SCREEN PRINTING. Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A.

dokumen-dokumen yang mirip
- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

I. Produk Sablon Kertas

BAB III METODE PENCIPTAAN

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

KREASI CETAK SABLON MUDAH DAN BERKUALITAS TINGGI PADA KAOS

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

BAB III METODE PENCIPTAAN

TEKNIK DASAR CETAK SABLON

01:18:00 Ditulis oleh Cindy Imut Banget Lho Kategori: Alat Sederhana, Rumah dan Taman [Kirim ke Teman via ] [Print]

III. METODE PENCIPTAAN

TUGAS PRAKARYA: SABLON

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

Pengertian sticker dan jenisnya

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

MODUL PRATIKUM MATA KULIAH METODE PRODUKSI GRAFIKA TERAPAN. Topik PROSES KERJA MENYABLON KAOS. Tim Penyusun: Rudi Hedi Marwan, S.Sn., M.

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB 3 METODE PENELITIAN

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA MELALUI PELATIHAN SABLON AGAR DAPAT BERWIRAUSAHA

TEKNIK AFDRUK DALAM CETAK SARING MAKALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

Laporan Kegiatan PPM

A. Implementasi Teoritik

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN PERNYATAAN

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

KATA PENGANTAR. berbeda dengan sistem cetak mesin. Apa yang tak dapat dilakukan cetak mesin dapat dikerjakan dengan sempurna oleh cetak sablon.

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

BAB III METODE PENCIPTAAN

Metode Produksi Grafika

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

Arsip Nasional Republik Indonesia

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB. Penghantar Panas

BAB III METODE PENCIPTAAN

PEMBUATAN PETI/PALKA BERINSULASI

Kerajinan Batik Tulis

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

DAFTAR PUSTAKA. Literatur

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB X REPRODUKSI PETA & REVISI PETA

BAB III METODOLOGI. A. Metodologi Penelitian

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

Lembar Kerja Siswa 1. Lampiran A.8. Tujuan Pembelajaran

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB VII PEMELIHARAAN RUTIN PADA LEMARI ES

Gambar 3.2 Resin Polyester

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

PERTANYAAN YANG SERING MUNCUL. Tanya (T-01) :Bagaimana cara kerja RUST COMBAT?

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB XIII PENGECATAN A.

Cara uji daktilitas aspal

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

SCREEN PRINTING Oleh: Ismadi, S.Pd., M.A. Screen printing dipergunakan secara luas saat ini, sebagai salah satu cara mdern dalam perkembangan teknik printing. Screen printing sering juga disebut sabln. Penciptaan bentuk dilakukan dengan menyapukan warna pada bahan screen yang direntangkan di seluruh permukaan kerangka screen. Dengan menggunakan prses ini, dapat dibuat daerah berwarna pada permukaan kain dan desain tersebut bisa dicetak berulang-ulang, sehingga mampu menghasilkan sejumlah bentuk mtif yang serupa. Peralatan dasar untuk screen printing 1) Kain screen (Screen) Kain screen adalan kain yang digunakan untuk mencetak gambar pada benda yang akan disabln. Kain ini berpri-pri dan bertekstur sangat halus hingga menyerupai kain sutra. Lubang pri-pri pada kain screen berfungsi menyaring dan menentukan jumlah tinta yang keluar. Adapun ukuran kain screen yang digunakan untuk menyabln tekstil, screen kasar (48T 90 T).Kain screen ini memiliki lubang pri-pri yang cukup besar, sehingga mampu meyalurkan tinta dalam jumlah cukup banyak. Screen kasar memiliki ukuran kerapatan 48T 90T (T = thick, ketebalan benang-benang screen). Screen ukuran 48T atau 55T screen ini umumnya untuk mencetak bahan yang menyerap cat, misalnya handuk, selimut, karung. Screen ukuran 62T digunakan untuk mencetak sabln timbul, kas. Screen ukuran 77T digunakan untuk mencetak spanduk, kas, kemeja. Screen ukuran 90T digunakan untuk mencetak timbul mtif halus dan kain-kain halus misal prisima. Gambar 1: Kain screen 2) Bingkai kain screen (Screen Frames) Bingkai ini berfungsi untuk merentangkan kain screen. Bingkai screen pada umumnya brentuk ktak atau empat persegi panjang. Bingkai screen hendaknya kkh dan tahan terhadap reaksi zat kimia. Bingai screen biasanya terbuat dari kayu yang kuat atau dari bahan alumunium. Bingkai ini mudah di dapatkan di tk-tk yang menediakan alat dan perlengkapan sabln. Gambar 2: Bingkai screen 1

