Psikologi Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks II. DESKRIPSI MATA KULIAH

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Kode Mata Kuliah : UNK 217 SKS : 2 sks DESKRIPSI MATA KULIAH

KESULITAN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK

PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

SILABUS MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN (2 SKS) (Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan)

I. IDENTITAS MATA KULIAH

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

EVALUASI HASIL BELAJAR

BAB V PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HAKEKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN (S1-PGSD UNY )

MATERI KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai dan norma kepada manusia yang dapat di harapkan

KATA PENGANTAR. Palangkaraya, 09 Maret Penulis

PERLU DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENGAJARAN REMIDIAL

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Nanang Erma Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Prestasi belajar atau hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan diharapkan dapat mencetak

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KESULITAN MAHASISWA BELAJAR ANALISIS BUTIR SOAL DALAM MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN TATA BOGA

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (DKB)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sulit Belajar 09:39:00 AM,

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SEDAYU BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alvie Syarifah, Hubungan antara Dukungan Sosial Orang Tua dengan Komitmen

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

Silabus Psikologi Umum Budi Astuti, M.Si (NIP )

IMPLEMENTASI TEKNIK JIGSAW INTEGRASI JURNAL AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH KONSELING KARIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB II. Landasan Teori

Kaitan Quantum Learning dengan Evaluasi Belajar. Oleh: Eko Budi Prasetyo, MPd.

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan. Setiap anak merupakan individu yang unik, dimana masing-masing dari. menceritakan hal tersebut dengan cara yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB II KAJIAN TEORITIS

PROBLEMATIKA PENYELESAIAN PROYEK AKHIR BAGI MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA 3 JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNY

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB II KAJIAN TEORI. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SD N 89/I SENGKATI KECIL KECAMATAN MERSAM SKRIPSI OLEH M. RIDO A1D109193

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), 64. 2

Tahap-tahap dalam Proses Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa

Bahwa proses belajar yg terjadi dlm diri seseorang tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya (teori Black-Box dari Behaviorisme).

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilihat dari sejauh mana proses pengajarannya saja, tetapi ada tiga bidang. yang harus diperhatikan, diantaranya 1

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. PISA atau Program for International Student Assessment yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

Diagnosis Kesulitan Belajar

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama kali

I. PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan

PERAN PENGAJAR DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA. Oleh :

Tes bagian yg integral dari pengukuran.pengukuran hanya bagian dari evaluasi

PSIKOLOGI UMUM. Lidyasari, M.Pd. Pertemuan 1

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam peningkatan mutu

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2015/2016

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

A. KONSEP DASAR DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci: minat belajar, hasil belajar, Dasar Otomotif

Penilaian Hasil Belajar Budi Astuti, M.Si (NIP )

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

RATIH DEWI PUSPITASARI K

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

PRINSIP DAN NORMA PENGUKURAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN. Oleh: S u p r i y o k o

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GEJALA-GEJALA JIWA 1. Pengamatan

PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM

EVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II. BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN

KONSEP DASAR TES. Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, kondisi prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung terus

BAB II LANDASAN TEORI. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang. membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil (Product)

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terus belajar dengan orang orang yang berada disekitar lingkungan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

Transkripsi:

MATA KULIAH Psikologi Pendidikan Semester III Haryani, M.Pd.

A. Pokok Bahasan Satu Semester.::Matakuliah ini membahas : Konsep dasar Psikologi Pendidikan: pengertian (psikologi, pendidikan &psikologi pendidikan) dan ruang lingkup Gejala kejiwaan dan aplikasinya dalam pendidikan Perbedaan Individu dan aplikasinya dalam pendidikan

Mata Kuliah ini membahas: Konsep belajar dan pembelajaran Konsep dasar evaluasi dalam pendidikan Konsep diagnostik kesulitan belajar

A.Textbook: Sumber bahan / referensi A.1. Tim BK PPB FIP UNY. (2006). Psikologi Pendidikan.. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta B.Acuan/Referensi: B.1. Asri, C. (2005). Belajar dan Pembelajaran., Yogyakarta: Rineka Cipta B.2. Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Depdikbud: Dikti B.3. Elliot, stephen N.et.All. 1999. Educational Psychology. Singapore: Mc. Graw Hill Book

