Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

dokumen-dokumen yang mirip
KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya industri-industri makanan dan minuman di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumput laut. Menurut Istini (1985) dan Anggraini (2004),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki laut yang luas. Indonesia, kurang lebih dari 70% wilayahnya terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KINETIKA PEMBENTUKAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT

BAB I PENDAHULUAN. menjaga keseimbangan ekosistem perairan (Komarawidjaja, 2005).

Jurnal KELAUTAN, Volume 6, No.1 April 2013 ISSN :

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut

PEMBUATAN TEPUNG KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE PENGENDAPAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

BAB I PENDAHULUAN. cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut

BEBERAPA CATATAN TENTANG KARAGINAN. Oleh. Abdullah Rasyid 1) ABSTRACT

II TINJAUN PUSTAKA. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Rumput Laut, (2) Rumput Laut

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kaya akan sumber daya alam salah satunya adalah rumput laut. Rumput

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

II. TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Budidaya Rumput Laut Desa Ketapang

BAB I PENDAHULUAN. food menurut Food and Agriculture Organization didefinisikan sebagai makanan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. seluas seluas hektar dan perairan kolam seluas hektar (Cahyono,

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki

BABI PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki keanekaragaman

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

OPTIMALISASI PRODUKSI SEMI-REFINED CARRAGEENAN DARI RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII DENGAN VARIASI TEKNIK PENGERINGAN DAN KADAR AIR BAHAN BAKU

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

IV. Hasil dan Pembahasan

OPTIMASI PEMBUATAN KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT APLIKASINYA UNTUK PERENYAH BISKUIT. Jl. Kentingan No. 36 A Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

bio.unsoed.ac.id Rumput laut Gracilaria gigas PENGHASIL AGAR-AGAR TJNTT]K KESEHATATT DAN FOOT SUPLEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. benda keras lainnya. Secara taksonomi dikelompokkan ke dalam divisio

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang

TELUR ASIN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

I. PENDAHULUAN. alam. Sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah pantai terpanjang dan

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PENENTUAN ph OPTIMUM ISOLASI KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT JENIS Eucheuma cottonii. I G. A. G. Bawa, A. A. Bawa Putra, dan Ida Ratu Laila

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah

I. PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman

MAI\FAATDAI{PENGOLAHANRUMPLTTLAI-IT. Aleh Drs '4. IL4LQISNY IN'[AN'' MS'

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

2 TINJAUAN PUSTAKA. 0 C, dan dapat mencair pada suhu dibawah 100

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I. PENDAHULUAN. saji kaya protein yang bersumber dari bahan pangan hewani, memengaruhi

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

lain-lain) perlu dilakukan (Suryuna, 2003).

2 TINJAUAN PUSTAKA. Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Myrtales Rhizophoraceae Bruguiera Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lamk.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK ALKALI TREATED COTTONII (ATC) DARI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA BERBAGAI KONSENTRASI KOH, LAMA PEMASAKAN DAN SUHU PEMANASAN OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBUATAN MIE RUMPUT LAUT (Makalah Praktikum Teknologi Hasil Perikanan dan Perairan) Oleh. Kelompok 7. Mukaromah Eka Nurlita

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Komoditas unggulan Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik diperkirakan terdapat 555 species rumput laut total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

luas area budidaya rumput laut 1.110.900 ha, Lahan yang termanfaatkan 222.180 ha (20% dari luas areal potensial) Jenis yang banyak diminati pasar : Euchema spinosum, Euchema cottonii dan Gracilaria sp.

Sangat mudah membudidayakannya, umurnya hanya 45 hari, peluang pasarnya sangat besar. Indonesia penghasil rumput laut terbesar di dunia. Dari produksi dunia 1,2 juta ton rumput laut kering, Indonesia memberi kontribusi 50%. Pesaingnya adalah Filipina dengan pangsa pasar 35%. Tetapi prestasi Indonesia, sebagai penyuplai terbesar cuma sebagai pedagang. Artinya, rumput laut dikeringkan, dijual. Nilai tambahnya sangat kecil. Untuk menambahnya harus dilakukan dengan industri. Fokus di daerah-daerah pengembangan rumput laut, terutama kabupaten/kota kepulauan seperti Bangka Belitung, Malauku, Maluku Utara, NTB. NTT. Karena diwilayah kepuluan, lahan sangat banyak tersedia.

