Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Finansial Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

Analisis Kelayakan Ekonomi Rencana Pembangunan Jalan Sejajar Jalan Sapan - Buah Batu Bandung

TESIS ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BENOA-BANDARA-NUSA DUA A.A. ASTRI DEWI

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Pendahuluan. Rumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL PASURUAN

layak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan

MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME LALULINTAS DENGAN TARIF JALAN TOL

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

STUDI KELAYAKAN JALAN ALTERNATIF SIRING LAUT PERTAMINA KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN

RISKI RAMADHAN

FEASIBILITY STUDY PEMBANGUNAN JALAN DARI TERMINAL MASARAN - RINGROAD BANGKALAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

STUDI KELAYAKAN SECARA EKONOMI PADA PROYEK MONOREL KOTA BANDUNG KORIDOR TRANS CIKAPUNDUNG

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL KRIAN-GEMPOL

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 6.17 Nilai Waktu saat Forecasting

ANALISIS EKONOMI DAN KINERJA JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN RUAS JALAN SOLO - SRAGEN

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN EKONOMI KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN KONSTRUKSI PERKERASAN KAKU (STUDI KASUS JALAN RAYA PKT.EBL-02 TOHPATI - KUSAMBA)

ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN JALAN PALANGKA RAYA BUNTOK KABUPATEN BARITO SELATAN PROPINSI KALIMANTAN TENGAH

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

IV. METODE PENELITIAN

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

ANALISIS EKONOMI DARI RENCANA JALAN TOL YOGYAKARTA - KLATEN DENGAN METODE RASIO MANFAAT BIAYA

Kata kunci : Jalan tol Gempol-Pasuruan, analisa kelayakan, Analisa ekonomi,analisa finansial

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL KRIAN - GEMPOL

IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

III. METODE PENELITIAN

Kata kunci: Aspek teknis dan ekonomis, analisa ekonomi teknik, dan batu bara.

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

STUDI KELAYAKAN PROYEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN PISANG ABACA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PERANGGARAN MODAL

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PRASYARAT GELAR... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. UCAPAN TERIMAKASIH...

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

BAB III LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini, tahapan analisis yang dilakukan adalah:

POTENSI UNGGULAN DI PROVINSI BALI

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNGAN FLYOVER MELINTANG REL KERETA API

III KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR KOTA LHOKSEUMAWE (STUDI KASUS JALAN LINGKAR KOTA LHOKSEUMAWE)

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

Studi Kelayakan Pembangunan Jalan Lingkar Barat Dalam Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

IV. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA

TINJAUAN KELAYAKAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN NET PRESENT VALUE METHOD DAN INTERNAL RATE OF RETURN METHOD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan

ANALISA KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL PEMALANG BATANG

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo 2

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

III. METODE PENELITIAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Studi Kelayakan Jalan Arteri Lingkar Luar Barat Surabaya

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

VII. RENCANA KEUANGAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III NILAI WAKTU UANG

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

Jurnal Spektran Vol.4, No.1, Januari 2016

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI TERHADAP PELABUHAN SUMBA TENGAH

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

Transkripsi:

