BAB I PENDAHULUAN. radiasi inframerah (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. udara kasus. ( 2015) Dengan memburuknya keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi banyak perusahaan di Indonesia yang tidak memperhatikan dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusakan ekosistem sebagai akibat dari ragam aktivitas ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran investor yang melakukan transaksi di lantai bursa. Investasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, banyak sekali perbincangan mengenai masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CSR, leverage, dan

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN EMISI GAS RUMAH KACA PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

2018, No Produk, Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya, dan Limbah; d. bahwa Pedoman Umum Inventarisasi GRK sebagaimana dimaksud dalam huruf c

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai

17 BAB 1 PENDAHULUAN

2015 PENGARUH ENVIRONMENTAL PERFORMANCE DAN PENERAPAN CARBON MANAGEMENT ACCOUNTING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak-banyaknya, selain itu memenuhi keinginan stakeholder dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim adalah meningkatnya suhu di bumi secara global atau sering

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dihadapi. Penerapan sistem risk management merupakan tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dapat memantau perkembangan perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi atau single P (Profit). Pada paradigma single P (Profit), tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus (good corporate

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin peduli dengan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemenuhan secara etika tidak hanya profit yang menjadi tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) harus dilandasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan hal-hal alamiah. Perubahan iklim ini menjadi perhatian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting perusahaan yaitu untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

BAB V PENUTUP. Adanya kontradiksi antara teori dengan berbagai penelitian mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai. 1. Mekanisme Corporate Governance, secara parsial mempunyai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah, DPR, dan perguruan tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholders Theory)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) secara sukarela.

BAB V PENUTUP. aktivitas CSR berpengaruhterhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. untuk fokus pada pengembangan hubungan sosialnya kepada stakeholders

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemanasan global dan perubahan iklim secara drastis yang terjadi kurun beberapa waktu ini, terjadi karena beberapa faktor, salah satu yang menjadi faktornya adalah pembuangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) ke lapisan atmosfer yang kemudian dipantulkan kembali ke bumi dalam bentuk radiasi inframerah (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Adanya emisi GRK yang semakin mengkhawatirkan, menimbulkan beberapa dampak dari segi regulasi. GRI (Global Reporting Initiative) dikeluarkan sebagai wujud komitmen dunia terhadap lingkungan termasuk komitmen untuk mereduksi GRK. Kebijakan yang termuat dalam GRI menjadi panduan dalam pengungkapan sustainability report oleh perusahaan mengenai penyediaan informasi lingkungan kepada publik (Pradini, 2013). Global Reporting Initiative sebagai tonggak kebijakan mengenai pelaporan lingkungan, menjadi awal mula diadopsinya peraturan tentang pengungkapan lingkungan di berbagai negara di dunia. Namun, kebijakan yang tertuang dalam GRI mengenai pengungkapan emisi GRK masih terbatas (Rankin et al., 2011). Terbatasnya lingkup kebijakan pelaporan emisi GRK dalam GRI, membuat peneliti menggunakan ISO 14064 yang memuat kebijakan yang lebih luas tentang pelaporan emisi GRK. 1

2 Pelaporan emisi GRK merupakan salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Allah SWT memerintahkan agar manusia mengolah dan memanfaatkan segala sumber daya yang terdapat di bumi secara arif dan bijaksana tanpa mengganggu kehidupan mahluk lainnya. Maka dari itu, manusia harus senantiasa menjaga kelestarian lingkungan dan kehidupan yang berkelanjutan dengan tidak berbuat kerusakan di bumi. Anjuran tersebut tercantum dalam Al-Qur an Surat Al-A raf Ayat 56 yang berbunyi: Artinya: Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya. Berdoalah kepada-nya dengan rasa takut dan penuh harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S. Al-A raf: 56) Tidak kalah dengan negara lain, Indonesia juga mewujudkan komitmennya terhadap upaya reduksi GRK, hal tersebut dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui ratifikasi Protokol Kyoto dengan ditetapkannya undang-undang No. 17 Tahun 2004 pada 3 Desember 2004. Tidak hanya itu, Presiden juga menyerukan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) melalui Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 (Majid dan Ghozali, 2015). Realisasi Corporate Social Responsibility perlu dilaksanakan oleh industri, sebagai wujud komitmen untuk mereduksi emisi

