BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. Ade Busana merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak di. Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cibogo Lembang ini

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 40 ayat 2 Penciptaan perluasan kesempatan kerja dilakukan

BAB I PEDAHULUAN. Seperti diketahui, setiap perusahaan atau intansi-intansi ingin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang diresmikan awal tahun 2009,

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusialah yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC ( Planning,

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB l PENDAHULUAN. memiliki pegawai cukup banyak sehingga data-data pegawai tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik adalah mengenai kinerja karyawan pemerintahan. Salah satu kantor

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Sebagaimana diungkapkan Faustino Cardoso Gomes (2000:177, dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

KERANGKAACUANKERJA BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN Doc KAK Sub Bid Jabatan Page 1

BAB I PENDAHULUAN. waktu banyak serta bisa disesuaikan dengan waktu mereka. Seiring perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga. pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas Negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitasnya secara terus menerus dan berkelanjutan (continuous

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. penilaian justru lebih lengkap dan detail karena sifat-sifat yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan menuntut adanya peningkatan kinerja demi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2014 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sama dalam melakukan aktivitas manajemen demi mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber daya manusia yang ada dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan tertentu, baik tujuan individual maupun tujuan organisasi. Sekian banyak sumber potensi yang mendukung keberhasilan organisasi, sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam totalitas mekanisme kerja keorganisasian. Sukses tidaknya suatu organisasi, sangat tergantung dari aktivitas dan kreativitas sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah mereka yang memiliki komitmen yang konsisten dalam memotivasi diri pada level tertentu untuk berprestasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang pimpinan ialah membangkitkan gairah kerja karyawannya. Didalam konteks kerja keorganisasian, motivasi kerja karyawan yang ada di organisasi itu secara hipotetik memberi efek positif terhadap efektivitas dan efisiensi kerja organisasi. Motivasi merupakan aspek yang mempengaruhi kinerja pegawai karena kapasitasnya untuk bekerja melaksanakan tugas dan peranannya dipengaruhi oleh sejauhmana dorongan untuk bekerja.

Keberhasilan ketercapainya visi dan misi di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi ditunjang oleh kinerja pegawainya. Pimpinan pun ikut berperan dalam memberikan motivasi kepada pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Namun, dalam kenyataanya kadang tak seiring dan seirama dalam mencapai tujuan. Motivasi yang nampak di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi ini masih sering mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari data tingkat ketidakhadiran pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi selama satu tahun terakhir. Karena tingkat kehadiran dapat dijadikan salah satu acuan dalam menilai tingkat motivasi seseorang, seperti yang diutarakan Sopiah (2008:115) Motivasi dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana usaha dan kemauan keras diarahkan kepada pencapaian hasil atau tujuan tertentu. Hasilnya dapat berupa produktivitas, tingkat kehadiran, serta perilaku pekerjaan lainnya. Tingkat produktivitas di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi merujuk kepada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) selama satu tahun terakhir yaitu untuk tahun 2010 menunjukkan hasil dari pengukuran pencapaian kinerja mencapai hampir 100%. Adapun pencapaian kinerja merujuk kepada empat misi yang sudah ditetapkan, yaitu: 1) Meningkatkan mutu perencanaan dan penyelenggaraan diklat 2) Menyelenggarakan diklat aparatur 3) Menyelenggarakan diklat masyarakat 4) Meningkatkan sarana dan prasarana

