PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan )

dokumen-dokumen yang mirip
KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI DAN TRANSAKSI MATERIAL PT MODERNLAND REALTY Tbk

PT INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat

PENGUMUMAN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI Tbk

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TERKAIT DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT BARITO PACIFIC Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

PT. TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. Kegiatan Usaha Bergerak Dalam Bidang Usaha Farmasi. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

PERATURAN NOMOR IX.E.2 : TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

KETERBUKAAN INFORMASI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI

No. 108/OJK/BEI/VII/2014 Jakarta, 2 Juli 2014

LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NOMOR KEP-259/BL/2008 TANGGAL 30 JUNI 2008 PERATURAN NOMOR IX.H.1: PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

( PERSEROAN ) Berkedudukan di Jakarta Timur

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2016 TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tanggal : 25 Nopember 2009 KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU

KETERBUKAAN INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-05/PM/2002 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

PT Multipolar Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.04/2014 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ( Perseroan )

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

-flns(2. PT MNC IAND TbK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-02/PM/2001 TENTANG

PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

1 PENDAHULUAN. 1.1 Identitas Pemberi Tugas

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

Nama Emiten atau Perusahaan Publik : PT Indonesia Prima Property Tbk

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

PT DUTA INTIDAYA TBK. Kegiatan Usaha: Perdagangan Produk Kesehatan dan Kecantikan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( Perseroan )

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PT CIPUTRA PROPERTY TBK. ( Perseroan )

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

MATRIX KOMPARASI PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT GRAHA LAYAR PRIMA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT Cardig Aero Services Tbk. Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

PT SUMMARECON AGUNG Tbk. PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

BAHAN DAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA KEDUA PT SENTUL CITY Tbk

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

PT SUMMARECON AGUNG Tbk PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT Kino Indonesia Tbk. ( Perseroan ) Berkedudukan di Kota Bandung. Bidang Usaha:

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

2016, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI. PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Pendahuluan 1) Uraian Transaksi

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

BAHAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN TAHUN BUKU 2016

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. IX.E.1 DAN IX.E.2 BERKAITAN DENGAN RENCANA TRANSAKSI AFILIASI & MATERIAL

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

Transkripsi:

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT. GOLDEN PLANTATION Tbk. Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang perkebunan dan pabrik kelapa sawit Kantor Pusat: Plaza Mutiara, lantai 16 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2 Jakarta Selatan 12950 Telepon: (021) 57905353 Fax: (021) 57905355 email corporate.secretary@goldenplantation.com website: www.goldenplantation.com INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ( KETERBUKAAN INFORMASI ) ADALAH UNTUK MEMENUHI PERATURAN: (I). BAPEPAM-LK NO.IX.E.1, LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM- LK NO.: KEP-412/BL/2009 TANGGAL 25 NOVEMBER 2009 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU ( PERATURAN NO.IX.E.1 ); (II). PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) NO.31/POJK.04/2015 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI ATAS FAKTA MATERIAL OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK ( POJK 31/2015 ); DAN (III). PERATURAN NOMOR I-E TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN INFORMASI, LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKSI PT. BURSA EFEK JAKARTA (SEKARANG PT. BURSA EFEK INDONESIA) NO. KEP-306/BEJ/07-2004 TANGGAL 19 JULI 2004 ( PERATURAN I-E ). DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, MENYATAKAN BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA INFORMASI YANG DIUNGKAPKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ADALAH BENAR DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL DAN RELEVAN YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN, SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN ATAU MENYESATKAN. Keterbukaan Informasi ini Diterbitkan di Jakarta tanggal 22 Juni 2017

