KULIAH SEMINAR 2009 > RINGKASAN PAPER #3 Research Model in Information Systems Prashant Palvia, Vishal Midha, Praveen Pinjani CAIS Vol 17 hal 1042-1063, 2006 Kelompok : 318 Nama : Haryadi Herdian, Yans Sukma Pratama NPM : 1205000428, 125007104 I. PENDAHULUAN Salah satu hal penting dalam melakukan penelitian di bidang Sistem Informasi adalah model penelitian yang digunakan. Para peneliti membangun dan menggunakan model untuk mempermudah pemahaman terhadap research question dan berbagai variabel di dalamnya. Penggunaan model sendiri baru marak sekitar 2 dekade ke belakang. Sebelumnya, di era 60-an dan 70-an penelitian-penelitian yang dilakukan belum menggunakan model secara eksplisit. Penelitian yang dilakukan lebih bersifat deskriptif. Namun demikian, di tengah meningkatnya tren penggunaan model, masih sedikit sekali atau bahkan tidak ada panduan bagi peneliti bagaimana membangun suatu model untuk mendukung penelitiannya. Oleh karena itu, tujuan dari paper ini adalah membuat suatu taksonomi model penelitian yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para peneliti di bidang sistem informasi. Dalam paper ini, dijelaskan 11 model yang digunakan oleh para peneliti di bidang Sistem Informasi. Selain itu, paper ini juga memaparkan hasil penelitian terhadap penggunaan 11 model tersebut dalam artikel-artikel yang dipublikasikan di 7 jurnal terkemuka bidang Sistem Informasi selama kurun waktu 6 tahun, sejak tahun 1998-2003. II. MODEL Model penelitian adalah gambaran teoritis dari suatu objek penelitian. Suatu model dapat dikatakan sebagai cara untuk mendeskripsikan atau menjelaskan keterkaitan antara konsepkonsep. Dalam suatu penelitian yang ditampilkan hanya bagian-bagian yang penting saja, pun demikian dengan model. Analoginya adalah peta negara. Peta negara hanya menampilkan letak-letak koordinat suatu kota, jalan-jalan besar penghubung antar kota tetapi detail kecil seperti jalan tikus tidak ditampilkan. Pemilihan Model Alasan pemilihan model biasanya didasari oleh beberapa faktor seperti: subject area, research question, metodologi penelitian, latar belakang dan tingkat keahlian peneliti, target pembaca dan publikasi. Klasifikasi Model Secara umum terdapat 2 pengelompokkan model penelitian yaitu: 1. Model penelitian Deskriptif (D): Model yang paling sederhana. Model ini hanya menampilkan research question dan daftar variabel-variabel terikat dan bebas, tanpa keterkaitannya kedua variabel tersebut. 2. Model penelitian Preskriptif (P): Model ini lebih kompleks, biasanya disertai dengan representasi visual, variabel bebas dan terikat, dan keterkaitan antar variabel tersebut. Halaman 1 dari 5
Kategori Model Dalam paper ini terdapat 11 kategori model, yaitu: No Kategori D/P Deskripsi Singkat 1 Listing of Variables D Menampilkan daftar variabel-variabel yang sesuai dengan research question 2 Listing of Variables and Levels D Menampilkan variabel beserta tingkatantingkatannya 3 Listing of Variables and Implicit Relationships 4 Simple Influence Diagram 2-Tier D/P P Menampilkan variabel dan keterkaitannya satu sama lain secara implisit Menggambarkan secara jelas keterkaitan antar variabel bebas dan variabel terikat. Biasanya dalam bentuk diagram. 5 Multi-Tier Influence Diagram P Perluasan dari Simple Influence Diagram. Terdapat intermediate variable 6 Temporal Influence Diagram P Model ini menggambarkan kaitan antara variabel berdasarkan waktu 7 Simple Grid D/P Model ini membandingkan berbagai alternatif dari banyak karakteristik. Model ini dapat digunakan untuk menguji pengaruh dari dua variabel yang bebas 8 Complex Grid D/P Perluasan dari Simple Grid. Model ini memiliki lebih dari 2 variabel 9 Venn Diagram D/P Memberikan representasi grafis dari variabel tetapi juga interaksi antar variabel. Setiap objek (variabel) direpresentasikan dengan sebuah lingkaran. Interaksi diantaranya ditunjukkan dengan irisan antar lingkaran. 10 Mathematical Model P Berbeda dengan model yang memakai penggambaran grafis, model ini menggunakan suatu persamaan atau fungsi matematika untuk menjelaskan hubungan antar variabel 11 Combination of Above D/P Model ini menggabungkan dua atau lebih model-model yang telah disebutkan sebelumnya Tabel 1. Kategori Model Penelitian Positive Feedback (bigger than expected market share) Optimistic Framing (market share captured) Emphasize bigger than expected market share captured Pessimistic Framing (market share not captured) Emphasize bigger than expected market share not captured Negative Feedback (smaller than expected market share) Emphasize smaller than expected market share captured Emphasize smaller than expected market share not captured Tabel 2. Contoh Simple Grid Model (source: summarized paper) Halaman 2 dari 5