Tabel 1. 1 Akuntabilitas Kinerja No Sasaran Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja Meningkatkan Mutu Perencanaan dan Penyelenggaraan 1. Terlaksananya Rakor Penyelenggaraan Diklat Orang 95 95 100% 2. Tersedianya Direktori Kurikulum Diklat Exemplar 100 100 100% No Sasaran Kinerja Satuan Target Realisasi Tersedianya Modul Diklat Teknis 3. dan Pelatihan Keterampilan Masyarakat Menyelenggarakan Diklat Aparatur Capaian Kinerja Modul 50 50 100% 1. Instruktur Bersertifikasi Asesor Orang 20 19 95% 2. Terdidiknya Peserta Diklat Prajabatan Gol.I, Gol.II dan Gol.III Orang 801 798 99.62% 3. Terpenuhinya Kelengkapan Persyaratan dalam Jabatan Esselon II, III dan IV Orang 80 80 100% 4. Terselenggaranya Diklat Teknis Membangun Kinerja Organisasi Orang 40 40 100% 5. Terselenggaranya Diklat Penyusunan LAKIP Orang 40 40 100% Menyelenggarakan Diklat Masyarakat 1. Terlatihnya Masyarakat Pencari Kinerja Orang 140 140 100% 2. Terlatihnya Masyarakat Pedesaan Orang 180 180 100% 3. Terpenuhinya Kelengkapan Peserta Pelatihan Orang 96 80 83% Meningkatkan Sarana dan Prasarana 100% Rata-rata 98% Sumber: LAKIP Badan Diklat Kabupaten Sukabumi Hasil yang dicapai meraih 98% dengan kategori Baik. Meskipun hasil menunjukkan kategori Baik namun Badan Diklat Kabupaten Sukabumi perlu melaksanakan evaluasi dan analisis kinerja mengingat evaluasi dan analisis kinerja yang dilaksanakan Badan Diklat Kabupaten Sukabumi lebih difokuskan pada pencapaian kinerja yang bernilai kurang dari 100% disamping atas

pencapaian kinerja 80%-100% yang memerlukan penjelasan. Adapun sasaran yang kurang dari 100% yaitu Instruktur Bersertifikasi Asesor yang mencapai 95%, Terdidiknya Peserta Diklat Prajabatan yang mencapai 99,62%, dan Terpenuhinya Kelengkapan Peserta Pelatihan yang hanya mencapai 83%. Untuk kategori pencapaian sasaran dituangkan dalam tabel berikut: Tabel 1. 2 Skala Pencapaian Sasaran Kategori Skor Sangat Baik > 100% Baik 80% s.d 100% Cukup 55% s.d 80% Kurang < 55% Melihat rujukan di atas yang menunjukan hasil yang positif, lain halnya jika melihat dengan absensi pegawai yang mengalami penurunan tingkat kehadiran pada tahun 2010. Jika melihat tingkat kehadiran selama tiga tahun terakhir menunjukkan penurunan untuk tahun 2010. Berikut adalah persentase tingkat kehadiran dan ketidakhadiran di Badan Diklat Kabupatren Sukabumi selama tiga tahun terakhir: Tabel 1. 3 Persentase Tingkat Kehadiran dan Ketidakhadiran Persentase Tahun Kehadiran Ketidakhadiran 2008 92 % 8 % 2009 95 % 5 % 2010 87 % 13 % Sumber : Data Kepegawaian Badan Diklat Kab. Sukabumi Jika melihat dari tabel di atas, tingkat kehadiran mengalami naik turun. Pada tahun 2008 tingkat kehadiran pegawai sebesar 92%. Pada tahun berikutnya

yaitu pada tahun 2009 tingkat kehadiran pegawai mengalami kenaikan sebesar 3% menjadi 95%. Namun yang terjadi pada tahun 2010 adalah penurunan kehadiran pegawai yang cukup signifikan yaitu sebesar 8% dari 95% menjadi 87%. Jika melihat data Kepegawaian Badan Diklat Kabupaten Sukabumi pada tahun 2010 yang mengalami penurunan kehadiran dari tahun sebelumnya, ternyata untuk 2010 itu sendiri mengalami naik turun tingkat ketidakhadiran di setiap bulannya. Hal ini menunjukkan semangat kerja yang rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berikut data yang disajikan dalam bentuk grafik: 12 10 10.01 8 6 6.39 5.79 4 2 0 0.49 3.1 3.99 3.75 1.88 3.45 2.46 1.64 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Tingkat Ketidakhadiran (%) Sumber : Data Kepegawaian Badan Diklat Kab. Sukabumi Gambar 1. 1 Tingkat Ketidakhadiran Pegawai di Tahun 2010 Dari data diatas jika digambarkan, pada awal tahun dari bulan Januari hingga bulan April mengalami kenaikan tingkat ketidakhadiran itu berarti menggambarkan tingkat motivasi yang cenderung menurun. Puncaknya pada bulan April yang menunjukkan tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi yaitu sebesar 10,01%. Ini menunjukan kenaikan yang signifikan dari awal bulan pada tahun yang sama yaitu bulan Januari yang hanya 0,49%. Pada pertengahan 0.55

bulan tepatnya pada bulan Mei hingga Agustus tingkat ketidakhadiran pegawai mengalami penurunan hingga dan diindikasikan tingkat motivasi mulai kembali membaik. Namun, pada bulan September ketidakhadiran pegawai kembali menaik sebesar 1,57% dari 1,88% pada bulan Agustus menjadi 3,45% pada bulan September. Akan tetapi, pada akhir tahun 2010 tingkat ketidakhadiran mulai kembali membaik pada bulan agustus sebesar 3,45% turun menjadi 0,55% pada bulan Desember. Ini menunjukkan selama tiga bulan mengalami penurunan tingkat ketidakhadiran sebesar 2,90%. Ditinjau dari data diatas, masalah yang dihadapi memperlihatkan kecenderungan naik turunnya tingkat motivasi karyawan sehingga perlunya upaya yang dilakukan pimpinan dalam menstabilkan maupun meningkatkan motivasi kerja pegawai. Ada banyak hal yang dilakukan pimpinan didalam upaya meningkatkan motivasi pegawainya yang sempat menurun jika melihat dari tingkat ketidakhadiran pegawai. Salah satu upaya yang dilakukan pimpinan dalam meningkatkan motivasi pegawainya adalah dengan melaksanakan program pengembangan pegawai. Seperti apa yang di ungkapkan Ishak Arep (2003:114) Dengan adanya pelatihan dan pengembangan karyawan diharapkan motivasi kerja karyawan meningkat, yang pada akhirnya produktivitas perusahaan pun meningkat. Melalui pengembangan, kemampuan pegawai semakin meningkat dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Adapun metode pengembangan menurut Anwar Prabu (2009:66) Ada empat metode pengembangan karyawan, yaitu: Understudy, Job Rotation,

Coaching, dan Counseling. Salah satu yang dilaksanaan dalam pengembangan pegawai di Badan Diklat adalah dengan Job Rotation atau mutasi pegawai. Mutasi merupakan fenomena yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi atau instansi. Pada dasarnya mutasi merupakan perpindahan karyawan dari satu unit ke unit lain atau perpindahan antar sub-unit di unit yang sama dengan motif yang beragam namun dengan tujuan yang sama. Mutasi sangat perlu dilakukan di setiap perusahaan atau organisasi, karena salah satu tujuan mutasi itu sendiri adalah untuk meningkatkan motivasi pegawai. Seperti yang diutarakan Veithzal Rivai (2004:213) tentang tujuan mutasi yang diantaranya: 1) Pengalaman kerja pegawai pegawai akan bertambah dan mempunyai keahlian baru. 2) Dalam perspektif yang berbeda pegawai akan menjadi lebih baik sehingga menjadi calon kuat untuk dipromosikan. 3) Memperbaiki motivasi dan kepuasan individu. 4) Memberikan berbagai variasi kerja yang dapat meningkatkan kepuasan kerja. Untuk lembaga pemerintahan di Kabupaten Sukabumi mutasi dilaksanakan setiap tahunnya, termasuk diantaranya adalah Badan Diklat. Pelaksanaan mutasi pada umumnya dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah dibawah naungan Badan Kepegawaian Negara serta atas permintaan dan persetujuan dari instansi yang bersangkutan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Hal yang menyangkut dengan pemindahan tertuang dalam pasal 16 ayat (1) dan (2).

Bunyi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Pasal 16 ayat (1) adalah: (1) Kepala Badan Kepegawaian Negara menetapkan pemindahan: a. Pegawai Negeri Sipil antar Departemen/Lembaga; b. Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Sipil Daerah antara Propinsi/Kabupaten/Kota dan Departemen/Lembaga; c. Pegawai Negeri Sipil Daerah antar Daerah Propinsi; dan d. Pegawai Negeri Sipil Daerah antara Daerah Kabupaten/Kota dan Daerah Kabupaten/Kota Propinsi lainnya. Bunyi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.9 Tahun 2003 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Pasal 16 ayat (2) adalah: (2) Penetapan oleh Badan Kepegawaian Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan atas permintaan dan persetujuan dari instansi yang bersangkutan. Maka dari itu, dalam hal ini Badan Diklat Kabupaten Sukabumi dapat merekomendasikan pegawainya untuk di mutasi atau sebaliknya Badan Diklat dapat melakukan permintaan untuk memasukkan pegawai baru dalam hal ini mutasi dari instansi yang lain untuk mengisi posisi atau menambah personil pegawai yang kekurangan. Berikut adalah jumlah pegawai yang keluar masuk dalam hal mutasi selama tiga tahun terakhir di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi: Tabel 1. 4 Jumlah Pegawai yang di Mutasi Mutasi Tahun Masuk Keluar 2008-1 Orang 2009 3 Orang 2 Orang 2010 5 Orang 6 Orang