Reka racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda GLEN WEMPI WAHYUDI 1, DWI PRASETYANTO 2, EMMA AKMALAH 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2 Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Email:glen.wempi@yahoo.com ABSTRAK Untuk menunjang pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang baik. Oleh karena itu, pemerintah berencana membangun jalan tol Penajam - Samarinda untuk mengoptimalkan mobilitas masyarakat Kalimantan Timur. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kelayakan ekonomi jalan tol Penajam - Samarinda. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data lalu lintas harian rata-rata, jarak tempuh, waktu tempuh, biaya, nilai biaya operasi kendaraan dan nilai waktu. Perhitungan manfaat yang dilakukan adalah Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK) dan penghematan waktu tempuh. Hasil dari perhitungan manfaat tersebut kemudian dibandingkan dengan biaya proyek, dan selanjutnya dilakukan analisis dengan tiga metode yaitu Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Present Value (NPV). Hasil analisis menunjukan bahwa jalan tol layak dibangun pada tingkat suku bunga 18% dengan nilai NPV = Rp 179 miliar dan nilai BCR = 1,78 serta nilai IRR = 19%. Kata Kunci : biaya operasi kendaraan, nilai waktu, biaya proyek ABSTRACT East Kalimantan needs facilities and reliable transport infrastructure to support economic development in the province. The government plans to build Penajam Samarinda toll road in East Kalimantan to optimize people and goods mobilization. This research discussed the economic feasibility of Penajam - Samarinda toll roads. The data used were secondary data such as ADT (Average Daily Traffic), mileage, travel time, project cost, VOC (Vehicle Operating Costs) and time value. The benefits that calculation were include Vehicle Operating Cost (VOC) and travel time saving. The results of calculation were then compared to the project cost and analyzed by three methods: Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) and Net Present Value (NPV). The results of the analysis showed that the toll road is feasible with NPV = Rp 179 billion and BCR value = 1.78 with i = 18%, and IRR = 19%. Keywords : vehicle operating cost, time value, project cost Reka Racana - 1

Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah 1. PENDAHULUAN Kalimantan Timur merupakan daerah di Pulau Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia Timur (utara), Laut Sulawesi (timur), Provinsi Kalimantan Selatan (selatan) dan Provinsi Kalimantan Barat (barat). Samarinda adalah ibu kota Kalimantan Timur, namun kegiatan ekonomi Kalimantan Timur berpusat di Balikpapan. Hubungan kedua kota tersebut ditunjang pula oleh daerah di sekitarnya seperti Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan kabupaten termuda kedua di Kalimantan Timur. Kalimantan Timur memiliki kawasan penunjang perekonomian, kawasan pertanian, perkebunan, industri dan pertambangan. Kegiatan perekonomian di Kalimantan Timur menggunakan transportasi darat. Sarana dan prasarana transportasi darat sangat dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian di Kalimantan Timur. Keberagaman kawasan penunjang perekonomian memerlukan aksesibilitas antar kawasan, mengingat hal tersebut pemerintah berencana membangun jalan tol Penajam - Samarinda untuk mengoptimalkan kegiatan ekonomi di daerah Kalimantan Timur. Penelitian ini akan mengkaji kelayakan ekonomi pembangunan jalan tol Penajam - Samarinda. 2. STUDI PUSTAKA Jalan tol termasuk dalam jalan umum yang penggunanya dikenakan kewajiban membayar tol. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang jalan tol, jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar. Tol adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk mempercepat perwujudan jaringan jalan dan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan wilayah. Undang Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 menyebutkan bahwa jalan tol diselenggarakan untuk memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang, meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi, meringankan beban dana pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan. Beberapa cara dalam menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi salah satunya dengan penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan penghematan waktu tempuh. Adanya penghematan yang timbul belum dapat menjelaskan adanya kelayakan pembangunan jalan tol. Definisi analisis kelayakan ekonomi adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil, tidak hanya memperhatikan manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi oleh semua pihak dalam perekonomian (Husnan dan Muhammad, 2000). Pada umumnya ada beberapa metode yang digunakan dalam mempertimbangkan kelayakan ekonomi, antara lain metode benefit cost ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV). Metode benefit cost ratio merupakan metode membandingkan total manfaat sekarang yang telah dijumlahkan dengan manfaat yang akan datang dibandingkan dengan total biaya proyek sekarang yang telah dijumlahkan dengan biaya proyek yang akan datang. Untuk menghitung nilai yang akan datang perlu ditentukan terlebh dahulu ttingkat suku bunga yang relevan (Husnan dan Muhammad, 2000). Benefit cost ratio (BCR) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: BCR = (PV Manfaat / PV Biaya).. (1) Reka Racana - 2

