BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk mendapatkan data

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III 3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. sejarah peradapan di Indonesia pada siswa kelas 5 SDN Torongrejo 1 Batu.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Subyek dan Lokasi Tindakan Pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan murid kelas V SDN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

Transkripsi:

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan peneliti secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SDN 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 selama lebih kurang 4 bulan mulai tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan. 3.2 Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipasif antara peneliti dengan guru SDN 9 Metro Barat. Yang dijadikan subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IVA SDN 9 Metro Barat, dengan jumlah siswa 38 orang yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. 3.3 Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

2 penelitian dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan metode penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik di dalam kelas (Hopkins, dalam Wiriaatmadja, 2007: 66). Dengan demikian pembelajaran dapat berlangsung lebih efisien dan berorentasi pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang di sampaikan. Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2006 : 102). Model penelitian ini mengunakan sistem spiral yaitu suatu sistem yang tidak hanya berlangsung satu kali tetapi beberapa kali. Alur penelitian ini terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 3.4 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus (cycle) yang mengacu pada model Kemmis dan Taggart (Arikunto, 2006: 102). Pelaksanaan tindakan pembelajaran model CTL (Contextual Teaching And Learning) terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun siklus dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:

3 Gambar 3.1 Prosedur PTK Pelaksanaan Perencanaan Siklus I Observasi Refleksi Pelaksanaan Perencanaan Siklus II Observasi Refleksi Pelaksanaan Perencanaan Siklus III Observasi Refleksi Sumber : (Arikunto, 2006 : 102)

4 3.5 Alur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus memiliki empat tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas, secara rinci meliputi langkah-langkah sebagai berikut : Siklus I 1. Perencanaan Pada siklus pertama materi pembelajarannya adalah Pemerintahan Desa dan Kecamatan. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah: a. Menetapkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum 2006. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan CTL. c. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. g. Menyiapkan kamera untuk dokumentasi.

5 2. Pelaksanaan Fokus pembelajaran pada siklus I adalah pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang Pemerintahan Desa dan Kecamatan yang dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2 x pertemuan). a. Kegiatan Awal; 1. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar. 3. Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan. b. Kegiatan Inti; 1. Memberikan materi kepada siswa. 2. Materi yang diajarkan guru, dilaksanakan dengan kegiatan inkuiri. 3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 4. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa. 5. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan guru. 6. Perwakilan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, kemudian diadakan sharing (tukar pendapat).

6 c. Kegiatan Akhir; 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari hari ini. 2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti. 3. Siswa diberi tugas rumah sebagai tindakan lanjut. 4. Guru memotivasi siswa dan menutup pelajaran. 5. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan post test. Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi oleh observer. Pada akhir pembelajaran siklus I diperoleh data observasi dan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran siklus I tersebut, sehingga hasil refleksinya akan menjadi acuan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II. 3. Observasi a. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan CTL yang dilakukan guru. b. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model CTL dengan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selanjutnya dilakukan analisis sebagai bahan kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan

7 yang diperoleh dari penerapan CTL. Hasil refleksi siklus I dijadikan acuan perbaikan untuk menyusun RPP siklus II. Siklus II Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran siklus I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus II. Materi pembelajaran pada siklus II masih sama pada siklus I namun dengan sub pokok bahasan yang berbeda. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkahlangkah: 1. Perencanaan a. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan CTL. c. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

8 g. Menyiapkan kamera untuk dokumentasi. 2. Pelaksanaan Fokus pembelajaran pada siklus II adalah pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang Pemerintahan Desa dan Kecamatan yang dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2 x pertemuan). a. Kegiatan Awal; 1. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar. 3. Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan. b. Kegiatan Inti; 1. Siswa menyebutkan kembali lembaga-lembaga yang terdapat dalam pemerintahan desa, kelurahan, dan kecamatan. 2. Melaksanakan kegiatan inkuiri dengan menggambarkan struktur pemerintahan desa, kelurahan, dan kecamatan. 3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 4. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa. 5. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan guru.

9 6. Perwakilan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, kemudian diadakan sharing (tukar pendapat). c. Kegiatan Akhir; 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari hari ini. 2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti. 3. Siswa diberi tugas rumah sebagai tindakan lanjut. 4. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan post test. 3. Observasi a. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan CTL yang dilakukan guru. b. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model CTL dengan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selanjutnya dilakukan analisis data sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan CTL. Siklus II setelah direfleksikan akan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada siklus I.

10 Siklus III Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran siklus I dan II, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus III. Materi pembelajaran pada siklus III yaitu Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Propinsi. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah: 1. Perencanaan a. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi pada siklus II. b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan dengan menggunakan CTL. c. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. d. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran. f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. g. Menyiapkan kamera untuk dokumentasi.

11 2. Pelaksanaan Fokus pembelajaran pada siklus III adalah pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Propinsi yang dilaksanakan dalam 4 (empat) jam pelajaran (2 x pertemuan). a. Kegiatan Awal; 1. Menyajikan cerita dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pelajaran. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada siswa dengan contoh-contoh kejadian yang ada di lingkungan sekitar. 3. Melakukan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum materi diberikan. b. Kegiatan Inti; 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai sistem pemerintahan Kabupaten/Kota dan Propinsi. 2. Materi yang diajarkan guru, dilaksanakan dengan kegiatan inkuiri. 3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. 4. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa. 5. Siswa melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk dari Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan guru. 6. Perwakilan salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, kemudian diadakan sharing (tukar pendapat).

12 c. Kegiatan Akhir; 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari hari ini. 2. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dimengerti. 3. Siswa diberi tugas rumah sebagai tindakan lanjut. 4. Mengevaluasi tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan post test. 3. Observasi a. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan CTL yang dilakukan guru. b. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model CTL dengan lembar observasi yang telah dibuat. 4. Refleksi Data hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan selanjutnya dilakukan analisis data sebagai data kajian untuk melakukan refleksi, sehingga dapat diketahui perkembangan yang diperoleh dari penerapan CTL. Pada siklus III, setelah direfleksikan dibandingkan dengan data observasi dan hasil belajar siswa pada siklus II. 3.6 Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data kualitatif berupa aktivitas dan pendapat siswa dan guru mengenai penerapan CTL.

13 2. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Tabel 3.1 Jenis Data dan Metode Dalam Penelitian No Jenis-jenis Data-data Metode 1. Aktivitas siswa dan guru selama Lembar observasi kegiatan pembelajaran 2. Pendapat siswa dan guru mengenai Lembar kuisioner penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL). 3. Hasil belajar siswa Pre Test Post Test Sedangkan sumber data yang digunakan adalah: 1. Lembar panduan observasi, instrumen ini dirancang peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa dan guru selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan model Contextual Teaching and Learning (CTL).. 2. Kuisioner yang digunakan untuk menjaring data mengenai pendapat siswa dan guru mengenai penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dilakukan setelah berakhirnnya keseluruhan pelaksanaan program tindakan. 3. Tes hasil belajar, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL).

14 3.7 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. 1. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas: data aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran serta pendapat siswa dan guru mengenai penerapan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menggunakan lembar observasi dan lembar kuisioner. Data tersebut diperoleh berdasarkan perilaku yang sesuai dan relevan dengan kegiatan pembelajaran. 2. Analisis untuk data kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kualitas hasil belajar siswa. Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus: x x N Keterangan : X = nilai rata-rata X = jumlah semua nilai hasil N = jumlah siswa Sumber : Wardani (2007: 43)