Verifikasi dan Validasi Data Master Kebudayaan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat
|
|
- Glenna Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Verifikasi Validasi Data Master Kota Pag, Provinsi Sumatera Barat Pusat Data Statistik
2 Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi Validasi Data Master Referensi Data di Kota Pag C. Konsep Integrasi D. Arah Pembangunan Informasi, Bahasa Berbasis Spasial Pusat Data Statistik
3 Verifikasi Validasi Data Master Kota Pag, Provinsi Sumatera Barat Latar Belakang Tujuan 1. Dalam rangka Kebijakan Satu Peta, Verifikasi Validasi sebaran Data Master menggunakan peta RBI Membangun satu Master Referensi, Bahasa yang terintegrasi 3. Membangun Informasi, Bahasa yang terintegrasi 1. Verval 6 Cagar Budaya di Kota Pag 2. Verval 3 Museum di Kota Pag 3. Verval 1 Tinggalan Purbakala (Desa Adat) di Kota Pag Batasan Verifikasi Validasi Waktu Pelaksanaan: Tanggal 15 s.d 18 November 2016 Yang Terlibat Tim Pusat a. Nurina Rachmita (PDSPK Kemendikbud) b. Nurdjanah (PDSPK Kemendikbud) Tim Dinas Pariwisata Kota Pag (4 Peserta) Pusat Data Statistik
4 Hasil Verifikasi Validasi Data Master Kota Pag, Provinsi Sumatera Barat Pusat Data Statistik
5 1. Verval 6 Cagar Budaya di Kota Pag 2. Verval 3 Museum di Kota Pag 3. Verval 1 Tinggalan Purbakala (Desa Adat) di Kota Pag Sumber : Pusat Data Statistik
6 Balai Kota Pag (Cagar Budaya) Aktivitas Pemerintahan Kota Pradja (Pag) pada tahun 1906 terfokus hanya pada satu ruangan yaitu Kantor Asisten Residen (Kawasan Muaro Pag). Kapasitas ruangan tersebut tidak memadai segkan kegiatan abdi masyarakat pada saat itu sangat banyak sehingga timbul keinginan pada anggota dewan untuk membangun Balaikota (gemeente) yang lebih representatif. Pembahasan para anggota dewan perwakilan rakyat tentang pembangunan gedung Balaikota terus bergulir. Kesepakatan membangun gedung Balaikota akhirnya muncul pada tahun Namun setelah dilakukan perhitungan anggaran biaya maka pembangunan dapat dilaksanakan perhitungan anggaran biaya maka pembangunan dapat dilaksanakan dengan anggaran sekitar golden. Tingginya anggaran biaya bangunan gedung Balaikota yang tidak tertampung pada alokasi keuangan Pemerintah Kota Pradja membuat rencana pembangunan tertsebut tertunda. Pada tahun 1917, keinginan untuk membangun gedung Balaikota kembali muncul. Pemerintah Kota Pradja berencana memberikan tanah untuk pembangunan Balaikota dekat dari Pasar Raya, namun kembai gagal karena keterbatasan a anggaran. Tahun 1928, Pemerintah Kota Pradja pindah dari Kantor Asisten Residen karena kondisi gedung yang sudah tidak layak pakai. Untuk sementara Pemerintah Kota Pradja menyewa sebuah kantor di Sungai Bongweg atau yang saat ini berlokasi di sekitar jalan Imam Bonjol samping Masjid Nurul Iman. Pertengahan Tahun 1928 Kota pag mengalami depresi yang berimbas kepada turunnya harga tanah. Kesempatan ini dijadikan motor penggerak untuk merealisasikan pembangunan gedung Balaikota. Dan pada tahun 1936, Gedung Balaikota (gemeente) selesai dibangun siap untuk ditempati. Sumber : Buku Laporan Cagar Budaya Tahun 2010 Terbitan Balai Pelestaria Peninggalan Purbakala Batusangkar (Wilayah Kerja Prov. Sumbar, Riau Kepri) Pusat Data Statistik
7 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
8 Pusat Data Statistik Balaikota Pag (Foto/Citra 15 November 2016)
9 Museum Bank Indonesia Pag (Cagar Budaya) Dulunya gedung ini bernama Gedung De Javasche Bank, yang merupakan cabang ketiga setelah Surabaya Semarang pertama di luar Pulau Jawa. Selain di Pag, De Javasche Bank tersebar di 12 kota penting Indonesia pada zaman Kolonial Belanda yaitu Banda Aceh, Me, Bandung, Cirebon, Jakarta, Solo, Malang, Kediri Pontianak. Gedung ini dibuka pertama kali pada 29 Agustus Gedung bergaya arsitektur modern (tropis) Indonesia ini mononjol pada bagian puncak atapnya yang menyerupai atap masjid. Atap berbentuk limas pada bagian puncak kubah dengan atap berbuat dari genteng serta pintu masuk berada ditengah yang menghadap ke arah timur. Sumber : Buku Laporan Cagar Budaya Tahun 2010 Terbitan Balai Pelestaria Peninggalan Purbakala Batusangkar (Wilayah Kerja Prov. Sumbar, Riau Kepri) Pusat Data Statistik
