BAB I PENDAHULUAN. sebanyak-banyaknya, selain itu memenuhi keinginan stakeholder dalam

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. sebanyak-banyaknya, selain itu memenuhi keinginan stakeholder dalam"

Verawati Hermanto
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang memanfaatkan sumber daya alam Indonesia untuk memutar roda perekonomian Indonesia semakin hari semakin banyak bermunculan. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tujuan mencari keuntungan atau laba sebanyak-banyaknya, selain itu memenuhi keinginan stakeholder dalam pengembangan perusahaan itu sendiri agar lebih baik. Dalam prakteknya pelaporan akuntansi lebih sering digunakan sebagai alat pertanggung jawaban terhadap stakeholder itu sendiri. Hal ini memicu persaingan yang ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya dalam meraih untung sebesar besarnya sehingga explorasi akan sumber daya alam pun semakin tinggi tanpa memperhatikan lingkungan sekitar baik keseimbangan lingkungan, karyawan, ekosistem maupun perusahaan itu sendiri (Gunawan dan Mayangsari, 2015). Adapun peraturan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 yang berbunyi: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Simbolon, 2016). Peraturan ini dukung dengan peraturan UU no. 40 tahun 2007 Pasal 66 tentang semua tanggung jawab sosial dan lingkungan wajib dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan tahunan (Safitri, 2015). Masyarakat semakin menyadari adanya dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya seiring dengan berjalannya waktu, karena itu para pelaku 1

2 2 bisnis semakin dituntut agar tidak hanya berorientasi dalam memaksimalkan laba tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar oleh sebab itu diperlukannya tanggung jawab sosial oleh perusahaan untuk menjaga kesatuan atau kestabilan hal tersebut. Salah satu munculnya tuntutan masyarakat dikarenakan terjadi rangkaian tragedi lingkungan dan kemanusiaan diberbagai belahan dunia, seperti Minamata (Jepang), Bhopal (India), Chernobyl (Uni Sovyet), Shell (Nigeria). Tragedi lingkungan juga terjadi di Indonesia, seperti kasus banjir lumpur panas yang disebabkan oleh perusahaan minyak dan gas, Lapindo Brantas Inc (Susanto, 2012). Perusahaan melakukan tanggung jawab sosial dan mengungkapkannya terpisah dari laporan keuangan karena ada kekhawatiran akan reputasi perusahaan, risiko, dan persaingan usaha. Walaupun sifat dari pengungkapan sustainability report masih bersifat sukarela (voluntary disclosure) tetapi beberapa perusahaan mulai mengungkapkan sustainability report dalam annual report-nya maupun dilaporkan terpisah (Ramadhani, 2015). Melalui laporan ini, perusahaan menunjukkan akuntabilitas dan transparansinya dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan berdasarkan kerangka pelaporan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Global Reporting Initiative (GRI) adalah salah satu lembaga yang memberikan contoh panduan untuk penyajian sustainability report. GRI merupakan organisasi berbasis jaringan yang menjadi pelopor penyusunan kerangka sustainability report (Nofianto dan Agustina, 2014). Pada perkembangannya GRI mengeluarkan GRI-G.1 pada tahun 2000, GRI-G2 tahun

3 3 2001, GRI-G3.0 tahun 2006, GRI-G3.1 tahun 2010 dan mulai tahun 2013 mengunakan GRI-G4. Pada prinsipnya isi dari GRI-G 3.1 dan GRI-G4 adalah sama yaitu meliputi standar disclosure umum dan khusus. Namun GRI-G4 lebih sederhana sehingga mudah diaplikasi untuk penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report). Indikator dalam GRI dibagi menjadi 3 yaitu: ekonomi, lingkungan hidup dan sosial. Total indikator yang ada mencapai 91 indikator yang terdiri dari 9 indikator ekonomi, 34 indikator lingkungan dan 48 indikator social (Latifah, 2016). Melalui pengelolaan secara berkelanjutan yang dilaporkan dalam sustainabilty report para stakeholder tertarik untuk memahami bagaimana pendekatan dan kinerja perusahaan secara berkelanjutan dalam berbagai aspek, terutama aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial, termasuk potensi dalam menciptakan nilai perusahaan. Pengungkapan kinerja lingkungan, sosial dan ekonomi didalam laporan tahunan atau laporan terpisah adalah untuk mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas, dan transparansi perusahaan kepada investor dan stakeholders lainnya. Transparansi pengelolaan perusahaan, baik dalam bentuk tingkat ketidaktaatan pengungkapan informasi wajib maupun tingkat pengungkapan informasi sukarela berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, karena pengungkapan informasi terbukti memberi manfaat positif bagi investor yaitu dalam bentuk terjadinya peningkatan nilai perusahaan (Hapsoro, 2009). Nilai perusahaan akan tercermin dari harga saham perusahaan karena harga saham yang meningkat berimplikasi pada nilai perusahaan yang meningkat (Sejati,