Gambar 1. Contoh Complex Grid Model (source: summarized paper) Gambar 2. Contoh Multi-Tier Model (source: summarized paper) Gambar 3. Contoh Listing Variabel Model (source: summarized paper) Halaman 3 dari 5
III. METODOLOGI PENELITIAN Paper ini mengambil 1226 artikel dari 7 jurnal terkemuka dalam kurun 1998-2003, yaitu: 1. Communication of the ACM (CACM) 2. Decision Sciences (DS) 3. Information and Management (I&M) 4. Information System Research (ISR) 5. Journal of Management Information System (JMIS) 6. MIS Quarterly (MISQ) 7. Management Science (MS) Setiap artikel jurnal tersebut diidentifikasi dan dicocokkan berdasarkan 11 model di atas. Proses tersebut dilakukan oleh 3 orang mahasiswa doktoral selama satu semester. Sebelumnya ketiga mahasiswa tersebut sudah diberi pelatihan untuk mengasah kemampuan mengkodifikasi artikel. Setiap artikel juga diklasifikasikan berdasarkan subject area dan metodologi yang dipakai. Ada sebagian artikel yang menggunakan lebih dari satu model dalam penelitiannya, tetapi hanya dua model saja yang akan dihitung dalam penelitian. Selain modelnya, setiap artikel juga diidentifikasi subject area atau topiknya. Ada kemungkinan setiap artikel dapat masuk ke beberapa topik. Namun, dalam penelitian ini setiap artikel dibatasi masuk ke dalam 3 topik saja. IV. HASIL PENELITIAN Penggunaan Model Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,5% dari artikel menggunakan model. Model yang paling sering digunakan adalah multi-tier influence diagram, yaitu sebesar 34,9%. Menyusul dibelakangnya adalah listing variabel (12,7%), mathematical model (9%), simple influence diagram (7.7%), simple grid (4,4%), temporal influence diagram (4,1%). Model model lainnya sangat jarang digunakan ( < 2%). Ada beberapa artikel yang tidak menggunakan 11 model yang telah disebutkan, jumlahnya cukup signifikan, yaitu sebesar 21,5% dari seluruh artikel yang diteliti. Tabel 3. Hasil Penelitan Penggunaan Model Halaman 4 dari 5
Model Berdasarkan Jurnal Sebanyak 5 dari 7 Jurnal yang diteliti menempatkan model multi tier influence diagram sebagai model yang paling sering digunakan. Dua jurnal sisanya memiliki frekuensi terbanyak untuk mathematical model (MS) dan no model (CACM), Model Berdasarkan Metodologi Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan pemilihan model tertentu untuk metodologi penelitian tertentu. Misalnya metodologi survei sering menggunakan pemodelan multi-tier influence diagram, sedangkan mathematical model lebih banyak digunakan pada penelitian yang menggunakan metodologi mathematical analysis. Model Berdasarkan Subject Area Dominasi dari no model dan multi-tier influence model masih terjadi di setiap subject area. Sementara model seperti Listing of variables and levels, Listing of variables and implicit relationships, complex grid, Venn Diagram, dan Combination model tergolong pada modelmodel yang jarang digunakan dalam setiap topik. Tren Penggunaan Model V. DISKUSI Gambar 4. Tren Penggunaan Model Sebagian besar artikel dalam sistem informasi menggunakan model penelitian. Model penelitian yang sering digunakan adalah multi tier influence diagram. Model lain yang masih punya nilai yang signifikan adalah simple influence diagram, temporal influence diagram, dan simple grid. Sementara itu, rtikel yang tidak menggunakan model apa pun mempunyai jumlah yang terbilang besar, jumlahnya hanya kalah oleh multi-tier influence diagram. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan jurnal dengan model penelitian yang digunakan. Misalnya, CACM lebih cenderung pada artikel dengan no model, pilihan kedua jatuh pada multi-tier influence diagram. Hal ini bermanfaat apabila ada peneliti yang ingin mengirim hasil penelitiannya ke salah satu dari 7 jurnal tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya keterkaitan antara model dan metodologi yang digunakan Keterbatasan dalam paper ini ada dua yaitu: hanya menggunakan 7 jurnal terkemuka saja dan terbatasnya subject area. Ada artikel yang dirasa tidak sesuai dengan satu pun subject area yang telah ditentukan. VI. KOMENTAR Paper ini mudah dimengerti dan informatif. Halaman 5 dari 5