OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

dokumen-dokumen yang mirip
PENEMPATAN LOKASI OPTIMAL STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) DENGAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

Penentuan MVar Optimal SVC pada Sistem Transmisi Jawa Bali 500 kv Menggunakan Artificial Bee Colony Algorithm

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

BAB III METODE PENELITIAN

1.2 Tujuan Memberikan solusi dalam optimalisasi penempatan dan rating SVC untuk memperbaiki profil tegangan pada Sistem Tenaga Listrik 500 kv Jamali.

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kv JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENENTUAN MVAR OPTIMAL SVC PADA SISTEM TRANSMISI JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

EVALUASI KESTABILAN TEGANGAN SISTEM JAWA BALI 500KV MENGGUNAKAN METODE CONTINUATION POWER FLOW (CPF)

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN MENGGUNAKAN STATIC VAR COMPENSATOR (SVC) PADA SISTEM INTERKONEKSI AREA MALANG SKRIPSI

BAB III 1 METODE PENELITIAN

OPTIMASI PENEMPATAN SVC DAN TCSC UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN MENGURANGI RUGI TRANSMISI MENGGUNAKAN METODE REAL-CODED GENETIC ALGORITHM

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

Evaluasi Kestabilan Tegangan Sistem Jawa Bali 500kV menggunakan Metode Continuation Power Flow (CPF)

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Kurva P-V pada Sistem Jawa-Bali 500kV dengan Pemasangan Kapasitor Bank Menggunakan Teori Sensitivitas

BAB IV STUDI ALIRAN DAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibangkitkan oleh pembangkit harus dinaikkan dengan trafo step up. Hal ini

Studi Perbaikan Stabilitas Tegangan Sistem Jawa-Madura- Bali (Jamali) dengan Pemasangan SVC Setelah Masuknya Pembangkit 1000 MW Paiton

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Letak dan Kapasitas Bank Kapasitor Secara Optimal Menggunakan Bee Colony Algorithm

Studi Pengaruh Penggunaan TCSC dan SVC terhadap Biaya Operasi Tahunan di Sistem Jawa Bali 500 kv

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

BAB III METODE PENELITIAN

SIMULASI OPTIMASI DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM JAMALI 500 kv MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

BAB III METODE PENELITIAN

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR ) PADA JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN ETAP 7.5.0

PENGEMBANGAN KURVA P-V UNTUK GI 500 kv DALAM RANGKA MENGANTISIPASI VOLTAGE COLLAPSE. Rusda Basofi

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Analisis Dan Pemodalan Static Var Compensator (SVC) Untuk Menaikan Profil Tegangan Pada Outgoing Gardu Induk Probolinggo

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

TUGAS AKHIR. Oleh ARIF KUSUMA MANURUNG NIM : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: B-32

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PERHITUNGAN BIAYA SEWAJARINGAN TRANSMISI 500 KV JAWA- BALI DENGAN METODE MW-MILE BIALEK TRACING

SIMULASI OPTIMASI DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM JAMALI 500 kv MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

OPTIMISASI PENGATURAN DAYA REAKTIF DAN TEGANGAN PADA SISTEM INTERKONEKSI JAWA-BALI 500 KV MENGGUNAKAN QUANTUM BEHAVED PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

OPTIMALISASI KAPASITAS SVC PADA SISTEM JAWA BALI 500 KV MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Optimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global

BAB III SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI JAWA-BALI

Kata Kunci Operasi ekonomis, iterasi lambda, komputasi serial, komputasi paralel, core prosesor.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

Analisis Kontingensi Sistem Jawa-Bali 500KV Untuk Mendesain Keamanan Operasi

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor,

APLIKASI SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) DALAM PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA SISTEM KELISTRIKAN KOTA PALU

PENEMPATAN SVC (STATIC VAR COMPENSATOR) UNTUK MEMPERBAIKI PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TRANSMISI PT. PLN LAMPUNG

