ANALISIS KINERJA DINAS PENDAPATAN DALAM PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL, RESTORAN, DAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA DENPASAR DALAM PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL, RESTORAN, DAN HIBURAN TAHUN

PENILAIAN KINERJA ATAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta 1) 2)

ANALISIS KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BERDASARKAN VALUE FOR MONEY AUDIT ATAS PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TAHUN

PERBANDINGAN TINGKAT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

PENGARUH RETRIBUSI PELAYANAN PASAR, PAJAK HOTEL DAN RESTORAN PADA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BANJAR

Pande Kadek Yuda Mahardika. Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai biasanya bersifat kualitatif, bukan laba yang diukur dalam rupiah. Baldric

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

KONTRIBUSI DAN EFEKTIFITAS PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. maka menuntut daerah Kab. Lombok Barat untuk meningkatkan kemampuan. Pendapatan Asli Daerah menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat mewujudkan pertanggungjawaban yang semakin baik. Sejalan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, KONTRIBUSI DANA BAGI HASIL PAJAK (DBHP),DANA BAGI HASIL BUKAN PAJAK(DBHBP), DAN PENDAPATAN DAERAHKABUPATEN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH BOJONEGORO DAN JOMBANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan desentraliasasi fiskal, Indonesia menganut sistem pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAERAH DAN TINGKAT KEMANDIRIAN DAERAH DI KABUPATEN MAGETAN (TAHUN ANGGARAN )

ANALISIS KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR. Calen (Politeknik Bisnis Indonesia) Abstrak

EFEKTIVITAS PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya diatur dalam undang-undang (UU) No. 22 Tahun 1999 menjadi

THE 2 nd FORUM ILMIAH PENDIDIKAN AKUNTANSI IKIP PGRI MADIUN, 6 Oktober 2013, ISSN:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPKAD) KOTA SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dampak yang dialami oleh

ANALISIS KEMANDIRIAN DAN EFEKTIVITAS KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BIREUEN. Haryani 1*)

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD

Disusun Oleh : B

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DILIHAT DARI RASIO PENDAPATAN PADA APBD

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN

Nama : Rizka Novri Hardiyanti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dyah Mieta Setyawati, SE.,MMSI

ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DI ERA OTONOMI PADA PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

ANALISIS REALISASI KINERJA KEUANGAN DISPENDA KABUPATEN BADUNG BERDASARKAN VALUE FOR MONEY TERHADAP PHR TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KABUPATEN KLATEN TAHUN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

A.N.J. Dien., J. Tinangon., S. Walandouw. Analisis laporan realisasi

ANALISIS VALUE FOR MONEY DALAM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

VALUE FOR MONEY PAJAK REKLAME DAN PENERANGAN JALAN KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan bagi daerah untuk mengeluarkan

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SERANG (TAHUN ANGGARAN )

Disusun oleh: B

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa) Umi Yunianti Universitas PGRI Yogyakarta

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PAJAK DAERAH SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI. perhatian tersendiri bagi sebuah organisasi sektor publik. Pendekatan-pendekatan

ANALISIS PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Kediri)

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.12 No.3 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan. pemerintahan dan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja Dalam Sektor Publik

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH ANALISA KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembangunan

KONTRIBUSI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA ABSTRACT

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA SAMARINDA

ANALISIS KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA DINAS PEREKONOMIAN DAN PARIWISATA KABUPATEN TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari

V. PEMBAHASAN. perekonomian daerah. Pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas fiskal yaitu pendapatan asli daerah (PAD) (Sidik, 2002)

Paramitha S. Mokodompit., S.S. Pangemanan., I. Elim. Analisis Kinerja Keuangan ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan dengan otonomi daerah yang mulai direalisasikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa kita. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah semua penerimaan daerah yang

ANALISIS EFEKTIVITAS REALISASI PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BITUNG

ANALISIS KINERJA PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BUNGO MISNI ERWATI*) MUHAMMAD RIZKI FAJRI**)

BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang (UU) No. 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintah Daerah (Pemda) dan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap jumlah penjualan, laba, lapangan pekerjaan,

LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. tentunya perlu mendapatkan perhatian serius baik dari pihak pemerintah pada

JURNAL. Oleh: APRI DIANA EKA RAHAYU NPM: Dibimbing oleh : 1. Dra. Puji Astuti, M.M., M.Si., Ak 2. Sigit Puji Winarko, SE, S.Pd., M.

