BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No.114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan

BAB II PROFIL INSTANSI. Perusahaan Umum Badan Logistik atau disingkat Perum BULOG adalah

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT

BAB II. Perum BULOG GBB Mabar Medan

BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT. daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA. NAMA : RINI WIDODO NPM : PEMBIMBING : Dr. IMAM SUBAWEH

PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG KLAIM PADA KARYAWAN DI PERUM BULOG JAKARTA

BAB II PERUM BULOG. sekarang ini.secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. total. Tekanan dari luar negeri datang dari negara-negara pemberi pinjaman dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang paling asasi.

BAB I PENDAHULUAN. pangan. Perum BULOG berkantor pusat di Jakarta, memiliki 26 Divisi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar. Tugas pokok BULOG sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 50 tahun

BAB I PENDAHULUAN. JATIM yang meliputi sub-sub divre yang ada di dalamnya. Pada Sub Divre

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan perekonomian di Indonesia. Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II PERUM BULOG SUBDIVRE PEMATANGSIANTAR. A. Sejarah Kantor Perum Bulog SubDivre Pematangsiantar

I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB V PENUTUP. Selama melaksanakan kegiatan magang pada Perum Bulog Divisi Regional

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas pangan masyarakat Indonesia yang dominan adalah beras yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB II PT. MITRA JAYA BAHARI BELAWAN

I. PENDAHULUAN. Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. menurut Dibyo, dalam beberapa hal ambivalensi kedua fungsi tersebut seringkali

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. BULOG Sebelum menjadi PERUM. ayam pada Hari Raya, Natal/Tahun Baru.

I. PENDAHULUAN 927, ,10

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sekarang ini. Secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Regulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Bulog Divre Lampung

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN TAHUN 1995 TENTANG BADAN URUSAN LOGISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

INTERNAL AUDIT CHARTER

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB V PENUTUP. Dari serangkaian yang penulis telah lakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Kansil (2001) pengertian perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No beras pemerintah yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 158/PMK.02/2009; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah. Oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB II SUMATERA EYE CENTER MEDAN. yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya. memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN UMUM BULOG DIVRE SUMATERA UTARA

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. roda perusahaan manajemen akan diawasi oleh fungsi satuan pengawasan internal

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan beralih fungsinya lahan pertanian di Indonesia menjadi perumahan,

Transkripsi:

9 BAB II PERUM BULOG DIVRE SUMUT A. Sejarah Ringkas Sejarah perkembangan Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai pemerintahan sekarang ini. Secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga yang terjangkau diseluruh daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen. Instrumen untuk mencapai tujuan tersebut dapat berubah sesuai kondisi yang berkembang. Perum Bulog Divre Sumut merupakan perpanjangan tangan dari Perum Bulog Pusat di Jakarta sebagai pelaksanan tugas khususnya diwilayah Provinsi Sumatera Utara. Dimana tugasnya adalah melaksanakan kegiatan pelayan publik dan kegiatan perencanaan & pengembangan usaha khususnya di bidang perberasan. Melihat kondisi geografis Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan yang cukup besar maka untuk memaksimalkan kinerja perusahaan khususnya penumpukan stok beras nasional yang hampir 70% sumber pengadaannya dari Pulau Jawa, maka dipandang perlu untuk disebar di seluruh wilayah startegis Indonesia. Tepatnya pada tanggal 23 Juni 1980 diresmikanlah Kantor Depot Logistik di Sumatera Utara yang terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 180 Medan. Sebelumnya kantor Depot Logistik di Sumatera Utara sempat 9