10 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
11 Museum Bank Indonesia Pag (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
12 Museum Perpustakaan Gedung Joang 45 (Museum) Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tak pernah lepas dalam cerita kehidupan. Tanpa sejarah, orang takkan mengenali asal muasal kemerdekaan Republik Indonesia. Banyaknya peninggalan sejarah yang meski kita ketahui, seperti gedung Joang 45 yang terdapat di Sumatera Barat. Gedung Joang berdiri kokoh yang berada di seberang pinggir bibir pantai Pag tepatnya di Jalan Samudera No. 8 Pag. Hasil musyawarah Nasional 45 ke VII di Ujung Pang memutuskan setiap gedung Dewan Harian Daerah/Dewan Harian Cabang angkatan 45 secara bertahap dijadikan gedung joang di daerahnya masing-masing. Keputusan tersebut diambil dalam upaya menggali kembali fakta sejarah perjuangan bangsa, terutama dalam kurun waktu Pada masa Hindia Belanda gedung ini milik seorang Jerman, setelah kemerdekaan menjadi Kantor Inmindam III/17 Agustus. Pada tahun 1996/1997 gedung ini tercatat sebagai bangunan cagar budaya. Museum Gedung Joang 45 dikelola oleh Dewan Harian Daerah 45 Provinsi Sumatera Barat dengan Surat Keputusan Pendirian/Akte Notaris No.001/S KEP-DHR 45/II/2000. Sumber : Pusat Data Statistik
13 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
14 Museum Perpustakaan Gedung Joang 45 (Foto/Citra 16 November 2016) Pusat Data Statistik
15 Museum Gempa 30 September (Museum) Kota Pag semakin banyak peminatnya, terutama dalam hal wisata budaya. Akan tetapi para pengunjung di Pag harus paham juga mengenai bangunan-bangunan unik yang ada disana. Salah satunya adalah mengenai Museum Gempa 30 September pag. Faktanya, museum tersebut didirikan untuk memperingati kejadian bencana alam yang terjadi 30 September 2009 lalu. Kenangan buruk mengenai gempa yang terjadi di Pag memang sedikit mengalami guncangan mental. Namun dengan didirikan Museum tersebut, diharapkan untuk memberikan sebuah simbol kebangkitan masyarakat Pag. Sebenarnya dengan dibangunnya museum tersebut, pemerintah kota Pag juga menjadikannya sebagi pelajaran antisipasi gempa berikutnya. Faktanya pembangunan dari museum tersebut juga segera disusul dengan pembangunan sekitar 127 shelter hunian untuk menanggulangi gempa yang akan terjadi berikutnya. Tentu saja tidak hanya dijadikan sebagai momen peringatan dari gempa yang terjadi pada tahun 2009 lalu, Museum Gempa 30 September pag juga dijadikan kawasan wisata yang menarik bagi para wisatawan di Pag. Tentu saja akan semakin banyak orang yang tertarik berkunjung seiring populer museum tersebut. Sumber : Pusat Data Statistik
16 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
17 Museum Gempa 30 September (Foto/Citra 16 November 2016) Pusat Data Statistik
18 Museum Nagari Adityawarman Prov. Sumatera Barat (Museum) Museum Adityawarman mulai dibangun pada tahun 1974 diresmikan pada tanggal 16 Maret layak disebut sebagai 'Taman Mini' ala Sumatera Barat. Museum Adityawarman merupakan museum budaya terpenting di Sumatera Barat. Museum tersebut berfungsi sebagai tempat menyimpan melestarikan benda-benda bersejarah seperti cagar budaya. Museum Adityawarman ini terdapat seluk beluk kebudayaan khas Minang, mulai dari pakaian adat hingga alat-alat musik tradisional. Terletak di pusat Kota Pag, Museum Adityawarman ini tidak pernah sepi pengunjung. Baik wisatawan domestik atau pun mancanegara hingga masyarakat sekitar, selalu mengunjungi Museum Adityawarman ini. Anda bisa mendapatkan segala jenis informasi mengenai kebudayaan Minang di Museum Adityawarman yang namanya merupakan nama seorang Raja Minangkabau di abad ke-15 masehi ini. Koleksi museum terletak dalam sebuah bangunan rumah adat Minangkabau (Rumah Gag) dengan satyle bangunan Gajah Maharam. Di depan bangunan museum tersebut, terdapat dua buah lumbung padi sebagai pelengkap bangunan Rumah Gag, kemudian dipadukan dengan miniatur pedati, bendi pesawat perang sisa peninggalan perang dunia ke-ii. Sumber : Pusat Data Statistik