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan-tujuan. Kinerja terbagi dua jenis yaitu kinerja tugas merupakan

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

ANALISIS KINERJA PENERIMAAN PAJAK DAERAH SEBAGAI KOMPONEN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BATAM RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Simpulan. analisis efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH SEBAGAI PENILAIAN KINERJA (Studi pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri berdasarkan pada prinsip-prinsip menurut Devas, dkk (1989) sebagai berikut.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN Susilowati 1) Suharno 2) Djoko Kristianto 3) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu penerimaan yang rutin, maka pemerintah menempatkan

EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. sentralisasi, tetapi setelah bergulirnya reformasi maka pola sentralisasi berganti

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS BELANJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

OPTIMALISASI APBD DALAM PERSPEKTIF PERFORMANCE BUDGET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lahirnya otonomi daerah memberikan kewenangan kepada

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

I. PENDAHULUAN. sendiri adalah kemampuan self supporting di bidang keuangan.

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN RASIO KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLATEN DILIHAT DARI PENDAPATAN DAERAH PADA APBD

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Awal diterapkannya otonomi daerah di Indonesia ditandai dengan

Transkripsi:

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 ANALISIS KINERJA DINAS PENDAPATAN DALAM PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL, RESTORAN, DAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR Ni Luh Candrawati 1 I D. G. Dharma Suputra 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana e-mail: niluhcandrawati@gmail.com / Telp. +6283 114 374 245 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar Tahun 2008-2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Giayar berdasarkan konsep Value for Money atas penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar Tahun 2008-2012 untuk rasio ekonomi rata-ratanya sebesar 86 persen dapat dikategorikan ekonomis, rasio efisiensi rata-ratanya sebesar 24,2 persen dapat dikategorikan sangat efisien, dan rasio efektivitas rata-ratanya sebesar 123,17 persen dapat dikategorikan sangat efektif. Dapat dikatakan kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar dalam pemungutan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar sudah sesuai dengan konsep Value for Money. Kata kunci: Kinerja Sektor Publik, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Retribusi Pelayanan Pasar, Value for Money ABSTRACT This research was conducted in Gianyar District Revenue Office. This study aims to determine the level of economic, efficiency, and effectiveness of tax revenue, taxes restaurants and markets services levy Year 2008-2012. The results of this study the performance Giayar District Revenue Office to be reviewed based on the concept of Value for Money on hotel tax revenue, restaurant tax, and fees for the 2008-2012 service year market economies the average ratio of 86 percent can be categorized as economic, efficiency ratios mean means are 24,2 percent can be categorized as very efficient, and the average effectiveness ratio of 123,17 percent can be categorized as very effective. It can be said the performance of the Department of Revenue in the Gianyar regency hotel tax, restaurant tax, and levy service markets are in accordance with the concept of Value for Money. Keywords: Public Sector Performance, Hotel Tax, Restaurant Tax, Levies Market Service, Value for Money PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia telah diberlakukan selama 13 (tiga belas) tahun terhitung sejak tanggal 1 januari 2001. Dengan adanya otonomi daerah, 647

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan daerah dipacu untuk dapat berkreasi mencari sumber pendapatan daerah yang dapat mendukung segala pembiayaan daerah (Lumentah, 2013). Tujuan dari adanya otonomi daerah salah satunya adalah untuk pembangunan daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian yang terintegrasi di dalam kerangka pembangunan nasional (Yustri, 2013). Peningkatan pelayanan publik melalui pembangunan daerah diperlukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan di masing-masing daerah. Dengan diterapkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, maka penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya, disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintah negara. World Bank (1997) dalam Khusnaini (2006:66) menyatakan keleluasaan kepada daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah diberikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara untuk melihat kemampuan daerah dalam menjalankan otonomi daerah adalah dengan menggunakan konsep value for money dalam mengukur kinerja keuangan (Nugrahini, 2007). Value for money merupakan tolak ukur dalam anggaran belanja suatu organisasi, baik organisasi yang berorientasi laba (swasta) maupun organisasi nonprofit (sektor publik) yang meliputi penilaian efisiensi, efektivitas, dan ekonomis (Indra Bastian, 2006: 280). Efisiensi dan efektivitas anggaran belanja merupakan salah satu prinsip utama dalam penyelanggaraan anggaran belanja agar dapat memberikan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal. 648

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 Sistem pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah yang berorientasi pada kinerja (performance budget), memerlukan pengelolaan dana masyarakat yang berdasarkan pada konsep value for money. Salah satu sumber dari pendapatan daerah yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan asli daerah dapat bersumber dari pemanfaatan potensi sumber daya yang dimiliki oleh daerah. Pemerin.tah d.aerah h.arus m.ampu menggali s.umber-sumber pendapatan yang potensial selain pajak dan retribusi. Mak.a da.ri i.tu pe.merintah d.aerah ha.rus mampu mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan tersebut (Ruswandi, 2009). Kabupaten Gianyar merupakan daerah otonom dengan luas wilayah 36.800 hektar dengan jumlah penduduk 469.777 orang, dan terletak di Provinsi Bali (BPS Kab. Gianyar, 2012). Potensi yang paling menonjol dari Kabupaten Gianyar adalah pada sektor pariwisata, karena Kabupaten Gianyar memiliki kebudayaan yang beraneka ragam yang meliputi adat istiadat maupun kesenian (Suartini dan Utama, 2013). Sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar berkaitan dengan sektor lainnya, seperti : perdagangan, hotel, dan restoran. Berbagai sektor tersebut dapat menyumbang pendapatan asli daerah melalui pajak hotel, pajak restoran dan retribusi pelayanan pasar. Wartini dan Lingga, 2010 berpendapatan bahwa semua daerah di Indonesia melalui Dinas Pendapatan memiliki kewenangan untuk memungut pajak atas semua objek pajak didaerahnya, demikian pula Kabupaten Gianyar pendapatan yang dipungut dapat digunakan penambah dalam pendapatan asli daerah. 649

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan Tabel 1. Jumlah Rekapitulasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2008-2012 Tahun Pajak Daerah Retribusi Daerah Laba Usaha Lain-lain Pendapatan PAD 2008 57.202 31.812 2.599 5.307 96.922 2009 67.377 15.419 2.595 27.332 112.598 2010 90.334 21.283 5.094 36.92 153.633 2011 133.959 26.011 6.103 43.523 209.598 2012 159.636 30.4 5.34 66.069 261.447 Sumber: Dinas Pendapatan Pemerintah Kabupaten Gianyar, 2013. Tabel 1 menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan ini, salah satunya dipengaruhi oleh naiknya pemungutan pajak hotel dan restoran di Kabupaten Gianyar. Selain pajak hotel dan restoran, retribusi pelayanan pasar merupakan aspek yang penting yang dapat menentukan naik turunnya pencapaian target pendapatan asli daerah Kabupaten Gianyar. Mengingat Kabupaten Gianyar adala.h daerah wisata tentu saja hotel, restoran, dan pasar merupakan salah satu sumber pendapatan daerah. Kabupaten Gianyar memliki 395 hotel/akomodasi diantaranya 13 buah hotel berbintang, 378 hotel non bintang, 4 penginapan lainnya. Di Kabupaten Gianyar juga terdapat 497 buah retoran/rumah makan yang pajaknya dapat di manfaatkan menjadi sumber pendapatan asli daerah. Selain itu, sektor lainya yang berhubungan erat dengan sektor pariwisata adalah sektor perdagangan. Pada Tabel 1 dapat kita lihat kontribusi pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Gianyar. 650

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 Tabel 2. Kontribusi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008-2012 Tahun Pajak Hotel Pajak Restoran Retribusi Pelayanan Pasar 2008 39% 6% 4% 2009 36% 6% 3,60% 2010 32% 8% 2,60% 2011 29% 8,60% 2% 2012 24% 8,10% 1,50% Sumber: Dispenda Kabupaten Gianyar, 2013 Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa kontribusi pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar setiap tahunnya mengalami pluktuasi yang cukup signifikan. Dalam tabel ini juga terlihat bahwa pajak hotel memberikan kontribusi yang paling besar dibandingkan pajak restoran dan retribusi pelayanan pasar di Kabupaten Gianyar. Penurunan kontribusi pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar ini dapat dipengaruhi dari beberapa faktor, seperti : kurang efektifnya kinerja pemerintah dalam pemungutan pajak, dan berkurangnya wajib pajak yang sadar akan kewajibannya. Namun, mengukur kinerja pemerintah dalam pemungutan pajak dan retribusi tidak dapat dilihat dari kontribusi semata. Pencapaian dalam penerimaan pajak dan retribusi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pemerintah dalam pemungutan pajak dan retribusi. Target dan realisasi untuk pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar, dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini. 651

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan Tabel 3. Target dan Realisasi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar Kabupaten Gianyar Tahun 2008 2012 (dalam jutaan rupiah) Tahun Pajak Hotel Pajak Restoran Retribusi Pelayanan Pasar Taget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi 2008 23.84 37.7 4.622 5.886 3.855 3.894 2009 37.972 41.056 5.627 6.859 4.105 4.096 2010 42.644 50.519 8.375 12.413 4.105 4.116 2011 47.578 60.895 14.437 18.214 4.139 4.202 2012 56.5 64.891 19 21.213 4.639. 3.971 Sumber: Dispenda Kabupaten Gianyar, 2013 Tabel 3 menunjukkan pencapaian maksimal pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar. Dari Tabel 3 tercerm.in ba.hwa da.ri target yang telah ditetapkan tersebut belum tentu mencerminkan tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Nugrahani (2007) meny.atakan bah.wa kare.na kin.erja sek.tor pu.blik bers.ifat multid.imensional sehi.ngga tida.k ad.a ind.ikator tung.gal u.ntuk menu.njukkan ki.nerja se.cara komprehensi.f. Sedangkan, retribusi pelayanan pasar pada tahun 2009 dan 2012 mengalami penurunan dalam pencapaian target. Penurunan ini tentunya mengindikasikan terdapat penurunan kinerja dalam pemungutan retribusi pelayanan pasar oleh Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar yang nantinya dapat diteliti melalui value for money. Penelitian mengenai pengukuran kinerja telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Arya Semadi (2005) menyimpulkan bahwa kinerja PDAM Kabupaten Klungkung ditinjau dari perspektif keuangan, pela.nggan, pro.ses bisn.is inte.rnal, ser.ta pem.belajaran da.n pertumb.uhan menunjukkan hasil yang cukup baik. Shita Unjaswat Ekawarna, Iskandar Sam, dan Sri Rahayu (2009) menyatakan bahwa hasil pengukuran menunjukkan bahwa rasio efektivitas tinggi, rasio efisiensi 652

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 rendah, dan rasio pertumbuhan semakin meningkat. Sedangkan rasio kemandirian dan rasio aktivitas masih rendah. Kinerja APBD Pemda Kabupaten Muaro jambi dapat dikatakan belum baik. Sedangkan, Ratih Iswari (2011) yang mengukur kinerja aspek finansial dan non-finansial perusahaan daerah pasar Kota Denpasar menyatakan Rasio ekonomis secara rata-rata selama tahun 2001-2010 berada pada kriteria yang tidak ekonomis. Rasio efisiensi secara rata-rata selama tahun 2001-2010 berada pada kriteria yang kurang efisien. Rasio efektivitas secara rata-rata selama tahun 2001-2010 berada pada kriteria yang efektif. Kinerja aspek nonfinansial melalui perspektif kepuasan pedagang pasar dapat disimpulkan bahwa pedagang pasar merasa cukup puas dengan pelayanan dan jasa yang telah diberikan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Giannyar yang beralamat di Jalan Manik No. 14 Gianyar, Bali. Objek penelitian yaitu penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar tahun anggaran 2008-2012. Objek penelitian ini dipilih karena mengingat penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar dalam Pendapatan Asli Daerah sangat tinggi dan berfluktuasi. Alasan dipilihnya tahun anggaran 2008-2012 adalah, karena pada tahun 2008 terjadi krisis global di Negara Amerika yang juga berdampak bagi banyak negara tidak terkecuali Indonesia. Penulis disini ingin mengetahui apakah krisis global pada tahun 2008 memberikan dampak terhadap ekonomi pasar dan 653