ACUAN/ REFERENSI B.4. Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP IKIP Yogyakarta B.5. Quantum Learning, De Porter B., Hernacki M., 1999. Bandung: Penerbit Kaifa B.6. Quantum Learning, De Porter B., Hernacki M., 2002. Bandung: Penerbit Kaifa B.7. Soemanto, W. 1998. Psikologi Pendidikan dan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta B.8. Suryabrata, Sumadi. 1978. Educational Psychology. Jakarta: Rajawali Press B.9. Witherington, HC. 1978. Educational Psychology. Terjemahan M. Buchori. Jakarta: Aksara Baru

C. Penilaian N o 1 2 3 4 Jenis tagihan Partisipasi perkuliahan Tugas- tugas Ujian tengah semester Ujian akhir semester Bobot 20% 30% 20% 30%

KOMITMEN BERSAMA RENCANAKAN STRATEGI ANDA MENGIKUTI MATA KULIAH Psikologi Pendidikan BUAT HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN SELAMAT MENGIKUTI

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Pengertian Psikologi Berasal dari bahasa Yunani: Psyche= Jiwa dan Logos= Ilmu Secara harfiah, Psikologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya TL: Tampak dan tidak tampak Disadari dan tidak disadari

Pengertian Pendidikan Usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia secara individu dan kelompok untuk mendewasakan manusia, melalui pengajaran dan pelatihan Definisi Psikologi Pendidikan Ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Membahas berbagai tingkah laku yang muncul dan mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan

BAB II BENTUK-BENTUK GEJALA JIWA DALAM PENDIDIKAN

Bentuk-bentuk Gejala Kejiwaan Menurut Dimyati Mahmud (1989), gejala kejiwaan merupakan tingkah laku secara umum yang dapat diklasifikasikan: 1. Gejala Pengenalan (Kognitif) Pengamatan Tanggapan Ingatan Fantasi Asosiasi Berfikir Kecerdasan

2.Gejala Perasaan (Afektif) 3.Gejala Kehendak atau Psikomotorik 4.Gejala Campuran atau Kombinasi Menurut Tim BK FIP UNY, Gejala jiwa meliputi: Penginderaan dan persepsi Memori Berfikir Inteligensi Emosi serta Motivasi

1.Pengindraan (sensasi) dan Persepsi Diterjemahkan otak Stimulus Persepsi Proses menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulus

Beberapa Faktor Yang mempengaruhi Pengamatan atau Persepsi: Pengetahuan seseorang Pengalaman seseorang Wawasan seseorang Kebutuhan seseorang Kesenangan atau hobi seseorang Kebiasaan atau pola hidup seseorang

Recall=memanggil kembali kesan yang telah tersimpan (contoh: tes subyektif) Recognize= mengenal kembali obyek hadir (contoh: tes obyektif)

Memori Remembering =Reproduction =Menimbulkan kembali =Retreival Retaining=Retention =Menyimpan=storage Learning=mencamkan =encoding

Memori Pengertian Kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan memunculkan kembali informasi yang kita terima Kemampuan memasukkan informasi Kemampuan menyimpan informasi Kemampuan memunculkan kembali encoding storage retrieval

EMOSI DAN MOTIVASI

Pengertian Emosi Emosi sebagai tergugahnya perasaan yang disertai dengan perubahan-perubahan dalam tubuh. Misalnya: Otot menegang, jantung berdebar Emosi memberi warna pada perilaku manusia sehari-hari Dengan emosi, manusia bisa merasakan senang, sedih, cemburu, cinta, aman, takut, semangat

Emosi membantu mempercepat dan memperlambat proses pembelajaran Emosi juga membantu proses pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan Suasana emosi yang positif maupun negatif membawa pegaruh pada cara kerja struktur otak dan berpengaruh pada proses dan hasil kerja.

Dalam keadaan emosi tertekan, otak tidak dapat mengakses secara maksimal. Keadaan tersebut disebut Downshifting Sebaliknya, dalam tekanan positif, otak akan terlibat secara emosional dan memungkinkan selsel syaraf bekerja maksimal.fenomena ini disebut Eustress Perangsangan amigdala lebih kuat mematrikan kejadian dengan perangsangan emosional dalam memori

Pengertian Motivasi Motivasi diartikan sebagi kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan

Motivasi tinggi dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa, antara lain: Adanya keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi yang tinggi

PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Pengertian Pengertian Pengukuran Menurut Sutrisno Hadi (1997) Suatu tindakan untuk mengidentifikasi besar kecilnya gejala Menurut Remmers dkk (1960) Measurement berasal dari kata to measure yang berarti suatu kegiatan untuk menetapkan dengan pasti luas, dimensi dan kuantitas sesuatu dengan membandingkan thd ukuran tertentu Hasil pengukuran dapat berupa angka atau kenyataan yang menggambarkan derajat kualitas, kuantitas dan eksistensi keadaan yang diukur

Cara Untuk Mengetahui Tingkat Kemampuan Siswa: Angka atau skor yang diperoleh kawan sekelasnya Batas penguasaan kompetensi terndah yang harus dicapai untuk dapat dianggap lulus (batas lulus) Prestasi anak itu sendiri di masa lampau Kemampuan dasar anak itu sendiri

Norma yang digunakan dalam usaha penilaian adalah hal-hal yang diturunkan dari tujuan pengajaran yang dicapai melalui pengajaran Norma tersebut dikenal dengan istilah: Penilaian acuan Norma (Norm Reference Evaluation) dan Penilaian Acuan Patokan (Criterion Reference Evaluation)

A. Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian Acuan Norma disebut juga Penilaian Acuan Relatif atau Penilaian Acuan Kelompok: Penilaian yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar seorang siswa terhadap hasil belajar siswa lainnya dalam kelompok. Penilaian Acuan Norma pada dasarnya menggunakan kurve normal dan hasil perhitungannya sebagai dasar penilaian. Penilaian ini menggunakan rerata dan angka simpang baku Patokan ini bersifat relatif, karena dapat berubah-ubah

B.Penialaian Acuan Patokan Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa terhadap suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Patokan yang telah ditetapkan sebelum pengukuran atau penilaian dilakukan disebut batas lulus atau tingkat penguasaan minimum. Dengan demikin, siswa yang dat mencapai batas lulus dapat menempuh bahan selanjutnya

FUNGSI EVALUASI 1. Untuk Kepentingan Murid Untuk mengathui kemajuan belajar Sebagai pendorong (motivasi) belajar Memberika pengalaman dalam belajar 2. Bagi Kepentingan Pendidik Untuk menyeleksi siswa dan memperkirakan keberhasilan studi selanjutnya Untuk mengetahui sebab-sebab kesulutan belajar siswa Sebagai pedoman mengajar 3. Bagi Kepentingan Organisasi atau Lembaga Pendidikan Untuk mempertahankan standar pendidikan Untuk menilai ketepatan kurikulum yang disediakan Untuk menilai kemajuan sekolah yang bersangkutan

SIFAT EVALUASI 1. Tidak Langsung (Indirect) Dalam evaluasi harus menggunakan prosedur atau proses serta menggunakan alat alat yang relevan 2. Kuantitatif Misalnya IQ=100, Kemampuan matematika dinilai 8 3. Relatif (Tidak Mutlak) Setiap mengadakan penilaian kemungkinan terjadi adanya perubahan 4. Menggunakan unit-unit yang tetap Yaitu menggunakan satuan ukuran tertentu sesuai dengan obyek yang diukur atau dinilai. Misalnya IQ antara 100-110 termasuk normal

PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN 1. Evaluasi harus dilaksanakan secara Kontinyu Artinya dilaksanakan terus-menerus pada masa tertentu 2. Evaluasi harus dilaksanakan secara Komperhensif Yaitu mampu memahami keseluruhan aspek pola tingkah laku yang diharapkan sesuai tujua pendidikan 3. Evaluasi harus dilaksanakan secara Obyektif Artinya dalam proses penilaian hanya merujuk pada aspek- aspek yang dinilai sesuai dengan yang sebenarnya 4. Dalam melaksanakan evaluasi harus menggunakan alat pengukur yang baik Yaitu alat pengukur yang memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, dan daya pembeda

DIAGNOSIS KESULITAN BEAJAR

Kenyataan yang kita jumpai, bahwa tidak semua peserta didik mampu menguasai bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut memperhatikan kemampuan peserta didik secara individual, agar dapat membantu perkembangan peserta didik secara optimal Guru dituntut membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan mencari faktor penyebab kesulitan belajar tersebut.