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam - Samarinda Metode ini memiliki kriteria penilaian seperti : 1) jika BCR lebih dari atau sama dengan 1 maka usulan proyek diterima, 2) jika BCR kurang dari satu maka usulan proyek ditolak. Metode IRR digunakan untuk mengetahui tingkat suku bunga yang dihasilkan dari suatu aliran kas masuk yang diharapkan akan diterima karna terjadi pengeluaran modal. Apabila tingkat suku bunga yang didapat lebih besar dari tingkat suku bunga Bank Kalimantan Timur maka proyek dapat diusulkan, namun apabila tingkat suku bunga yang diperoleh kurang dari dan sama dengan tingkat suku bunga Bank Kalimantan Timur, maka proyek batal diusulkan (Husnan dan Muhammad, 2000). Internal Rate of Return (IRR) dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :... (2) Pada penelitian ini digunakan pula metode Net Present Value (NPV) yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung selisih antara nilai total manfaat yang dikurangi dengan biaya proyek. Nilai ini memiliki arti jika kurang dari nol atau hasil bernilai negatif maka usulan proyek ditolak, namun apabila hasil perhitungan bernilai positif maka usulan proyek diterima (Husnan dan Muhammad,2000). Perhitungan Net Present Value dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : NPV = PV benefit PV cost...(3) 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder dari PT X yang berupa data jarak tempuh, waktu tempuh, nilai BOK, nilai waktu, biaya proyek dan Lalu Lintas Harian Rata Rata (LHR). Penelitian ini melakukan perhitungan Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK), manfaat waktu tempuh pertahun, total biaya yang dibutuhkan dalam rincian pertahun, total manfaat yang diperoleh dari BKBOK yang ditambahkan manfaat waktu tempuh, dan total manfaat yang telah dikurangi oleh total biaya. Selanjutnya dilakukan perhitungan ketiga metode yang digunakan yaitu metode BCR, IRR dan NPV. Tahap tahap perhitungan BCR yaitu pembuatan tabel net cash flow, perhitungan present benefit dan present cost, perbandingan antara present benefit dengan present cost lalu didapatkan hasil kelayakan yang ditunjukkan pada BCR 1 (layak) ataupun BCR < 1 (tidak layak). Tahap tahap perhitungan IRR yaitu pembuatan tabel net cash flow, perhitungan present benefit dan present cost, perhitungan IRR menggunakan software Microsoft Excel dicari tingkat suku bunga yang menyebabkan NPV = 0. Tahap - tahap perhitungan NPV yaitu pembuatan tabel net cash flow, perhitungan present benefit dan present cost kemudian present benefit dikurangi dengan present cost. Jika NPV 0 maka proyek layak untuk dibangun. Penelitian ini memilih salah satu discount rate asumsi, asumsi yang digunakan diperoleh dari tingkat suku bunga bank dunia sebesar 15% dan suku bunga yang lebih tinggi dari IRR. Hasil discount rate digunakan dalam perhitungan NPV,BCR dan IRR, kemudian hasil perhitungan NPV, BCR dan NPV digunakan untuk mengetahui kelayakan ekonomi. Reka Racana - 3

Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Sekunder Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa biaya operasi kendaraan, waktu tempuh, volume lalu lintas harian rata-rata, nilai waktu dan total biaya proyek. Pembangunan proyek jalan tol Penajam - Samarinda dapat menunjang tata guna lahan di sekitar proyek jalan tol Penajam - Samarinda. Tata guna lahan yang dilewati oleh tol Penajam - Samarinda berupa hutan lindung Sungai Manggar dan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto. Secara administrasi pembangunan proyek jalan tol Penajam Samarinda sepanjang 117 km berada pada Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda. Adapun total jalan eksisting memiliki total panjang jalan 217 km terhubung dari Penajam sampai Samarinda. Pada Gambar 1 ditunjukkan lokasi penelitian jalan tol Penajam Samarinda. Gambar 1. Lokasi Wilayah Studi (Sumber: PT X, 2012) Nilai waktu merupakan satuan nilai dari waktu yang terbuang pada saat bertransportasi sesuai jenis perjalanan yang dilakukan seperti perjalanan bisnis atau non bisnis dalam satuan rupiah. Adapun nilai waktu digunakan sebagai input sekunder dalam perhitungan kelayakan ekonomi proyek jalan tol Penajam - Samarinda. Data nilai waktu dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data Nilai Waktu (Sumber: PT X, 2012) Golongan Kendaraan Nilai Waktu (Rp/Jam) Golongan 1 16.617 Golongan 2 64.019 Golongan 3 77.600 Golongan 4 96.999 Golongan 5 116398 Waktu tempuh diperoleh dari data sekunder, sedangkan kecepatan adalah hasil pembagian antara jarak tempuh (km) dengan waktu tempuh (jam). Pengurangan waktu tempuh perjalanan maka akan terjadi penghematan terhadap biaya perjalanan para pelaku perjalanan. Perhitungan waktu tempuh dapat dilihat pada Tabel 2. Perhitungan waktu tempuh dilakukan dalam dua kondisi yaitu kondisi adanya tol (with project) dan tanpa tol (without project). Pada penelitian ini digunakan kondisi dalam kondisi without project berupa jalan eksisting dan jalan tol. Reka Racana - 4