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan kunjungan wisatawan yang datang ke Bali khususnya wisatawan yang berkunjung ke hotel, restoran, dan pasar yang ada di Gianyar. Selain itu penulis juga ingin mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar dalam pemungutan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar. Rentang waktu selama 5 (lima) tahun terakhir diharapkan data yang diperoleh akan memberikan informasi yang dapat menggambarkan sejauh mana peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai secara langsung dengan pimpinan dan staf Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap target dan realisasi penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar, anggaran biaya dan realisasi biaya yang dikeluarkan dalam memungut pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar, gambaran umum Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar yaitu mengenai tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, serta visi dan misi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisisis kuantitatif yait.u de.ngan melak.ukan perhit.ungan terha.dap d.ata keu.angan ata.s pene.rimaan pa.jak ho.tel da.n paj.ak rest.oran d.an retr.ibusi pela.yanan pasa.r berdasar.kan va.lue fo.r m.oney. 654

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 HASIL DAN PEMBAHASAN Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar Berdasarkan konsep value for money, untuk mengetahui kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar atas penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar perlu dilihat target dan realisasi penerimaan dan/atau pengeluarannya. Selama ini kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar dinilai berdasarkan tingkat pencapaian maksimal dari target pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar yang telah ditetapkan atau realisasi penerimaan yang melebihi target. Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar dinilai baik apabila penerimaannya mencapai atau melebihi target yang telah ditetapkan, dan begitu pula sebaliknya apabila pencapaiannya dibawah target maka kinerjanya dinilai kurang baik. Biaya untuk Memungut Pajak dan Retribusi Daerah Biaya yang dikeluarkan dalam pemungutan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar pada Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar hanya berupa Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepala Bagian Keuangan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar menyatakan bahwa hanya biaya BBM saja yang timbul pada saat pemungutan pajak. Beliau mengatakan pula bahwa upah makan pegawai yang memungut pajak ataupun bonus sudah termasuk kedalam biaya tenaga kerja dan bukan termasuk biaya dalam memungut pajak. Berikut data anggaran dan realisasi biaya untuk memungut paj.ak ho.tel, res.toran, d.an retribusi pelayanan pasar pad.a Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar Ta.hun 2008-2012. 655

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan Tahun Tabel 4. Anggaran dan Realisasi Biaya untuk Memungut Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar Anggaran Biaya Untuk Memungut PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar (Rp) Realisasi Biaya Untuk Memungut PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar (Rp) 2008 184.600.000 169.500.000 2009 165.000.000 142.000.000 2010 158.200.000 148.000.000 2011 169.000.000 134.500.000 2012 255.600.000 198.000.000 Sumber: Dispenda Kabupaten Gianyar, 2013 Analisis Rasio Ekonomi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008-2012 Ekonomis berhubungan dengan biaya operasi, dengan kata lain kita ingin menilai apakah suatu kegiatan atau operasi telah dilaksanakan dengan tingkat biaya yang minimal tanpa harus mengorbankan hasil yang ingin dicapai. Menurut Nordiawan dan Hertianti (2010:160), ekon.omi ber.arti kemam.puan un.tuk mempero.leh sumb.er day.a deng.an harg.a leb.ih rend.ah (mendeka.ti har.ga pas.ar). Menurut Mahsun (2009:186) kriteria rasio ekonomi apabila persentase di bawah 100 persen berarti ekonomis, persentase sama dengan 100 persen berarti ekonomis berimbang, dan persentase di atas 100 persen berarti tidak ekonomis. Tabel 5 menje.laskan ra.ta-ra.ta ra.sio eko.nomi seb.esar 86%. R.ata-ra.ta rasi.o ekon.omi in.i tergo.long ekono.mis kar.ena nila.i rasi.o ber.ada diba.wah 100%. Ra.sio ekono.mi ya.ng ter.lihat pad.a Tabel 5 me.miliki n.ilai rasi.o ekon.omi ya.ng berflu.ktuasi. H.al i.ni bis.a ter.lihat p.ada tahu.n 20.08 se.besar 92.% kem.udian pa.da ta.hun 20.09 tur.un me.njadi 86%. Tahun 2010 rasio ekonomi naik kembali hampir 656