merupakan tumbuhan tingkat rendah berupa thallus (batang) yang bercabangcabang, hidup di laut dan tambak dengan kedalaman yang Dapat dicapai oleh cahaya matahari Kandungan gizi: karbohidrat, protein, sedikit lemak, dan abu (natrium, kalium, fosfor, natrium, besi, yodium). Vitamin (A, B1, B2, B6, B12, dan c), betakaroten

Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang cokelat), Chlorophyceae (ganggang hijau), Cyanophyceae (ganggang biru hijau)

kelas Rhodophyceae Eucheuma sp., Hynea sp., Gracillaria sp., dan Gelidium sp., kelas Phaeophyceae. Sargassum sp.,

air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) abu (22,25%). KOMPOSISI KIMIA juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral (nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium ) mikro mineral (zat besi, magnesium, natrium)

GANGGANG MERAH (RHODOPHYCEAE) mengandung agar - agar, keraginan, porpiran, furcelaran, pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. banyak mengandung yodium GANGGANG COKLAT (PHAEOPHYCEAE) Mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan lembaran fotosintesa (filakoid). mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, dan algin. banyak mengandung yodium

dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, batu-batuan, dipisahkan dari jenis yang satu dengan yang lain. dijemur sampai kering. di atas para-para dan tidak boleh ditumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai dengan keluarnya garam. Setelah bersih rumput laut dikeringkan lagi kira-kira 1 hari. Kadar air yang diharapkan setelah pengeringan sekitar 28 %. Sebagai bahan baku agaragar, rumput laut kering dicuci dengan air tawar. Sedangkan untuk menjadi karaginan dicuci dengan air laut. Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Untuk rumput laut yang diambil keraginannya tidak boleh terkena air tawar karena air tawar dapat melarutkan karaginan. Rumput laut kering setelah penggeringan kedua, kemudian di ayak untuk menghilangkan kotoran yang masih tertinggal

AGAR - AGAR Dikenal berbentuk tepung, biasa digunakan untuk pembuatan puding. Agar - agar merupakan asam sulfanik yang merupakan ester dari galakto linier dan diperoleh dengan mengekstraksi ganggang jenis Agarophytae. Agar - agar bersifat larut dalam air panas dan tidak larut dalam air dingin. Fungsi utama: sebagai bahan pemantap, dan pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, bahan pembuat gel.

industri makanan industri farmasi industri tekstil industri kosmetik pembuatan roti, sup, saus, es krim, jelly, permen, serbat, keju, puding, selai, bir, anggur, kopi, dan cokelat. obat pencahar atau peluntur, pembungkus kapsul, dan bahan campuran pencetak contoh gigi. melindungi kemilau sutera. pembuatan salep, krem, lotion, lipstik, dan sabun.

KARAGINAN merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D- galaktosa dan L- galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1-4 glikosilik. Ciri khas : setiap unit galaktosanya mengikat gugusan sulfat, jumlah sulfatnya lebih kurang 35,1%. Kegunaan : sebagai pengatur keseimbangan, pengental, pembentuk gel, dan pengemulsi.

KARAGINAN dalam industri makanan untuk pembuatan kue, roti, makroni, jam, jelly, sari buah, bir, es krim, dan gel pelapis produk daging. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk pasta gigi dan obat - obatan. Selain itu dapat dimanfaatkan dalam industri tekstil, kosmetik dan cat.

karaginan terdapat dalam dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan komponen yang lain. Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali pada temperatur tinggi. Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan

Penyiapan bahan baku, ekstraksi karaginan dengan menggunakan bahan pengekstrak, pemurnian, penepungan. pengeringan

Algin (Alginat) didapatkan dari rumput laut jenis algae coklat. merupakan polimer dari asam uronat yang tersusun dalam bentuk rantai linier panjang. Bentuk algin di pasaran: tepung natrium, kalium atau amonium alginat yang larut dalam air. Kegunaan algin dalam industri : sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi, dan pembentuk lapisan tipis yang tahan terhadap minyak.

Algin (Alginat) Algin dalam industri makanan untuk pembuatan es krim, serbat, susu es, roti, kue, permen, mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, dan puding. Dalam industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk tablet, salep, kapsul, plester, dan filter. Industri kosmetik untuk cream, lotion, sampo, cat rambut,. Dan dalam industri lain seperti tekstil, kertas, fotografi, insektisida, pestisida, dan bahan pengawet kayu.