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam - Samarinda With Project Without Project Ruas Jalan Tabel 2. Data Waktu Tempuh (Sumber: PT X, 2012) Jalan Eksisting Jalan Tol Jalan Eksisting Golongan Kendaraan Jarak (km) Kecepatan (km/jam) Waktu Tempuh (Jam) 1 217 40 5,43 2 217 35 6,2 3 217 30 7,23 4 217 30 7,23 5 217 30 7,23 1 117 80 1,46 2 117 60 1,95 3 117 50 2,34 4 117 50 2,34 5 117 40 2,93 1 217 50 4,34 2 217 40 5,43 3 217 35 6,2 4 217 35 6,2 5 217 35 6,2 Kendaraan merupakan objek perhitungan biaya operasi kendaraan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap dalam perhitungan nilai biaya operasi kendaraan didapat akibat adanya biaya yang harus dikeluarkan meskipun kendaraan tidak digunakan, contohnya pajak kendaraan dan depresiasi nilai kendaraan. Adapun yang dimaksud biaya tetap di penelitian ini berasal dari konsumsi bahan bakar, minyak, pelumas dan ban. Pada Tabel 3 menunjukkan nilai BOK yang digunakan pada penelitian ini. Tabel 3 Nilai BOK (Sumber : PT X, 2012) Ruas Golongan BOK (Rp) Without Project With Project Jalan Eksisting Jalan Tol Jalan Eksisting Golongan 1 1.679 Golongan 2 4.76 Golongan 3 6.359 Golongan 4 7.948 Golongan 5 9.538 Golongan 1 1.093 Golongan 2 3.28 Golongan 3 4.127 Golongan 4 5.159 Golongan 5 6.789 Golongan 1 1.448 Golongan 2 4.391 Golongan 3 5.77 Golongan 4 7.212 Golongan 5 8.655 Reka Racana - 5

Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah Penelitian ini mengasumsikan 5 golongan kendaraan yang akan melalui jalan tol, jalan eksisting (with project) dan eksisting (without project). 5 golongan kendaraan tersebut adalah golongan 1, golongan 2, golongan 3, golongan 4, golongan 5. Golongan kendaraan tersebut dikategorikan menurut Departemen Pekerjaan Umum 1997. Tabel 4 menunjukkan data LHR yang digunakan dalam penelitian ini. Total biaya merupakan data sekunder yang didapat dari hasil penjumlahan antara biaya konstruksi dengan biaya pemeliharaan, nilai yang diperoleh didapat dari data sekunder. Total biaya digunakan dalam perhitungan BCR, IRR dan NPV. Tabel 5 menunjukkan biaya yang dibutuhkan yang bersumber dari PT X. 4.2 Analisis Kelayakan Ekonomi Manfaat ekonomi yang dihitung yaitu Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan (BKBOK) dan manfaat waktu. Manfaat ekonomi tersebut didapatkan akibat adanya penghematan yang terjadi karna ada atau tanpa jalan tol. Perhitungan BKBOK didapat dari penjumlahan BOK tiap golongan kendaraan dan tiap tipe setiap tahunnya. Persamaan BOK dapat dilihat pada persamaan 4 dan perhitungan manfaat BKBOK pada persamaan persamaan 5. BOK = LHR (kend/hari) x BOK (Rp/km) x Jarak (km) x 365...(4) BKBOK 1 = BOK Eksisting (without project) BKBOK 2 = BOK tol + BOK Eksisting (with project)) BKBOK = BKBOK 1 - BKBOK 2......(5) Perhitungan total manfaat waktu didapat dari selisih waktu tempuh tiap golongan dari tiap tahunnya. Persamaan Biaya Waktu Tempuh dan Manfaat Waktu Tempuh adalah sebagai berikut : Biaya Waktu Tempuh = LHR x Nilai Waktu x Waktu Tempuh x 365..(6) Manfaat Waktu 1 = Biaya Waktu Tempuh (without project) Manfaat Waktu 2 = Biaya Waktu Tempuh tol + Biaya Waktu Tempuh eksisting (with project) Manfaat Waktu = Manfaat Waktu 1 - Manfaat Waktu 2. (7) Perhitungan total manfaat (benefit) didapat dari penjumlahan total manfaat BOK dan manfaat waktu. Total manfaat merupakan hasil manfaat yang didapatkan dari penjumlahan BKBOK dengan manfaat waktu. Tabel 5 menunjukkan hasil perhitungan kelayakan ekonomi menggunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan Net Present Value (NPV). Hasil analisis menjelaskan bahwa ketiga skenario discount rate menghasilkan kelayakan ekonomi pada metode Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV) jika menggunakan tingkat suku bunga 15% dan 18%. Penelitian ini menghasilkan pengembalian modal lebih besar pada tingkat suku bunga 18% sehingga dapat mengundang investor untuk menginvestasikan modalnya dalam proyek pembangunan jalan tol Penajam - Samarinda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IRR yang lebih besar dari tingkat deposito Bank Kalimantan Timur memiliki tingkat suku bunga 10,26% dimana menghasilkan pengembalian yang cukup besar. Reka Racana - 6

