BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar

BAB III DATA PENELITIAN. Negara (KBN). Setelah itu berganti nama menjadi Kantor Perbendaharaan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II

BAB III METODE PENULISAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG

LAPORAN MAGANG PENGAMATAN PELAYANAN DI KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA YOGYAKARTA

Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) SEMARANG II. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Semarang II

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BAB II PROFIL KPPN MEDAN II. diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 April 2003

PENATAUSAHAAN PNBP PADA SATUAN KERJA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III KINERJA KD TP UB KP TABEL 4. DIPA TA 2012 BERDASARKAN JENIS KEWENANGAN JENIS BELANJA PAGU REALISASI %

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. administratif diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga (K/L), dan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA SEMARANG II. 1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM KPPN SEMARANG II

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

BAB II PROFIL KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAANNEGARA MEDAN II

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandung I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II ORGANISASI KEPALA KANTOR SEKSI PENCAIRAN DANA II JABATAN FUNGSIONAL

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Written by JiNN Tuesday, 17 September :11 - Last Updated Tuesday, 17 September :12

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

Back Office. Middle Office. Front Office. Uraian Kegiatan. Satker. 1. Pelaksana Seksi Pencairan Dana (Petugas Validasi Tagihan)

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

BAB III OBJEK PENELITIAN

Written by JiNN Tuesday, 17 September :13 - Last Updated Wednesday, 18 September :21

BAB II PROFIL BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTA MEDAN. kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah Kota Medan dengan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (BPKD) KOTAMEDAN. kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan tugas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Arsip Nasional Republik Indonesia

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

DAFTAR ISI NOMOR SOP JUDUL SOP HAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

NAMA JABATAN: Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tipe A2IKHTISAR

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah sebagai organisasi sektor publik

BAB I PENDAHULUAN. Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan

KONTRAK KINERJA NOMOR: 016/PB.18/2016 KEPALA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BENGKULU KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN Pernyataan Kesanggupan

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.

PROFIL BIRO KEUANGAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

KONTRAK KINERJA NOMOR: 130/PB.23/2016 KEPALA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA CILACAP KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN PernyataanKesanggupan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BERITA NEGARA. No.444, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Kuangan Negara. Ketenagakerjaan. Ketransmigrasian. Pengelolaan. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu kegiatan pemerintah yang berhubungan langsung dengan

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor Bendahara Negara (KBN). Setelah itu berganti nama menjadi Kantor Perbendaharaan Negara (KPN) dan Kantor Kas Negara (KKN) pada tahun 1982. Selanjutnya pada tahun 1990 Satuan Kerja tersebut diintegrasikan menjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN) berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan tanggal 12 Juni 1989 No.645/KMK.01/1989. Seiring dengan reorganisasi, Departemen Keuangan yang ditandai dengan penerapan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, maka KPKN berubah menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : Kep- 202/KMK.01/2004. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : Kep-172/PB/2007 tanggal 26 Juli 2007 tentang Penetapan KPPN Percontohan terhitung mulai tanggal 30 Juli 2007, KPPN Yogyakarta, resmi beroperasi menjadi KPPN Percontohan dan soft launching dilakukan oleh Bapak Minto Widodo selaku Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjabat pada periode tahun tersebut dan 37

38 dilaksanakan bersama 17 KPPN Percontohan lainnya. Sedangkan pada tahun 2013, seluruh KPPN di Indonesia merupakan KPPN Percontohan. B. Profil Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakart Sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan good governancedan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pada tahun 2004 Departemen Keuangan mulai merintis program reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi dicanangkan sebagai program prioritas di Departemen Keuangan yang mencakup penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan manajemen SDM. Sebagai salah satu instansi vertikal di bawah Departemen Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendukung dan ikut melaksanakan program reformasi birokrasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Wujud komitmen Direktorat Jenderal Perbendaharaan terhadap reformasi birokrasi adalah dengan membentuk 17 KPPN Percontohan di 17 ibukota provinsi yang mulai beroperasi pada tanggal 30 Juli 2007, salah satu di antaranya adalah KPPN Yogyakarta. Sehingga dapat memenuhi kriteria pelayanan yang cepat, akurat, tanpa biaya, dan prosesnya dilakukan secara transparan. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta sebagai salah satu ujung tombak pelayanan publik yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan memberikan pelayanan berupa pencairan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), penatausahaan penerimaan negara, serta penyusunan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban APBN. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPPN Yogyakarta mengedepankan pelayanan prima kepada seluruh mitra kerja dengan tetap