3) Rakel (Squeegee) Rakel merupakan alat penggsk/penyapu yang dilengkapi lapisan karet di ujung dengan yang digunakan sebagai penekan pasta warna untuk meratakan pewarna di atas screen, agar warna melekat di atas kain. Rakel bisa dibeli dalam keadaan siap pakai atau bisa hanya membeli lapisan karetnya saja, sementara bagian kayunya dibuat sendiri. Rakel dibuat dengan ukuran sekitar 5 cm lebih pendek dari kerangka screen Jika bermaksud akan membuat rakel sendiri, panjang lapisan karet dan ptngan kayu harus sama. Ujung kayu harus dibuat lurus dan rata, sebab hal ini akan menentukan rata tidaknya pewarna yang akan melekat pada bahan. Bagian-bagian kayu disambungkan seperti yang terlihat dalam gambar. Sebaiknya ditambahkan pula kayu yang lebih panjang di bagian tengah atas, seperti suatu alat pemegang. Tambahan ini sangat berguna untuk mencegah rakel jatuh ke lapisan warna, ketika pencapan mulai dilakukan. Jenis-jenis rakel: Rakel lunak Rakel lunak digunakna untuk mencetak bahan yang membutuhkan banyak tinta, misalnya menetak blk, atau mtif-mtif yang besar dan luas. Rakel keras Rakel keras digunakan untuk mencetak desain gambar yang membutuhkan detail yang sangat halus. Mencetak dengan menggunakan rakel keras dapat mencetak raster, yakni titik-titik pembentuk gambar yang hanya akan terlihat dengan menggunakan kaca pembesar. Rakel ini sangat bagus untuk mtif-mtif yang kecil dan detail. Gambar 3: Jenis-jenis Rakel 4) Pelapis (Cater) Cater adalah alat alumunium yang digunakan untuk melapisi screen dengan larutan afdruk. Bentuknya menyerupai mangkuk persegi, memiliki dua sisi tepi dengan ketebalan yang berbeda, bagian tengah cekung kedalam berfungsi sebagai tempat larutan untuk melapisi screen. Gambar 4: Cater 5) Meja Cetak Meja cetak atau meja sabln digunakan sebagai alas atau dasar dari bahan yang akan disabln. Meja cetak untuk kepentingan pencetakan sebaiknya cukup luas, dengan ketinggian sekitar 70-75 cm dan keadaannya harus stabil. Penampang atau permukaan meja harus datar dan rata. 2

Gambar 5: Meja Cetak Peralatan Penunjang / pembantu 1) Hair Dryer Hair dryer sebagai alat penunjang digunakan pada saat prses afdruk, yaitu mengeringkan screen yang telah diberi pasta afdruk dan untuk mengeringkan screen setelah prses afdruk selesai, yaitu screen sebelum digunakan untuk mencetak. Gambar 6: Hair Dryer 2) Penyemprt Air (handsprayer) Penyemprt ini digunaan saat membersihkan / membentuk gambar mtif pada screen yang telah diafdruk (expsing). Penggunaan handsprayer dengan tekanan air yang paling lemah sehingga tidak merusak mtif yang telah diafdruk pada screen. Gambar 7: Handspryer Bahan Screen Printing 1) Bahan afdruk Bahan afdruk adalah bahan untuk membuat film ( klise) pada screen, bahan ini ada yang berupa larutan, ada juga yang berupa lembaran afdruk. Bahan yang berupa larutan merupakan campuran antara emulsi dan cairan sensitizer (cairan peka cahaya). Beberapa cnth bahan afdruk yang ada di pasaran antara lain chrmaline, ulan, autsl, un, phtsl. Bahan afdruk yang berupa lembaran adalah lembaran plastik atau pliester yang dilapisi bahan peka cahaya dengan ketebalan 13-50 mikrn. Fungsi dari lembaran ini untuk menghasilkan sabln dengan ketebalan tertentu. 3