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

PERHITUNGAN CCT (CRITICAL CLEARING TIME) UNTUK ANALISIS KESTABILAN TRANSIENT PADA SISTEM KELISTRIKAN 500KV JAWA-BALI

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

Optimisasi Penempatan SVC untuk Memperbaiki Profil Tegangan dengan Menggunakan Algoritma Genetika

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industrialisasi dan pemukiman penduduk mengakibatkan

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

BAB 4 METODE PENGURANGAN RUGI-RUGI DAYA AKTIF

Aplikasi Micro-Genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV

OPTIMASI PENEMPATAN DISTRIBUTED GENERATION PADA IEEE 30 BUS SYSTEM MENGGUNAKAN BEE COLONY ALGORITHM

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

BAB III METODE PENELITIAN September 2015 bertempat di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik. Alat dan bahan tugas akhir ini, diantaranya :

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

BAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

PENGATURAN SLACK BUS DALAM MENGOPTIMALKAN ALIRAN DAYA PADA KASUS IEEE 30 BUS MENGGUNAKAN METODE NEWTON-RAPHSON PADA APLIKASI MATLAB 7.

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Energi listrik merupakan suatu element penting dalam masyarakat

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

PERANCANGAN SOFTWARE APLIKASI UNTUK PERKIRAAN STABILITAS TRANSIEN MULTIMESIN MENGGUNAKAN METODE KRITERIA SAMA LUAS

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK (Studi Kasus Sistem PT.

PENEMPATAN KAPASITOR DAN OPTIMASI KAPASITASNYA MENGGUNAKAN ARTIFICIAL BEE COLONY (ABC) PADA SALURAN DISTRIBUSI PRIMER

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

Aplikasi micro-genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV

ANALISIS ALIRAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1

BAB II DASAR TEORI. Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1

ANALISA PEMASANGAN KOMPENSATOR REAKTOR SHUNT DALAM PERBAIKAN TEGANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)-500kV ANTARA TASIKMALAYA DEPOK

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

OPTIMISASI BIAYA PEMBANGKITANPADA SISTEM 500 KV JAWA-BALI MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

Transkripsi:

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM Khairina Noor.A. 1, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D. 2, Dr. Rini Nur Hasanah, ST., M.Sc. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2,3 Dosen Teknik Elektro, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail: khairinana@yahoo.com Abstrak Injeksi daya reaktif menggunakan Static VAR Compensator (SVC) merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan rugi rugi daya transmisi dan penurunan tegangan akibat pertambahan beban listrik. Artificial bee colony algorithm merupakan salah satu jenis metode optimasi berbasis kecerdasan lebah yang digunakan untuk menentukan posisi dan kapasitas SVC. Pada penelitian ini, algoritma artificial bee colony diaplikasikan pada data sistem transmisi Jawa Bali 500 kv dengan tiga macam kondisi pembebanan, yaitu 100%, 80%, dan 60%. Kapasitas SVC yang digunakan dalam simulasi adalah 0-300 MVAR. Pada kasus pembebanan 100%, diperoleh penurunan sebesar 11,87% dan 12,14% untuk rugi daya aktif dan reaktif berturut-turut. Pada pembebanan 80%, diperoleh penurunan sebesar 8,92% dan 9,14%, sedangkan pada pembebanan 60% diperoleh penurunan 7,39% dan 7,68%. Pemasangan SVC juga mampu memperbaiki level tegangan kritis hingga berada pada range tegangan standar yang diijinkan. Kata Kunci - artificial bee colony algorithm, injeksi daya reaktif, rugi daya, SVC, tegangan metaheuristik berbasis kecerdasan lebah dalam pencarian makanan [2]. II. PENERAPAN METODE OPTIMASI ABC Metode penelitian yang digunakan secara umum ditunjukkan pada Gambar 1. Diagram alir perhitungan dan analisis data ditunjukkan pada Gambar 1. START Studi Literatur Pengambilan data Transmisi JAMALI 500kV dan IEEE 30 bus Analisis aliran daya dengan Newton - Rapshon Implementasi Artificial Bee Colony Algorithm Tidak I. PENDAHULUAN istrik merupakan suatu kebutuhan mutlak L yang harus dipenuhi untuk menjamin keberlangsungan hidup masyarakat masa kini. Pemenuhan kebutuhan ini terus meningkat seiring bertambahnya pertumbuhan beban dari tahun ke tahun Permasalahan lain yang sering dijumpai dalam operasi sistem tenaga listrik adalah letak gardu induk yang berada sangat jauh dari sistem pembangkit sehingga mengakibatkan penurunan level tegangan yang cukup signifikan. Level tegangan turut berdampak pada kualitas daya yang dihasilkan. Fenomena tersebut disebabkan kawat saluran mempunyai nilai resistansi, induktansi dan kapasitansi, sehingga menimbulkan jatuh tegangan sepanjang saluran serta rugi daya. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara kompensasi daya reaktif menggunakan salah satu perangkat FACTS, yaitu Static Var Compensator (SVC) yang mampu menstabilkan level tegangan serta mengurangi rugirugi daya yang dapat dikontrol melalui sudut penyalaan thyristor. [1] Masalah selanjutnya adalah penentuan posisi serta kapasitas optimum SVC yang akan digunakan. Pada penelitian ini digunakan metode optimasi artificial bee colony algorithm, suatu metode Simulasi Selesai? Analisis Hasil Simulasi STOP Ya Gambar 1. Diagram Alir Penelitian A. Analisis Aliran Daya Dengan mempresentasikan saluran transmisi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, maka persamaan aliran daya pada suatu sistem transmisi adalah[4] : atau = arus yang masuk ke bus i = tegangan pada bus i = admitansi antara saluran i dan j (1) (2) 1