19 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
20 Museum Nagari Adityawarman Prov. Sumbar (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
21 Eks. Beutiks Hotel (BTN) (Cagar Budaya) Bangunan ini dibangun tahun 1908 dulunya digunakan sebagai Bank Belanda yang bernama Pagsche Spaar Bank. Gedung berlantai dua dengan tinggi 10 meter yang berdiri membelakangi sungai ini bergaya neoklasik yang mendapat pengaruh dari arsitektur artdeco. Gedung dengan gaya mahkota di bagian depan atas dengan tulisan 1908 ini besar kemungkinan gedung terbagus di zamannya pada kawasan Pag Kota lama. Tembok bangunan kolonial memiliki tembok yang sangat tebal serta pintu jendela di bagian muka berukuran lebar-lebar. Bangunan ini mengalami perbaikan tahun 1992 tanpa mengubah bentuk tampilan luarnya. Disamping pintu masuk terdapat inskripsi yang dipahatkan pada marmer ditempelkan pada dinding. Inskripsi tersebut berbunyi Pagsche Spaar Bank diatasnya terdapat tulisan angka tahun Secara arsitektural bangunan ini menunjukkan gaya art-deco dengan pengulangan bentuk persegi lengkung secara horizontal serta bangunan ini pernah menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Paska gempa gedung ini mengalami kerusakan sekitar 40% yang terjadi pada bagian dinding lantai. Sumber : Buku Laporan Cagar Budaya Tahun 2010 Terbitan Balai Pelestaria Peninggalan Purbakala Batusangkar (Wilayah Kerja Prov. Sumbar, Riau Kepri) Pusat Data Statistik
22 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
23 Eks. Beutiks Hotel (BTN) (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
24 Gug PT Pantja Niaga (Geo Wehry) (Cagar Budaya) Bangunan ini dulunya merupakan gedung Nederlandsche Handel Maat-schappij (NHM), sebuah perusahaan perdagangan nasional Belanda yang menggantikan VOC ( Vereenigte Oostinische Compagnie ). Gedung NHM didirikan sebelum 1920 gedung ini adalah kantor dagang swasta dimana dulunya berkantor beberapa perusahaan swasta, asuransi serta perbankan salah satunya Geo Wehry. Kini bangunan ini hanya dijadikan gug oleh PT Panca Niaga (sekarang PT.PPI). Bangunan peninggalan Belanda ini merupakan bangunan terbesar di Pag unik dalam bentuknya. Disisi timur barat bangunan terdapat beberapa motif dalam bentuk sinar matahari ventilasi. Gedung NHM bergaya arsitektur neoklasik yang unik tidak ada duanya di Kota Pag dari sekitar abad ke-20, gedung dengan tinggi 24 meter berdinding permanen ini atapnya berbentuk gambrel dengan dua cerobong pada puncak atap sebagai tempat sirkulasi udara. Pintu masuk terdapat di dua sisi yaitu barat timur, pada sisi barat pintu masuk ini terbuat dari baja berdaun pintu dua buah namun pintu ini sudah tidak dapat digunakan sebagai akses masuk. Sementara pintu disisi timur laut terbuat dari kayu. Paska gempa, gedung ini hanya mengalami kerusakan sekitar 30% yaitu di bagian atap. Sumber : Buku Laporan Cagar Budaya Tahun 2010 Terbitan Balai Pelestaria Peninggalan Purbakala Batusangkar (Wilayah Kerja Prov. Sumbar, Riau Kepri) Pusat Data Statistik
25 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
26 Gug PT Pantja Niaga (Geo Wehry) (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
27 Lembaga Kerapatan Adat Nias Pag (Lekanis Pag) (Tinggalan Purbakala/Desa Adat) Masyarakat Nias telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sumatera Barat khususnya Kota Pag, diperkirakan rombongan warga Nias mulai masuk Kota Pag sejak tiga abad silam. Masyarakat Nias dibawa oleh Kongsi Dagang (VOC) Belanda sebagai buruh kasar yang bekerja di pelabuhan pabrik. Tahun 2008 yang lalu menjadi salah satu tonggak penting penuh arti dalam sejarah perjalanan orang Nias di Pag yang sudah sampai di kota ini selama lebih dari 3 abad (Posmetro Pag, 19 Agustus 2008). Memasuki tahun 2008, masyarakat Nias yang bermukim di kota Pag melalui perwakilan mereka yang berada di tangan para kafala kafo (kepala kampung adat) perangkat-perangkat yang ada di