2) Bahan Penguat Lapisan Adruk Bahan ini berupa cairan yang berfungsi untuk menguatkan lapisan afdruk pada screen, sehingga gambar mtif yang ada pada screen tidak mudah rusak saat prses pencetakan meskipun berkali-kali. Nama bahan ini diantaranya Ulan X. 3) Krim Deterjen Krim deterjen berguna untuk membersihkan sisa-sisa tinta dan minyak yang masih tertinggal pada screen. 4) Kaprit Kaprit atau cairan pemutih digunakan untuk menghapus film setelah screen selesai digunakan. Caranya dengan menggskkan kaprit secara perlahan dan halus dengan bantuan busa, spns atau bahan kas. 5) Screen laquer Bahan ini sebagai menambal jika hasil afdruk ada yang bcr atau tembus tinta, caranya dengan meleletkan bahan ini pada screen yang bcr. 6) Perekat Sintetik Perekat sintetik berguna sebagai bahan pendukung dalam prse pracetak. Perekat ini berfungsi untuk menambal daerah nn image area yang bcr pada screen. 7) Bahan cetak Bahan cetak yang dimaksud adalah tinta dan pengencernya. Ada Beberapa jenis tinta diantaranya: Tinta water base yaitu tinta yang berbasis air, berarti menggunkan pengencer air, atau bisa juga dengan binder yang telah banyak di pasaran Tinta Slvent Base yaitu cat yang menggunakan bahan pengencer minyak. Cat ini akan menghasilkan cetakan yang memuaskan namun sangat sulit membersihkannya. Tinta karet gel yaitu tinta dengan bahan pembantu karet. Hasil dari cetakan dengan bahan ini mtif kain akan timbul Tinta super white yaitu tinta putih pekat. Berfungsi untuk mendasari warna kain atau memberi warna mtif itu sendiri. Tinta ini berfungsi untuk mendasari warna kain jika kain yang akan disabln berwarna gelap. Tinta pasta warna yaitu tinta yang digunakan untuk mencetak kain yang berwarna gelap. Tinta faming yaitu tinta yang memberi efek timbul pada kain jika setelah prses pencetakan dipanaskan/diseterika. 8) Kain lap atau tissue, disediakan dalam jumlah banyak karena akan sering diperlukan untuk membersihkan. Tahapan Screen Printing 1) Pembuatan desain/mtif pada screen Desain atau mtif sangat penting artinya dalam prses pencapan. Jika tidak menggunakan rancangan mtif yang dikmbinasikan dengan screen, warna yang telah disapukan ke seluruh permukaan screen hanya akan menghasilkan permukaan datar tanpa bentuk. Kapanpun warna disapukan bentuk yang diinginkan tidak pernah terjadi. Sebelum membuat mtif, screen yang telah jadi dibersihkan dari ktran-ktran dan lemak yang mungkin melekat pada screen dengan jalan mencuci screen tersebut. Sebaiknya pergunakan air sabun panas yang telah diberi sedikit sda abu. Setelah itu cuci di bawah air keran yang mengucur, dan kemudian dikeringkan Maka screen siap untuk dipasangkan gambar mtif yang diinginkan. Buat mtif pada kertas biasa sebelum pembuatan desain dilakukan dan beri warna sesuai di ujungnya dengan yang diinginkan. 4