39 berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berorientasi pada visi misi yang telah ditetapkan. Adapun visi KPPN Yogyakarta adalah Menjadi Pelaksana fungsi Bendahara Umum Negara di daerah yang profesional, transparan, dan akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima. Sesuai dengan visi tersebut, KPPN Yogyakarta merumuskan misi yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui penetapan strategi yang dipilih. Adapun misi KPPN yaitu : 1. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat jumlah 2. Mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel. 3. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat dan tepat waktu. Dengan pengembangan budaya kerja, maka akan menumbuhkan jiwa semangat, disiplin, etos kerja dan bertanggung jawab moral sebagai aparatur pemerintah yang dilakukan secara konsisten sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Diharapkan dengan membudayakan kerja di lingkungan KPPN Yogyakarta akan muncul kesadaran untuk berperilaku profesional dalam bekerja sehingga pendapat masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintah yang kurang baik, sedikit demi sedikit dapat di minimalkan dan pada akhirnya citra aparatur pemerintah menjadi positif. Oleh karena itu, KPPN Yogyakarta menetapkan moto Budayakan Kerja Membangun Citra. Dalam menjalankan amanah reformasi birokrasi, KPPN Yogyakarta menetapkan konsep pelayanan sepenuh hati atau Excellent Service. Konsep ini

40 mengandung arti bahwa Satuan Kerja (Satker) dan stakeholder akan mendapatkan pelayanan dan informasi secara tepat, transparan, dan bebas biaya. Maka terbentuklah janji layanan KPPN Yogyakarta, yaitu : Memberi layanan sepenuh hati, cepat, tepat, transparan dan biaya. 1. Kondisi Geografis Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta menempati Gedung D di Gedung Keuangan Negara yang beralamat di jalan Kusumanegara 11 Pahlawan Kusumanegara, sebelah utara berdekatan dengan Stadion Mandala Krida, sebelah timur merupakan pertokoan, sedangkan sebelah barat merupakan gedung perkantoran. 2. Wilayah Kerja Wilayah kerja KPPN Yogyakarta meliputi instansi pemerintah seluruh Kementerian Lembaga Departemen/Non Departemen yang terletak di kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul dengan melayani sebanyak 331 Satker. 3. Sarana dan Prasarana a. Gedung Kantor Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta menempati 3 lantai di Gedung D, Gedung Keuangan Negara Yogyakarta dengan luas bangunan seluas 3.381 m 2. b. Ruang Kerja Ruang Kerja yang ada terdiri dari : 1) Ruang Kepala Kantor

41 2) Ruang Seksi Pencairan Dana 3) Ruang Seksi Bank 4) Ruang Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal 5) Ruang Seksi Verifikasi dan Akuntansi 6) Ruang Sub Bagian Umum 4. Ruang Pelayanan Secara umum ruang pelayanan sudah cukup memadai untuk kenyamanan pelayanan terhadap mitra kerja. Ruang Pelayanan terdiri dari : a. Loket Front Office b. Ruang tunggu c. Fasilitas yang berada diruang tunggu antara lain: 1) Bagan Prosedur Pelayanan 2) Struktur Organisasi 3) Banner yang berisi petunjuk mekanisme pencairan dana dan rekonsiliasi 4) Brosur 5) Papan Info 6) Kotak Saran 7) Light-Emitting Diode (LED) untuk menayangkan monitoring penyelesaian SP2D 8) Televisi dengan jaringan TV kabel 9) Surat Kabar 10) Dispenser

42 d. Fasilitas Penunjang Pelayanan 1) Aula 2) Ruang Rapat 3) Jaringan Telepon 4) Lahan Parkir 5) Musola 6) Kantin 7) Klinik Dokter 8) Pos Keamanan 9) Toilet 10) Dapur 11) Taman (GKN) 5. Inovasi/Peningkatan Pelayanan Inovasi yang dilakukan oleh KPPN Yogyakarta untuk meningkatkan fasilitas pelayanan prima antara lain dengan pemasangan jaringan televisi kabel, pembuatan website KPPN Yogyakarta, banner yang berisi petunjuk mekanisme pencairan dana, rekonsiliasi dan lain-lain. 6. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.101/PMK.01/2008 tentang organisasi dan tata kerja Instansi vertikal Direktorat Jendral Perbendaharaan, tugas pokok KPPN Yogyakarta adalah melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum, penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran

43 anggaran melalui dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Sedangkan secara umum, tugas KPPN Yogyakarta adalah : a. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam penyaluran dana APBN. b. Memiliki SDM yang berkualitas, profesional, dan berintegrasi tinggi sebagai aparatur pemerintah yang mampu menghadapi segala tantangan. c. Mewujudkan KPPN Yogyakarta sebagai model kantor pelayanan percontohan yang bersih dan transparan. Dalam menjalankan tugas tersebut, KPPN Yogyakarta menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a. Penerbitan surat perintah pencairan dana dari kas negara atas nama Menteri Keuangan atau Bendahara Umum Negara. b. Pengujian terhadap dokumen Surat Perintah Membayar berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. c. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN. d. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan. e. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari kas negara. f. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

44 g. Penyusunan Laporan Realisasi Pembiayaan yang berasal dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri. h. Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). i. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi. j. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan. k. Pelaksanaan kehumasan. l. Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah. m. Mengelola penerimaan negara secara profesional dan akuntabel. C. Visi dan Misi Sejalan dengan tugas KPPN Yogyakarta yaitu memberikan pelayanan dan pembinaan teknis serta administratif kepada semua unsur instansi/satker di wilayah Yogyakarta, maka KPPN Yogyakarta menetapkan Visi dan Misi 1. Visi Menjadi pengelolaan perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. 2. Misi Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal, mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif dan akuntabel, dan mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan dan tepat waktu.

45 D. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Yogyakarta memiliki struktur organisasi sebagai berikut: Kepala Kantor Sub Bagian Umum Seksi Pencaran Dana Seksi MSKI Kepala Seksi Bank/Giro Seksi Vera Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPPN Yogyakarta E. Sistem dan Prosedur Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala kantor dengan membawahi lima seksi yang membantu dalam pelaksanaan tugas di KPPN Yogyakarta. lima seksi bagian tersebut memiliki tugas berbeda tetapi saling berkaitan satu sama lain dalam menjalan tugas dan fungsi. Kepala Kantor bertugas menangani dan bertanggung jawab atas segala urusan di KPPN Yogyakarta. Sub Bagian Umum bertugas menangani urusan dalam dan luar KPPN Yogyakarta. Seksi Pencairan Dana berfungsi mengatur alur keluar masuk dana yang beredar dari luar dan dalam KPPN Yogyakarta. Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI) mempunyai tugas pemantauan di bidang manajemen Satker dan kepatuhan Internal. Seksi Bank/Giro Pos berfungsi

46 menangani kebutuhan akan Pencairan Dana dan Pengiriman surat-menyurat dalam hal ini berperan sebagai Giro dan Pos. Seksi Verifikasi dan Akuntansi (Vera) berperan dalam menyelesaikan bidang akuntansi, misalnya pendataan suratmenyurat. Tugas dari masing-masing seksi tersebut antara lain : 1. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga serta penyelesaian temuan hasil pemeriksaan. Dalam melaksanakan tugas pokok Sub Bagian Umum mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan urusan kepegawaian. b. Melaksanakan urusan keuangan. c. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga. d. Melaksanakan penyusunan rencana kerja dan laporan kegiatan. e. Melaksanakan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan. f. Melaksanakan urusan kehumasan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Sub Bagian Umum terdiri dari : a. Sub Bagian Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 2. Seksi Pencairan Dana Mempunyai tugas melakukan pengelolaan basis data Pelaksanaan Anggaran, Pengujian terhadap dokumen Surat Perintah Membayar (SPM), Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas nama Menteri

47 Keuangan (Bendahara Umum Negara), Pengelolaan basis data pembayaran gaji, Pengesahan Surat Pengesahan Penghentian Pembayaran (SKPP) dan Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran. Sesuai dengan peraturan Menteri keuangan Nomor PMK 169/PMK.01/2012 Tanggal 6 November 2012, Seksi Pencairan Dana mempunyai tugas : a. Melakukan pengujian resume tagihan dan SPM. b. Penerbitan SP2D. c. Penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan (SPP) dan belanja Badan Layanan Umum (BLU) d. Penerbitan surat pengesahan atas ralat SPM dari Satker dan nota dinas. e. Pengelolaan data kontrak, data supplier, belanja pegawai Satker, dan monitoring. f. Perbaikan dan kesalahan SP2D hasil verifikasi pada KPPN. g. Evaluasi penyerapan anggaran Satker. 3. Seksi Vera Bertugas untuk membuat jenis laporan berikut : a. LKPP (periode bulanan) b. BAR Rekonsiliasi (periode bulanan) c. SKTB (periode bulanan) d. SKP4 (periode bulanan) e. Laporan Rekapitulasi LPJ Bendahara (periode bulanan) f. Laporan Analisa saldo BLU g. Rekonsiliasi Internal

48 Seksi Vera mempunya tugas : a. Melakukan verifikasi pembayaran b. Rekonsiliasi laporan akuntansi c. Penyusunan laporan keuangan tingkat kuasa Bendahara Umum Negara. d. Pelaporan dan analisis kinerja anggaran serta analisis data statistik laporan keuangan. 4. Seksi Bank Mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melakukan pencairan dana dan penatausahaannya. b. Penelitian dan penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara. c. Pelaksanaan pengelolaan kas. d. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang. e. Pembukuan bendahara umum dan penyusunan Laporan Kas Posisi (LKP) 5. Seksi MSKI Mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Tugas di bidang manajemen Satker a. Fungsi Costumer Service b. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan. c. Supervisi teknis SPAN d. Pemantauan standar kualitas layanan KPPN dan penyediaan layanan perbendaharaan.

49 2. Tugas di bidang kepatuhan Internal a. Pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan. b. Perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis.