Bahan FGD Antisipasi Penerapan Kebijakan RASTRA Sistem Tunai Oleh : Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian sosial RI
1 SEJARAH SINGKAT PROGRAM SUBSISI RASTRA Kemarau panjang, serangan wereng & belalang, harga pupuk dan pestisida Krisis moneter & ekonomi Kerusuhan 14 Mei instabilitas politik Krisis Pangan Jaring Pengaman Sosial 1997 1998 Operasi Pasar Khusus 2002 Raskin 2013 2014 Kemensos mulai ditugaskan menjadi KPA subsidi Raskin Program subsidi Raskin/Rastra 2015 Program Subsidi Raskin/Rastra 2016 Program Subsidi Pangan/Rastra 2017 Program Subsidi Rastra di 470 Kab/Kota. Ditjen Dayasos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di 44 Kota. Ditjen PFM KPA Kemensos 2
2 DASAR PENUGASAN KEMENSOS DALAM PROGRAM SUBSIDI RASTRA Rekomendasi BPK bahwa sebagai PSO, Perum BULOG tidak merangkap sebagai KPA Subsidi Pangan. Permohonan pengusulan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tahun 2012 oleh Kementerian Keuangan melalui surat Dirjen Anggaran atas nama Menteri Keuangan nomor S-82/MK.2/2012 tanggal 23 April 2012 hal Usulan Penetapan KPA Subsidi Raskin pada Kementerian Sosial. PMK Nomor 183/PMK.02/2016 tentang Perubahan PMK Nomor 36/PMK.02/2015 tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran dan Pertanggungjawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah, yang menugaskan Sekretaris Ditjen Pemberdayaan Sosial selaku KPA Subsidi Rastra. Inpres No. 5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/ Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah. 3
3 TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT PROGRAM SUBSIDI RASTRA Tujuan Rastra Mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras. Sasaran Rastra Sasaran Program Rastra Tahun 2017 adalah berkurangnya beban pengeluaran 14.332.212 RTS dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15 kg/ RTS/bulan Manfaat Rastra Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di TD), maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi. Stabilisasi harga beras di pasaran. Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp.1.600,-/kg, dan menjaga stok pangan nasional. Membantu pertumbuhan ekonomi di daerah. 01 02 03 4
4 TANGGUNG JAWAB KPA & PERUM BULOG (Sesuai PMK Nomor 36/PMK.02/2015 tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran dan Pertanggungjawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah) 5 5
5 TUGAS KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) 6 6
6 PROSES PENYALURAN SUBSIDI RASTRA - EXISTING 7 7
7 ANGGARAN SUBSIDI RASTRA TAHUN 2017 (Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2016 tentang APBN Tahun 2017 dan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2016 tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2017 Serta DIPA Nomor: SP DIPA-999.07.1.984490/2017 ) No Uraian Kuantum dan Anggaran 1 Kuantum Rastra 2.579.798.160 a. Sasaran 14.332.212 RTS b. Penyaluran (Kali) 12 c. Kuantum 15 2 Subsidi Harga 7.620,- a. HPB (Rp/Kg) 9.220,- b. Harga Jual (Rp/Kg) 1.600,- Jumlah Subsidi Harga 19.658.061.979.200,- 3 Margin Fee (Rp50,- x Kuantum Rastra) 128.989.908.000,- Total 19.787.051.887.200,- 8 8
8 JUMLAH SASARAN PENERIMA MANFAAT PROGRAM SUBSIDI RASTRA TAHUN 2017 (Berdasarkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 21/HUK/2017 tentang Penetapan Jumlah Keluarga Penerima Manfaat Subsidi Beras Sejahtera dan Bantuan Pangan Non Tunai Tahun 2017) Ditetapkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Subsidi Rastra dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2017 sesuai dengan data terpadu program penanganan fakir miskin sebanyak 15.498.936 KPM, terdiri dari: a. Program Subsidi Rastra sebanyak 14.212.742 KPM di 470 Kab/Kota; b. BPNT sebanyak 1.286.194 KPM di 44 Kota. 9