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 mendekati nilai 100% yang berarti hampir mendekati ekonomis berimbang dan kemudian turun lagi menjadi 80% di tahun 2011. Tabel 5. Rasio Ekonomi atas Penerimaan Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar (dalam jutaan rupiah) Tahun Realisasi Biaya Untuk Memungut PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar (Rp) Anggaran Biaya Untuk Memungut PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar (Rp) Rasio Ekonomi (100%) 2008 169,5 184,6 92 2009 142 165 86 2010 148 158,2 94 2011 134,5 169 80 2012 198 255,6 77 Rata-rata rasio ekonomi 86 Sumber: Dispenda Kabupaten Gianyar, 2013 Tabel 5 menje.laskan ra.ta-ra.ta ra.sio eko.nomi seb.esar 86%. R.ata-ra.ta rasi.o ekon.omi in.i tergo.long ekono.mis kar.ena nila.i rasi.o ber.ada diba.wah 100%. Ra.sio ekono.mi ya.ng ter.lihat pad.a Tabel 5 me.miliki n.ilai rasi.o ekon.omi ya.ng berflu.ktuasi. H.al i.ni bis.a ter.lihat p.ada tahu.n 20.08 se.besar 92.% kem.udian pa.da ta.hun 20.09 tur.un me.njadi 86%. Tahun 2010 rasio ekonomi naik kembali hampir mendekati nilai 100% yang berarti hampir mendekati ekonomis berimbang dan kemudian turun lagi menjadi 80% di tahun 2011. Analisis Rasio Efisiensi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008-2012 Menurut Halim (2007:234), kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari satu atau di bawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemerintah daerah semakin baik. 657

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan Tabel 6. Rasio Efisiensi Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar Tahun Realisasi Biaya (Rp) Realisasi Penerimaan PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar (Rp) Rasio Efisiensi (%) Kriteria 2008 169,5 47.480 35,7 Sangat efisien (< 60%) 2009 142 52.012 27 Sangat efisien (< 60%) 2010 148 67.049 22 Sangat efisien (< 60%) 2011 134,5 83.312 16 Sangat efisien (< 60%) 2012 198 90.076 21 Sangat efisien (< 60%) Ratarata (< Sangat Efisien 158,4 67.985 24,2 60%) Sumber: Dispenda Kabupaten Gianyar, 2013 Tabel 6 menje.laskan ra.ta-rat.a ra.sio efis.iensi s.ebesar 24,2%. R.ata-rata ras.io efisie.nsi ya.ng dituju.kan o.leh Tabel 6 tergol.ong san.gat ef.isien k.arena ber.ada di baw.ah 60%. Rasio efisiensi yang terlihat pada Tabel 6 tidak memiliki nilai rasio yang berfluktuasi. Pers.entase ra.sio sem.akin efisi.en pa.da ta.hun 2011 y.aitu seb.esar 16%. Hasil. i.ni ju.ga m.emberikan mak.na ba.h.wa Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar sem.akin efisi.en dal.am pengg.unaan bia.ya un.tuk memp.eroleh pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar. Analisis Rasio Efektivitas Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar di Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2008-2012 Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely (Nordiawan dan Hertianti, 2010:160). Kriteria rasio efektivitas bedasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-397 Tahun 1996 adalah apabila persentase di atas 100 persen berarti sangat efektif, persentase 90-100 persen berarti efektif, persentase 80-90 persen berarti cukup efektif, persentase 60-80 658

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 persen berarti kurang efektif, dan persentase kurang dari 60 persen berarti tidak efektif. Tabel 7. Rasio Efektivitas Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Retribusi Pelayanan Pasar Tahun Realisasi Penerimaan PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar(Rp) Target Penerimaan PHR, dan Retribusi Pelayanan Pasar(Rp) Rasio Efektivitas (%) 2008 47.480 32.319 146,91 2009 52.012 47.705 109,03 2010 67.049 55.125 121,63 2011 83.312 66.155 125,93 2012 90.076 80.139 112,39 Ratarata 56.288 67.985 123,17 Sumber: Dispenda Kabupaten Gianyar, 2013 Kriteria Sangat efektif (>100%) Sangat efektif (>100%) Sangat efektif (>100%) Sangat efektif (>100%) Sangat efektif (>100%) Sangat efektif (>100%) Tabel 7 m.enjelaskan.rata-ra.ta ras.io efe.ktivitas sebe.sar 123,17%. Ra.ta-ra.ta ra.sio efek.tivitas ya.ng dituj.ukan o.leh Tabel 7 te.rgolong sa.ngat efe.ktif kar.ena menu.njukkan n.ilai ra.sio dia.tas 100%. Pero.lehan paja.k h.otel, pa.jak res.toran, d.n retri.busi pelaya.nan p.asar sud.ah mel.ebihi d.ari target y.ang te.lah diteta.pkan, m.aka d.ari i.tu kin.erja li.ma tah.un tera.khir su.dah sa.ngat ba.ik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar dengan menggunakan konsep Value for Money jika ditinjau dari sudut rasio ekonomi tergolong ekonomis karena menunjukkan nilai rasio di bawah 100% yaitu sebesar 86%. Selain itu jika ditinjau dari sudut rasio efisiensi tergolong sangat efisien karena menunjukkan nilai rasio di bawah 60% yaitu sebesar 24,2%. Jika ditinjau dari 659

