BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka dalam bab ini penulis akan menjabarkan metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang valid. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode regresi dengan menggunakan analisa data. Penelitian regresi merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar varibel (Arikunto,2006). Dalam penelitian regresi membuat estimasi atau memprediksi nilai rata-rata satu variabel didasarkan pada nilai nilai tetap variabel variabel lain (Gujarati, 2012). Selain itu untuk membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh dari lapangan. Dasar penelitian ini adalah survey, yaitu pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang berhubungan dengan penelitian guna memperoleh data yang objektif dan valid dalam rangka memecahkan permasalahan yang ada. 2.2 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Jl. Simpang Tanjung No.1A Medan.
2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2004: 90). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pegawai Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan, dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 56 orang. 2.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Sugiyono, 2005:96). Menurut Arikunto (1991:107) apabila subjeknya atau populasinya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya atau populasinya lebih dari 100 orang, maka diambil diantara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 56 orang. 2.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data 2.4.1 Jenis Data Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, dimana dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang diamati dari objek penelitian.
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang mendukung data primer. 2.4.2 Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Primer Ada dua cara yang digunakan dalam teknik pengumpulan data primer, yaitu: a) Kuesioner, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan secara tertutup menyangkut penelitian kepada para responden dengan berbagai alternatif jawaban. b) Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap fenomena yang terjadi di lapangan sesuai dengan focus penelitian. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Ada dua cara yang digunakan dalam teknik pengumpulan data sekunder, yaitu: a) Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data melalui buku-buku, makalah, literature, internet, dan lain-lain yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b) Studi dokumentasi, yaitu dengan cara mengkaji informan yang bersumber dari dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang menyangkut dengan masalah penelitian.
2.5 Teknik Penetuan Skor Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden (Sugiyono 2004:108). Adapun penentuan skor adalah: Jawaban a diberi skor 5 Jawaban b diberi skor 4 Jawaban c diberi skor 3 Jawaban d diberi skor 2 Jawaban e diberi skor 1 Kemudian untuk,menentukan kategori jawaban responden terhadap masingmasing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut: Maka diperoleh : Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masingmasing variabel, yaitu:
Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 2.61 Skor untuk kategori sedang = 2.62 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 5.00 2.6 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisis terlebih dahulu secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode analisis regresi linear sederhana dengan bantuan Microsoft Excel yang merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan dalam mengolah data statistik. 2.6.1 Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item pertanyaan/pernyataan kuesioner dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan/pernyataan kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson (validitas isi/content validity) dengan cara mengkorelasikan masing masing item pertanyaan/pernyataan kuesioner dan totalnya, selanjutnya membandingkan r tabel dengan r hitung. Penentuan valid tidaknya pertanyaan/pernyataan kuesioner ditentukan melalui besarnya koefisien korelasi, yaitu :
a. Jika rhitung positif dan r hitung > r tabel, maka skor butir pertanyaan/pernyataan kuesioner valid. b. Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel, maka skor butir pertanyaan/pernyataan kuesioner tidak valid. (Ghozali, 2006). 2.6.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan insturmen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Ghozali (2006) menyatakan teknik yang digunakan untuk mengukur realibitas pengamatan adalah Alpha dari Cohcran Chi Square dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika : a. Jika alpha > 0.6, maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel. b. Jika alpha < 0.6, maka instrumen pengamatan dinyatakan tidak reliabel. 2.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu melalui pendekatan grafik (histogram dan P-P Plot) atau uji kolmogorovsmirnov, chi-square, Liliefors maupun Shapiro-Wilk. Menurut Imam Ghozali (2007:110) tujuan dilakukan uji normalitas adalah Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 2.6.4 Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regersi berguna untuk mendaptkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regersi berguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya (Usman & Akbar, 2008). Analisis regresi mempelajari hubungan yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antara variabelvariabel. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi sederhana (tunggal). Persamaan rumus regresi linier sederhana yaitu (Sugiyono, 2011 : 237): Keterangan : a = konstanta b = koefisien regresi
Y = Variabel dependen ( variabel terikat ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Nilai nilai a dan b dapat dihitung dengan metode Least Square : 2.6.5 Uji Signifikan t Uji parsial (uji t) dengan maksud untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas atas variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95% (α = 0.05). Untuk menguji signifikasi suatu koefisien korelasi, maka dapat menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: t : nilai uji t r : koefisien korelasi n : jumlah sampel Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis, Riduwan dan Sunarto (2007:83) mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini:
Kaidah pengujian: a. Jika t hitung t table, maka tolak H 0 artinya signifikan b. t hitung t table, maka terima H 0 artinya tidak signifikan. Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum. 2.6.6 Uji Determinan (R²) Koefisien determinasi dilambangkan dengan r 2, merupakan kuadrat dari koefisien korelasi. Koefisien ini dapat digunakan untuk menganalisis apakah variabel yang diduga atau diramal (Y) dipengaruhi oleh variabel (X) atau seberapa variabel independen ( bebas ) mempengaruhi variabel dependen ( tak bebas ). Pengujian koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0< R 2 < 1). Jika R 2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (Variabel X) adalah besar terhadap variabel terikat (Variabel Y).Adapun rumus persamaan koefisien determinan yaitu: D = R 2 x 100%