bawahnya seperti tua kafo (tua kampung) niniak mamak, melakukan musyawarah sig-sig adat. Musyawarah diikuti oleh tidak kurang dari 10 perwakilan resor adat dari sekitar 16 resor adat yang ada, termasuk yang berasal dari daerah-daerah lain di Sumatera Barat. Musyawarah sig-sig adat masyarakat Nias-Pag yang digiatkan oleh Lembaga Kerapatan Adat Nias Sumatera Barat (LEKANIS) Sumatera Barat kemudian mendapat dorongan dari perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Andalas melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat memanfaatkan a DIPA Kompetitif Unand Tahun 2008, bertujuan untuk memperbaiki merevitalisasi sebagian butir-butir aturan yang terdapat di dalam sistem adat Nias perantauan yang selama ini telah dijalankan dalam berbagai macam aktivitas kemasyarakatan komunitas suku bangsa Nias. Sumber : ; Pusat Data Statistik
28 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
29 Lembaga Kerapatan Adat Nias Pag (Lekanis Pag) (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
30 Rumah Adat Pag (Ranah Binuang) (Cagar Budaya) Rumah Gag Ranah Binuang dibangun sekitar tahun 1800-an. Rumah gag ini merupakan rumah Sutan Rajo Mudo (salah seorang guru di zaman Belanda). Rumah Gag Ranah Binuang merupakan bentuk rumah gag Minangkabau untuk wilayah rantau atau pesisir. Rumah gag ini berbentuk seperti bungkus nasi serta perpaduan dua arsitektur yaitu arsitektur tradisional kolonial. Arsitektur tradisional dicerminkan dalam konstruksi kayu didirikan diatas tiang (berbentuk panggung), ruangan didalam rumah terbagi menjadi ruang utama, kamar tidur ruang dapur. Arsitektur kolonial terlihat dari akses pintu masuk ke dalam ruangan rumah ini melalui tangga yang terbuat dari bata ketebalan dinding tangga juga sangat besar sekitar 40cm yang merupakan ciri arsitektur kolonial. Di bagian depan setelah tangga adalah serambi yang memanjang searah muka bangunan, serambi ini dibatasi oleh dinding kayu dibagian depan. Pasca gempa, bangunan ini rusak parah sekitar 70% serta pada bagian tangga rusak 50%. Bagian serambi 80% rusak, lantainya sudah tertutup runtuhan langit-langit atap serta bagian atap juga mengalami kerusakan sekitar 70%. Setelah gempa, keturuan dari Sutan Rajo Mudo yang menempati rumah tersebut, kesulitan untuk membangun bagunan tersebut seperti semula disebakan biaya yang sangat tinggi sehingga lahan tersebut dibangun bagunan rumah biasa untuk tempat tinggal. Sumber : Buku Laporan Cagar Budaya Tahun 2010 Terbitan Balai Pelestaria Peninggalan Purbakala Batusangkar (Wilayah Kerja Prov. Sumbar, Riau Kepri) Pusat Data Statistik
31 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
32 Foto bangunan sebelum gempa Foto bangunan saat ini Rumah Adat Pag (Ranah Binuang) (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
33 Masjid Raya Gading (Cagar Budaya) Awalnya Masjid Raya Gading dibangun sederhana pada tahun 1790 dengan bahan kayu atap dari rumbia. Atas prakarsa dari tokoh masyarakat setempat yaitu angku Gapuak (saudagar), bersepakat untuk mendirikan masjid yang lebih baik lagi pada tahun Masjid didirikan di atas tanah wakaf dari masyarakat suku Chaniago biayanya diperoleh dari para saudagar yang berasal dari Pag, Sibolga, Me, Aceh ulama Minangkabau. Pembangunan masjid mendapat simpati dari seorang anggota Corps Genie Belanda berpangkat kapten yang menjabat sebagai Koman Genie Sumatera Barat Tapanuli serta pada tahun 1810 masjid dapat diselesaikan pembangunannya. Pada tahun 1900 dilaksanakan penggantian lantai yang sebelumnya dari semen menjadi ubin segi enam berwarna putih es berasal dari Belanda yang dipesan melalui jasa NV. Jacobson van de Berg. Dilanjut pada tahun 1960 dilakukan pemasangan keramik pada tiang ruang yang sebelumnya terbuat dari bata, segkan tahun 1995 dilakukan pemasangan keramik pada dinding ruang utama. Bangunan masjid ini memiliki arsitektur campuran yaitu arsitektur Eropa dengan arsitektur asli Indonesia. Paska gempa 2009, masjid ini mengalami kerusakan hampir 60% saat ini seg dilakukan renovasi dengan a sumbangan dari Bani Mandiri dengan pengawas dari asosiasi arsitek Sumatera Barat. Sumber : Buku Laporan Cagar Budaya Tahun 2010 Terbitan Balai Pelestaria Peninggalan Purbakala Batusangkar (Wilayah Kerja Prov. Sumbar, Riau Kepri) Pusat Data Statistik
