, Ambon menjadi Balai Riset dan Standardisasi Industri. Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan) memiliki sejarah dan pengalaman pada awalnya bernama Balai Industri yang berdiri pada tanggal 15 April 1964 dengan status perwakilan Balai Penelitian Kimia Bogor. Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 183/M/SK/73 tanggal 27 Maret 1973 status Balai Penelitian Kimia Medan ditetapkan berdiri sendiri dan bertanggung jawab kepada Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Jakarta. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 357/M/SK/8/1980 tanggal 26 Agustrus 1986 Balai Penelitian Kimia Medan berubah nama menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Medan. Selanjutnya terjadi penggabungan antara Proyek Penelitian Logam Medan dan Proyek Penelitian Tekstil Medan dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Perindustrian Medan berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 348/Kep/101/1996. Dengan surat Keputusan Menteri 10

11 Perindustrian dan Perdagangan No. 784/MTP/KEP/2002 pada tanggal 29 November 2002 nama Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Medan diubah manjadi Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan (Baristand Industri Medan). TUPOKSI Sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian RI nomor 49/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan. 1. Tugas Pokok Baristand Industri Medan adalah: Melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi di bidang industri. 2. Fungsi Baristand Industri Medan adalah: a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industry di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri. b. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset/litbang. c. Perumusan dan penerapan standar, pengujian standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/ mesin dan hasil produk. d. Pemasaran, kerjsama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/ penelitian dan pengembangan. e. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keungan, tatapersuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan.

12 B. Struktur Organisasi Sumber : http://bpkimi.kemenperin.go.id/ Gambar 2.1 Struktur Organisasi Keseluruhan Sumber : http://bpkimi.kemenperin.go.id/

13 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Keseluruhan Sumber : http://bpkimi.kemenperin.go.id/ Gambar 2.3 Struktur Organisasi Keseluruhan Sumber : http://bpkimi.kemenperin.go.id/

14 Gambar 2.4 Struktur Organisasi Keseluruhan Sumber : http://medan.bpkimi.kemenperin.go.id/ Gambar 2.5 Struktur Organisasi Baristand Industri Medan C. Job Description (1) Subbagian Tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,, keuangan, inventarisasi barang milik Negara, tata persuratan, perlengkapan kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri, serta pengelolaan perpustakaan. (2) Seksi Teknologi Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelitian dan pengembangan teknologi industry bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri.

15 (3) Seksi Program dan Penegmbangan Kompetensi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset/litbang (4) Seksi Standardisasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk. (5) Seksi Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangan. (6) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing. Visi dan Misi Instansi Baristand Industri Medan memiliki visi sebagai berikut yaitu: 1. Menjadi lembaga litbang terkemuka dan profesional yang dapat memberikan solusi bagi industri. Baristand Industri Medan memiliki misi sebagai berikut yaitu: 1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta perekayasaan di bidang mesin dan peralatan. 2. Peningkatan Jasa Pelayanan Teknis. 3. Mendorong penerapan Standart Nasional. 4. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan penanggulangan pencemaran industri. 5. Pengembangan kompetensi bidang teknologi proses dan produk. 6. Meningkatkan pelayanan ketata usahaan untuk mendukung TUPOKSI.

16 LOGO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Sumber : http://medan.bpkimi.kemenperin.go.id/ Gambar 2.6 Makna Logo Kementerian Perindustrian Bentuk logogram terinsipirasi dari gabungan stilasi daun, dengan sirkuit yang terdapat di dalam daun yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain tanpa kabel, dan roda gigi yang berjumlah 5 (lima) melambangkan 5 (lima) asas negara Indonesia dan 5 (lima) nilai inti (core value) Kementerian Perindustrian yaitu Integritas, Profesionalisme, Inovatif, Produktif, dan Kompetitif. Kementerian Perindustrian diharapkan juga berperan dalam: 1. peningkatan kesejahteraan rakyat; 2. penciptaan lapangan kerja; 3. peningkatan daya saing industri; 4. kepedulian lingkungan; 5. pengembangan inovasi pada pembangunan industri nasional. Bentuk huruf (typeface) yang bold dan dinamis merefleksikan kekuatan dan semangat dari Kementerian Perindustrian sebagai organisasi yang modern dan menjangkau seluruh masyarakat industri. Sedangkan warna biru pada huruf Kementerian Perindustrian menggambarkan pentingnya peran teknologi dalam pembangunan industri nasional.