Ada beberapa cara membuat mtif screen yaitu: Cara pemtngan Cara pemtngan merupakan cara yang paling mudah dilakukan, tetapi tidak banyak variasinya. Yang dibutuhkan hanyalah kertas tipis yang tembus cahaya dan pisau atau gunting (jangan memakai kertas yang digunakan surat kabar karena pencapan warna hitam bisa merusak warna lain pada screen). Kertas tersebut jumlahnya sangat tergantung pada kebutuhan kita. Ketika cetakan pertama dilakukan ptngan kertas akan menempel pada screen dan tetap kkh hingga beberapa kali pencapan (biasanya hingga 50 kali). Ukuran kertas sebaiknya lebih besar daripada luas screen printing. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Gambar 8: Printing Cara Pemtngan Lapisi kertas dengan larutan sirlak dalam spritus atau larutan gm Arabia dalam air, Lapis dengan tipis dan rata, kemudian keringkan. Letakkan di atas gambar bermtif, jiplak dengan pensil dan gunting sehingga menjadi gambar berlubang. Letakkan gambar berlubang tersebut pada screen screen dengan menempelkan permukaan gamba berlapiskan sirlak menghadap ke screen bagian luar. Setrika gambar dari bagian belakang yang tidak dilapisi sirlak sambil ditekan sehingga gambar melekat baik pada screen. Bagian dalam screen dilapis dengan lak yang tahan zat kimia sementara bagian luar lubang-lubang yang kena lak dibersihkan dengan pelarutnya. (thinner atau xyll) menggunakan kapas atau tissue. Untuk mencegah screen bcr, bagian pinggir rangka bisa dilapisi pula dengan lak dari bagian luar. Jika telah dikeringkan maka screen siap pakai. Cara penggambaran langsung Cara menggambar mtif pada permukaan screen dapat direncanakan lebih permanen, caranya dengan menggambar langsung di atas screen. Kemudian pernis bisa digunakan untuk melapisi langsung bahan screen yang tidak bergambar, atau juga gelatine yang kerap digunakan dalam ftgrafi. Setelah dikeringkan, screen siap dipergunakan. Metde semacam ini memiliki keterbatasan, yaitu sekali screen dipasang hanya pla itu saja yang bisa digunakan sepanjang waktu. Jika ingin menggunakan pla lain, satusatunya jalan adalah dengan mencabut screen tersebut, dan memasangnya dengan screen baru. Oleh sebab itu metde penggunaan kertas tipis merupakan cara yang cukup sempurna. Metde ini memadai untuk sekelmpk pemula yang hendak 5

melakukan percbaan pencapan. Jika telah selesai melakukan pencapan, kertas desain tersebut bisa dicabut, screen dibersihkan dan pada screen yang sama akan bisa digunakan pla lain. Cara Pr-film Cara ini mirip dengan cara pemtngan, tetapi bukan menggunakan kertas, melainkan film. Prfilm merupakan film dari selulsa asetat yang dilapisi shellac dan dilekatkan pada kertas tembus cahaya dengan menggunakan lem (gutta percha). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Letakkan film di atas gambar yang akan dibuat Gres dengan pisau bagian gambar yang diinginkan Tempelkan lapisan bagian film dari sellulsa asetat beserta kertasnya pada screen dan disetrika Bagian-bagian yang tidak kena pisau akan melekat pada screen, sedang yang kena pisau akan melekat pada kertas Lepaskan kertas dari film maka film berupa gambar akan melekat pada screen Screen siap dipergunakan Cara Ft Cpy Cara ft cpy merupakan cara yang paling banyak dipakai, karena mampu membuat mtif gambar yang halus dan berkesan lux. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Buat gambar mtif pada kertas biasa. Setelah itu digambar lagi pada kertas tembus cahaya. Kertas tembus cahaya yang dapat dipakai adalah kdaktrace, kertas kalkir atau kertas minyak. Sedang tintanya bisa berupa tinta afdruk, cat plakat atau tinta bak. Tiap warna pada mtif, harus digambar pada kertas yang berlainan. Buatlah screen menjadi bersifat peka cahaya agar dapat memindahkan gambargambar mtif dari kertas tembus cahaya atau dari film pada screen. Larutan yang digunakan untuk memulas screen agar bersifat tembus cahaya antara emulsi dan sensitizer dengan perbandingan 9:1 yang diaduk hingga menjadi gel dan kemudian dileskan pada screen tipis dan rata. Gambar 9: Menuang Emulsi dan Sensitizer Gambar 10: Mengles Pasta Emulsi dan Sensitizerpada Screen 6

