BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEBESAR 73,75 No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 IPM Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 Pembangunan manusia di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau. Pada tahun 2015, IPM Provinsi Kepulauan Riau telah mencapai 73,75. Angka ini meningkat sebesar 0,35 poin dibandingkan dengan IPM Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2014 yang sebesar 73,40. Pada tahun 2015, pembangunan manusia di Kepulauan Riau berstatus tinggi, sama dengan statusnya pada tahun 2014. IPM Kepulauan Riau pada tahun 2015 tumbuh sebesar 0,48 persen dibandingkan tahun 2014. Selama periode 2014 hingga 2015, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 69,41 tahun, meningkat 0,26 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 12,60 tahun, meningkat 0,09 tahun dibandingkan pada 2014. Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 9,65 tahun, meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai 13,18 juta rupiah pada tahun 2015, meningkat 158 ribu rupiah dibandingkan tahun sebelumnya. 1. Perkembangan IPM Kepulauan Riau Tahun 2010-2015 Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan melakukan backcasting sampai dengan tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living). Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 1
mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia Kepulauan Riau terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Kepulaun Riau meningkat dari 71,13 pada tahun 2010 menjadi 73,75 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Kepulauan Riau rata-rata tumbuh sebesar 0,74 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Kepulauan Riau tumbuh 0,48 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut sedikit lebih turun apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 2013-2014 yang tumbuh sebesar 0,52 persen. Selama periode 2010 hingga 2015 IPM Kepulauan Riau menunjukkan kemajuan yang besar dan pembangunan manusia Kepulauan Riau masih berstatus tinggi, sejak tahun 2010. Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau, 2010-2015 71,13 71,61 72,36 73,02 73,40 73,75 2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masingmasing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Tabel 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau Menurut Komponen, 2010-2015 Komponen Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Angka harapan hidup saat lahir (AHH) Tahun 68,42 68,63 68,85 69,05 69,15 69,41 Harapan lama sekolah (HLS) Tahun 11,51 11,61 11,90 12,26 12,51 12,60 Rata-rata lama sekolah (RLS) Tahun 9,38 9,46 9,58 9,63 9,64 9,65 Pengeluaran per kapita disesuaikan Rp 000 12.267 12.513 12.740 12.942 13.019 13.177 IPM 71,13 71,61 72,36 73,02 73,40 73,75 Pertumbuhan IPM % 0,67 1,05 0,91 0,52 0,48 Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 2
A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Kepulauan Riau telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 69,41 tahun. Selama periode tersebut, secara rata-rata Angka Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,29 persen per tahun. Pada tahun 2010, Angka Harapan Hidup saat lahir di Kepulauan Riau hanya sebesar 68,42 tahun, dan pada tahun 2015 telah mencapai 69,41 tahun. Gambar 2 Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Kepulauan Riau (tahun), 2010-2015 68,42 68,63 68,85 69,05 69,15 69,41 B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah dan Ratarata Lama Sekolah. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di Kepulauan Riau telah meningkat sebesar 1,09 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,27 tahun. Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,89 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Kepulauan Riau telah mencapai 12,60 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Indonesia tumbuh 0,58 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Indonesia yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata penduduk Kepulauan Riau usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III). Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 3
Gambar 3 Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah Kepulauan Riau (tahun), 2010-2015 11,51 11,61 11,90 12,26 12,51 12,60 9,38 9,46 9,58 9,63 9,64 9,65 Harapan Lama Sekolah (HLS) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) C. Dimensi Standard Hidup Layak Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standard hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2015, pengeluaran per kapita masyarakat Kepulauan Riau mencapai Rp 13,18 juta per tahun. Selama lima tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat meningkat sebesar sebesar Rp 182 ribu per tahun. Gambar 4 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Kepulauan Riau (Rp 000), 2010-2015 12.267 12.513 12.740 12.942 13.019 13.177 3. Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau Pada tahun 2015, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota di Kepulauan Riau cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 61,28 (Lingga) hingga 79,34 (Batam). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Angka Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 59,77 tahun (Lingga) hingga 73 tahun (Batam). Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,63 tahun (Kepulauan Anambas) hingga 12,62 tahun (Batam), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,54 tahun (Lingga) hingga 10,81 tahun (Batam). Sedangkan, pengeluaran per kapita disesuaikan di tingkat Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 4
kabupaten/kota berkisar antara 11,16 juta rupiah per tahun (Lingga) hingga 16,83 juta rupiah per tahun (Batam). Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2015 juga terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten. Tiga kabupaten di Kepulauan Riau mampu melakukan lompatan status IPM selama periode lima tahun terakhir, yaitu: Bintan dan Natuna yang berstatus sedang pada tahun 2010 berubah status menjadi tinggi pada tahun 2015; Lingga yang berstatus rendah pada tahun 2010 berubah status menjadi sedang pada tahun 2015. Hingga saat ini, terdapat empat kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia tinggi, yaitu Bintan, Natuna, Batam, dan Tanjungpinang. Sementara itu hingga 2015, masih terdapat tiga kabupaten yang berstatus pembangunan manusia sedang, yaitu Karimun, Kepulauan Anambas, dan Lingga. 79,34 77,57 Gambar 5 IPM Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau, 2015 73,75 71,92 70,87 69,21 65,86 61,28 Kota Batam Kota Tjpinang KEPULAUAN RIAU Kab. Bintan Kab. Natuna Kab. Karimun Kab. Kep. Anambas Kab. Lingga Peningkatan IPM di Kepulauan Riau juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2014 hingga 2015, seluruh kabupaten/kota di Kepulauan Riau mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Natuna (1,16 %), Kabupaten Kepulauan Anambas (1,14 %), dan Kabupaten Lingga (0,87 %). Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Batam (0,27 %), Kota Tanjungpinang (0,36 %), dan Kabupaten Bintan (0,38 %) tercatat paling lambat di Kepulauan Riau selama tahun 2014-2015. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 5
Prov/Kab/Kota Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau, 2014-2015 AHH (tahun) HLS (tahun) RLS (tahun) Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp 000) Capaian IPM Pertumbuhan (%) 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014-2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Kepulauan Riau 69,15 69,41 12,51 12,60 9,64 9,65 13.019 13.177 73,40 73,75 0,48 Karimun 69,01 69,71 11,86 11,87 7,73 7,74 11.090 11.248 68,72 69,21 0,71 Bintan 69,91 69,92 11,80 11,98 8,30 8,32 13.477 13.529 71,65 71,92 0,38 Natuna 63,24 63,64 13,84 13,85 8,07 8,45 13.414 13.612 70,06 70,87 1,16 Lingga 59,47 59,77 11,59 11,78 5,53 5,54 10.949 11.158 60,75 61,28 0,87 Kepulauan Anambas 66,23 66,33 11,62 11,63 6,16 6,62 11.182 11.251 65,12 65,86 1,14 Batam 72,80 73,00 12,62 12,65 10,80 10,81 16.735 16.826 79,13 79,34 0,27 Tanjungpinang 71,55 71,65 14,03 14,05 9,94 9,95 14.141 14.446 77,29 77,57 0,36 Indonesia 70,59 70,78 12,39 12,55 7,73 7,84 9.903 10.150 68,90 69,55 0,94 Keterangan : AHH : Angka Harapan Hidup saat lahir HLS : Harapan Lama Sekolah RLS : Rata-rata Lama Sekolah Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 6
CATATAN TEKNIS I. Sumber Data o Angka Harapan Hidup saat lahir: Sensus Penduduk 2010 (SP-2010), Proyeksi Penduduk, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). o Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Perkapita Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional dan (SUSENAS) II. Penyusunan Indeks Sebelum menghitung IPM, setiap komponen IPM harus dihitung indeksnya. Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut: Indeks Kesehatan I Kesehatan = AHH AHH min AHH maks AHH min Indeks Pendidikan I HLS = HLS HLS min HLS maks HLS min Indeks Pengeluaran I pengeluaran = I RLS = RLS RLS min RLS maks RLSS min I Pendidikan = I HLS+I RLS 2 ln(pengeluaran) ln(pengeluaran min) ln(pengeluaran maks ) ln(pengeluaran min ) Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan minimum seperti terlihat dalam tabel berikut. Komponen Satuan Min Max Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH0) Tahun 20 85 Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 0 18 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 0 15 Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Rupiah 1.007.436 26.572.352 Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai: 3 IPM = I Kesehatan I Pendidikan I Pengeluaran III. Status Pembangunan Manusia Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayahwilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam dalam hal pembangunan manusia. 1. Kelompok sangat tinggi : IPM 80 2. Kelompok Berita tinggi : Resmi 70 Statistik IPM BPS < 80 Provinsi Kepulauan Riau No. 48/06/21/Th. XI, 15 Juni 2016 7 3. Kelompok sedang : 60 IPM < 70 4. Kelompok rendah : IPM < 60