Tahap-tahap dalam Proses Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa

Transkripsi

1 Tahap-tahap dalam Proses Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa Kelompok 3a: Reska Darmayanti Dewi Rosari Indira P Francisca Devi R Bella Kusumawati Cornelius Sepnuwiyadi

2 LANDASAN PEMIKIRAN DIAGNOSIS DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR Perlunya diagnosis dan pemecahan kesulitan belajar bagi murid-murid sebagai berikut: Setiap murid hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat dan minatnya. Adanya perbedaan-perbedaan kemampuan, kecerdasan, bakat, minat dan latar belakang fisik serta social masing-masing murid, maka kemajuan belajar murid dalam satu kelas mungkin tidak sama. Ada murid yang cepat, biasa dan ada yang lambat.

3 LANDASAN PEMIKIRAN DIAGNOSIS DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR Sistem pengajaran di sekolah seharusnya memberikan kesempatan kepada murid untuk berkembang sesuai dengan kemampuan sendiri. Untuk mengahadapi hal-hal tersebut, para guru dan konselor perlu diperlengkapi dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam hubungannya dengan pengindifikasian kesulitan belajar, sebab-sebabnya dan pelayanan remedialnya

4 LANDASAN PEMIKIRAN DIAGNOSIS DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR Dari hasil studi tentang hubungan antara ciri-ciri kepribadian dengan prestasi belajar menyatakan bahwa murid yang tergolong pencapai rendah ( under achiever ) menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut : Lebih banyak mengalami kecemasan dan kurang mampu mengontrol diri terhadap kecemasan. Kurang mampu menyesuaikan diri dan kurang kepercayaan diri. Kurang mampu mengikuti otoritas. Kurang mampu dalam penerimaan social. Lebih banyak mengalami konflik ketergantungan. Kegiatannya kurang berorientasi pada akademik dan social (Rosyidan, 1998)

5 PROSEDUR DAN TEKNIK DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Cara mengidentifikasi siswa ada dua metode yakni menggunakan PAP (criterion referenced) atau PAN (norm referenced). Beberapa langkah yang ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut : Menandai siswa dalam satu kelas atau satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik yang bersifat umum maupun khusus pada mata pelajaran tertentu. Caranya ialah dengan membandingkan kedudukan siswa dalam kelompoknya atau dengan kriteria tingkat ketuntasan penguasaan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk suatu mata pelajaran atau bahan tertentu.

6 PROSEDUR DAN TEKNIK DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Teknik yang dapat ditempuh bermacam macam antara lain adalah : Meneliti nilai ujian yang tercantum dalam catatan akademik kemudian dibandingkan dengan nilai rata rata kelas (PAN) atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut (PAP). Menganalisa hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan yang dibuatnya. Observasi pada saat siswa dalam proses belajar mengajar. Memeriksa buku catatan pribadi yang ada pada petugas bimbingan. Melaksanakan sosiometris untuk melihat hubungan sosial psikologis yang terdapat pada para siswa. Penetapan batas ada 2 secara normal (PAN) atau menggunakan kkm (PAP)

7 MELOKALISASI JENIS DAN SIFAT KESULITAN BELAJAR 1. Mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu 2. Mendeteksi pada kawasan tujuan belajar dan bagian ruang lingkup bahan pelajaran manakah kesulitan terjadi 3. Analisis terhadap catatan mengenai proses belajar

8 FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR Kesulitan belajar menurut Abdurrahman dikelompokkan menjadi dua, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan menurut Koestoer dalam mengidentifikasi kemungkinan sebab kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: (H. Koestoer Partowisastro, 2002). 1. Kondisi-kondisi fisiologis yang permanen, meliputi: a. Inteligensi yang terbatas b. Hambatan persepsi c. Hambatan penglihatan dan pendengaran

9 FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR 2. Kondisi-kondisi fisiologis yang temporer a. Masalah makanan b. Kecanduan (Drugs) c. Kecapaian/kelelahan 3. Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang permanen a. Harapan orang tua terlalu tinggi, tidak sesuai dengan kemampuan anak b. Konflik Keluarga 4. Pengaruh-pengaruh lingkunngan sosial yang temporer a. Ada bagian-bagian dalam urutan belajar yang belum dipahami b. Kurang adanya motivasi

10 PROSES PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR Adapun langkah-langkah dalam proses pemecahan kesulitan belajar meliputi : 1. Memperkirakan kemungkinan bantuan: Tahap ini dilakukan apabila letak kesulitan yang dialami murid sudah dipahami baik jenis dan sifat kesulitan dengan berbagai macam latar belakangnya maupun faktor-faktor penyebabnya, maka guru dapat meperkirakan:. Apakah murid tersebut masih dapat ditolong?. Berapa lama waktu yang dibutuhklan untuk mengatasi kesulitan yang dialami murid tersebut?. Kapan dan dimana pertolongan tersebut dapat diberikan?. Siapa yang dapat memberikan pertolongan?. Bagaimana cara menolong murid agar efekif dan efisien sehingga murid dapat mengatasi kesulitan?. Siapa saja yang harus terlibat dalam memberikan pertolongan dan apakah sumbangan/peranan yang diberikan oleh pihak-pihak terkait?

11 PROSES PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR 2. Menetapkan kemungkinan cara mengatasi Dalam langkah ini perlu diadakan suatu rapat untuk menentukan bantuan apa yang mungkin akan diberikan jika diperlukan rapat ini dapat meminta bantuan dari bimbingan dan konseling. Setelah hal itu dilaksanakan perlu disusun suatu rencanayang berisi tentang alternative yang mungkin dapat mengatasi kesulitan belajar murid.

12 PROSES PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR 3. Tindak lanjut Kegiatan tindak lanjut ini dapat berupa : Melaksanakan bantuan berupa pengajaran remedial pada bidang studi tertentu yang dilakukan oleh guru yang dapat dibantu oleh konselor dan pihak lain yang dianggap dapat menciptakan suasana belajar murid sehingga dapat termotivasi. Pembagian tugas dan peranan orang-orang yang terlibat dalam memberikan bantuan kepada murid dan kepada guru yang melaksanakan remedial. Senantiasa recek dan mencek kemajuan yang dicapai murid baik pemahaman mereka terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan maupun mecek tepat guna dari program remedial yang dilakukan untuk setiap saat diadakan revisi. Dalam pelaksanaan secara kontinu dan setiapkegiatan seharusnya senantiasa disertai dengan oencataan yang tepat.

13 PROSES PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR Mentransfer murid yang diperkirakan tidak mungkin ditolong karena diluar kemampuan atau wewenang guru/konselor. Transfer kasus semacam itu dapat dilakukan kepada orang lain atau lembaga tertentu seperti psikolog, psikiater, lembaga psikolog dan sebaginya yang diperkirakan lebih tepat membantu murid yang bersangkutan. Setelah murid mendapat bantuan maka dapat dilakukan tindak lanjut sebagai berikut : Men-tes hasil belajar murid dalam bidang studi yang dianggap sulit.

14 Melakukan wawancara dengan murid yang bersangkutan untuk mengetahui pendapat murid tentang kesulitannya. Wawancara dengan guru dan orang tua mengenai perubahan yang telah terjadi. Menganalisa hasil belajar yang telah dicapai dan informasi lainnya. Observasi kegiatan murid dalam belajar.