Lalu keringkan screen dalam ruang gelap dengan menggunakan hair dryer sampai benar-benar kering. Hasil gambar pada kertas tembus cahaya atau film (diapsitif) dilekatkan dengan permukaannya rnenghadap screen bagian luar serapat mungkin dan tempelkan dengan menggunakan seltape bening. Letakkan screen di atas meja afdruk. Di atas gambar, letakkan kaca, sedang di bagian dalam screen letakkan karet busa dan beri pemberat. Lalukan penyinaran ( expsing) supaya mtif berpindah terbentuk pada screen dengan bantuan lampu nen atau yang sejenis. Jika menggunakan empat buah lampu nen 20 watt dengan jarak penyinaran 15 cm maka memerlukan lama penyinaran 4-5 menit. Bila dilakukan dengan sinar matahari, lama penyinaran sekitar 1 menit. Sinar Matahari Kaca Gambar Mtif Screen Spn Gambar 11: Psisi Saat Afdruk Setelah penyinaran, kertas tembus cahaya atau film dilepas dan akan terlihat bayangan gambar pada screen. Kemudian screen disemprt dengan air dingin dan kalau masih belum berlubang dapat direndam dalam air panas 60-70 Celcius, hingga bagian-bagian yang ada bayangan gambarnya berlubang dan bersih. Selama pencucian, screen tidak bleh terkena gerakan mekanik atau digskgsk karena akan merusak gambar, atau rnembuat lubang di bagian-bagian yang seharusnya tidak berlubang. Setelah dikeringkan, perkuat screen tersebut agar tahan terhadap gesekan atau zat kimia yang dipakai dalam pencetakan. Bagian dalam screen bisa dilapisi dengan ulan X sebagai penguat. Keringkan kembali, maka screen siap untuk digunakan. 2) Pencetakan Pasang kain di atas meja sabln. Agar tidak berubah psisinya, pasang paku ditepitepinya. Sebelum mulai mencetak, mtif diatur sedemikian rupa sehingga psisinya terhadap kain tepat. Tuangkan pasta tinta ke screen secara merata dari kiri ke kanan di bagian pinggir yang tidak ada gambar atau luban mtif. Untuk menjaga agar pasta cap tidak ke lubang mtif, sebelum menuangkan pasta tinta, rakel diletakkan dahulu menghadap ke rangka screen, baru dituangkan. 7

Mulailah mendrng rakel ke depan dengan membawa pasta tinta, demikian pula ketika menarik rakel harus membawa pasta tinta. Selama tidak merakel, pasta tinta harus berada di tepi yang tidak ada lubang mtifnya, sementara rakel berada pada psisi menghalangi mengalirnya pasta tinta. Pekerjaan merakel umumnya dilakukan satu atau dua kali blak-balik. Selama merakel, usahakan jangan sampai rakel diangkat dari tempatnya guna menjaga jangan sampai ada pasta tinta yang jatuh ke kain atau mengalir ke lubang mtif. Setelah selesai mencetak, screen harus segera dicuci dulu agar tidak rusak leh zat-zat kimia yang dipakai dan agar lubang mtif tidak tersumbat leh pasta cap. Setelah dicetak, kain dikeringkan untuk menghilangkan lembab pada bagian-bagian kain yang dicetak. Pengeringan harus dilakukan supaya diperleh gambar-gambar mtif dengan batas yang tajam dan menghindari pendaan kain pada prses berikutnya. Gambar 12: Menuangkan Pasta Tinta ke Screen 3) Finishing Finishing merupakan penyelesaiaan akhir dalam prses screen printing. Setelah prses cetak maka sebelum kain siap digunakan pada prses berikutnya maka perlu adanya perapian-perapian. Adapun pekerjaan ini meliputi pembersihan sisa tinta, pencucian, dan penyeterikaan. Gambar 13: Tekstil Mtif Teknik Printing DAFTAR PUSTAKA Nusantara, Guntur, 2004. Panduan Praktis Cetak Sabln. Jakarta: Kawan Pustaka. Ruzali, Nanang, 1987. Merencana Tekstil. Surakarta: UNS., 1986. Sejarah Industri Batik Indnesia, Ygyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, 1995. Desain Kerajinan Tekstil. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 8