17 Makna Warna Logo Kementerian Perindustrian Warna Merah Oranye melambangkan: Dinamis dan bijaksana. Warna Hijau melambangkan: Pertumbuhan, kesejahteraan dan berwawasan lingkungan. Warna Biru melambangkan: Percaya diri, kemandirian dan teknologi. Warna Abu-abu melambangkan: Sikap optimis dan berdaya guna. Kode warna: PANTONE Red 032 C: RGB = 239, 65, 53; CMYK = 0, 90, 86, 0. PANTONE 368 C: RGB = 123, 193, 67; CMYK = 57, 0, 100, 0. PANTONE 287 C: RGB = 0, 83, 155; CMYK = 100, 68, 0, 12. PANTONE GRAY: RGB = 119, 120, 123; CMYK = 0, 0, 0, 65. LOKASI Sumber : http://medan.bpkimi.kemenperin.go.id/ Gambar 2.7 Hubungi kami di: Contact us at Jl. Sisingamangaraja No. 24 Medan Telp. 061 7363471, Fax. 061 7362830

18 D. Jaringan Kegiatan Instansi adalah unsur pelaksana pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Baristand Industri Medan merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan. Baristand Industri Medan lebih berorientasi pada pelayanan di bidang riset dan standardisasi serta sertifikasi di bidang industri. Dengan demikian, diharapkan Baristand Industri Medan dapat meningkatkan Produktivitas, dan mengembangkan sarana dan prasarana agar lebih baik kedepannya. E. Kinerja Kegiatan Terkini Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi/perusahaan tersebut, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Baristand Industri Medan, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi/perusahaan adalah menyelenggarakan beberapa program prioritas, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. F. Rencana Kegiatan Usulan penjabaran lebih rinci program prioritas yang akan dilaksanakan masing-masing Unit Kerja pada Baristand Industri Medan adalah sebagai berikut :

19 1. Pelayanan Penyelenggaraan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu 2. Pelayanan Penyelenggaraan Teknis Pengujian dan Kalibrasi 3. Jasa Pelayanan Teknis Pelatihan dan Konsultansi 4. Pelayanan Penyelenggaraan Pelatihan 5. Jasa Pelayanan yang berasal dari kerjasama dengan pihak lain Fasilitas & Kegiatan yang dihasilkan oleh Baristand Industri Medan guna meningkatkan kualitas pelayanan yang dihasilkan dan akan ditingkatkan lagi untuk kedepannya adalah : 1. Laboratorium Makanan-Minuman/Hasil Pertanian Pengujian : Biji Kopi, Biji Coklat, AMDK, Tepung Terigu, Garam, Pakan Ternak, Rokok, Serelia & Produk Olahannya, Kakao Bubuk, Gula Rafinasi, Minuman Beralkohol. 2. Laboratorium Pencemaran Lingkungan Pengujian : Air Limbah, Air Sungai, Air Sumur, Air Laut, Limbah Padat, Udara Ambient, Emisi, Getaran 3. Laboratorium Mikrobiologi Pengujian : AMDK, Makanan-Minuman, Pakan Ternak 4. Laboratorium Kimia Mineral Pengujian : Kaustik Soda, Bahan Galian dan Mineral, Pupuk 5. Laboratorium Produk Industri Logam Pengujian : Besi Cor, Logam dan Paduannya, Baja Tulangan Beton, Baja Lembaran Lapis Seng (BjLS) 6. Laboratorium Kalibrasi Suhu, Tekanan, Dimensi, Volumetrik, Kekerasan

20 a. Standardisasi & Pengawasan Mutu Rancangan SNI, Pengawasan Mutu Berkala & Verifikasi SNI, Sertifikasi Sistim Mutu, Bimbingan ISO Guide 17025, 9000, 14000 & HACCP b. Workshop Pengecoran Logam : Pembuatan Rotary Furnace, Induction Furnace, Cupola Furnace, Pembuatan Hot Blast Cupola, Screw Press PKS Perbengkelan : Pembuatan Prototip Mesin, Pembuatan Prototip Alat. c. Pelatihan Teknik Operasional Diklat : Teknik Kalibrasi, Manajemen Kalibrasi, ISO Guide 17025, ISO 9000, ISO 14000, Analis Laboratorium, Pengendalian Pencemaran, Pengujian Pupuk, Teknologi Proses Non Ferro d. Rancang Bangun dan Perekayasaan 1. Penelitian Proses dan Pembuatan Anvil making dan Paron dari steel 2. Penelitian perbaikan nozzle quality sebagai cairan alumunium melalui inspeksi teknik 3. Pembuatan paron cap. 75 kg untuk IKM pengecoran logam 4. Penelitian pembuatan screw press untuk industri CPO 5. Penelitian pembuatan ripple mill untuk pemecah biji sawit 6. Penelitian tentang industri pengecoran logam