34 Data Indentitas (Tabular) Data Citra/Foto Data Spasial (Koordinat) Pusat Data Statistik Lintang : , Bujur :
35 Masjid Raya Ganting (Foto/Citra 15 November 2016) Pusat Data Statistik
36 Pusat Data Statistik
37 Langkah-langkah 1. Identifikasi 2. Verifikasi 3. Validasi 4. Integrasi Data Awal Master Referensi dari Direktorat Jenderal Data Master Referensi Konsep awal integrasi data informasi kebudayaan, yaitu dengan membangun satu data master referensi kebudayaan, langkah awal disusun untuk Cagar Budaya, langkah selanjutnya Museum, Sanggar, Bahasa dll, berkoordinasi dengan unit-unit terkait. Pusat Data Statistik
38 Data Master Referensi Informasi Yang Terintegrasi Data Master Referensi Terintegrasi Informasi Terintegrasi Informasi Terintegrasi Pusat Data Statistik
39 Contoh Pengelolaan Data Master Referensi yang terintegrasi maka sangat memungkinkan untuk menyusun Informasi Lokasi yang terintegrasi antara Sekolah degan Cagar Budaya disekitarnya. Sekolah-sekolah yang terdekat dengan Cagar Budaya Rumah Pangerang Adipati Mangkubumi Pusat Data Statistik
40 Arah Integrasi Informasi Berbasis Spasial Yang Terintegrasi Sudah ada di Data Warehouse Kemendikbud Kantor Overlay dengan Google Maps Sekolah Cagar Budaya Rumah Museum Tempat-tempat Umum BIG Ba Informasi Geospasial (Kebijakan Satu Peta) Pusat Data Statistik Direktorat Jenderal Kawasan Cagar Budaya Pusat Belajar (Bahasa,, Ketrampilan, dll)
41 Terima Kasih Pusat Data Statistik
Penyusunan Data Awal Master Referensi Data Kebudayaan Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Penyusunan Data Awal Master Referensi Data Kabupaten Lebak Provinsi Banten Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kabupaten
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Bulungan Kalimantan Utara Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kabupaten
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Daftar Isi
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Daftar Isi A.
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kab Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kab Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Daftar Isi A. Pendahuluan
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Klaten Provinsi Jawa Tengah
Verifikasi dan Validasi Satuan Cagar Budaya Kab. Klaten Provinsi Jawa Tengah Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kab.
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Kota waringin Barat Kalimantan Tengah
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Kota waringin Barat Kalimantan Tengah Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud
Lebih terperinciPenyusunan Data Master Referensi Kebudayaan Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah
Penyusunan Data Master Referensi Kab. Demak, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi Validasi Data Master Referensi Data Cagar Budaya di Kabupaten Demak
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Daftar Isi A. Pendahuluan
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan Provinsi Sumatera Utara
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Medan Provinsi Sumatera Utara Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kota Medan
Lebih terperinciPusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kota Banjarmasin C. Konsep Integrasi dan Pendidikan D. Arah Pembangunan Informasi,
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kab.
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Daftar Isi A.
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud 1 Daftar Isi
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya dan Museum Kab. Pacitan Provinsi Jawa Timur
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya dan Museum Kab. Pacitan Provinsi Jawa Timur Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kab.
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud 1 Daftar Isi A.
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 1 Daftar Isi A. B. C. D.
Lebih terperinciCAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CAGAR BUDAYA Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Boyolali, 29 Maret 2017 1 April 2017 Daftar
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Pusat Data dan Statistik Setjen, Kemendikbud 1 Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten. Kutai Timur - Kalimantan
Lebih terperinciDrumblek. Penyusunan Data Master Referensi NIlai Budaya Tak Benda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
Penyusunan Data Master Referensi NIlai Budaya Tak Benda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah Drumblek Pusat Data dan Statistik DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah Datar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Barat dengan ibukota Batusangkar. Batusangkar dikenal sebagai Kota Budaya yang telah dicanangkan oleh
Lebih terperinciPenyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Aceh Tengah, Provinsi D.I. Aceh Kesenian Didong Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen,
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kota
Lebih terperinciBenteng Fort Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TABEL 1.1 JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG Jumlah. Jumlah Tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah sudah mencanangkan bahwa pariwisata harus menjadi andalan pembangunan Indonesia. Keputusan Presiden (Keppres) No. 38 Tahun 2005, mengamanatkan
Lebih terperinciBAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI. perjalanan panjang sejarah Jambi yang telah meninggalkan banyak benda yang mempunyai nilai
BAB II MUSEUM NEGERI PROVINSI JAMBI 2.1 Latar Belakang Berdirinya Museum Pembangunan Museum Negeri Provinsi Jambi pada hakekatnya merupakan perwujudan nyata dari gagasan sebuah museum diwilayah Propinsi
Lebih terperinciMasjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja
SEMINAR HERITAGE IPLBI 207 KASUS STUDI Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja Franciska Tjandra tjandra.fransiska@gmail.com A rsitektur Islam, Jurusan A rsitektur, F akultas Sekolah A rsitektur
Lebih terperinciJakarta dulu dan Kini Senin, 22 Juni :55
Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan
Lebih terperincipada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad
Prinsip keseimbangan yang dicapai dari penataan secara simetris, umumnya justru berkembang pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad renesans. Maka fakta tersebut dapat dikaji
Lebih terperinciMasjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut Annisa Maharani mhrnannisa1997@gmail.com Mahasiswa Sarjana Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciKAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D
KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR Oleh : SABRINA SABILA L2D 005 400 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciLebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang Safira safiraulangi@gmail.com Program Studi A rsitektur, Sekolah A rsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri pada akhir dekade pertama abad ke-19, diresmikan tanggal 25 September 1810. Bangunan
Lebih terperinciBAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gambar 3.1 Gerbang Masuk Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah perkampungan budaya yang dibangun untuk
Lebih terperinciCiri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal
Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Andhika Bayu Chandra 15600022 4A Arsitektur Teknik Universitas PGRI Semarang Andhikabayuchandra123@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009
BAB 5 KESIMPULAN Bangunan Gereja Koinonia merupakan bangunan tinggalan kolonial pada awal abad 20 jika dilihat dari tahun berdirinya. Perkembangan gaya seni arsitektur di Indonesia tidak lepas dari pengaruh
Lebih terperinciGaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten Alya Nadya alya.nadya@gmail.com Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda. C. Definisi Sekura Cakak Buah. A. Kesimpulan dan Koreksi Kegiatan
Penyusunan DataAwal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung Sekura Cakak Buah Pusat Data dan Statistik DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak Benda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
14 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI Kegiatan penelitian ini dilakukan di Pusat Kota Banda Aceh yang berada di Kecamatan Baiturrahman, tepatnya mencakup tiga kampung, yaitu Kampung Baru,
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Pembelajaran, Warisan Budaya Tak Benda dan Kelembagaan. Kab. Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah Foto tanggal 06 07 Agustus 2016 Pusat Data dan
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Banda Aceh Provinsi Aceh
Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kota Banda Aceh Provinsi Aceh Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kota Banda Aceh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Kabupaten Malang memiliki dua Pabrik gula yang cukup besar yaitu PG Kebon Agung dan PG. Krebet. PG Kebon Agung berdiri pada 1905, PG Krebet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih 17.508 pulau dan sekitar
Lebih terperinciBAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center
KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kawasan Kota Tua merupakan salah satu kawasan potensial di Kota Padang. Kawasan ini memiliki posisi yang strategis, nilai sejarah yang vital, budaya yang beragam, corak
Lebih terperinciBANGUNAN BALAI KOTA SURABYA
SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN BALAI KOTA SURABYA Diajukan oleh : LUTHFI HARDIANSYAH 0951010022 FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012 Balai Kota Surabaya
Lebih terperinciBAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa
BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warisan pra kolonial di Tanah Karo sampai sekarang masih dapat dilihat jejak keberadaannya, salah satunya adalah Rumah Tradisional Kalak Karo atau disebut dengan Siwaluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bukittinggi merupakan kota wisata yang selalu ramai dikunjungi, para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bukittinggi merupakan kota wisata yang selalu ramai dikunjungi, para pengunjung datang dari berbagai macam etnis dan memiliki berbagai macam jenis mata pencarian.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan. beberapa temuan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini.