Sumber : Data Kepegawaian Badan Diklat Kab. Sukabumi Pada tahun 2010 pelaksanaan mutasi baik masuk maupun keluar jumlahnya mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun 2010 sendiri pelaksanaan mutasi terjadi dalam lima bulan yang berbeda baik masuk ataupun keluar, yaitu pada bulan Maret, April, Juli, November dan Desember, seperti yang tertuang dalam tabel berikut: Tabel 1. 5 Waktu Pelaksanaan Mutasi di Tahun 2010 Bulan Jumlah (2010) (Masuk dan Keluar) Maret 3 Orang April Juli November Desember 2 Orang 1 Orang 4 Orang 1 Orang Sumber : Data Kepegawaian Badan Diklat Kab. Sukabumi Jumlah pegawai masuk pada tahun 2010 sebanyak lima orang sedangkan yang keluar sebanyak enam orang. Posisi yang di isi pegawai yang masuk berbeda-beda diantaranya posisi yang di isi adalah Widyaiswara, Sekretaris, Kabid Aparatur masing-masing satu orang dan Pelaksana sebanyak dua orang. Merujuk kepada data Akuntabilitas Kinerja, Data Kehadiran dan Data Mutasi, maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruhnya mutasi terhadap motivasi. Penelitian ini penting dilakukan untuk melihat sejauhmana pengaruh mutasi dalam meningkatkan motivasi pegawai. Mengingat pelaksanaan mutasi di instansi Pemerintahan khususnya Badan Diklat Kabupaten

Sukabumi dilaksanakan setiap tahunnya. Maka diambillah judul Pengaruh Mutasi Pegawai terhadap Motivasi Kerja di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang diantaranya adalah naik turunnya tingkat ketidakhadiran pegawai dalam satu tahun terkahir yaitu pada tahun 2010 yang mencerminkan pula keadaan motivasi di lingkungan Badan Diklat itu sendiri. Puncaknya pada bulan April yang mengalami kenaikan angka ketidakhadiran paling tinggi yang mencapai 10,01%. Namun, mengalami penurunan yang signifikan selama empat bulan yang artinya keadaan tingkat ketidakhadiran cenderung membaik. Akan tetapi kenaikan terjadi kembali pada bulan agustus namun pada akhirnya selama tiga bulan terakhir mengalami kenaikan kembali. Ini mencerminkan tingkat motivasi yang cenderung mengalami naik turun atau mengalami fluktuasi pada satu tahun terakhir. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan motivasi pegawainya yaitu dengan pengembangan pegawai dan mutasi adalah salah satu bagian dari pengembangan pegawai yang dilaksanakan oleh Badan Diklat untuk meningkatkan kembali motivasi pegawainya yang sempat menurun. Berdasarkan indentifikasi tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana gambaran mutasi pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi?

2) Bagaimana gambaran motivasi kerja pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi? 3) Seberapa besar pengaruh mutasi terhadap motivasi kerja pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Setiap penelitian tentunya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Adapun maksud dari penelitian ini adalah memperoleh data untuk memecahkan masalah persoalan dari pelaksanaan mutasi yang berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai. Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitiaan ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui gambaran tentang mutasi pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi. 2) Untuk mengetahui gambaran tentang motivasi kerja pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi. 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mutasi pegawai terhadap motivasi kerja pegawai di Badan Diklat Kabupaten Sukabumi. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat baik secara teoritis maupun praktis, adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut guna memberikan sumbangan bagi ilmu manajemen

khususnya manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan mutasi dan motivasi kerja pegawai. 2) Secara praktis, penelitian ini dapat bermafaat sebagai ajang pengalaman yang berarti sebagai akademisi dalam melaksanakan penelitian serta memberikan sumbangan pemecahan masalah bagi instansi terkait.