4 4 2014). Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Profitabilitas dapat diproksikan dengan Return On Asset yang merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi dan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Nilai perusahaan ditentukan oleh earning power dari asset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin eraning power, semakin efisien perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini brdampak pada peningkatan nilai perusahaan (Munawaroh, 2014). Dengan ini para stakeholder melihat apabila perusahaan medapat keuntungan yang tinggi berarti kinerja perusahaan tersebut baik. Kinerja yang baik meningkatkan nama baik dimana nantinya akan meningatkan nilai perusahaan (Hermuningsih, 2012). Jadi semakin banyak tanggung jawab sosial yang diungkapkan maka akan menimbulkan kepercayaan dari stakeholder dan shareholder sehingga laba perusahaan, citra perusahaan dan harga saham meningkat. Dengan meningkatnya harga saham tersebut akan mampu meningkatkan nilai perusahaan didukung dengan semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin banyak pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan sehingga dapat disimpulkan tanggung jawab sosial akan

5 5 meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas meningkat (Setianingrum, 2015). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramadhani (2015) tentang pengungkapan sustainability report terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai moderasi menyebutkan bahwa pengungkapan sustainability report tidak mempengaruhi terhadap nilai perusahaan selain itu profitabilitas tidak memoderasi hubungan antara pengungkapan sustainability report dengan nilai perusahaan. Gunawan & Mayangsari (2015) menyebutkan sustainability report tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Safitri (2015) menemukan sustainability report berpangaruh positif terhadap kinerja keuanagan. Simbolon (2016) mengatakan pengungkapan kinerja sosial mempengaruhi nilai perusahaan secara bertahap. Nofrita (2013) menyebutkan dalam penelitiannya profitabilitas dan kebijakan deviden berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Latifah (2015) dalam penelitiannya mengatakan CSR berdasarkan ISO yang dimoderasi oleh karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian tentang pengungkapan sustainability report terhadap nilai perusahaan hasil dari berbagai peneliti sebelumnya yang tidak konsisten maka peneliti tertarik meneliti kembali mengenai Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report (SR) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Pemoderasi dengan mereplikasi dari penelitian Ramadhani (2015) dengan mengubah objek penelitian yaitu seluruh perusahaan tercatat di BEI yang menyajikan laporan tahunan dan sustainability report tahun 2015.

6 6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah pengungkapan Sustainability report berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah profitabilitas memoderasi hubungan antara pengungkapan Sustainability report dengan nilai perusahaan? 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas agar pembahasan dalam penelitian ini jelas, maka diperlukan pembatasan yatu penelitian ini menggunakan subjek penelitian yaitu laporan keuangan tahunan (annual report) dan laporan berkelanjutan (Sustainability report) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyajikan kedua laporan tersebut tahun Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk membuktikan pengaruh pengungkapan Sustainability report terhadap nilai perusahaan. 2. Untuk membuktikan profitabilitas memoderasi hubungan antara pengungkapan Sustainability report dengan nilai perusahaan. 1.5 Manfaat Penelitian Peneltian ini diharapkan memberikan manfaat antara lain: 1. Manfaat teoritis dan Akademik, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi kalangan akademis untuk memberikan kontribusi terhadap

7 7 pengembangan model yang lebih kompleks dari penelitian terdahulu dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi semua pihak yang berkepentingan serta hasil penelitian ini juga ditujukan untuk memberikan bukti tambahan atas penelitian-penelitian sebelumnya yang belum menemukan suatu kesepakatan. 2. Bagi praktisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan yang dapat digunakan sebagai informasi ataupun wacana mengingat masih lemahnya kesadaran perusahaan di Indonesia terhadap pertanggungjawaban, khususnya lingkungan dan sosial. Sehingga pemerintah dapat memperoleh tolak ukur untuk menentukan kebijakan yang tepat bagi perusahaan dan dapat mengatur pelaksanaan Sustainability Reporting bagi perusahaan perusahaan di Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini mempunyai berbagai macam kegiatan untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan perusahaan menimbulkan