BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

Gedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur

BAB II STUDI. Penyediaan aksesibilitas; bagi para difabel baik di area dalam dan luar bangunan serta lingkungannya.

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG TUGAS AKHIR GEDUNG KANTOR LKPP

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

PERANCANGAN GEDUNG KANTOR LKPP

BAB II TINJAUAN UMUM

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

BAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

Pengembangan RS Harum

Tugas Akhir 127/49 Redesain Pengadilan Negeri Semarang Kelas IA Khusus BAB IV STUDI BANDING LOKASI

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

Hotel Resort Di Gunungkidul

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Topik Sustainable Economy Development

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

KARYA DESAIN MASJID ASH-SHIDDIIQI YOGYAKARTA. Harry Kurniawan, ST, M.Sc

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP PERENCANAAN


SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

BAB 2 TINJAUAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI YOGYAKARTA

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

Sudirman Green Office

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI. Hasil Perancangan. dengan berbagai aspek desain, baik berdasarkan faktor fisik maupun non-fisik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

DESAIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B JAKARTA SELATAN

Transkripsi:

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING 2.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target perancangan yang bisa diterapkan dalam mendesain, diantaranya : 1. Konsep Arsitektur Kota. Dalam hal ini, konsep site menyesuaikan master plan kawasan CBD Rasuna Epicentrum terutama sirkulasi menuju site yang mudah pencapaian dimana ruang-ruang publik atau communal space dapat terintegrasi oleh kawasan sekitar. 2. Adanya Mezzanine pada masa bangunan memberi kesan mengambang dimana area dibawah mezzanine dapat berfungsi sebagai plaza sebagai tempat aktivitas yang berhubungan dengan protokoler pemerintahan seperti upacara atau lainnya. 3. Pilihan bentuk dasar massa bangunan seperti persegi guna menyiptakan kesan kokoh dan formal, sedangkan bentuk segitiga memberikan kesan tegas dan berkarakter serta respon terhadap bentuk tapak. 4. Adanya bidang-bidang transparan pada masa bangunan sebagai simbol transparansi pemerintah dengan rekanan dan atau masyarakat Indonesia. 5. Desain bangunan mempertimbangkan aspek iklim tropis dengan memanfaatkan secara maksimal potensi tata cahaya dan dan udara. Orientasi masa bangunan terhadap bundaran dimana penempatan core yang didominasi bidang massif berada disisi barat sebagai solar buffer. 2.2 STUDI PUSTAKA 2.2.1 Pengertian Kantor Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: kantoor, yang maknanya: ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Inggris office memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang tempat kerja.

Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2, yaitu kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis. Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/informasi. Atau dapat dikatakan kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit Kantor dalam arti statis bisa berarti Ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan, perusahaan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/pendistribusian data/informasi. Selain pengertian-pengertian tersebut, ada beberapa pengertian kantor secara statis menurut beberapa ahli diantaranya yaitu : Menurut Moekijat(1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, dengan nama apapun juga tempat tersebut mungkin diberikan. Prajudi Atmosudirjo (1982:25),kantor adalah unit organisasi terdiri atas tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan. Kallaus dan Keeling, office is a function where interdependent system of technology, procedures, and people are at work to manage one of the firm s most vital resources-information. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kantor adalah balai (gedung, rumah, ruang) tempat mengurus suatu pekerjaan atau juga disebut tempat bekerja. Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kantor dalam arti dinamis adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha

di mana terdapat ketergantungan system antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkannya. Pada setiap kantor akan ditemukan unsur inti yaitu, manusia beserta hubungan-hubungan sosial mereka dan unsur kerja yang meliputi sumber daya insani, sumber daya nir-insani, dan sumber daya konseptual. Dalam kenyataannya unsur inti akan dipengaruhi oleh unsur kerja pada saat kantor berfungsi sebagai perangkat untuk memasok informasi dan merawat aktiva sehingga diperlukan cara-cara bekerja yang efisien. 2.2.2 Pengertian Lembaga Pemerintahan Non Kementerian Lembaga Pemerintahan adalah lembaga pemerintahan atau "Civilizated Organization" Dimana lembaga tersebut dibuat oleh negara, dari negara, dan untuk negara dimana bertujuan untuk membangun negara itu sendiri. Lembaga negara terbagi dalam beberapa macam dan mempunyai tugas nya masing - masing antara lain Lembaga Pemerintahan Non Kementerian adalah lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala LPNK berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengoordinasikan 2.3 STUDI BANDING

