Research Model in Information Systems

dokumen-dokumen yang mirip
Ringkasan Paper Akhmad Mubarok Kelompok 312

Research Model in Information Systems

Ringkasan Paper Nama : Agung Firmansyah ( X), Muhammad Ilman Akbar ( ) Kelompok : 316

Model Penelitian dalam Sistem Informasi

Model Penelitian dalam Sistem Informasi

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS RESEARCH : WHAT S THERE IN A METHODOLOGY

RESEARCH METHODOLOGIES IN MIS: AN UPDATE

KAJIAN TUGAS AKHIR STRATA SATU (S1) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA

Ringkasan Makalah Berjudul Conducting Research in IS

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS

Ringkasan Paper Minggu 4 Abdul Muttaqien Kelompok 311

MANAGING RISK IN SOFTWARE PROCESS IMPROVEMENT: AN ACTION RESEARCH APPROACH

Laporan: Satu Semester Bersama Kuliah Seminar. Abstraksi

PENGALAMAN MENGIKUTI SEMINAR-B

Summary of Inferential Statistics, Drawing Valid Conclusions from Samples

PENGALAMAN MENGIKUTI KULIAH SEMINAR

CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEM

INFORMATION SYSTEMS AS A REFERENCE DISCIPLINE FOR NEW PRODUCT DEVELOPMENT

LAPORAN AKHIR JURNAL SEMINAR IKI40991: Kelas Seminar - Gasal 2008/2009

Kelompok Keilmuan Rekayasa Perangkat Lunak oleh Ayi Purbasari, ST., MT. If-unpas Sabtu, 9 Februari 2013

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang bersifat inti dari problematika

PERAMALAN (Forecast) (ii)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

... DAFTARISI. Kata Pengan tar... v. Persembahan 111. Daftar lsi

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DI SMP

Bab IV Klasifikasi Data

commit to user 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Text mining

BAB I PENDAHULUAN. dengan judul Sistem Informasi Pemesanan Udang Pada Perusahaan CV. AHOK

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

6/5/2010. Ilmuwan bergerak pada dua level: Teori hipotesis konstruk Observasi

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

BAB III METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar ini peserta didik mengalami keterpaksaan maka yang terjadi, belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan masa depan yang terbaik. dalam menentukan jurusan yang akan dipilihnya.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan rumah ikut meningkat. Ini

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

CHAPTER 4. Pemodelan dan Analisis

BAB III METODOLOGI. Pemberdayaan Masyarakat dibawah Kementerian Pekerjaan Umum. Penelitian ini

Shinta T. Effendy X Yudhi M. Hamzah

Outline. Mengapa menulis? Tipe naskah jurnal Elemen kunci Memilih jurnal Reject! 11/23/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

(universal) sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peran software dalam sistem komputer Jenis-jenis software Pemrograman dan bahasa pemrograman

FROM THE VENDOR S PERSPECTIVE: EXPLORING THE VALUE PROPOSITION IN INFORMATION TECHNOLOGY OUTSOURCING

1. Tekanan formal dan informal pada peneliti sistem informasi untuk melakukan publikasi

M. Yudha A GNU Free Document License - Silahkan secara bebas menggandakan dokumen ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Tidak Kenal Maka Tidak Sayang: Kiat Mensosialisasikan Makalah Internasional Kepada Komunitas Sistem Informasi Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

LAPORAN AKHIR INDIVIDU: EVALUASI AKHIR MATA KULIAH SEMINAR SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan adanya pembinaan dan bimbingan yang dapat dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PROGRAM DINAMIS UNTUK MENENTUKAN JALUR PERJALANAN YANG OPTIMUM DENGAN BANTUAN SOFTWARE WINQSB

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Pertama Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metaphorical Thinking. (repository.upi.edu, 2013), 3.

Pemodelan dan Analisa

PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Summary. Research Metodology

BIAYA MINIMUM PADA PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN UD. HAMING MAKASSAR DENGAN PROGRAM DINAMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat sebuah strategi. Dengan berkembangnya teknologi, game juga mulai

BAB I PENDAHULUAN. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. satu cabang ilmu matematika yang berhubungan dengan kajian kuantitas, hubungan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

Seminar(B) Baca Paper: Siapa Takut..? Introduction. er Catatan Akhir Semester

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PERSYARATAN PRODUK

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENURUT GAYA KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

BAB II. Materi Kuliah Penyusunan Proposal Penelitian Oleh Dr. Triana Noor Edwina DS Fakultas Psikologi UMBY

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengolahan data beasiswa di SMA Negeri 6 Pandeglang pada umumnya. masih menggunakan sistem yang masih manual, yaitu belum adanya

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

Muhammar Priyandana¹, Retno Novi Dayawati², Angelina Prima Kurniati³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi

Penggunaan Matriks Hubungan secara umum: Mengkoleksi dan merekam data hubungan secara langsung, seperti melalui kuesioner dan wawancara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ejen Jenal Mustaqin, 2013

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II. Materi Kuliah Penyusunan Proposal Penelitian Oleh Dr. Triana Noor Edwina DS Fakultas Psikologi UMBY

Interpersonal Conflict and Its Management in Information System Development MIS Quarterly, June 2001

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sasaran. Alasan Penggunaan Model. Pemodelan. Pemodelan. Alasan Penggunaan Model 9/28/2011 PEMODELAN: MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM

STMIK MDP Program Studi Sistem Informasi Program Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

Bab III. Landasan Teori

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ]

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi Boolean seringkali mengandung operasi operasi yang tidak perlu,

Building Theories From Case Study Research. Kathleen M. Eisenhardt Academy of Management Review Oct 1989 p

Ringkasan Paper Nama : Agung Firmansyah ( X), Muhammad Ilman Akbar ( ) Kelompok : 316

Model-Model Perusahaan. Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan, diantara berbagai alternatif aksi

A. HALAMAN JUDUL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Transkripsi:

Research Model in Information Systems Oleh: Prashant Palvia, Vishal Midha, Praveen Pinjani CAIS Vol 17 hal 1042-1063, 2006 Kelompok : 276 Nama : Imairi Eitiveni, Nur Asyiah NPM : 1205000452, 120500069x Abstraksi Model penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian di bidang apapun, termasuk bidang sistem informasi (SI). Sebelas model telah diuji secara mendalam untuk mengetahui bagaimana model-model tersebut digunakan oleh peneliti. Hasilnya, multi tier influence diagram merupakan model yang paling dering digunakan oleh peneliti SI. Selain itu model-model lainnya seperti no model, listing of variables, mathematical model, and simple influence diagram juga sering digunakan oleh para peneliti SI. Kata Kunci Model-model penelitian, frameworks, penelitian sistem informasi, meta analysis. I. Introduction Penelitian SI pada dekade 60-an dan 70-an sangat deskriptif dan tidak secara eksplisit menggunakan suatu model penelitian. Namun sekarang-sekarang ini banyak hasil penelitian yang di-publish dalam jurnal-jurnal top SI telah memiliki landasan teori dan juga model atau framework dalam penelitiannya. Diluar tren tersebut, sebenarnya masih belum ada guide yang tersedia bagi para peneliti dalam membuat model-model penelitian. Tujuan paper ini adalah untuk mengembangkan taxonomy dari model-model penelitian berdasarkan literatur penelitian SI. Models, Theory, and Frameworks Model penelitian merupakan gambaran teori dari obyek yang sedang dipelajari. Model dapat dijadikan sebagi suatu cara yang berguna untuk menjelaskan atau menghubungkan ide-ide yang ada. Hal penting yang harus dicatat adalah tidak semua hal teoritis harus mengandung gambar ataupun reperesentasi gambar yang menggambarkan adanya suatu relationship dengan panah-panah dan konsep atapun variabel yang ditunjukan dalam suatu kotak, namun representasi visual memang lebih menjelaskan pemikiran penulis dan juga meningkatkan pemahaman pembaca [Whetten 1989]. Idealnya, model harus berdasarkan teori. Namun, banyak yang berpendapat bahwa teoriteori SI yang ada kurang dikembangkan secara baik. Oleh karena itu banyak peneliti yang menggunakan framework. Framework, dalam ketidakadaannya teori, sangat membantu meng-organize subyek yang kompleks, identifikasi relationship antar bagian, dan menyatakan area pengembangan mana yang akan dibutuhkan [Sprague 1980].

A Taxonomy of Research Models Klasifikasi dari model-model penelitian: Secara umum, model penelitian dapat diklasifikasi menjadi dua bentuk yaitu: 1. Model deskriptif (D) : Model sederhana yang menjelaskan pertanyaan-pertanyaan peneliti dan mendaftarkan bermacam-macam variabel dependent juga independent tanpa menjelaskan relationship antar variabel tersebut. 2. Model preskriptif (P) : Model yang lebih kompleks, terkadang ditampilkan secara visual, fokus dalam pemahaman relationship antar hubungan variabelnya. Dari dua bentuk tersebut, dibentuk lagi pengklasifikasian menjadi sebelas kategori model sebagai berikut: 1. Listing of variables (D) : Hanya variabel yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian yang dimasukan dalam daftar. 2. Listing of variables and levels (D) : Memasukkan jenis level dari variabel. 3. Listing of variables and implicit relationships (D/P) : Selain menjelaskan variabel, model ini juga menyatakan hubungan antara beberapa variabel secara implisit. 4. Simple influence Diagram- 2tier (P) : Model ini menggambarkan variabel dependent dan independent dan juga relationship diantara variabel tersebut. Penggambaran biasanya ditampilkan dalam bentuk diagram. 5. Multi tier influence diagram (P) : Pengembangan dari model 4 dengan melibatkan jenis-jenis tingkatan. Level 1 terdiri dari variabel yang independent, level terakhir terdiri dari variabel yang dependent sedangkan level lainnya terdiri dari intermediate variables. 6. Temporal Influence Diagram (P) : Model ini menunjukkan keterkaitan waktu antara bermacam-macam variabel. Dengan kata lain, kejadian diurutkan berdasarkan waktu dan kejadian tertentu tidak dapat terjadi sebelum kejadian sebelumnya selesai. 7. Simple Grid (D/P) : Model yang dapat digunakan untuk menguji pengaruh dari dua variabel yang independent. Model ini membandingkan berbagai alternatif dari banyak karakteristik. Dalam bentuk yang umum dan paling sederhana, variabel-variabel hanya memiliki dua level dalam bentuk grid 2x2 sehingga terbentuk 4 sel. 8. Complex Grid (D/P) : Simple grid model yang melibatkan lebih dari 2 variabel. 9. Venn Diagram (D/P) : Menyajikan representasi grafis yang tidak hanya menggambarkan obyek/variabelnya saja tapi juga interaksi diantaranya. Setiap obyek atau kelompok digambarkan sebagai sebuah lingkaran dimana interaksi diantaranya ditunjukkan dengan perpotongan antar lingkaran. 10. Mathematical Model (P) : Berbeda dari model-model lainnya, model ini menggambarkan hubungan antar variabel dengan fungsi atau persamaan matematis. 11. Combination of above (D/P) : Kombinasi dari dua atau lebih model penelitian yang telah disebutkan sebelumnya. Model ini cukup kompleks dan dapat lebih merepresentasikan penelitian besar dibandingkan proyek yang spesifik.

II. Research Method for This Study Sehubungan dengan analisis isi yang dilakukan, maka diambil artikel-artikel yang diterbitkan oleh jurnal-jurnal terkenal di bidang MIS seperti: 1. Communication of the ACM (CACM) 2. Decision Sciences (DS) 3. Information and Management (I&M) 4. Information System Research (ISR) 5. Journal of Management Information System (JMIS) 6. MIS Quarterly (MISQ) 7. Management Science (MS) Namun, tidak semua artikel dari jurnal-jurnal tersebut ditinjau, hanya artikel-artikel yang dipublikasikan dari tahun 1998-2003 dengan menganalisis judulnya apakah mengandung kata kunci sistem informasi atau tidak. Pada akhirnya didapatkan 1226 artikel yang digunakan untuk analisis isi. Model riset yang diterapkan pada setiap artikel adalah skema klasifikasi berdasarkan taksonomi berikut: Nomor Deskripsi 0 No model 1 Listing variable 2 Listing variable and level 3 Listing variable and implicit relationship 4 Simple Influence Diagram 5 Multi-Tier Influence Diagram 6 Temporal Influence Diagram 7 Simple Grid 8 Complex Grid 9 Diagram Venn 10 Model matematika 11 Kombinasi Biasanya lebih dari satu model yang diaplikasikan pada artikel. Oleh karena itu, untuk kepentingan riset ini diperbolehkan menggunakan dua model. Selain model riset, topik riset juga diperhitungkan dengan menggunakan skema klasifikasi oleh Barki, Rivard dan Talbot (1998). Klasifikasi ini menghasilkan tujuh level. Level pertama menggambarkan klasifikasi yang luas dan terus menurun dengan nomor level yang semakin besar. Metodologi juga dianalisis. Metodologi bisa didefinisikan sebagai proses keseluruhan yang memandu proyek sampai selesai. Sebagaimana artikel bisa menggunakan lebih dari satu model, mungkin saja satu artikel juga menerapkan lebih dari satu metodologi. Untuk kepentingan riset ini, setiap artikel digolongkan berdasarkan maksimal dua metodologi yang digunakan. Tahap ini menghasilkan 1474 artikel.

Artikel-artikel ini diprogram oleh tiga orang mahasiswa selama satu semester. Proses pemrograman melalui dua fase. Pada fase satu, ketiga programmer memogram lima puluh artikel yang sama secara independen. Pada fase kedua, ketiga programmer memogram 25 artikel lainnya secara individual. III. Results Model Usage Berdasarkan hasil pemrograman didapatkan hasil bahwa 78.5% dari artikel menggunakan model, sedangkan sisanya tidak menggunakan model. Diantara semua jurnal dan periode yang diteliti didapatkan bahwa multi-tier influence diagram adalah yang paling sering digunakan (34.9%). Kedua terbesar tidak menggunakan model sama sekali / no model (21.5%). Model listing variable menduduki peringkat ketiga dengan mendapatkan 12.7%, model matematika mendapatkan 9%, simple influence diagram dengan 7.7%, simple grid dengan 4.4%, dan temporal influence diagram dengan 4.1%. Model Usage Trends Setelah sebelumnya diumumkan bahwa multi-tier inference diagram adalah yang paling sering digunakan. Riset dari tahun-tahun menunjukkan model listing variables menunjukkan kenaikan yang signifikan pada tahun 1999 dan hampir mencapai peringkat kedua, lebih sering digunakan pada tahun 2002 dan akhirnya bertahan di posisi ketiga. Model riset lainnya lebih jarang digunakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi dikotomi pada riset MIS yaitu banyak artikel dipublikasikan tanpa menggunakan model (21.5%) dan lebih banyak lagi artikel yang menggunakan multi-tier influence diagram (34.9%). Models by Journal Jurnal yang berbeda sering menggunakan tipe model yang berbeda. Hal ini ingin dibuktikan secara statistik dengan cara mengombinasikan dua jurnal sehingga menghasilkan 21 kombinasi. Hasilnya menunjukkan bahwa ISR menunjukkan kombinasi model yang sama dengan I&M, JMIS, dan DS. Kombinasi lainnya berbeda secara statistik dengan tingkat ketepatan 95%. Model distribusi dari MISQ, JMISR, ISR dan MS sebagai jurnal tingkat atas secara statistik berbeda dari ketiga jurnal lainnya yaitu: I&M, DS, CACM. Multi-tier influence model adalah model yang paling banyak digunakan pada semua jurnal keuali CACM, yang menempatkan multi-tier influence model di posisi kedua. Artikel di CACM lebih sering tidak menggunakan model. Hal ini berhubungan dengan kebutuhan praktisi CACM akan perkembangan yang cepat. Model by Methodology Terjadi hal yang cukup menarik pada kombinasi model dan metodologi. Seperti metodologi spekulasi/komentar tidak menggunakan model. Hal ini menjelaskan kenapa 22.7% makalah yang tidak menggunakan model didefinisikan sebagai spekulasi. Artikel yang menggunakan metodologi survey adalah grup terbesar pada kategori listing variabel. Hal ini dikarenakan sifat deskriptif dari metode survey dan kemampuannya untuk

menyediakan gambaran yang cepat dari kejadian yang sedang berlangsung. Metodologi ini juga menjadi grup terbesar pada diagram multi-tier. Bisa dilihat bahwa kebanyakan model menggunakan metodologi survey untuk mengumpulkan data, sehingga metodologi ini menjadi yang paling populer pada riset IS. Model by Subject Area Terjadi dominasi dari no model dan multi-tier influence diagram. Model listing variables berada pada peringkat ketiga. IV. Discussion Limitations Batasan pada bahasan kali ini adalah: 1. Hanya tujuh jurnal yang digunakan. Walaupun sudah dibatasi menjadi tujuh jurnal, jumlah artikel yang diteliti masih cukup besar, sehingga harus dibatasi lagi. Penggunaan tujuh jurnal paling terkemuka bisa menjadi kekuatan riset. 2. Batasan lainnya adalah skema klasifikasi yang digunakan tidak cukup untuk mengakomodasi semua artikel, sehingga harus jumlah subjek yang yang bisa dimasukkan ke dalam skema harus dibatasi. Results Studi menunjukkan terjadinya dikotomi pada penggunaan model pada riset MIS. Sepertiga artikel tidak menggunakan model apapun, sedangkan sisanya menggunakan berbagai model dengan multi-tier influence diagram sebagai favorit. Berikutnya model listing variables adalah yang kedua paling banyak digunakan. Berikutnya simple influence diagram, temporal influence diagram, dan simple grid adalah yang sering digunakan. Sedangkan sisanya jarang digunakan. Peneliti bisa memanfaatkan pengetahuan tentang tren setiap jurnal untuk mempermudah publikasi artikel. Seperti CACM menerbitkan banyak artikel yang tidak menggunakan model dan lain-lain. Disamping itu, kombinasi model dan metodologi adalah yang sering diperhatikan. Seperti artikel yang tidak menggunakan model sering menggunakan metodologi spekulasi/komentar dan tidak menyediakan data dan lain-lain. V. Conclusion Artikel ini berguna untuk pengembangan taksonomi model riset pada IS sehingga memudahkan peneliti muda untuk memilih dan mengembangkan model yang tepat untuk melakukan riset mereka. Selain itu, artikel ini juga memaparkan paradigma yang dianut tujuh jurnal terkemuka.