9 REALISASI KEUANGAN DAN PENYALURAN SUBSIDI RASTRA s.d 26 Mei 2017 Realisasi Keuangan PAGU REALISASI % SISA Rp19.787.051.887.000,- 0 0% Rp19.787.051.887.000,- Tagihan Tahap I TA 2017 sebesar Rp9.686.650.881.015,- untuk pengadaan stock akhir tahun 2016 sebanyak 1.271.214.026,36 Kg, sesuai dengan surat tagihan dari Perum BULOG Nomor: B- 126/DK203/03/2017 tanggal 7 Maret 2017 perihal pemberitahuan tagihan. Realisasi Penyaluran PAGU REALISASI % SISA 2.558.293.560 Kg 641.507.199 Kg 25,08% 1.916.786.361 Kg Penyaluran rastra s.d 2 Mei 2017 sebanyak 252.811.737 Kg baru mencapai 9,88%, hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang belum menyalurkan Rastra. Sumber : Perum BULOG 10
10 RINCIAN REALISASI PENYALURAN SUBSIDI RASTRA 2017 No Provinsi Pagu Realisasi No Provinsi Pagu Realisasi 1 Aceh 68,661,000 12,055,950 17.56% 19 Kalimantan Utara 4,155,480 1,205,655 29.01% 2 Sumatera Utara 113,895,900 22,371,090 19.64% 20 Kalimantan Selatan 26,872,740 4,785,540 17.81% 3 Riau 37,712,880 4,292,700 11.38% 21 Kalimantan Tengah 14,649,120 4,673,730 31.90% 4 Kep. Riau 5,180,220 1,479,510 28.56% 22 Sulawesi Utara 26,357,040 10,255,215 38.91% 5 Sumatera Barat 39,778,380 7,396,170 18.59% 23 Gorontalo 16,141,140 5,380,380 33.33% 6 Jambi 24,228,900 3,862,590 15.94% 24 Sulawesi Tengah 36,339,660 10,604,790 29.18% 7 Sumatera Selatan 68,785,560 12,760,560 18.55% 25 Sulawesi Tenggara 27,841,500 8,508,030 30.56% 8 Bangka Belitung 7,743,420 2,464,725 31.83% 26 Sulawesi Selatan 73,054,800 19,654,230 26.90% 9 Bengkulu 23,876,100 3,574,575 14.97% 27 Sulawesi Barat 13,317,120 4,565,640 34.28% 10 Lampung 99,632,160 23,552,055 23.64% 28 Bali 24,044,760 6,074,505 25.26% 11 DKI Jakarta 234,180 58,545 25.00% 29 Nusa Tenggara Barat 80,526,420 20,146,950 25.02% 12 Banten 70,218,720 12,746,700 18.15% 30 Nusa Tenggara Timur 81,246,780 8,183,655 10.07% 13 Jawa Barat 395,689,140 103,326,480 26.11% 31 Maluku 22,400,640 4,086,165 18.24% 14 Jawa Tengah 439,362,360 129,875,049 29.56% 32 Maluku Utara 9,263,340 2,370,585 25.59% 15 DI Yogyakarta 53,927,280 20,324,085 37.69% 33 Papua 80,807,580 21,888,480 27.09% 16 Jawa Timur 493,673,940 136,591,290 27.67% 34 Papua Barat 17,187,840 5,239,410 30.48% 17 Kalimantan Barat 39,793,320 3,429,930 8.62% 18 Kalimantan Timur 21,694,140 3,722,235 17.16% Total 2,558,293,560 641,507,199 25.08% 11
11 KONSEP DISTRIBUSI RASTRA Dasar : Surat Sekjen Kementan Nomor: 1553/KN.010/A/04/2017 tanggal 17 April 2017 tentang Usulan Konsep Distribusi Rastra. 1. Maksud : Meningkatkan efektivats program Subsidi Rastra agar tepat sasaran, tepat mutu, meningkatkan manfaat program dan stabilitas harga beras serta menekan inflasi. 2. Pola Penyaluran: a. Sesuai Pragnosa Produksi Padi tahun 2017 setara 45,80 juta ton sedangkan kebutuhan setara 34,98 juta ton / tahun, diusulkan selama tahun 2017 pada wilayah kabupaten surplus beras dan wilayah kota, Rastra diberikan dalam bentuk tunai/voucher, sedangkan pada wilayah defisit, diberikan dalam bentuk natura, untuk priode 6 bulan kedepan; b. Untuk tahun berikutnya, pada kabupaten surplus beras dan wilayah kota, Rastra diberikan dalam bentuk tunai/voucher, sendangkan pada wilayah defisit, diberikan dalam bentuk natura dan/atau tunai/voucher untuk dibelikan beras ke Bulog/Kios/Warung. 12
13 SISTEM DISTRIBUSI RASTRA USULAN KEMENTAN KEMENSOS Uang Tunai/Voucher/Kartu Membeli Beras Penerima Rastra PENERIMA Penerima Rastra Toko/warung/bulog 13 1. Harga beras semula Rp.8.865-10.000/kg menjadi Rp 7.300-8.000/kg 2. HPP Beras Rp 7.300/kg 3. Biaya angkut, bongkar muat, gudang, upah semula Rp. 1.300/Kg (Rp 3,9T) menjadi nol 4. Rantai pasok 9 kali menjadi 3 kali 13
14 SISTEM DISTRIBUSI RASTRA USULAN KEMENTAN KEMENSOS Penerima Rastra Penggilingan/ Toko Bulog 3,0 jt ton Rp. 7.300/kg Toko 1. Prediksi harga beras Rp 7.300-8.000/kg 2. HPP Rp 7.300/kg 3. Biaya Angkut, bongkar muat, Gudang, upah pekerja semula Rp. 1.300/Kg menjadi nol 4. Rantai pasok pendek Gabah Petani 14
15 TANGGAPAN K/L TERKAIT TERHADAP USULAN KONSEP DISTRIBUSI RASTRA KEMENTAN 1. Perlu penetapan Kabupaten/Kota untuk perubahan dari penyaluran dalam bentuk Natura menjadi bantuan dalam bentuk non tunai/uang; 2. Secara administrasi memerlukan revisi APBN 2017 dari BUN 999.07 ke Kementerian Sosial sesuai dengan besaran anggaran yang diperlukan; 3. Perlu persiapan sistem dan infrastruktur untuk perubahan penyaluran bantuan dan sosialisasi ke K/L terkait dan Pemda. 15