2.3.1 Studi Lapangan Intiland Tower Jakarta Lokasi : JI. Jend. Sudirman 32 Jakarta Pusat Arsitek : Paul Rudolph Jumlah lantai : 24 Lantai tipikal :1048 2000 m2 Pembangunan Periode : Oktober 1983 - Juli 1985 Total luas : 8.650 meter persegi Luas bangunan : 45.856 meter persegi Daerah disewakan Bersih : 30.783 meter persegi Gedung Efisiensi : 65% Jumlah lantai : 24 di atas tanah, 1 di bawah tanah Ruang terbuka : 98 unit Di dalam gedung : 311 unit Membuka daerah hijau : 1.200 m2 Teras : 152,04 m2 Cooling tower : 314,37 m2 Fasilitas lain : 10.365 m2 Gambar 2.7 Siteplan Makro Dan Mikro

Gambar 2.8 Siteplan Office 8 Senopati, SCBD Eksternal Desain Vernakular Arsitektur menggabungkan periode panjang, terbukti alami solusi pada desadesa tropis yang memberikan kenyamanan untuk tinggal di (kearifan arsitektur lokal). "Arsitektur tradisional Indonesia menawarkan berbagai macam solusi untuk masalah iklim panas dan lembab. Unsur pemersatu dalam keragaman adalah atap "(Paul Rudolph). Gambar 2.9 From Landed Tropical Villages Into Vertical Tropical Villages

Gambar 2.10 Ground Floor Gambar 2.11 Lantai 1 Gambar 2.12 Skylight Lobby

Konsep skylight ditafsirkan sebagai mengundang luar energi ke dalam bangunan. Dengan ini, energi yang digunakan untuk penerangan dan pendingin udara berkurang. Gambar 2.13 Courtyard Ruang terbuka dan halaman bermain signifikan peran dalam sirkulasi udara dan alami lampu di gedung Gambar 2.14 Fasilitas Fasilitas: Bank, ATM, Kantor Pos, Ruang rapat, kantin, Restoran, Mini market, Klinik medis, Gereja, masjid, Kedai kopi, Kantor pusat solusi, Pengumpulan penyewa, Reguler olahraga.

Gambar 2.15 Lantai 2-3 ` Gambar 2.16 Lantai 4 Gambar 2.17 Lantai tipikal Gambar 2.18 Koridor

Gambar 2.19 Ruang-ruang di lantai tipikal Dua lantai terakhir merupakan intiland tenant. Desain interiornya modern minimalis dengan penggunaan lighting sebagai pendukung interior lantai. Gambar 2.20 Toilet Toilet Pria, Wanita dan Executive toilet yang tersedia di setiap Gambar 2.21 Void Awal Tahap Green Dinding Mengingat lahan yang terbatas, sepenuhnya memanfaatkan ruang terbuka, halaman dan balkon untuk lansekap. Total luas untuk lansekap adalah 1.817 meter persegi atau 21% dari total luas lahan. Penggunaan tanaman di atap dan dinding adalah

solusi cerdas dan kreatif untuk greeneries. Ini merupakan tahap awal hijau dinding, membantu mengurangi panas, namun menciptakan rasa tanah. Gambar 2.22 Perspektif Atap dan balkon dengan tanaman memberikan rasa tanah kepada penghuni bangunan. Gambar 2.23 Potongan Sistem Pengelolaan Air Limbah

Air limbah dari gedung dialirkan dan dikumpulkan di aquaizer tank. Air limbah tersebut kemudian dialirkan ke sistem airasi yang menggunakan sistem extended. Pada tahapan ini air diolah dengan teknologi Membrane Bio Reactor (MBR). Para airation tank digunakan air blower system sebagai sumber udara atau oksigen yang digunakan untuk proses pembiakan bakteri Air hasil pengolahan ditampung di effluent Tank atau final tank. Air tersebut kemudian dipompa atau ditranfer ke sand filter atau carbon filter untuk proses penjernihan lebih lanjut. Air hasil proses carbon sistem kemudian dipompa dan dialirkan ke penampungan tambahan yang berada di ground tank. Air limbah bersih yang di Ground Tank kemudian diperiksa kualitasnya sudah / belum memenuhi kelayakan standar air bersih. Setelah hasilnya memenuhi persyaratan, dari ground tank air tersebut dipompa dan ditampung di Roof Tank. Air tersebut kemudian digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan air di dalam gedung. Limbah Padat Limbah ini dibagi menjadi organik dan non-organik, maka harus dibawa ke pengolahan limbah pemerintah Limbah cair Intiland Tower memiliki Pabrik Pengolahan Limbah (STP) untuk mendaur ulang limbah cair. Air daur ulang ini digunakan untuk menyiram tanaman.