3 GRK. Hal tersebut didasarkan pada RAN-GRK yang menyatakan bahwa industri berperan dalam menyumbang emisi GRK (Pradini, 2013). Industri harus sadar akan tanggungjawabnya terhadap keberlanjutan kehidupan sekitar, karena industri berpeluang besar menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas produksinya (Chatterjee dan Alagiah, 2011). Indonesia melalui BSN (Badan Standardisasi Nasional) pada bulan Desember tahun 2009 mulai mengadopsi ISO 14064 dan 14065 yang mengatur tentang pelaporan emisi GRK oleh perusahaan (Jannah, 2014). Peraturan tersebut diharapkan dapat membantu mereduksi pembuangan emisi GRK. Meski dinilai penting, pengungkapan emisi GRK oleh perusahaan di Indonesia belum bersifat wajib atau masih bersifat sukarela (voluntary disclosure) (Majid dan Ghozali, 2015). Tidak semua perusahaan di Indonesia mengungkapkan informasi tentang emisi GRK yang dihasilkan dari aktivitas operasinya. Kondisi tersebut menjadi ketertarikan bagi peneliti. Selain itu, penelitian di Indonesia tentang pengungkapan emisi GRK masih terbatas. Adanya emisi GRK dapat mengkhawatirkan bagi kelangsungan hidup di bumi. Menurut data dari Kemenperin-RI (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia), Indonesia membuang emisi yang sebagian besar berasal dari aktivitas industri, di mana pada tahun 2000 sebesar 1,72 giga ton, dan diperkirakan akan mencapai 2,95 giga ton emisi karbon pada tahun 2020. Penelitian tentang pengungkapan emisi GRK maupun hal terkait isu perubahan iklim telah banyak dilakukan di beberapa negara, diantaranya

4 China, Australia, dan Amerika. Salah satu dari penelitian tersebut dilakukan oleh Rankin et al. (2011) yang meneliti tentang pelaporan sukarela emisi GRK oleh perusahaan di Australia, dengan sampel S&P ASX300 Australian companies. Pengukuran variabel dependen menggunakan indeks pengungkapan yang mengacu pada ISO 14064-1 tentang gas rumah kaca. Mereka menemukan bahwa Environmental Management System (EMS), Implementasi ISO 14001, Corporate Governance Quality, dan Sustainability Report Information Based on GRI memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure. Di Indonesia sendiri, penelitian serupa dilakukan oleh Majid dan Ghozali (2015) dengan tujuan menganalisis beberapa faktor yang memengaruhi pengungkapan emisi GRK pada perusahaan di Indonesia. Pengukuran variabel dependennya menggunakan indeks pengungkapan yang diadopsi dari penelitian Rankin et al. (2011) yang juga mengacu pada ISO 14064-1. Mereka menemukan adanya pengaruh positif signifikan antara ukuran perusahaan, profitabilitas, dan media terhadap luas pengungkapan emisi GRK di Indonesia. Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Majid dan Ghozali (2015) yang meneliti pengaruh variabel klasifikasi PROPER, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan media terhadap luas pengungkapan emisi GRK di Indonesia. Peneliti menambahkan satu variabel independen yaitu komisaris independen untuk mewakilicorporate governance yang mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Rankin et al. (2011).

5 Terdapat perbedaan hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh kinerja lingkungan terhadap pengungkapan emisi GRK, hal tersebut menjadi ketertarikan peneliti untuk menguji kembali pengaruh variabel tersebut. Peters dan Romi (2014) menemukan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan emisi GRK, sedangkan Jannah (2014) serta Majid dan Ghozali (2015) menemukan bahwa keduanya tidak berpengaruh. Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten tentang pengaruh leverage terhadap pengungkapan emisi GRK. Tang dan Luo (2013) menemukan bahwa leverage memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan emisi GRK, sedangkan Majid dan Ghozali (2015) menemukan bahwa leverage memiliki pengaruh negatif terhadap pengungkapan emisi GRK. Penelitian sebelumnya untuk variabel komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan media tentang pengaruhnya terhadap pengungkapan emisi GRK sudah menunjukkan hasil yang konsisten. Mengacu pada teori dan penelitan terdahulu, peneliti menggunakan sampel seluruh perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2015. Perusahaan nonkeuangan memiliki indikasi untuk melakukan aktivitas operasi yang menghasilkan emisi GRK (Majid dan Ghozali, 2015). Maka dari itu, peneliti menjadikan perusahaan nonkeuangan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang memengaruhi greenhouse gas emissions disclosure. Peneliti menggunakan variabel independen yang terdiri dari kinerja lingkungan, komisaris independen,

6 ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan satu variabel dari eksternal perusahaan yaitu media. Kinerja lingkungan menunjukkan seberapa baik pencapaian yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan pengelolaan lingkungan (Peters dan Romi, 2014). Dalam penelitian ini menggunakan peringkat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) sebagai proksinya. Adanya peringkat PROPER akan menstimulasi perusahaan untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang baik, sehingga pelaporan lingkungan juga akan dilakukan. Komisaris independen menunjukkan kekuatan corporate governance dalam perusahaan (Routledge, 2012). Kehadiran dewan komisaris independen dalam perusahaan memiliki peranan penting dalam melakasanakan corporate governance yang baik. Adanya efektivitas corporate governance akan mendorong perusahaan melaporkan kinerjanya, termasuk kinerja lingkungan. Ukuran perusahaan yang ditunjukkan dengan total asetnya, berkaitan erat dengan tingkat emisi yang dihasilkan (Pradini, 2013). Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar berpotensi menghasilkan lebih banyak emisi dan mendapatkan perhatian yang lebih pula dari masyarakat. Sehingga untuk mempertahankan reputasi di mata publik dan menghindari campur tangan oleh pemerintah, perusahaan akan melakukan pelaporan lingkungan. Profitabilitas menunjukkan seberapa baik kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam mendatangkan keuntungan (Jira dan Toffel, 2013). Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Return on Equity

7 (ROE). Perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik akan cenderung mendapatkan ekspektasi yang lebih dari publik. Maka dari itu perusahaan akan berupaya mempertahankan reputasinya dengan melaporkan kinerjanya baik ekonomi maupun sosial dan lingkungan. Leverage menunjukkan tingkat pendanaan perusahaan melalui utang dengan tingkat bunga tertentu yang harus dibayarkan kepada kreditor (Brigham dan Houston, 2014: 140). Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan berusaha mempertahankan reputasinya terutama di mata kreditor. Sehingga perusahaan akan melakukan pelaporan lingkungan yang diharapkan akan menjadi nilai tambah bagi kreditor maupun masyarakat. Variabel terakhir adalah media online, media online merupakan sarana yang berperan penting dalam menyorot kinerja perusahaan, baik kinerja keuangan maupun lingkungan (Majid dan Ghozali, 2015). Adanya media yang dapat menjadi sorotan publik, memacu perusahaan dalam mengelola lingkungan dan dilakukannya pelaporan lingkungan perusahaan oleh media. Berdasarkan ulasan sebelumnya yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti memilih judul: Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Greenhouse Gas Emissions Disclosure pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015.

8 B. Batasan Masalah Penelitian Akuntansi lingkungan terdiri dari beberapa aspek seperti limbah B3, air, dan karbon serta gas rumah kaca, namun dalam penelitian ini lebih berfokus atau spesifik pada aspek gas rumah kaca. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai greenhouse gas emissions disclosure masih menunjukkan hasil yang belum konsisten. Maka dari itu, penelitian ini akan menguji kembali faktor-faktor yang diduga memengaruhi greenhouse gas emissions disclosure pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Faktor-faktor tersebut terdiri dari: kinerja lingkungan, komisaris independen, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan media online. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan ulasan tersebut, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah Kinerja Lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure? 2. Apakah Komisaris Independen berpengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure? 3. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure? 4. Apakah Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure?

9 5. Apakah Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure? 6. Apakah Media Online berpengaruh positif signifikan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dilakukannya penelitian ini untuk: 1. Menguji pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure. 2. Menguji pengaruh Komisaris Independen terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure. 3. Menguji pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure. 4. Menguji pengaruh Profitabilitas terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure. 5. Menguji pengaruh Leverage terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure. 6. Menguji pengaruh Media Online terhadap Greenhouse Gas Emissions Disclosure.

10 E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang teoritis maupun bidang praktik, yaitu: 1. Bidang Teoritis Hasil dari penelitian diharapkan dapat menambah literasi penelitian tentang Greenhouse Gas Emissions Disclosure. Selain itu, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya dengan topik yang berkaitan. 2. Bidang Praktik Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan pelaporan lingkungan, terutama mengenai pelaporan emisi GRK. Selain itu, dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan pembuatan keputusan maupun kebijakan oleh pemerintah sebagai regulator mengenai pelaporan perusahaanperusahaan di Indonesia. Terutama pelaporan informasi lingkungan yang berkaitan dengan GRK.

11