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan sudut rasio efektivitas tergolong sangat efektif karena menunjukkan nilai rasio di atas 100% yaitu sebesar 123,17%. Keterba.tasan ya.ng ad.a pa.da pen.elitian i.ni y.aitu p.ada pe.nggunaan bi.aya ya.ng han.ya men.cakup dat.a bia.ya bah.an bak.ar mi.nyak (BBM). Penulis mengalami kes.ulitan dal.am me.ngevaluasi kine.rja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar karen.a untu.k ras.io eko.nomi d.an efis.iensi h.anya men.ggunakan inp.ut bi.aya B.BM saj.a. Saran yang dapat diberikan untuk Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar antara lain perlunya diadakan evaluasi dalam penggunaan biaya yang dikeluarkan saat memungut pajak. Biaya lain yang mungkin muncul misalnya biaya konsumsi dan insemtif lainnya kepada petugas mengungut pajak dan retribusi. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar juga perlu mempertimbangkan kembali penetapan jumlah target penerimaan pajak hotel, pajak restoran, dan retribusi pelayanan pasar. Pertimbangan tersebut dapat dilihat dari pencapaian target yang maksimal dari pajak dan retribusi daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Gianyar harus mempertahankan dan meningkatkan lagi prestasi pengelolaan keuangannya. Tidak menutup kemungkinan di tahuntahun mendatang kendala di lapangan akan menghambat penerimaan pajak dan retribusi sehingga mengurangi pendapatan asli daerah. REFERENSI Arya Semadi, I Putu. 2005. Penelitian Kinerja PDAM Kabupaten Klungkung dengan Menggunakan Balanced Scorecard Periode 2001-2005. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar. Badan Pusat Statistik. 2012. Statistic of Gianyar, Gianyar Dalam Angka. 660

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.3. (2015): 647-662 Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat. Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar. 2012. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 690 900 327 Tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan. Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyawati, Heribertus Andre Purwanugraha. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Edisi ke-2. Yogyakarta : BPFE. Mahsun, Mohamad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi ke-1. Yogyakarta : BPFE Nordiawan, Dedi dan Ayuningtyas Hertanti. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Nugrahani, Tri Siwi. 2007. Analisis Penerapan Konsep Value for Money pada Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta. AKMENIKA UPY. Vo.1. No.1. Rekapitulasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Gianyar. 2012. Ruswandi, Rina Rahmawati. 2009. Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sumedang. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Suartini dan Utama. 2013. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Kabupaten Gianyar tahun anggaran 1991-2010. Jurnal Fakultas Ekonomi Udayana. Denpasar. Vol. 2, No.3. Theresia, Gladys. 2013. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Farmasi Milik Negara dan Milik Swasta yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol 1 No.4. World Bank. 1997b. On Line Source Book on Decentralization and Rural Development, Decentralization Thematic Team, SDA. Yustri, Devi. 2013. Evaluasi Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Denpasar Dalam Memungut Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan Tahun 2008-2012. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintah Daerah. 661

Ni Luh Candrawati dan I.D.G. Dharma Suputra. Analisis Kinerja Dinas Pendapatan. 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.. 2009. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 2 Tahun 2011. Tentang Pajak Hotel.. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 3 Tahun 2011. Tentang Pajak Restoran.. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2011. Tentang Retribusi Pelayanan Pasar. 662