Gambar 2. Tipe Bus pada Sistem Tenaga Dari persamaan (2), arus yang memasuki bus dapat ditulis ulang dalam bentuk matriks admitansi seperti persamaan berikut [4]: (3) dengan :, maka (4) Dengan memisahkan bagian real dan imajiner, maka didapatkan : (5) (6) arus pada bus i tegangan pada bus i tegangan pada bus j admitansi antara bus i dan j daya aktif pada bus i daya reaktif pada bus i sudut polar admitansi sudut tegangan Matriks Jacobian memberikan hubungan antara perubahan kecil pada sudut tegangan dan magnitude tegangan dengan perubahan kecil pada daya aktif dan reaktif dan. Dalam bentuk yang lebih singkat, matriks di atas dapat ditulis sebagai : (7) dan adalah selisih antara nilai yang diharapkan dan nilai sebenarnya atau dikenal sebagai daya residu, dirumuskan dengan : (8) (9) Perkiraan nilai baru untuk tegangan bus adalah: (10) (11) Setelah hasil iterasi aliran daya di atas selesai dikerjakan, langkah selanjutnya adalah perhitungan rugi rugi saluran. Aliran arus antara bus i dan j diasumsikan pada Gambar 3. V i I ij I l I ji I i0 Y i0 Y ij Gambar 3.Model Saluran Transmisi untuk Perhitungan Aliran Daya I j0 Y j0 Jika arus mengalir dari i ke j, maka : V j (12) Apabila arus mengalir sebaliknya, maka dianggap positif, sehingga (13) Daya kompleks dari bus i ke j dan dari bus j ke i adalah : (14) (15) (16) = total rugi daya saluran dari i ke j (MVA) B. Static VAR Compensator SVC merupakan salah satu jenis perangkat FACTS tipe impedance variable yang berfungsi baik untuk membangkitkan maupun menyerap daya reaktif. Pada bentuk yang paling sederhana, SVC terdiri atas thyristor controlled reactor (TCR) yang dipasang secara paralel dengan kapasitor bank. Prinsip kerja SVC secara umum adalah mengompensasi daya reaktif dengan cara mengatur sudut penyalaan thyristor sehingga dapat mengatur keluaran daya reaktif dari SVC [5]. Representasi permodelan SVC yang terhubung pada saluran i dan j ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Representasi SVC Daya reaktif yang diinjeksikan pada titik j dituliskan dalam persamaan berikut [3] : (17) = daya reaktif pada titik j = tegangan pada titik j =, dan adalah suseptansi pada fixed capacitor dan TCR C. Artificial Bee Colony Algorithm Pada ABC algorithm, koloni lebah terdiri atas tiga kelompok lebah, yakni lebah pekerja, lebah onlooker, dan lebah scouts. Langkah langkah utama dari algoritma ABC diberikan seperti di bawah ini[3] : 1. Inisialisasi sumber makanan awal secara acak (18) = posisi lebah pekerja i = 1 : SN (sumber makanan) j = 1: N (jumlah koloni) r = nilai random [0,1] 2. Masing-masing lebah pekerja akan mencari sumber makanan baru dihasilkan dengan persamaan : (19) x = posisi lebah pekerja 2