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam - Samarinda Tahun Tabel 4 Data LHR (Sumber : PT X, 2012) With Project LHR pada jalan LHR pada jalan tol eksisting (with project) Without Project LHR pada jalan eksisting (without project) Golongan Golongan Golongan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 2012 649 34 18 10 3 758 94 28 0 3 1,533 289 129 170 51 2013 691 36 19 11 3 808 100 30 1 3 1,633 316 141 181 54 2014 736 38 20 11 3 860 106 32 1 3 1,739 344 153 193 58 2015 784 41 21 12 3 916 113 34 1 4 1,852 371 165 205 61 2016 835 44 23 13 3 975 120 36 1 4 1,972 395 176 219 65 2017 889 46 24 14 4 1,039 128 39 1 4 2,100 421 187 233 70 2018 934 49 26 14 4 1,091 135 41 1 4 2,205 448 200 245 73 2019 981 51 27 15 4 1,145 141 43 1 5 2,315 477 213 257 77 2020 1,030 54 28 16 4 1,203 148 45 1 5 2,431 508 226 270 81 2021 1,081 57 30 17 4 1,263 156 47 1 5 2,553 534 238 283 85 2022 1,135 59 31 17 5 1,326 164 49 1 5 2,680 560 250 297 89 2023 1,181 62 32 18 5 1,379 170 51 1 6 2,788 588 262 309 92 2024 1,228 64 34 19 5 1,434 177 53 1 6 2,899 618 275 322 96 2025 1,277 67 35 20 5 1,491 184 56 1 6 3,015 649 289 334 100 2026 1,328 69 36 20 5 1,551 191 58 1 6 3,136 675 301 348 104 2027 1,381 72 38 21 6 1,613 199 60 1 6 3,261 702 313 362 108 2028 1,436 75 39 22 6 1,678 207 62 1 7 3,392 730 325 376 112 2029 1,494 78 41 23 6 1,745 215 65 1 7 3,527 759 338 391 117 2030 1,554 81 42 24 6 1,815 224 68 1 7 3,668 789 352 407 121 2031 1,616 84 44 25 7 1,887 233 70 1 8 3,815 821 366 423 126 2032 1,680 88 46 26 7 1,963 242 73 1 8 3,968 854 380 440 131 2033 1,748 91 48 27 7 2,041 252 76 1 8 4,126 888 396 458 137 2034 1,817 95 50 28 7 2,123 262 79 1 8 4,291 923 411 476 142 2035 1,890 99 52 29 8 2,208 272 82 1 9 4,463 960 428 495 148 2036 1,966 103 54 30 8 2,296 283 86 1 9 4,642 999 445 515 154 2037 2,044 107 56 31 8 2,388 294 89 1 10 4,827 1,039 463 535 160 2038 2,126 111 58 33 9 2,483 306 92 2 10 5,020 1,080 481 557 166 2039 2,211 116 60 34 9 2,583 319 96 2 10 5,221 1,123 500 579 173 2040 2,300 120 63 35 9 2,686 331 100 2 11 5,430 1,168 521 602 180 2041 2,392 125 65 37 10 2,793 345 104 2 11 5,647 1,215 541 626 187 2042 2,487 130 68 38 10 2,905 358 108 2 12 5,873 1,264 563 651 194 2043 2,587 135 71 40 11 3,021 373 113 2 12 6,108 1,314 585 678 202 2044 2,690 141 73 41 11 3,142 388 117 2 13 6,352 1,367 609 705 210 2045 2,798 146 76 43 11 3,268 403 122 2 13 6,607 1,421 633 733 219 2046 2,910 152 79 45 12 3,399 419 127 2 14 6,871 1,478 659 762 228 2047 3,026 158 83 46 12 3,535 436 132 2 14 7,146 1,537 685 793 237 2048 3,147 164 86 48 13 3,676 453 137 2 15 7,431 1,599 712 824 246 2049 3,273 171 89 50 13 3,823 471 142 2 15 7,729 1,663 741 857 256 2050 3,404 178 93 52 14 3,976 490 148 2 16 8,038 1,729 770 892 266 2051 3,540 185 97 54 14 4,135 510 154 3 17 8,359 1,799 801 927 277 2052 3,682 192 101 56 15 4,300 530 160 3 17 8,694 1,871 833 964 288 2053 3,682 192 101 56 15 4,472 552 167 3 18 9,042 1,945 867 1,003 299 2054 3,682 192 101 56 15 4,651 574 173 3 19 9,403 2,023 901 1,043 311 Reka Racana - 7

Glen Wempi Wahyudi, Dwi Prasetyanto, Emma Akmalah Economic Feasibility Tabel 5. Hasil Analisis Ekonomi Discount Rate 15% 18% 20% Net Present Value (NPV) (RP. Million) Rp 796.519,35 Rp 179.293,11 Rp -76.244,48 Benefit Cost Ratio (BCR) 2,03 1,78 1,66 Economic Internal Rate of Return (IRR) (%) 19% 5. KESIMPULAN Hasil perhitungan nilai NPV pada tingkat suku bunga 18% menghasilkan manfaat positif sebesar Rp 179.317.182.508,89; nilai BCR pada tingkat suku bunga 18% menghasilkan perbandingan sebesar 1,78 dan nilai IRR sebesar 19% melebihi nilai suku bunga Bank Kalimantan Timur sebesar 10,26% sehingga diharapkan bahwa pembangunan proyek jalan tol dapat mengundang investor untuk meringankan pendanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Ketiga metode tersebut memperlihatkan bahwa proyek jalan tol Penajam Samarinda layak untuk dibangun. DAFTAR RUJUKAN Departemen Pekerjaan Umum. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta. Husnan & Muhammad. (2000). Studi Kelayakan Ekonomi, Yogyakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan Reka Racana - 8