Jurnal Universitas Siliwangi 06 Februari 2017 PENGARUH SPESIFIKASI PEKERJAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survey pada karyawan tetap Non Manajer pada BPJS Ketenagakerjaan Kantor Kota Tasikmalaya) Oleh : Dina Trisawati ABSTRAK Abstrack: The Influence Of Employment Spesification Toward The Employees Performance At BPJS Ketenagakerjaan Tasikmalaya : This study is aimed at knowing and analysing the influence of job spesification toward the employees performance at BPJS Ketenagakerjaan. The population in this study were 16 people of permanent employees at BPJS Tasikmalaya. The data was analyzed by using simple linier regression. The results have shown that the effect of the job specification significantly influenced the employees performance at BPJS Tasikmalaya. Keywords: Job specification, employees performance Abstrak: Pengaruh Spesifikasi Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh spesifikasi pekerjaan terhadap kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya yaitu sebanyak 16 orang. Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh spesifikasi pekerjaan terhadap kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya. Kata Kunci : spesifikasi pekerjaan, kinerja karyawan PENDAHULUAN Manajemen sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting bagi suatu organisasi. Tugas manajemen sumber daya manusia adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang produktif 1
dan puas akan pekerjaannya. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Karena manusia inilah yang dapat mengendalikan penentu berjalannya suatu organisasi, Oleh karena itu hendaknya bagi organisasi memberikan arahan yang positif demi tercapainya suatu organisasi, Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam hal menunjukan keunggulan kompetitif potensial bagi suatu perusahaan atau organisasi. Adanya perencanaan sumber daya manusia yang baik, mendorong perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja yang baik dengan berdasarkan pada kompetensi. Oleh karena itu, perencanaan sumber daya manusia yang mampu menetapkan kualifikasi sumber daya manusia secara tepat, akan diperoleh sumber daya manusia yang memiliki kinerja tinggi secara bersama-sama membentuk kinerja perusahaan yang tinggi. Sebaliknya, dari kualifikasi yang tidak akurat akan menghasilkan sumber daya manusia dengan kinerja rendah sehingga berdampak pada hasil kinerja perusahaan yang rendah (Nawawi,2001). Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah kinerja karyawannya. Kinerja karyawan merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Armstrong dan Baron, 2014). Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya mempunyai prestasi,karena dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Selain itu, dengan memiliki karyawan berprestasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaannya. Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena karyawan memiliki tingkat yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya dan kinerja karyawan yang baik yaitu menentukan pencapain produktifitas perusahaan. Namun faktanya tidak semua karyawan memiliki kinerja yang tinggi, tetapi masih ada 2
karyawan yang memiliki kinerja rendah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Masalah sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen karena keberhasilan manajemen dan yang lain itu tergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Apabila individu dalam perusahaan yaitu SDM-nya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan itu ditentukan oleh kinerja karyawannya. BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya adalah merupakan perusahaan dalam bidang jaminan sosial masyarakat tugasnya adalah dalam melaksanakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, BPJS Ketenagakerjaan tidak lepas dari visi dan misinya. Visinya menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat, dalam operasional dan pelayanan. Misinya meningkatkan dan mengembangkan Mutu Pelayanan dan Manfaat kepada peserta berdasarkan prinsip Profesionalisme. Dari visi dan misi BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya dapat disimpulkan bahwa Karyawan mempunyai peran yang sangat penting, dalam memberikan mutu pelayanan kepada masyarakat. Untuk memperlancar jalannya usaha perusahaan, maka perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki kinerja yang baik, salah satunya dengan adanya Spesifikasi pekerjaan sebagai persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi. TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimun orang yang biasa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten (Malayu, 2014 h, 34). Spesifikasi pekerjaan dapat menjadi indikator naik atau turunnya kinerja karyawan. Spesifikasi pekerjaan dalam hal ini menyangkut kesesuaian latar belakang yang dimiliki oleh karyawan dengan pekerjaannya, dengan arti lain jika latar belakang seseorang sesuai atau cocok dengan pekerjaannya, maka karyawan tersebut mampu memberikan hasil terbaik dalam pekerjaannya dan dapat 3
meningkatkan produktifitas kinerja karyawan yang baik. Adapun indikator dalam spesifikasi pekerjaan menurut malayu (2009:34): a. Pendidikan pekerja b. Jenis kelamin pekerja c. Keadaan fisik pekerja d. Umur e. Faktor pengetahuan dan kecakapan pekerja f. Status Perkawinan pekerja, Nikah atau Belum g. Minat pekerja h. Pengalaman pekerja Tujuan menyusun spesifikasi pekerjaan menurut Nitisemito (2006:34) adalah sebagai berikut : a. Menemukan pekerja yang prospektif Spesifikasi pekerjaan penting dalam mendapatkan calon karyawan untuk pekerjaan tertentu sesuai rumusan spesifikasi pekerjaan yang ada. Juga akan membantu dalam proses seleksi, serta membantu menyediakan daftar pertanyaan penting untuk wawancara sesuai isi spesifikasi pekerjaan yang ada. b. Rincian spesifikasi pekerjaan yang ada dalam recruitment merupakan gambaran calon pekerja. Sebuah spesifikasi pekerjaan akan menjadi perkenalan pertama untuk calon pekerja. Oleh karena itu penting bahwa itu adalah profesional dan mengambarkan citra yang tepat. Sehingga dalam menyusun spesifikasi tidak salah dalam menarik kandidat calon pekerja dan sesuai dengan spesifikasi yang ada. c. Mengatur kompetensi organisasi Organisasi harus menetapkan kompetensi inti dan spesifikasi pekerjaan yang akan membantu mereka untuk melaksanakan program kompetensi yang sesuai. d. Spesifikasi pekerjaan penting dalam mengidentifikasi kompetensi karyawan. Organisasi dapat mengidentifikasi tugas yang 4
tepat dan kompetensi dari posisi pekerja. e. Sebagai orientasi untuk calon pekerja,calon pekerjadapat menentukan apakah dirinya berkualifikasi sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang ada. Menurut Nitisemito (2006:36) manfaat spesifikasi pekerjaan dari hasil analisis jabatan mempunyai banyak manfaat, antara lain : a. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan. b. Sebagai dasar untuk menentukan standar hasil kerja seseorang. c. Sebagai dasar untuk melakukan rekruitmen, seleksi, dan penempatan pegawai baru. d. Sebagai dasar untuk merangcang program pendidikan dan pelatihan. e. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi. f. Untuk merencanakan perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja. g. Sebagai dasar untuk kesehatan dan keselamatan kerja. Spesifikasi pekerjaan dapat diartikan sebagai uraian persyaratan kualitas minimun seseorang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Spesifikasi pekerjaan menggambarkan kualifikasi karyawan, seperti pengalaman, pengetahuan, keahlian atau kemampuan yang disyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Kualifikasi yang dilakukan karyawan untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang digambarkan dalam uraian pekerjaan dimuat dalam spesifikasi pekerjaan. Secara tipikal, spesifikasi pekerjaan merinci tingkat pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang relevan untuk suatu pekerjaan, termasuk pendidikan, pengalaman, pelatihan khusus, sifat personal dan keterampilan manual. Pelaksanaan spesifikasi pekerjaan dapat meningkatkan dan mendapatkan kinerja karyawan yang baik dan berkompeten serta memiliki mengembangkan program 5
tanggung jawab terhadap perusahaan/organisasi. Menurut Malayu (2006:94) : Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Adapun indikator dalam kinerja Menurut Robbins (2006:206) : a. Kualitas b. Kuantitas c. Ketepatan waktu d. Efektivitas e. Kemandirian Menurut Anwar (2001:68) bahwa karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut: a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. b. Berani menggambil dan menanggung resiko yang dihadapi. c. Memiliki tujuan yang realistis. d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya. e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya. f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan. Menurut Anwar (2011:13), faktorfaktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah : a. Faktor kemampuan (ability) Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge & skill). b. Faktor Motivasi (motivation) Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai untuk menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap mental merupakan kondisi mental 6
yang mendorong diri pegawai untuk mencapai prestasi kerja secara maksimal. Dari faktor diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor tersebut hendaknya perlu diperhatikan oleh pimpinan sehingga kinerja karyawan dapat optimal. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ketika karyawan akan melakukan pelamaran pekerjaan spesifikasi pekerjaan akan dapat mempengaruhi kinerjanya, hal tersebut dapat dilihat pada indikator yang ada. Penerapan spesifikasi pekerjaan dapat memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan maupun organisasi dalam mencapai tujuan, dan paling penting untuk diterapkan agar produktivitas kinerja karyawan meningkat. Spesifikasi pekerjaan menunjukan persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi, dengan adanya persyaratan ini orang yang akan menduduki suatu jabatan/pekerjaan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik, dengan adanya spesifikasi pekerjaan perusahaan dapat memiliki karyawan yang memiliki kinerja yang baik. METODE PENELITIAN Analisis regresi digunakan untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel tidak bebas digunakan regresi linier sederhana (Sugiyono,2006:273). Dalam penelitian ini setelah data teralih ke dalam skala interval dan dinyatakan valid serta reliabel, maka selanjutnya data tersebut akan dilakukan analisis regresi linear sederhana yakni sebuah model yang dapat memperlihatkan arah hubungan (koefisien korelasi) serta hubungan antara variabel bebas (X= Spesifikasi) dengan variabel terikat (Y=Kinerja karyawan) yang mencerminkan pengaruh perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat. Metode ini menggunakan persamaan regresi sebagai berikut : Y=a+bX Keterangan : Y = Variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan 7
X = Variabel independen yaitu Spesifikasi Pekerjaan a = Konstanta (bilangan tetap) yaitu besarnya variabel Y apabila variabel X=0 b= Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y setiap variabel X berubah satu konstanta. Dimana : Y = Spesifikasi Pekerjaan X = Kinerja Karyawan a = Konstanta b = koefisien arah garis HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam melakukan pengujian regresi linier sederhana, peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS. Adapun hasil pengujian tersebut, terangkum dalam rangkuman berikut ini: 1. Hasil Rangkuman Regresi Linier Sederhana : Spesifikasi Pekerjaan = Y Kinerja Karyawan = X Konstanta (a) =9,289 Koefisien (b) =0,418 Pada penelitian ini menghasilkan persamaan Y = 9,289 + 0,418X. Konstanta (a) pada persamaan tersebut adalah 9,289 sedangkan nilai koefisien ( b) adalah sebesar 0.418, dapat dijelaskan apabila nilai X=O maka nilai variabel Y = 9,289. Hal ini menunjukan apabila spesifikasi pekerjaan (X) besar atau bernilai positif maka kinerja karyawan (Y) meningkat besar X dan ketika nilai X kecil atau negatif maka nilai Y pun akan menurun sebesar nilai X. Oleh karena itu spesifikasi pekerjaan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan guna meningkatan kinerja. Serta pengaruh yang ada pun bersifat positif, sehingga apabila spesifikasi pekerjaan tidak dilakukan dengan benar dan pelaksanaannya tidak dilakukan sesuai prosedur yang ada maka kinerja karyawan pun akan menurun. Sebagai contoh setiap karyawan memiliki masa kerja yang cukup untuk memahami dan mendapat posisi dalam melaksanakan pekerjaan, ketika karyawan mempunyai masa kerja yang cukup maka dalam setiap pekerjaannya pun karyawan sudah 8
mempunyai pengalaman dalam setiap pekerjaan dan akan lebih baik dalam meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya. 2. Koefisien Korelasi Koefisien korelasi menunjukan besarnya hubungan antara variabel X terhadap variabel Y tanpa memperhatikan variabel mana yang menjadi perubah. Hasil dari analisis yang dilakukan menunjukan bahwa antar variabel X dan Variabel Y adalah sebesar 0,533 yang dapat dilihat pada lampiran regresion tabel summary kolom R. Hal ini menunjukan bahwa spesifikasi pekerjaan memiliki hubungan korelasi dengan kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya. 3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menunjukan besarnya pengaruh atau kontribusi Variabel X (spesifikasi pekerjaan) terhadap variabel Y (kinerja karyawan). Hasil dari analisis yang telah dilakukan menunjukan pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 0,284 atau 28,4% yang dapat dilihat pada lampiran regresion tabel model summary kolom R square. Hal ini menunjukan bahwa spesifikasi pekerjaan memiliki kontribusi yang dalam mempengaruhi kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya dan sisanya sebesar 71,6 dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. 4. Pengujian Hipotesis a. Uji f (Uji Simultan) Uji simultan atau disebut juga uji F dalam analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama-sama atau serempak (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil output SPSS yang telah dilakukan kita dapat melihat dimana nilai F hitung lebih besar dari pada nilai F tabel (5.551 > 4.60 ) dengan tingkat signifikan di bawah 0,05 yaitu 0.034. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji simultan dalam analisis regresi dapat disimpulkan bahwa variabel Spesifikasi Pekerjaan (X) jika diuji secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan. 9
b. Uji t (Uji Parsial) Uji parsial atau disebut juga uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial (sendirisendiri/masing-masing variabel) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil output SPSS yang telah dilakukan kita dapat melihat dimana nilai t hitung variabel X lebih besar dari pada nilai t tabel (2,356 > 1,76131) dengan tingkat signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,034. Berdasarkan cara pengambilan keputusan uji parsial dalam analisis regresi dapat disimpulkan sebagai berikut : variabel spesifikasi pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya pengujian hipotesis dapat dilihat dari tabel Coeficient (output SPSS terlampir) diketahui bahwa t hitung sebesar 2,356 atau sig (0,000), < alpha (0,05). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukan bahwa pada tingkat keyakinan 95% spesifikasi pekerjaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa spesifikasi pekerjaan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Bahkan dengan adanya spesifikasi pekerjaan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya. Sejalan dengan penelitian terdahulu Mauris (2006), yang menyimpulkan bahwa spesifikasi pekerjaan berpengaruh segnifikan dengan kinerja karyawan. Spesifikasi pekerjaan atau sikap seorang karyawan memaknai uraian dan kebutuhan pekerjaannya dalam sebuah perusahaan memiliki pengaruh terhadap bagaimana bawahan dalam melaksanakan dan menghasilkan pekerjaan. Penilaian kinerja didasarkan pada pemahaman, pengetahuan, keahlian, kepiawaian dan prilaku tentang atribut seseorang sesuai kriteria yang ditentukan untuk masing-masing pekerjaan. Penelitian tentang spesifikasi pekerjaan terhadap kinerja karyawan 10
PT Colombindo Perdana Cabang Palu pernah dilakukan oleh Ani Khuryatul Abadiyah (2015). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa spesifikasi pekerjaan berpengaruh segnifikan terhadap kinerja karyawan. Kinerja seorang karyawan pada hakekatnya adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. KESIMPULAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab IV maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Spesifikasi pekerjaan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya termasuk dalam kategori baik. Artinya spesifikasi pekerjaan di BPJS Ketenagakerjaan sangat penting untuk menunjukan persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi. 2. Kinerja karyawan yang dihasilkan oleh karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya bagi karyawan termasuk dalam klasifikasi baik. Artinya variabel kinerja karyawan mempengaruhi yang pada akhirnya berhasil menciptakan kinerja karyawan dengan baik sesuai dengan staandar operasional sehingga karyawan benarbenar maksimal dalam melaksanakan tanggung jawab dari jabatannya. 3. Variabel spesifikasi pekerjaan berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan. 2. Saran Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat dikemukakan beberapa saran, antara lain : 1. Berdasarkan pembahasan variabel spesifikasi pekerjaan menunjukan bahwa indikator 11
mengenai setiap karyawan memiliki kemampuan fisik dalam melaksanakan pekerjaan merupakan indikator yang paling rendah, maka disarankan setiap karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Kota Tasikmalaya ikut serta dalam setiap pelatihan sehingga para karyawan tidak hanya mempunyai kemampuan dalam pengetahuan saja melainkan para karyawan juga mempunyai kemampuan fisik untuk dapat lebih meningkatkan kinerja dalam pekerjaannya, sehingga dapat meningkatkan dan mengembangkan perusahaan atau organisasi. 2. Berdasarkan pembahasan variabel kinerja karyawan menujukan bahwa indikator mengenai tidak tercapainya target kerja yang diinginkan merupakan indikator yang paling rendah, maka disarankan kepada karyawan untuk meningkatkan kinerja dengan cara lebih giat dalam bekerja, tidak menundanunda pekerjaan dan menunggu diperintah dari atasan. Hal tersebut dimaksudkan menumbuhkan kompetitif dalam bekerja. DAFTAR PUSTAKA untuk suasana Armstrong, Michael dan Angela Baron. 2014. Performance Management. London: Institute of Personnel and Development. Anwar Prabu Mangkunegara, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Cetakan Keempat belas, Jakarta: PT RINEKA CIPTA Anshar Sunyoto, Munandar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI Press. Colquitt, Jason A.,Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson 2011. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill. Darmadi, Hamid 2014. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial, Edisi 1, Bandung: ALFABETA, cv. Handoko, T Hani. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. 12
Cetakan Kesembilan belas, Yogyakarta: BPFE. Malayu S.P. Hasibuan, 2006 Manajemen Sumber Daya Manusia (Dasar dan kunci Keberhasilan),Jakarta : Penerbit PT. Galunggung Agung...., 2014. Pengertian Spesifikasi jabatan. Di akses tanggal 15 Oktober 2016.Dari http://globallavebookx.blogspot.co.id Abadiyah, Ani Khuryatul. 2016.Pengaruh Spesifikasi Pekerjaan, Insentif dan Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan PT.Colombindo Perdana Cabang Palu. Jurnal KIAT Universitas Alkhairatt. E-ISSN: 2527-7367. Palu. Nitisemito S, Alex, 2006, Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia) cetakan kesembilan, edisi ketiga,jakarta: Penerbit: Ghalia Indonesia. Robbins, Stephen P., 2006. Prilaku Organisasi, PT indeks,jakarta: Penerbit Kelompok Gramedia. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Sedarmayanti, 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktifitas Kerja. Bandung, Mandar Maju. Somantri, Anting dan Sambas Ali Muhidin. 2011. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV PUSTAKA SETIA. Mangkuprawira, Sjafri. (2011). Manajemen Sumber Daya Strategik. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia. 13