1. Pendahuluan a. Perseroan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang memiliki area konsesi perkebunan kelapa sawit seluas kurang lebih 63.441 hektar, yang berlokasi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi, dengan kantor pusat beralamat di Plaza Mutiara, lantai 16, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2, Jakarta Selatan 12950, telepon: (021) 57905353 - fax: (021) 5705355 dan website: www.goldenplantation.com serta email corporate.secretary@goldenplantation.com b. Perseroan melalui entitas anak, PT. Muarabungo Plantation, berkedudukan di Jakarta Selatan ( MBP ) adalah pemilik yang sah atas 12.499 saham atau 99,99% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT. Tandan Abadi Mandiri, berkedudukan di Jakarta Selatan ( TAM ), dimana MBP bermaksud untuk mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya dalam Perseroan kepada PT. Persada Alam Hijau, berkedudukan di Jakarta Selatan ( PAH ) berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Dan Piutang tertanggal 22 Juni 2017 ( Transaksi Pengambilalihan ). c. Perseroan melalui entitas anak, PT. Bumiraya Investindo, berkedudukan di Jakarta Selatan ( BRI ), selaku kreditur, adalah pemilik hak tagih yang sah atas piutang kepada TAM (selaku debitur) sebesar Rp.124.679.026.851,- (seratus dua puluh empat milyar enam ratus tujuh puluh sembilan juta dua puluh enam ribu delapan ratus lima puluh satu Rupiah) berdasarkan Perjanjian Utang Piutang tertanggal 1 Oktober 2012 ( Piutang ), dan BRI bermaksud untuk mengalihkan Piutang kepada PAH berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Dan Piutang tertanggal 22 Juni 2017 ( Transaksi Pengalihan ). d. Dikarenakan hubungan antara Perseroan, MBP, TAM, BRI dan PAH, maka Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.E.1. 2. Obyek dan Nilai Transaksi Afiliasi Obyek Transaksi Afiliasi adalah Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Afiliasi dengan nilai dari masing-masing transaksi, sebagai berikut: a. Nilai atas Transaksi Pengambilalihan adalah sebesar Rp.12.500.000.000,- (dua belas milyar lima ratus juta Rupiah) dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Dan Piutang tertanggal 22 Juni 2017, antara lain bahwa Transaksi Pengambilalihan baru efektif setelah diperolehnya persetujuan: (i). dari para Kreditur BRI untuk menghapus TAM sebagai pihak/co-borrower berdasarkan Facility Agreement tertanggal 26 Juni 2014, (ii). atas ketersediaan dana pinjaman dari bank penyedia dana/kredit kepada PAH yang dipergunakan untuk membiayai Transaksi Pengambilalihan, dan (iii). dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) atas Transaksi Pengambilalihan; b. Nilai atas Transaksi Pengalihan adalah sebesar Rp.110.000.000.000,- (seratus sepuluh milyar Rupiah) dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Dan Piutang tertanggal 22 Juni 2017, antara lain bahwa Transaksi Pengalihan baru efektif setelah diperolehnya persetujuan: (i). dari para Kreditur BRI untuk menghapus TAM sebagai pihak/co-borrower berdasarkan Facility Agreement tertanggal 26 Juni 2014, (ii). atas ketersediaan dana pinjaman dari bank penyedia dana/kredit kepada PAH yang dipergunakan untuk membiayai Transaksi Pengalihan, dan (iii). dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) atas Transaksi Pengambilalihan