Pengertian Diagnosis Menurut Harriman, diagnosis adalah suatu analisis terhadap kelainan atau salah penyesuaian dari pola gejala-gejalanya Dalam dunia pendidikan, diagnosis diartikan sebagai kegiatan menentukan jenis penyakit dengan meneliti gejala-gejalanya Scara umum, diagnosis adalah penentuan jenis masalah atau kelainan atau ketidakmampuan dengan meneliti atau menganalisis latar belakang penyebabnya

Pengertian Kesulitan Belajar Kesulitan belajar adalah gejala yang nampak pada peserta didik yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau dibawah norma yang telah ditetapkan Menurut Blassic dan Jones, kesulitan belajar menunjukkan adanya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang dicapai peserta didik

Diagnosis Kesulitan Belajar Proses menentukan masalah atau ketidak mampuan peserta didik dalam belajar, dengan meneliti latar belakang penyebabnya dan atau dengan cara menganalisis gejala-gejala kesulitan atau hambatan yang nampak Kesulitan pada setiap peserta didik, jenis, sifat maupun manifestasinya tidak selalu sama

Permasalahan Belajar Peserta Didik Kekacauan Belajar (Learning Disorder) Suatu proses belajar anak terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan Ketidakmampuan Belajar (Learning Disability) Gejala anak tidak mampu belajar atau selalu menghindari kegiatan belajar dengan berbagai alasan Learning Disfunction Gejala proses belajar yang tidak berfungsi dengan baik

Under Achiever Kesulitan belajar yang terjadi pada anak yang memiliki potensi intelektual diatas normal, tetapi prestasi belajar yang dicapai tergolong redah Lambat Belajar Anak sangat lambat dalam proses belajar, sehingga kegiatan belajar membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan anak lain

Agar proses pembelajaran peserta didik berhasil, maka guru harus berusaha menemukan letak dan jenis kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Dengan demikin kedudukan diagnosis kesulitan belajar dalam proses pembelajaran sangatlah penting demi keberhasilan proses pembelajaran

Kesulitan Belajar Yang Dihadapi Peserta Didik Kesulitan atau hambatan belajar peserta didik dapat berwujud dalam berbagai macam gejala, baik gejala kognitif, efektif maupun psikomotorik Menurut Blassic dan Jones, kesulitan belajar dapat ditunjukkan dalam karakteristik behavioral, fisikal, bicara, bahasa serta kemampuan intelektual dan prestasi belajar

Ciri-ciri Adanya Kesulitan Belajar Peserta Didik menurut Sumadi Suryobroto: Grade level, yaitu apabila anak tidak naik kelas sampai dua kali Age level, terjadi pada anak yang umumnya tidak sesuai dengan kelasnya. Misal umur 10 th baru kls 2 Intelligensi level, terjadi pada anak yang mengalami under achiever General level, terjadi pada anak yang secara umum dapat mencapai prestasi sesuai harapan, tepai ada beberapa mata pelajaran yang prestasinya rendah

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar A. Faktor Internal Sikap terhadap belajar Motivasi belajar Konsentrasi belajar Mengolah bahan ajar Menyimpan perolehan hasil belajar Menggali hasil belajar yang tersimpan Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil kerja Rasa percaya diri siswa Intelligensi dan keberhasilan belajar Kebiasaan belajar Cita-cita Siswa

B. Faktor Eksternal Guru sebagai pembina siswa belajar Sarana dan prasarana pembelajaran Kebijakan Penilaian Lingkungan sosial siswa di sekolah Kurikulum sekolah

Environment Input Raw Input Learning Teaching Process Output Instrumental Input

Pengenalan Kesulitan Belajar Peserta Didik A.Teknik Non Tes: Wawancara: komunikasi dengan sumber data Observasi: mengamati secar langsung dan tidak langsung Angket: daftar pertanyaan yang harus dijawab Sosiometri Dokumentasi Pemeriksaan Fisik dan Kesehatan

B.Teknik Tes Teknik Tes yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan tes atau pertanyaan yang kesimpulan hasilnya nanti dibandingkan dengan standar atau testee yang lain Teknik tes, terdiri dari: Tes hasil belajar dan Tes Psikologis

Prosedur Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar Mengidentifikasi peserta didik yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar Melokalisasi letak kesulitan belajar Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar Memperkirakan alternatif bantuan Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya Tindak lanjut

Remedial Remedial termasuk pemberian layanan bimbingan belajar bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar Pengajaran remedial yaitu bentuk pengajaran yang bersifat kuratif (penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan)