Modul ke: Customer Retention Marketing Konsep Customisation Kustomisasi Penawaran Produk Kustomisasi Kebijakan Harga Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran Senin, 3 Oktober 2016 Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom www.mercubuana.ac.di
Transformasi Industri Marketing Banyaknya Keinginan & Kebutuhan Mass Production Mass Customization Banyaknya Brand yang Menawarkan Produk yang Sama
Mass Costumization Menurut Laudon (2010), mass customization adalah kemampuan untuk menawarkan produk atau jasa yang disesuaikan secara individu dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama seperti mass production. Mass Customization membuat produk lebih variatif (High variety) dengan harga murah (low price). Mass Customization dapat menyesuaikan produk dengan cepat bagi nasabah individu maupun untuk pasar ceruk (niche), produksi efisiensi dari produksi massal dan waktu produksi lebih cepat. Menggunakan prinsip yang sama, mass customization merupakan Build-to-Orde, produk yang disesuaikan namun dapat diproduksi secara massal pula.
Pendekatan Customization Menurut Gilmor dan Joseph (1997), ada 4 (empat) pendekatan dalam customization, yaitu : 1. Customizers Kolaboratif, yaitu pendekatan dimana pelanggan/individu melakukan dialog untuk membantu mengartikulasikan kebutuhan mereka dan untuk membuat produk yang disesuaikan untuk mereka. Contoh : Salon Rambut, pelanggan dapat konsultasi atau berdialog mengenai jenis/type potongan rambut yang diinginkan. 2. Customizers Adaptive, manufactur menawarkan produk standar, namun masih dapat disesuaikan. Produk dirancang dalam bentuk standar tersebut dibuat sedemikan rupa sehingga pengguna masih dapat mengubahnya sendiri. Contoh : Handphone, dengan membenamkan teknologi didalamnya setiap customer dapat menambahkan fungsi dalam produk tersebut. 3. Customizer Cosmetic, yaitu menyajikan produk standar berbeda untuk berbeda pelanggan. Pendekatan kosmetik tepat ketika pelanggan menggunakan produk cara yang sama dan hanya berbeda dalam bagaimana mereka ingin disajikan. menawarkan standar yang dikemas khusus untuk setiap pelanggan. Contoh : Gula yang dikemas dalam packing ½ kg, 1 kg, 2 kg, sehingga pelanggan mempunyai pilihan. 4. Customizer Transparan, menyediakan pelanggan dengan produk/layanan unik tanpa membiarkan mereka mengetahui secara eksplisit bahwa produk-produk dan jasa telah disesuaikan untuk mereka. Pendekatan transparan untuk kustomisasi tepat ketika kebutuhan spesifik pelanggan dapat diprediksi dengan mudah atau dapat disimpulkan dan terutama ketika pelanggan menyatakan kebutuhan mereka berulang kali. Contoh : Mobil, dibuat dengan warna yang berbeda yang didasarkan pada keinginan banyak individu yang diikuti oleh banyak manufaktur.
Karakteristik Strategi Pemasaran Seperti yang kita ketahui setidaknya terdapat tiga kategori strategi dasar yang terkait dengan strategi pemasaran yaitu posisi untuk pasar massal (mass market), posisi untuk pasar ceruk (niche market), dan posisi untuk pasar terdeferensiasi (differentiated market).
Kriteria Posisi Merek Posisi yang dipilih harus benar-benar dirasakan penting oleh pelanggan. Posisi yang dipilih harus berdasarkan kekuatan merek yang sebenarnya. Ketiga posisi yang dipilih harus mencerminkan keunggulan kompetitif dalam persaingan dengan merek yang lain. Dan terakhir, posisi yang dipilih harus dapat dikomunikasikan secara jelas dan dapat memotivasi pasar.
Manfaat Mass Customization 1. Memaksimalkan market share dengan maksimalkan kepuasan konsumen dan jumlah konsumen. 2. Menekan biaya persediaan dan material waste. Penekanan biaya ini diakibatkan karena material dan input lainnya di dorong untuk melakukan produksi secara just in time sehingga inventory dari finish productpun rendah karena produksi berdasarkan order tidak untuk menyetok. 3. Meningkatkan cash flow. 4. Waktu respon yang lebih pendek. Akmulasi waktu dari diterimanya order hingga dilakukan pengiriman sangat pendek. Selain itu sistem produksi yang fleksibel dapat mengadaptasi permintaan yang berbeda dengan cepat.
Studi Kasus - Indomie Indomie merupakan produk mi instan yang telah melalui proses produksi yang sangat higienis dengan standar Internasional dan didukung dengan teknologi berkualitas tinggi.