3. Pihak-pihak Yang Terlibat Di Dalam Transaksi Afiliasi dan Sifat Hubungan Afiliasi Dengan Perseroan a. Pihak-pihak yang terlibat di dalam Transaksi Afiliasi adalah Perseroan, MBP, TAM, BRI dan PAH. b. MBP merupakan entitas anak yang 99,995% sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung, melalui BRI. c. TAM merupakan entitas anak yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara tidak langsung, melalui MBP dan BRI. d. BRI merupakan entitas anak yang 64,95% sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara langsung dan Perseroan juga merupakan pemegang saham pengendali BRI. e. PAH merupakan entitas anak yang 99,995% sahamnya dimiliki oleh Perseroan secara langsung dan Perseroan juga merupakan pemegang saham pengendali PAH. f. Adanya kesamaan anggota Dewan Komisaris dan Direksi per tanggal Keterbukaan Informasi ini, sebagai berikut: Perseroan MBP TAM BRI PAH Komisaris Koh Bing Hock Dede Rusamsi Dede Rusamsi Dede Rusamsi Dede Rusamsi Utama Komisaris - Tan Eng Chuan - Dede Rusamsi - Gillbanks Anthony M - Hany Gungoro Subchan - Hany Gungoro Subchan - Hany Gungoro - Robert John C. - Hany Gungoro Subchan Direktur Utama Budhi Istanto Suwito Yung Indrawan Yung Indrawan Yung Indrawan Yung Indrawan Direktur - Yung Indrawan - Rambir Sing Ir Febriyansyah 4. Ringkasan Laporan Penilai - Rambir Sing Ir Febriyansyah - Rambir Sing Ir Febriyansyah - Tay Ah Shao *) - Casey Tan K. - Rambir Sing Ir Febriyansyah Dalam mempersiapkan dan melaksanakan Transaksi Afliasi, Perseroan telah menunjuk KJPP Jennywati, Kusnanto & Rekan ( JKR ), sebagai Konsultan Jasa Penilai Publik yang terdaftar di OJK untuk memberikan pendapat atas kewajaran Transaksi Afiliasi sebagaimana tertuang dalam [ ] No. [ ] tertanggal [ ], sebagai berikut: a. Identitas Pihak b. Obyek Penilaian c. Tujuan Penilaian d. Asumsi e. Pendekatan dan Metode Penilaian f. Kesimpulan g. Pendapat Kewajaran atas Transaksi Afiliasi 5. Pertimbangan dan Manfaat Dilakukannya Transaksi Afiliasi Transaksi Afiliasi ini dilakukan Perseroan dengan pertimbangan kegiatan operasional sehari-hari dimana lokasi perkebunan TAM secara geografi lebih berdekatan dengan PAH, sehingga dengan kegiatan operasional sehari-hari TAM berada di bawah PAH memberikan manfaat untuk efektifitas dan efisiensi, baik dalam biaya operasional, pengawasan dan produksi. 4. Ringkasan Laporan Penilai Kantor Jasa Penilai Publik ( KJPP ) Jennywati, Kusnanto & rekan ( JKR ) telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran No. JK/170220-003 tanggal 20 Februari 2017 telah diminta untuk memberikan penilaian atas nilai pasar wajar atas 99,99% saham TAM dan Utang Pihak Berelasi Non-Usaha dan memberikan pendapat kewajaran atas kewajaran Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan.

I. Ringkasan Laporan Penilaian 100,00% Saham TAM dan Utang Pihak Berelasi Non-Usaha a. Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi Pengambilalihan dan Rencana Transaksi Pengalihan Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Transaksi Pengambilalihan dan Rencana Transaksi Pengalihan adalah PAH, MBP, BRI dan TAM. b. Obyek Penilaian Obyek Penilaian adalah nilai pasar wajar 99,99% saham TAM dan Utang Pihak Berelasi Non- Usaha c. Tujuan dan Maksud Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk memperoleh pendapat yang bersifat independen tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan/atau ekuivalensinya pada tanggal 31 Desember 2016.

Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai pasar wajar dari Obyek Penilaian yang selanjutnya akan digunakan sebagai rujukan dan pertimbangan oleh manajemen Perseroan dalam rangka pelaksanaan Rencana Transaksi Pengambilalihan dan Rencana Transaksi Pengalihan serta untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.1. d. Kondisi Pembatas dan Asumsi-asumsi Pokok Penilaian ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah yang berlaku sampai dengan tanggal penerbitan laporan penilaian ini. JKR bertanggung jawab atas laporan penilaian TAM dan kesimpulan nilai akhir. Dalam penugasan penilaian ini, JKR mengasumsikan terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penilaian sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan penilaian tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penilaian. JKR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan (update) pendapat JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Dalam melaksanakan analisa, JKR mengasumsikan dan bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada JKR oleh Perseroan dan TAM atau yang tersedia secara umum yang pada hakekatnya adalah benar, lengkap dan tidak menyesatkan dan JKR tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan independen terhadap informasi-informasi tersebut. JKR juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan dan TAM bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Analisa penilaian Obyek Penilaian dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas penilaian JKR maupun segala kehilangan, kerusakan, biaya ataupun pengeluaran apapun yang disebabkan oleh ketidakterbukaan informasi sehingga data yang JKR peroleh menjadi tidak lengkap dan atau dapat disalahartikan.

Karena hasil dari penilaian JKR sangat tergantung dari data serta asumsi-asumsi yang mendasarinya, perubahan pada sumber data serta asumsi sesuai data pasar akan merubah hasil dari penilaian JKR. Oleh karena itu, JKR sampaikan bahwa perubahan terhadap data yang digunakan dapat berpengaruh terhadap hasil penilaian dan bahwa perbedaan yang terjadi dapat bernilai material. Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, JKR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan terjadinya perbedaan kesimpulan yang disebabkan oleh adanya analisa tambahan, diaplikasikannya hasil penilaian sebagai dasar untuk melakukan analisa transaksi ataupun adanya perubahan dalam data yang dijadikan sebagai dasar penilaian. Laporan penilaian Obyek Penilaian bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan dan TAM. Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan penilaian Obyek Penilaian tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum TAM berdasarkan anggaran dasar TAM. e. Pendekatan Penilaian yang Digunakan Penilaian Obyek Penilaian didasarkan pada analisa internal dan eksternal. Analisa internal akan berdasarkan pada data yang disediakan oleh manajemen, analisa historis atas laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif TAM, pengkajian atas kondisi operasi dan manajemen serta sumber daya yang dimiliki TAM. Prospek TAM di masa yang akan datang JKR evaluasi berdasarkan rencana usaha yang diberikan oleh manajemen yang telah JKR kaji kewajaran dan konsistensinya. Analisa eksternal didasarkan pada kajian singkat terhadap faktor-faktor eksternal yang dipertimbangkan sebagai penggerak nilai (value drivers) termasuk juga kajian singkat atas prospek dari industri yang bersangkutan. Dalam mengaplikasikan metode penilaian untuk menentukan indikasi nilai pasar wajar suatu business interest perlu beracuan pada laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif) yang representatif, oleh karenanya diperlukan penyesuaian terhadap nilai buku laporan posisi keuangan dan normalisasi keuntungan laporan laba rugi komprehensif yang biasanya disusun oleh manajemen berdasarkan nilai historis. Betapapun nilai buku suatu perusahaan yang direfleksikan dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif adalah nilai perolehan dan tidak mencerminkan nilai ekonomis yang dapat sepenuhnya dijadikan acuan sebagai nilai pasar wajar saat penilaian tersebut.

f. Metode Penilaian yang Digunakan Metode penilaian yang digunakan dalam penilaian Obyek Penilaian adalah metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method) dan metode penyesuaian aset bersih (adjusted net assets method). Metode diskonto arus kas dipilih mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh TAM di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha TAM. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi TAM diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha TAM. Arus kas yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas tersebut. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode penyesuaian aset bersih, nilai dari semua komponen aset dan liabilitas/utang harus disesuaikan menjadi nilai pasar wajarnya, kecuali untuk komponen-komponen yang telah menunjukkan nilai pasar wajarnya (seperti kas/bank atau utang bank). Nilai pasar wajar keseluruhan perusahaan kemudian diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai pasar wajar seluruh aset (berwujud maupun tak berwujud) dan nilai pasar liabilitas. Pendekatan dan metode penilaian di atas adalah yang kami anggap paling sesuai untuk diaplikasikan dalam penugasan ini dan telah disepakati oleh pihak manajemen TAM. Tidak tertutup kemungkinan untuk diaplikasikannya pendekatan dan metode penilaian lain yang dapat memberikan hasil yang berbeda. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap metode tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan. g. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa atas seluruh data dan informasi yang telah JKR terima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, maka menurut pendapat JKR, nilai pasar wajar Obyek Penilaian pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 128,96 mliar.

II. Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan a. Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan adalah PAH, MBP, BRI dan TAM. b. Obyek Transaksi Pendapat Kewajaran Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan adalah PAH, MBP, BRI dan TAM. c. Tujuan Pendapatn Kewajaran Maksud dan tujuan penyusunan laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan adalah untuk memberikan gambaran kepada Direksi Perseroan mengenai kewajaran Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan serta untuk memenuhi ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan IX.E.1. d. Kondisi Pembatas dan Asumsi-Asumsi Pokok Analisa Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan dipersiapkan menggunakan data dan informasi sebagaimana diungkapkan di atas, data dan informasi mana telah JKR telaah. Dalam melaksanakan analisa, JKR bergantung pada keakuratan, kehandalan dan kelengkapan dari semua informasi keuangan, informasi atas status hukum Perseroan dan informasi-informasi lain yang diberikan kepada JKR oleh Perseroan atau yang tersedia secara umum dan JKR tidak bertanggung jawab atas kebenaran informasi-informasi tersebut. Segala perubahan atas data dan informasi tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir pendapat JKR secara material. JKR juga bergantung kepada jaminan dari manajemen Perseroan bahwa mereka tidak mengetahui fakta-fakta yang menyebabkan informasi-informasi yang diberikan kepada JKR menjadi tidak lengkap atau menyesatkan. Oleh karenanya, JKR tidak bertanggung jawab atas perubahan kesimpulan atas Pendapat Kewajaran JKR dikarenakan adanya perubahan data dan informasi tersebut. Proyeksi laporan keuangan konsolidasian Perseroan sebelum dan setelah Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan disusun oleh manajemen Perseroan. JKR telah melakukan penelahaan atas proyeksi laporan keuangan tersebut dan proyeksi laporan keuangan tersebut telah menggambarkan kondisi operasi dan kinerja Perseroan. Secara garis besar, tidak ada penyesuaian yang signifikan yang perlu JKR lakukan terhadap target kinerja Perseroan.

JKR tidak melakukan inspeksi atas aset tetap atau fasilitas Perseroan. Selain itu, JKR juga tidak memberikan pendapat atas dampak perpajakan dari Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan. Jasa-jasa yang JKR berikan kepada Perseroan dalam kaitan dengan Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan hanya merupakan pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan dan bukan jasa-jasa akuntansi, audit atau perpajakan. JKR tidak melakukan penelitian atas keabsahan Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan dari aspek hukum dan implikasi aspek perpajakan. Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan hanya ditinjau dari segi ekonomis dan keuangan. Laporan pendapat kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan bersifat non-disclaimer opinion dan merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. Selanjutnya, JKR juga telah memperoleh informasi atas status hukum Perseroan dan TAM berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan TAM. Pekerjaan JKR yang berkaitan dengan Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan tidak merupakan dan tidak dapat ditafsirkan merupakan dalam bentuk apapun, suatu penelaahan atau audit atau pelaksanaan prosedur-prosedur tertentu atas informasi keuangan. Pekerjaan tersebut juga tidak dapat dimaksudkan untuk mengungkapkan kelemahan dalam pengendalian internal, kesalahan atau penyimpangan dalam laporan keuangan atau pelanggaran hukum. Selain itu, JKR tidak mempunyai kewenangan dan tidak berada dalam posisi untuk mendapatkan dan menganalisa suatu bentuk transaksi-transaksi lainnya di luar Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan yang ada dan mungkin tersedia untuk Perseroan serta pengaruh dari transaksi-transaksi tersebut terhadap Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan. Pendapat Kewajaran ini disusun berdasarkan kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis dan keuangan serta peraturan-peraturan Pemerintah terkait dengan Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan pada tanggal Pendapat Kewajaran ini diterbitkan. Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini, JKR menggunakan beberapa asumsi, seperti terpenuhinya semua kondisi dan kewajiban Perseroan serta semua pihak yang terlibat dalam Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan. Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan akan dilaksanakan seperti yang telah dijelaskan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta keakuratan informasi mengenai Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan yang diungkapkan oleh manajemen Perseroan.

Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian dari analisa dan informasi tanpa mempertimbangkan informasi dan analisa lainnya secara utuh sebagai satu kesatuan dapat menyebabkan pandangan dan kesimpulan yang menyesatkan atas proses yang mendasari Pendapat Kewajaran. Penyusunan Pendapat Kewajaran ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisa yang tidak lengkap. JKR juga mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran sampai dengan tanggal terjadinya Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan ini tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat Kewajaran ini. JKR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi, memutakhirkan pendapat JKR karena adanya perubahan asumsi dan kondisi serta peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal surat ini. Perhitungan dan analisa dalam rangka pemberian Pendapat Kewajaran telah dilakukan dengan benar dan JKR bertanggung jawab atas laporan pendapat kewajaran. Kesimpulan Pendapat Kewajaran ini berlaku bilamana tidak terdapat perubahan yang memiliki dampak material terhadap Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan. Perubahan tersebut termasuk, namun tidak terbatas pada, perubahan kondisi baik secara internal pada Perseroan maupun secara eksternal, yaitu kondisi pasar dan perekonomian, kondisi umum bisnis, perdagangan dan keuangan serta peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan terkait lainnya setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan. Bilamana setelah tanggal laporan pendapat kewajaran ini dikeluarkan terjadi perubahan-perubahan tersebut di atas, maka Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan mungkin berbeda. e. Pendekatan dan Prosedur Penilaian Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan Dalam evaluasi Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan ini, JKR telah melakukan analisa melalui pendekatan dan prosedur Pendapat Kewajaran atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan dari hal-hal sebagai berikut: i. Analisa atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan ii. Analisa kualitatif dan kuantitatif atas Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan; dan iii. Analisa atas kewajaran Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan.

f. Kesimpulan Berdasarkan ruang lingkup pekerjaan, asumsi-asumsi, data dan informasi yang diperoleh dari manajemen Perseroan yang digunakan dalam penyusunan laporan pendapat kewajaran ini, penelaahan atas dampak keuangan Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan sebagaimana diungkapkan dalam laporan pendapat kewajaran ini, JKR berpendapat bahwa Transaksi Pengambilalihan dan Transaksi Pengalihan adalah wajar. 5. Pertimbangan dan Manfaat Dilakukannya Transaksi Afiliasi TAM merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang masih berada dalam tahap pengembangan, dimana umur tanaman kelapa sawit yang dimiliki oleh TAM masih tergolong muda. Setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, dengan kepemilikan atas TAM sebesar 100,00%, 100,00%, Perseroan mengharapkan dapat melakukan sinergi antara PAH dan TAM, termasuk dalam hal kegiatan operasional yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan TAM pada masa yang akan datang sehingga hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan Perseroan pada masa yang akan datang. Mengingat bahwa lokasi perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PAH dan TAM terletak di propinsi Jambi, maka setelah Rencana Transaksi menjadi efektif, dengan kepemilikian atas TAM sebesar 100,00%, Perseroan akan memiliki pengendalian yang lebih mudah terhadap kinerja operasional PAH dan TAM. Hal ini diharapkan dapat memberikan efisiensi terhadap biaya operasional Perseroan di masa yang akan datang. Bagi pemegang saham Perseroan yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan Keterbukaan Informasi ini, dapat menghubungi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan pada hari dan jam kerja dengan alamat di bawah ini: PT. Golden PlantationTbk. Alamat Kantor Pusat: Plaza Mutiara, lantai 16 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E.1.2 No. 1 & 2 Jakarta Selatan 12950 Telepon: (021) 57905353 Fax: (021) 57905355 Formatted: Space Before: 0 pt, After: 0 pt email corporate.secretary@goldenplantation.com website: www.goldenplantation.com Field Code Changed Field Code Changed