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini. 1. Perkembangan morfologi dan aspek-aspek simbolik di Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan yang masih dapat terlihat sampai sekarang yang kemudian menjadi warisan budaya.
Lebih terperinciArsitektur Modern Indonesia (1940-Abad 20) BY: Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T
Arsitektur Modern Indonesia (1940-Abad 20) BY: Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T Arsitektur Awal Kemerdekaan Arsitektur awal kemerdekaan berakar dari usaha pengembalian pemerintah Hindia Belanda setelah Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta juga mempunyai seni dan budaya didalamnya. Orang Betawi yang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta adalah kota besar yang tumbuh karena proses sejarah yang panjang. Disamping menjadi pusat pemerintahan dan kota metropolitan, Jakarta juga mempunyai seni
Lebih terperinciDAFTAR ISI. A. Pendahuluan. B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil. C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor
DAFTAR ISI A. Pendahuluan B. Pengertian Warisan Budaya Tak BendaHasil C. Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Bogor a) Prasasti Batu Tulis Ciaruteun b) Rumah Tinggal Song Beng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional dibangun, namun cukup banyak ditemukan bangunan-bangunan yang diberi sentuhan tradisional
Lebih terperinciKARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN
KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN Jurnal Ilmiah Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: PIPIET GAYATRI SUKARNO 0910651009 KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul : MUSEUM MUSIK TRADISONAL JAWA TENGAH DI BENTENG VASTENBURG SURAKARTA adalah sebagai berikut : Museum : Gedung yang digunakan sebagai tempat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Tuban provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang berada di Jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Sebelah utara Kabupaten Tuban membentang luas lautan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli yang dibangun pada tahun 1906 M, pada masa pemerintahan sultan Maamun Al- Rasyid Perkasa Alamsjah.Masjid
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG BANGUNAN UTAMA HOTEL TOEGOE SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA PERINGKAT NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
Lebih terperinciSistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk
Gambar 16. Sketsa Perspektif Masjid Paljagrahan di Cireong, Cirebon Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk dengah persegi dengan pembagian ruang sama dengan yang
Lebih terperinciSejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Andita Aprilina Nugraheni anditaprilina2804@gmail.com Mahasiswa Program Sarjana, Prodi Arsitektur, Sekolah
Lebih terperinciVerifikasi dan Validasi Data Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Boven Digoel, Provinsi Papua
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Verifikasi dan Validasi Data Satuan Pendidikan dan Cagar Budaya Kab. Boven Digoel, Provinsi Papua Foto tanggal 19 21 Juli 2016 Pusat Data dan Statistik Pendidikan
Lebih terperinciSOSIALISASI PERATURAN ADAT NIAS PERANTAUAN DI KOTA PADANG HASIL REVISI TAHUN 2008 TENTANG PEMBATASAN PENGGUNAAN MINUMAN KERAS ABSTRAK
Program PPM KOMPETITIF Sumber Dana DIPA Universitas Andalas Besar Anggaran Rp 4.250.000 Tim Pelaksana Anatona dan Midawati Fakultas Sastra Universitas Andalas Lokasi Kota Padang, Sumatera Barat SOSIALISASI
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.