t = jumlah iterasi = lebah yang terpilih secara acak dan k = urutan variabel acak [0,1] 3. Lebah onlooker memilih sumber makanan berdasarkan persamaan probabilitas sebagai berikut : (20) = probabilitas pemilihan, SN = jumlah sumber makanan, = posisi lebah pekerja = nilai fitness 4. Lebah pekerja yang meninggalkan sumber makanan berubah menjadi lebah scout. Lebah scout mencari sumber makanan baru yang dijabarkan dengan persamaan : (21) Terdapat tiga parameter kontrol utama yang digunakan dalam algoritma ABC, yaitu: jumlah sumber makanan yang sama dengan jumlah lebah pekerja atau lebah onlooker (SN), nilai limit, dan jumlah siklus maksimum (MCN). Diagram alir implementasi artificial bee colony algortihm ditunjukkan pada Gambar START Dalam melakukan optimasi, tegangan V i tiap bus diupayakan berada pada batas rentang sebagai berikut: i V min V max = nomor bus = 0,95 pu = 1,05 pu III. ANALISIS DATA Pada penelitian ini, analisis dilakukan pada tiga macam kondisi pembebanan, yaitu pembebanan puncak 100%, pembebanan rata rata 80%, serta pembebanan ringan 60%. A. Analisis Aliran Daya Sistem Jawa Bali 500 kv Gambar Single line diagram sistem transmisi Jawa- Bali 500 kv dapat dilihat pada Gambar 6 [6]. Analisis aliran daya dengan Newton - Rapshon dan didapatkan nilai rugi daya aktif awal Iterasi = 1 Inisialisasi parameter awal ABC algorithm serta posisi dan kapasitas SVC menggunakan rumus 18 Jalankan diagram alir dan didapatkan nilai fitness Meletakkan lebah pekerja ke sumber makanan baru dengan menggunakan rumus 19 Jalankan diagram alir dan didapatkan nilai fitness dan dilakukan greedy selection Menghitung probabilitas masing masing baris menggunakan rumus 20 Menentukan populasi onlooker berdasarkan nilai probabilitas 5. Jalankan diagram alir dan didapatkan nilai fitness dan dilakukan greedy selection Menghitung nilai error = (fitnessmaks fitnessmin) Nilai error < toleransi Tidak Membangkitkan solusi baru pengganti sumber makanan yang ditinggalkan dengan rumus 21 Tidak Iterasi = Iterasi +1 Kriteria terpenuhi?(siklus = MCN) Ya Nilai kapasitas dan posisi terbaik SVC STOP Gambar 5. Diagram Alir Implementasi ABC Algorithm Ya Gambar 6. Single Line Diagram Sistem Jawa Bali 500 kv Gambar 6 menunjukkan bahwa sistem transmisi Jawa Bali 500 kv terdiri atas 26 bus, dengan rincian sebagai berikut : 1. Bus slack = Suralaya 2. Bus generator = Muara Tawar, Cirata, Saguling, Tanjung Jati, Gresik, Paiton, Grati 3. Bus beban = New Suralaya, Cilegon, Kembangan, Gandul, Balaraja, Cibinong, Cawang, Bekasi, Cibatu, Bandung Selatan, Mandicaran, Ungaran, Surabaya Barat, Depok, Tasikmalaya, Pedan, Kediri, dan Ngimbang Sementara itu, data saluran sistem terdiri atas 31 cabang saluran. Penyelesaian permasalahan aliran daya ini didasarkan pada : 3

1. Base tegangan = 500 kv 2. Base daya = 1000 MVA 3. Akurasi = 0,001 4. Maksimum Iterasi = 200 Hasil analisis load flow menggunakan metode Newton Raphson memberikan nilai rugi-rugi daya sistem transmisi dan tegangan bus. Nilai tegangan bus dengan range di luar standar yang diijinkan sebelum pemasangan SVC pada kondisi pembebanan 100%, 80%, dan 60% ditunjukkan berturut-turut pada Tabel 1, 2, dan 3. Tabel 1. Nilai Tegangan Di bawah Standar Pada Pembebanan 100% No Bus Bus Voltage (pu) Condition 15 Tasikmalaya 0,9178 Undervoltage 16 Bandung Selatan 0,9371 Undervoltage 17 Mandicaran 0,9257 Undervoltage 19 Ungaran 0,9205 Undervoltage 20 Pedan 0,8944 Undervoltage 25 Kediri 0,9135 Undervoltage Dari Tabel 1, nilai tegangan pada bus 15, 16, 17, 19, 20, dan 25 berada di bawah standar, yaitu 0,95 p.u. Rugi daya baik aktif maupun reaktif yang dihasilkan pada pembebanan 100% adalah 154,9537 MW dan 1595,1926MVAR. Tabel 2. Nilai Tegangan Di Bawah Standar Pada Pembebanan 80% No Bus Bus Voltage (pu) Condition 15 Tasikmalaya 0,9364 Undervoltage 17 Mandicaran 0,9419 Undervoltage 19 Ungaran 0,9376 Undervoltage 20 Pedan 0,9175 Undervoltage 25 Kediri 0,9323 Undervoltage Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2, jumlah bus dengan nilai tegangan dibawah standar lebih sedikit dibanding pada pembebanan 100%, yaitu bus 15, 17, 19, 20, dan 25. Rugi daya baik aktif maupun reaktif yang dihasilkan pada pembebanan 80% adalah 96,8666 MW dan 985,3328MVAR. Tabel 3. Nilai Tegangan Di Bawah Standar Pada Pembebanan 60% No Bus Bus Voltage (pu) Condition 20 Pedan 0,9447 Undervoltage Seperti ditunjukkan pada Tabel 3, hanya terdapat satu bus dengan nilai di bawah standar pada pembebanan 60%, yaitu bus 20. Rugi daya baik aktif maupun reaktif yang dihasilkan pada pembebanan 60% adalah 53,6165 MW dan 530,8466MVAR. Nilai parameter artificial bee colony yang digunakan adalah: 1. Jumlah sumber makanan (SN) = 20 2. Nilai limit = 100 3. Siklus maksimum (MCN) = 100 B. Hasil Optimasi SVC Pada Kondisi Pembebanan 100% Setelah dilakukan pemasangan SVC dengan range kapasitas 0 300 MVAR, maka didapatkan nilai perbaikan tegangan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7. Profil Tegangan Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 100% Sesuai dengan tujuan pemasangan SVC, Gambar 8 dan 9 masing masing menunjukkan dampak injeksi daya reaktif SVC. Terlihat bahwa terjadi penurunan rugi- rugi daya aktif secara keseluruhan. Gambar 8.Rugi Daya Aktif Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 100% Gambar 9.Rugi Daya Reaktif Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 100% Besar daya reaktif injeksi dan posisi paling optimal yang diperoleh dari metode artificial bee colony algorithm masing masing adalah 192,8656 MVAR pada bus 11, 300 MVAR pada bus 14, 300 MVAR pada bus 19, 300 MVAR pada bus 20, dan 300 MVAR pada bus 22, dan 300 MVAR pada bus 25. Setelah pemasangan SVC didapatkan penurunan rugi daya aktif dan reaktif sebesar 136,557 MW dan 1401,551MVAR. Atau, masing masing turun sebesar 11,87 % dan 12,14%. C. Hasil Optimasi SVC Pada Kondisi Pembebanan 80% Setelah pemasangan SVC, didapatkan hasil perbaikan tegangan pada masing masing bus sebagaimana yang ditunjukkan pada Gambar 10. 4

Gambar 10. Profil Tegangan Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 80% Sementara itu, hasil pengurangan daya aktif dan reaktif masing masing ditunjukkan pada Gambar 11 dan 12. Gambar 13. Profil Tegangan Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 60% Sementara itu, hasil pengurangan daya aktif dan reaktif masing masing ditunjukkan pada Gambar 14 dan 15. Gambar 11.Rugi Daya Aktif Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 80% Gambar 14.Rugi Daya Aktif Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 60% Gambar 12.Rugi Daya Reaktif Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 80% Besar daya reaktif injeksi dan posisi paling optimal yang diperoleh dari metode artificial bee colony algorithm masing masing adalah 131,158 MVAR pada bus 7, 200 MVAR pada bus 19 dan 20, 119,866 MVAR pada bus 21, 27,688 MVAR pada bus 25 serta 49,737 MVAR pada bus 26. Setelah pemasangan SVC didapatkan penurunan rugi daya aktif dan reaktif sebesar 88,2260 MW dan 895,297 MVAR. Atau, masing masing turun sebesar 8,92 % dan 9,14%. D. Hasil Optimasi SVC Pada Kondisi Pembebanan 60% Setelah pemasangan SVC, didapatkan hasil perbaikan tegangan pada masing masing bus seperti yang ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar 15.Rugi Daya Reaktif Sebelum dan Sesudah Optimasi Pada Pembebanan 60% Besar daya reaktif injeksi dan posisi paling optimal yang diperoleh dari metode artificial bee colony algorithm masing masing adalah 53,683 MVAR pada bus 13, 80,849 MVAR pada bus 14, 100 MVAR pada bus 15, 20, 21, dan 25. Setelah pemasangan SVC didapatkan penurunan rugi daya aktif dan reaktif sebesar 49,6491 MW dan 490,061MVAR, atau masing masing turun sebesar 7,39 % dan 7,68%. IV. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Pemasangan SVC terbukti mampu mengatasi permasalahan tegangan sehingga level tegangan semua bus mampu memenuhi batas tegangan yang diijinkan (0.95 1,05 pu). 2. Selain itu, pemasangan SVC juga turut mengurangi rugi rugi saluran transmisi. Terjadi penurunan rugi daya baik aktif maupun reaktif 5

sebesar 11,87% dan 12,14 % pada pembebanan 100%, 8,92% dan 9,14% pada permbebanan 80%, dan 7,39% dan 7,68% pada pembebanan 60%. 3. Semakin rendah tingkat pembebanan, kapasitas SVC yang digunakan akan semakin kecil dan persentase pengurangan rugi daya paling besar adalah ketika pembebanan maksimum DAFTAR PUSTAKA [1] Acha, Enrique. 2004. FACTS Modelling and Simulation in Power Networks. John Willey & Sons, England. [2] Bolaji, A. Khader, A. 2013. Artificial Bee Colony Algorithm, Its Variants and Application : a Survey. Journal of Theoritical and Applied Information Technology, Vol 7, No 2 [3] Prajapati, Singh. 2012. Multi Objective Reactive Power Optimization Using Artificial Bee Colony Algorithm. International Journal of Engineering and Innovative Technology, Vol 2. July [4] Saadat, Hadi. 1999.Power System Analysis. McGraw Hill, Inc, Singapore. [5] Sadikvic, Rusejla. 2006. Use of FACTS Devices for Power Flow Control and Damping of Oscillation in Power System. Dissertation. Institute of Technology Zurich, Swiss [6] Supriatna, Gugun.2013. Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kv Jawa Bali dengan Aliran Daya Optimal MINOPF. Tugas Akhir. UPI, Bandung 6