Penyusunan Data Master Referensi Kebudayaan Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah

dokumen-dokumen yang mirip
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan

Penyusunan Data Awal Master Referensi Data Kebudayaan Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur

Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Klaten Provinsi Jawa Tengah

Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kab Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya dan Museum Kab. Pacitan Provinsi Jawa Timur

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Kota waringin Barat Kalimantan Tengah

Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan Provinsi Sumatera Utara

Drumblek. Penyusunan Data Master Referensi NIlai Budaya Tak Benda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda. C. Definisi Sekura Cakak Buah. A. Kesimpulan dan Koreksi Kegiatan

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang

PENGELOLAAN DATA Pendidikan dan Kebudayaan Secara Terintegrasi melalui referensi tunggal

Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong

Dengan Data Kita Menjawab...!

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN KEORGANISASIAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM

Verifikasi dan Validasi Data Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Boven Digoel, Provinsi Papua

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Verifikasi dan Validasi Data Master Kebudayaan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat

BAB III ARAH KIBLAT MASJID AGUNG DEMAK

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya dan Sanggar Kab. Kulon Progo Provinsi D.I Yogyakarta Agustus2016

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

Dengan Data Kita Menjawab...

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Banda Aceh Provinsi Aceh

TARIAN JHARAN KENCAK. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur

Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Bangka Prov. Bangka Belitung

erau pelas benua guntung

BAB IV HASIL PENELITIAN

Integrasi data melalui nomor identifikasi/referensi tunggal: Pembelajaran dari data Pendidikan dan Kebudayaan

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

TRANSFORMASI ISLAM KULTURAL KE STRUKTURAL (STUDI ATAS KERAJAAN DEMAK)

Pesta laut Bontang kuala

DAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil. C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

BAB III KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR MAKAM KADILANGU (SUNAN KALIJAGA) DEMAK

AKULTURASI BUDAYA JAWA DAN BUDAYA ISLAM PADA BANGUNAN MASJID AGUNG DEMAK

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENATAAN LINGKUNGAN MAKAM SUNAN KALIJAGA, KADILANGU, KABUPATEN DEMAK

SKEMA DAN MEKANISME PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CAGAR BUDAYA Peta Sebaran Lokasi Cagar Budaya

Workshop Verifikasi dan Validasi Proses Pembelajaran

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

Karakteristik Sistem Struktur Ruang Utama Masjid Agung Demak

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

REDESAIN GEDUNG BIOSKOP DI KAWASAN MALIOBORO, YOGYAKARTA BAGIAN I. Pendahuluan dan Latar Belakang UKDW TUGAS AKHIR WILFRIDUS GALIH PRAKOSA

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Journal of Educational Social Studies. Pemanfaatan Situs Masjid Agung Demak sebagai Sumber Belajar Sejarah bagi Siswa SMA di Kabupaten Demak

Software Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN MASJID MENARA DAN MAKAM SUNAN KUDUS Gambaran Umum Cagar Budaya Kabupaten Kudus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN (PDSPK)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran

PENATAAN KAWASAN GEDONG BATU SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI SEMARANG

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

BAB III PERUBAHAN ARAH KIBLAT MASJID SUNAN KALIJAGA KADILANGU DEMAK DAN RESPON TA MIR MASJID SUNAN KALIJAGA KADILANGU DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 : Gedung Setda Kab. Purworejo Sumber : Dokumen Pribadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten

Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

Cagar Budaya Candi Cangkuang

makam kembali untuk berpamitan kepada mbah Sunan. Ada mitos tersendiri akan hal ini yaitu ada yang hanya bereluk salam ada yang agar dilancarkan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur merupakan hasil dari faktor-faktor sosiobudaya, sebuah

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. budayanya. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat Indonesia yang memiliki

PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA-KOTA AWAL DI KABUPATEN REMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: OCTA FITAYANI L2D

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG. Kabupaten Kudus yang terletak di Propinsi Jawa Tengah, secara

BAB IV MAKNA YANG TERSIRAT DALAM ARSITEKTUR MASJID AGUNGLAMONGAN. kokoh atau kuat. Bahwa dalam membentuk suatu kumpulan perlu adanya

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan EVALUASI KEGIATAN. Narasumber: L. Manik Bandung,

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

Transkripsi:

Penyusunan Data Master Referensi Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data Statistik

Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi Validasi Data Master Referensi Data Cagar Budaya di Kabupaten Demak C. Konsep Integrasi D. Arah Pembangunan Informasi, Bahasa Berbasis Spasial Pusat Data Statistik

Penyusunan Data Master Referensi Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah Latar Belakang Tujuan 1. Dalam rangka Kebijakan Satu Peta, Verifikasi Validasi sebaran Data Cagar Budaya menggunakan peta RBI 2016. 2. Membangun satu Master Referensi, Bahasa yang terintegrasi 3. Membangun Informasi, Bahasa yang terintegrasi Batasan Verifikasi Validasi 1. Verval 3 Cagar Budaya di Kabupaten Demak 2. Verval 1 Museum di Kabupaten Demak Waktu Pelaksanaan: Tanggal 29 Maret s.d 1 April 2017 Yang Terlibat 1. Tim Pusat a. Yulia Wijayanti (PDSPK Kemendikbud) b. Nurdjanah (PDSPK Kemendikbud) 2. Tim Dinas Kabupaten Demak (4 Peserta) Pusat Data Statistik

Hasil Verifikasi Validasi Data Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data Statistik

Sumber : http://referensi.data.kemdikbud.go.id/ Pusat Data Statistik

Masjid Agung Demak (Cagar Budaya) Masjid Agung Demak merupakan Masjid tertua di Pulau Jawa, didirikan Wali Sembilan atau Wali Songo. Lokasi Masjid berada di pusat kota Demak, berjarak ± 26 km dari Kota Semarang, ± 25 km dari Kabupaten Kudus, ± 35 km dari Kabupaten Jepara. Masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Glagahwangi Bintoro Demak. Struktur bangunan Masjid mempunyai nilai historis seni bangun arsitektur tradisional khas Indonesia. Wujudnya megah, anggun, indah, karismatik, mempesona berwibawa. Kini Masjid Agung Demak difungsikan sebagai tempat peribadatan ziarah. Penampilan atap limas piramida masjid ini menunjukkan Aqidah Islamiyah yang terdiri dari tiga bagian ; (1) Iman, (2) Islam, (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat Pintu Bledeg, bertuliskan Condro Sengkolo, yang berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H. Raden Patah bersama Wali Songo mendirikan masjid yang karismatik ini dengan memberi gambar serupa bulus. Ini merupakan candra sengkala memet, dengan arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri atas kepala yang berarti angka 1 (satu), 4 kaki berarti angka 4 (empat), ba bulus berarti angka 0 (nol), ekor bulus berarti angka 1 (satu). Dari simbol ini diperkirakan Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka. Masjid ini didirikan pada tanggal 1 Shofar. Sumber : http://betulcerita.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-bangunan-masjid-agung-demak.html Pusat Data Statistik

Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Lintang : - 6.89473, Bujur : 110.63738833 Pusat Data Statistik

Pusat Data Statistik Masjid Agung Demak (Foto/Citra 30 Maret 2017)

Museum Masjid Agung Demak (Museum) Museum Masjid Agung Demak adalah sebuah museum yang terletak di dalam kompleks Masjid Agung Demak dalam lingkungan alun-alun kota Demak. Museum ini buka tiap hari dari Senin hingga Minggu pada jam kerja. Museum ini menyimpan berbagai barang peninggalan Masjid Agung Demak. Jumlah koleksi benda bersejarah di museum ini mencapai lebih dari 60 koleksi. Museum ini berdiri di atas lahan seluas 16 meter persegi yang berada di kompleks Masjid Agung Demak. Dibangun dengan anggaran mencapai Rp1,1 miliar yang berasal dari APBD Demak sisanya dari Ba Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Agung Demak. Di museum ini utamanya disimpan bagian-bagian soko guru yang rusak (sokoguru Sunan Kalijaga, sokoguru Sunan Bonang, sokoguru Sunan Gunungjati, sokoguru Sunan Ampel), sirap, kentongan bedug peninggalan para wali, dua buah gentong (tempayan besar) dari Dinasti Ming hadiah dari Putri Campa abad ke-14, Pintu Bledeg buatan Ki Ageng Selo yang merupakan condrosengkolo berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani yang berarti angka tahun 1388 Saka atau 1466 M atau 887 H, foto-foto Masjid Agung Demak tempo dulu, lampu-lampu peralatan rumah tangga dari kristal kaca hadiah dari PB I tahun 1710 M, kitab suci Al-Qur an 30 juz tulisan tangan, maket masjid Demak tahun 1845 1864 M, beberapa prasasti kayu memuat angka tahun 1344 Saka, kayu tiang tatal buatan Sunan Kalijaga, lampu robyong masjid Demak yang dipakai tahun 1923 1936 M. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/museum_masjid_agung_demak Pusat Data Statistik

Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Lintang : - 6.89427833, Bujur : 110.63765333 Pusat Data Statistik

Museum Masjid Agung Demak (Foto/Citra 30 April 2017) Pusat Data Statistik

Pendopo Notobratan Kadilangu (Cagar Budaya) Pendopo Notobratan Kadilangu merupakan rumah dari ketutunan atau ahliwaris Sunan Kalijaga saat ini dijadikan Pusat Payuguban Keluarga besar ahli waris sunan kalijaga. Bagunan ini ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 2011 biasanya digunakan untuk Tradisi Ruwatan. Dalam tradisi ruwatan di pendopo notobratan kadilangu demak, sering disebutkan bahwa tradisi ruwatan ini adalah tradisi turunan dari kanjeng sunan kalijaga, namun dari pak suwadi sendiri tidak berani memastikan kebenaran sejarah ini, konon ruwatan di kadilangu adalah warisan dari kanjeng sunan kalijaga, sekali lagi saya katakan konon, selanjutnya mengenai tradisi ruwatan yang berjalan seperti selama ini bermula pada tahun 1999 dengan ketua panitia bpk. Drs. H. Suwadi, MM. Ruwatan yang sering di kaitkan sebagai ritual tolak balak sebenarnya menimbulkan banyak persepsi penafsiran, anggapan baik atau buruk suatu tradisi tergantung dari persepsi penafsiran tersebut, dari sinilah Drs. HM. Suwadi, MM sebagai ketua panitia ruwatan memberikan definisi yang jelas mengenai tradisi ruwatan ini, definisi ruwatan menurut pak suwadi adalah salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan oleh manusia secara sadar untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dikabulkan keinginan-keinginannya melalui ritual budaya dari sini bisa dipahami bahwa untuk mencapai setiap keinginan, manusia diwajibkan untuk berikhikhtiar. Sumber : https://muntamah02.wordpress.com/2016/05/17/ruwatan/ Pusat Data Statistik

Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Lintang : - 6.89999833, Bujur : 110.64880667 Pusat Data Statistik

Pusat Data Statistik Pendopo Notobratan Kadilungu (Foto/Citra 30 Maret 2017)

Pusat Data Statistik

Langkah-langkah 1. Identifikasi 2. Verifikasi 3. Validasi 4. Integrasi Data Awal Master Referensi dari Direktorat Jenderal Data Master Referensi Konsep awal integrasi data informasi kebudayaan, yaitu dengan membangun satu data master referensi kebudayaan, langkah awal disusun untuk Cagar Budaya, langkah selanjutnya Museum, Sanggar, Bahasa dll, berkoordinasi dengan unit-unit terkait. Pusat Data Statistik

Data Master Referensi Informasi Yang Terintegrasi Data Master Referensi Terintegrasi Informasi Terintegrasi http://referensi.data.kemdikbud.go.id/ http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ Informasi Terintegrasi Pusat Data Statistik http://referensi.data.kemdikbud.go.id/kebudayaan/

Contoh Pengelolaan Data Master Referensi yang terintegrasi maka sangat memungkinkan untuk menyusun Informasi Lokasi yang terintegrasi antara Sekolah degan Cagar Budaya disekitarnya. Sekolah-sekolah yang terdekat dengan Cagar Budaya Masjid Agung Demak Pusat Data Statistik

Arah Integrasi Informasi Berbasis Spasial Yang Terintegrasi Sudah ada di Data Warehouse Kemendikbud Kantor Overlay dengan Google Maps Sekolah Cagar Budaya Rumah Museum Tempat-tempat Umum BIG Ba Informasi Geospasial (Kebijakan Satu Peta) Pusat Data Statistik Direktorat Jenderal Kawasan Cagar Budaya Pusat Belajar (Bahasa,, Ketrampilan, dll)

Terima Kasih Pusat Data Statistik