45 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota yang menjadi ibukota provinsi Lampung, Indonesia. Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pesisir Timur pantai Sumatera Utara sejak abad ke-13, merupakan tempat persinggahan bangsa-bangsa asing dan lintas perdagangan. Bangsa India dan Arab datang dengan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik tersendiri karena penduduknya yang beragam budaya dan agama. Untuk memasuki kota Semarang dapat
Lebih terperinciRUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH
RUMAH LIMAS PALEMBANG WARISAN BUDAYA YANG HAMPIR PUNAH Reny Kartika Sary Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email : renykartikasary@yahoo.com Abstrak Rumah Limas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Spasial sebagai keruangan suatu objek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak dan posisinya. Lokasi yang dimaksud adalah lokasi absolut atau sudah pasti
Lebih terperinciBAB V PENERAPAN KONSEP MAGERSARI DI KAWASAN PERMUKIMAN
BAB V PENERAPAN KONSEP MAGERSARI DI KAWASAN PERMUKIMAN Penerapan konsep magersari pada kawasan permukiman magersari adalah berupa usulan perbaikan terhadap kawasan permukiman magersari, yang menghasilkan
Lebih terperinciTINJAUAN PULO CANGKIR
BAB II TINJAUAN PULO CANGKIR II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Kawasan Rekreasi Kampung Pulo Cangkir dan Sekitarnya. Tema : Arsitektur Tradisional Sunda. Kecamatan : Kronjo. Kelurahan : Pulo Cangkir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang yang terdiri dari pulau pulau. Pulau pulau yang ada di Indonesia terdiri dari beberapa provinsi yang didalamnya terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet Malang ini mencangkup empat aspek yaitu: Standar Perancangan Objek Prinsip-prinsip
Lebih terperinci1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna
1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OBYEK ARSITEKTUR YANG MENGANDUNG BAHASAN TENTANG SAINS ARSITEKTUR
ARTIKEL ILMIAH OBYEK ARSITEKTUR YANG MENGANDUNG BAHASAN TENTANG SAINS ARSITEKTUR BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Diajukan oleh : Kurnia N 0851010020 FAKULTAS
Lebih terperinciSTUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR. Oleh : PRIMA AMALIA L2D
STUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR Oleh : PRIMA AMALIA L2D 001 450 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permukiman kembali masyarakat pesisir di Desa Kuala Bubon Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat merupakan upaya membangun kembali permukiman masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Kelayakan 1.1.1.1. Hotel Resort di Pantai Sorake Nias Selatan. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah 1 (satu) buah
Lebih terperinciSejarah Kantor Nederlands-Indische Spoorweg (NIS) di Semarang
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 KASUS STUDI Sejarah Kantor Nederlands-Indische Spoorweg (NIS) di Semarang Faisal Prabowo pbw.faisal@gmail.com KK Informatika, Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan
Lebih terperinciUJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA
UJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA Disampaikan oleh HARRY WALUYO Puslitbang Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN
Lebih terperinciKarakter Visual Bangunan Rumah Dinas Kolonial Belanda Pabrik Gula Jatiroto Lumajang
Karakter Visual Bangunan Rumah Dinas Kolonial Belanda Pabrik Gula Jatiroto Lumajang Gevi Vembrista Nirwana Permai Permadi dan Antariksa Sudikno Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Lebih terperinciMUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA
MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA Oleh : Theresiana Ani Larasati Objek wisata budaya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang di Yogyakarta adalah Museum Affandi. Museum ini mengingatkan kita pada kegigihan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Landasan Teori Kerangka Pemikiran...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... INTISARI... ABSTRACT... i ii iii iv v vii viii x xi BAB I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang mempresentasikan keluhuran dan ketinggian budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan dalam berbagai bidang kini semakin terasa di Indonesia. Kemajuan teknologi telah membawa suatu pengaruh yang cukup signifikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan
Lebih terperinci2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik
2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia 2.2.1 Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik Pada akhir zaman klasik, timbul kejenuhan terhadap bentuk, konsep dan norma arsitektur klasik, yang sudah merajai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surakarta selain dikenal sebagai kota batik, juga populer dengan keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki kekhasan
Lebih terperinciAkulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta
SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta Firdha Ruqmana firdha.ruqmana30@gmail.com Mahasisw a Sarjana Program Studi A rsitektur,
Lebih terperinciTIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI. Abstraksi
ISSN 1907-8536 Volume 5 Nomor 1 Juli 2010 TIPOLOGI GEREJA IMMANUEL DI DESA MANDOMAI Alderina 1) Abstraksi Terdapat suatu gereja peninggalan Zending Barmen (Jerman) yang berlokasi di desa Saka Mangkahai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Penulis akan membuat sebuah buku yang berisi tentang museum sejarah jakarta. Buku tersebut akan membahas mengenasi sejarah bangunan, fungsi bangunan pada saat
Lebih terperinci163 Universitas Indonesia
BAB 5 PENUTUP Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan semua pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dan saran. Kesimpulan ini juga menjawab pertanyaan permasalahan yang dibuat pada
Lebih terperinci