10 berganti-ganti tempat pada zaman orde baru sesuai penunjukan dari Pemerintah Pusat. Setelah Negara Indonesia mengalami reformasi pada tahun 1998, barulah disusun kembali mengenai tugas pokok dan fungsi Bulog dan ditetapkan pada tahun 2003 bahwasannya status bulog dari Lembaga Pemerintah Non Departemen menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan bentuk Perusahaan Umum. Untuk itu Depot Logistik yang berada di Seluruh Ibukota Provinsi berubah nama menjadi Divisi Regional. Maka dengan sendirinya Depot Logistik Sumatera Utara berubah nama menjadi Divisi Regional Sumatera Utara atau yang lebih popular disebut Perum Bulog Divre Sumut. 1. Visi dan Misi a. Visi Visi Perum Bulog adalah Menjadi Perusahaan yang handal dalam mewujudkan pangan yang cukup, aman dan terjangkau bagi rakyat. Terwujudnya perusahaan yang handal dalam pencapaian ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Visi ini juga mencerminkan misi yang diamanatkan oleh Pemerintah, khususnya berkaitan dengan keberhasilan dan ketahanan pangan nasional. Posisi Bulog sebagai lembaga pangan yang handal mencakup pemantapan ketahanan pangan nasional, profesional dan kompetitif dalam bidang usaha pangan serta senantiasa memiliki rasa dan nilai kepekaan atas tanggung jawabnya bagi kepentingan masyarakat serta taat dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dalam melaksanakan bisnis. b. Misi

11 Memenuhi kecukupan pangan pokok secara aman, bermutu, stabil dan terjangkau. Mewujudkan SDM profesional, jujur, amanah dan menerapkan prinsip-prinsip GCG di bidang pangan. Misi yang disusun berfokus pada kompetensi dan tujuan/makna utama (one common purpose) dari keberadaan Perum Bulog diharapkan dapat mencerminkan keyakinan atau nilai organsiasi serta memberikan makna pada setiap karyawan Bulog sehingga mampu menyatukan organisasi dan membangun komitmen bersama. 2. Falsafah Perum Bulog Divre Sumut mengatur kembali tugas dan fungsi Bulog berdasarkan Keppres No. 103/2001 tanggal 13 September 2001. 3. Motto Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan. B. Struktur Organisasi Organisasi adalah suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi dengan adanya hubungan secara keseluruhan. Dipandang dari fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengaturan dari berbagai aktivitas tersebut, penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas yang sesuai serta penempatan kepada masing-masing orang yang ditugaskan. Organisasi juga bisa diartikan sebagai sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

12 Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Struktur organisasi menunjukkan pola hubungan diantara bagian atau posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas, dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun horizontal. Perum Bulog Divre Sumut mempunyai struktur organisasi yang berbentuk campuran, fungsional, staf dan lini dimana setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Jadi setiap bawahan menerima perintah baik secara lisan maupun tulisan dari seorang atasan yang terkait didalamnya. Struktur organisasi Perum Bulog Divre Sumut dapat dilihat pada lampiran. C. Job Description Berikut ini akan diuraikan tugas dan tanggung jawab dari masingmasing jabatan di perum BULOG Divre Sumut secara garis besar: 1. Kadivre Tugas dan tanggung jawab: Bertanggungjawab menyelenggarakan usaha logistik pangan pokok yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak dan dalam hal tertentu menyelenggarakan tugas-tugas tertentu yang diamanatkan Kantor Pusat dalam pengamanan harga pangan pokok beras,

13 pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan distribusi pangan pokok kepada golongan masyarakat tertentu, khususnya pangan pokok beras dan pangan pokok lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka ketahanan pangan di wilayah regional kerjanya. 2. Kabid Pelayanan Publik Tugas dan tanggung jawab: Bertanggungjawab merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi di bidang perencanaan pelayanan publik, pengadaan, persediaan dan perawatan serta penyaluran komoditi pangan a. Kasi Persediaan & Angkutan mengendalikan kegiatan persediaan dan penyimpanan; mengendalikan kegiatan penyebaran stok dan angkutan. b. Kasi Penyaluran mengendalikan kegiatan penyaluran kepada kelembagaan pemerintah dan non pemerintah; mengendalikan kegiatan penyaluran kepada pasar khusus dan pasar umum. c. Kasi Pengadaan

14 mengendalikan kegiatan operasi dan administrasi pengadaan dalam negeri; mengendalikan kegiatan operasi dan administrasi pengadaan luar negeri bilamana ada. d. Kasi Perawatan & Kualitas mengendalikan kegiatan pemeriksaan stok di gudang; mengendalikan kegiatan perawatan kualitas dan pengolahan. e. Kasi Analisa Harga & Pasar mengendalikan kegiatan pengolahan dan penyajian data dalam rangka penyusunan rencana dan program pelayanan publik; mengendalikan kegiatan pengamatan dan analisis harga serta statistik. 3. Kabid Administrasi & Keuangan Tugas dan tanggung jawab: Bertanggungjawab merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi di bidang sumber daya manusia, organisasi dan tata laksana, hukum dan umum;

15 merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan strategi di bidang anggaran, keuangan dan akuntansi. a. Kasi Tata Usaha & Umum mengendalikan kegiatan urusan pelayanan; mengendalikan kegiatan pembinaan urusan kerumahtanggaan; 3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pembinaan urusan sarana subdivisi regional. b. Kasi SDM & Hukum 1) Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan sumber daya manusia; 2) Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan organisasi & tata laksana; 3) Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan hukum; 4) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengenda likan kegiatan pelayanan bantuan hukum dan pembinaan kelompok jabatan fungsional legal officer. c. Kasi Keuangan mengendalikan kegiatan pencarian sumber dana, penyediaan,

16 penyusunan pengalokasian, pengevaluasian dan pendistribusian anggaran publik; mengendalikan kegiatan pencarian sumber dana, penyediaan, penyusunan pengalokasian, pengevaluasian dan pendistribusian anggaran kegiatan bisnis dan lainnya serta memverifikasi atas semua transaksi kegiatan; 3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi perpajakan pelayanan publik, usaha bisnis dan lainnya serta penyimpanan dokumen-dokumen perpajakan perusahaan; 4) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan urusan klaim. d. Kasi Akuntansi mengendalikan kegiatan pembukuan subdivisi regional dan pengadministrasian buku tambahan; 2) Merencanakan melaksanakan mengkoordinasikan dan mengenda dalikan kegiatan pengadministrasian transaksi hubungan rekening antar subdivisi regional; 3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi serta pembinaan sistem informasi akuntansi bulog.

17 e. Kasi Humas mengendalikan kegiatan pembinaan hubungan kelembagaan dan corporate governance; mengendalikan kegiatan pembinaan citra dan media massa; 3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan Kadivre; 4. Kabid Perencanaan & Pengembangan Usaha Tugas dan tanggung jawab: Bertanggungjawab merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi di bidang Industri, perdagangan, dan jasa serta teknologi informasi. a. Kasi Jasa mengendalikan kegiatan jasa pelayanan pergudangan dan jasa lainnya; kegiatan jasa pelayanan angkutan, survai dan perawatan komoditi. b. Kasi Perdagangan mengendalikan kegiatan perdagangan pangan dan non pangan dalam negeri;

18 mengendalikan kegiatan perdagangan pangan dan non pangan luar negeri. c. Kasi Informasi Teknologi mengendalikan kegiatan pengembangan dan pemeliharan sistem aplikasi; mengendalikan kegiatan administrasi data base dan jaringan, sarana dan pelayanan pengguna. 5. Kabid Pengawasan Tugas dan tanggung jawab: Bertanggungjawab melaksanakan audit internal perusahaan serta menilai dan memberikan saran-saran perbaikan. a. Kasi Pengawasan Pelayanan Publik 1) Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaksanakan kegiatan audit internal dalam bidang pelayanan publik; 2) Melaksanakan koordinasi dengan Komite Audit maupun Auditor Eksternal sebagai mitra kerja; 3) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit internal dalam kasus-kasus khusus dan investigasi. b. Kasi Pengawasan Administrasi & Keuangan

19 1) Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaksanakan kegiatan audit internal dalam bidang Keuangan; 2) Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaksanakan kegiatan audit internal dalam bidang SDM dan Umum; 3) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pelayanan administrasi dan keuangan di lingkungan unit kerja Satuan Pengawasan Intern; 4) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit internal dalam kasus-kasus khusus dan investigasi. c. Kasi Pengawasan Perencanaan & Pengembangan Usaha 1) Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaksanakan kegiatan audit internal dalam bidang Pengembangan dan IT; 2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit internal dalam kasus-kasus khusus dan investigasi. D. Jaringan Kegiatan Perum BULOG melaksanakan penugasan Pemerintah untuk menyelenggarakan usaha logistik pangan pokok dalam kegiatan Pelayanan Publik atau Public Service Obligation (PSO) berdasarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. Bulog juga melaksanakan usaha-usaha lain berupa kegiatan Pengembangan Usaha. Berdasarkan cakupan kegiatannya Pengembangan

20 Usaha dibagi menjadi 3, yaitu : Industri, Perdagangan, dan Jasa. E. Kinerja Kegiatan Terkini Perum Bulog Divre Sumut dengan motto Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan, mempunyai tujuan yaitu 1. Memenuhi kecukupan pangan pokok secara aman, bermutu, stabil dan terjangkau. 2. Melaksanakan kegiatan pelayan publik dan kegiatan perencanaan & pengembangan usaha khususnya di bidang perberasan dengan baik. 3. Mewujudkan SDM profesional, jujur, amanah dan menerapkan prinsipprinsip GCG di bidang pangan. F. Rencana Usaha Kegiatan Bidang Perencanaan & Pengembangan Usaha (PPU) pada tahun 2014 dilaksanakan melalui usaha perdagangan, usaha industri dan usaha jasa. 1. Perdagangan Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar membutuhkan berbagai komoditi pangan, yang tidak semuanya dapat dipenuhi dari produk-produk dalam negeri. Disisi lain, potensi sumberdaya komoditi yang dihasilkan oleh daerah, maupun kebutuhan daerah akan komoditi yang harus dipasok dari luar merupakan peluang usaha perdagangan yang dapat dikembangkan pada tingkat Divisi Regional maupun Sub Divisi Regional. Tidak dapat dipungkiri, bahwa perdagangan komoditi merupakan aktifitas bisnis dengan daya tarik pasar yang tinggi. Hal ini tergambar dalam banyaknya jumlah pemain dalam bisnis ini.

21 2. Industri Kegiatan industri dibagi dalam 3 kategori, yaitu : industri berbasis beras, industri pendukung, dan industri pangan lain. a. Industri berbasis beras, adalah industri yang merupakan integrasi proses manufaktur perberasan, sebagaimana yang terangkai dalam Rice Processing Complex (RPC). b. Industri pendukung, adalah industri yang menghasilkan produk-produk pendukung diluar proses manufaktur perberasan (karung, packaging, dan lain-lain). c. Industri pangan lain, adalah industri pangan yang menghasilkan produk turunan dari beras (down-stream product), maupun industri pangan primer dan sekunder lainnya (gula, berbasis jagung, dan lain-lain). Bagi Perum BULOG, industri perberasan merupakan kompetensi dasar yang telah lama dimiliki, walaupun masih terbatas pada produksi beras Raskin dan sebagian beras Golongan Anggaran (TNI, PNS). Secara khusus untuk industri perberasan, UB-PGB masih mengalami keterbatasan dalam kapasitas produksi, penyebaran UB-PGB maupun efisiensi biaya yang menyebabkan harga jual yang tidak kompetitif. 3. Jasa Usaha Jasa adalah salah satu kegiatan usaha pada Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk meningkatkan pendapatan (revenue) perusahaan, yang terdiri atas: jasa pemberdayaan aset (seperti gudang, gedung, tanah kosong, rumah dinas, dan asset lainnya), jasa survey,

22 perawatan kualitas dan pemberantasan hama dan jasa angkutan melalui anak perusahaan (PT. JPLBULOG). Sasaran Divisi Jasa adalah terlaksananya kegiatan usaha jasa pelayanan jasa angkutan, jasa survey & perawatan kualitas dan jasa pemberdayaan aset. Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan melalui dua kegiatan, yaitu Kegiatan Utama dan Kegiatan Pendukung. Kegiatan Utama adalah memasarkan jasa angkutan, jasa survey dan jasa penyewaan aset yang idle. Kegiatan Pendukung adalah pembinaan operasional, peningkatan kemampuan SDM, membentuk jaringan kerjasama, penyusunan standar prosedur kerja, monitoring dan evaluasi seluruh daerah kerja.