STP Segmentasi Secara Geografis, Indomie tidak hanya membagi pasarnya di kota besar saja, tetapi juga kota kecil hingga pedesaan. Bahkan tidak hanya di Indonesia, Indomie memiliki segmentasi yang sangat besar di luar negeri. Tidak hanya di Asia, hampir di 5 benua Indomie dapat ditemukan. Mulai dari Afrika, Eropa, Amerika, hingga Australia. Sedangkan secara Demografis, pembagian pasar Indomie hampir tidak terlihat. Hal ini disebabkan oleh popularitas Indomie dan variasi serta harga produk yang cenderung dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. Berdasarkan harga produk, Indomie membagi produknya menjadi 2 kategori yang dapat dibilang regular atau produk inti dan premium yang harganya relatif lebih mahal. Targeting Indomie bisa dibilang memiliki semua target pasar atau full market coverage berdasarkan lokasi, SES A-C, gaya dan pola hidup, hingga usia (kecuali balita). Positioning Indomie berusaha menanamkan Image di benak konsumen bahwa Indomie adalah mi instan yang berasal dari Indonesia yang memiliki cita rasa Nusantara dengan berbagai macam rasa dari kuliner Indonesia. Indomie dapat dinikmati semua kalangan, dimana saja, kapan saja.
Analisis SWOT Strengths Top of Mind Quality Variety of product Weakness Tergeneralisasi dengan merk lain Opportunities Market expansion Threats Competitor Health Issues
4P + CSR Product Indomie Goreng, Indomie Kuah, Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Keriting, Taste of Asia, Kuliner Indonesia, My Noodlez, Real Meat, Bite Mie Price Range harga produk Indomie mulai Rp. 1.500,- s/d Rp. 9.000,- Place Worldwide, but mainly sold in Indonesia, Malaysia, East Timor, Australia, Saudi Arabia, Egypt, Netherlands, Nigeria, Kenya, Hongkong, China, Japan, UK, USA Promotion Advertising, Sales promotion, Event and sponsorship, Word of Mouth
Kustomisasi Indomie Colaborative. Pendekatan ini diambil berdasarkan keinginan dan kebutuhan pasar. Contoh: Pasar Indonesia beranggapan bahwa Indomie mi goreng kurang pedas. Maka dihadirkan mi goreng pedas. Adaptive. Produk yang dapat berubah sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Contoh: Mi kriting bisa disajikan dengan atau tanpa kuah. Cosmetic. Produk yang memiliki standar yang berbeda untuk tiap konsumen. Contoh: Mi goreng, dan mi goreng jumbo. Transparent. Produk yang telah dikostumisasi namun konsumen tidak menyadari secara explisit. Contoh: Indomie Taste of Asia
Kustomisasi Penawaran Produk (3A) Acceptability, kualitas package dan rasa produk-produk Indomie yang dapat diterima oleh konsumen. Availability, ketersediaan produk-produk Indomie saat konsumen ingin membeli. Affordability, harga produk-produk Indomie yang terjangkau oleh konsumen.
Kustomisasi Kebijakan Harga Pada awalnya, Indomie menggunakan Rapid Penetration Strategy dalam menetapkan harga produknya. Yaitu menetapkan harga produk rendah sedangkan promosi tinggi dengan tujuan menyusup dan memasuki pasar secepatnya. Hal ini terbilang berhasil bahkan hingga saat ini positioning pasar di Indonesia beranggapan bahwa Indomie adalah makanan yang instan dan terjangkau. Seiring dengan naiknya harga bahan baku, harga produk-produk Indomie pun perlahan naik, tetapi masih tetap dalam jangkauan pembeli. Indomie juga menggunakan kebijakan harga grosir dengan memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah banyak. Walaupun dapat terbilang superior baik di dalam maupun di luar negeri, Indomie tidak menaikan harga produk-produknya secara signifikan. Indomie berusaha untuk selalu menjadi makanan instan siap saji yang praktis dengan harga terjangkau.
Kesimpulan Indomie sebagai raksasa mi Instan dari Indonesia, terus berusaha menjalin dan memelihara hubungan dengan konsumennya. Salah satunya ialah dengan melakukan kustomisasi produk. Kustomisasi yang dilakukan bertujuan agar konsumen tidak jenuh dengan produk-produk yang sudah ada, dan dapat tetap mengkonsumsi Indomie dengan inovasi-inovasi yang baru. Kustomisasi produk Indomie dapat dibilang berhasil, terbukti dengan begitu banyaknya varian Indomie yang disukai oleh konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Walaupun terus berinovasi dan melakukan kustomisasi produkproduknya, Indomie tidak merubah nilai-nilai dan tetap menjaga positioning mereka di benak konsumen sehingga hubungan dengan konsumen tetap terjalin dengan sangat baik.
Terima Kasih Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom