Oleh: ROHAYATI

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

Oleh: IROS ROSMAWATI NIM

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

*

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. semua orang berkepentingan dengan pendidikan. Orang yang ingin memperbaiki

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak pernah dipisahkan dari aspek kehidupan suatu bangsa.

PENGARUH PENGGUNAAN METODE COOPERATIF LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI KELAS VIII DI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB V PENUTUP. dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI IPS 1 di. SMA N 1 Pleret, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN TEKNIK KONTES PADA SISWA KELAS V MIN MALANG I

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Oleh: Muhammad Agus Sigit Sasmito Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM GAMES TOURNAMENT

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Ika Rostika, Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Learning Melalui Metode Stad Terhadap Pemahaman Konsep Dasar Akuntasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

KESULITAN BELAJAR SISWA MEMAHAMI MATEMATIKA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT (Studi Kasus di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB V PENUTUP. siswa. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran sejarah melalui penerapan model Cooperative Learning

BAB I PENDAHULUAN. dan mendapat perhatian penting di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Asemrowo Surabaya untuk mengamati berbagai kendala yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan hubungan yang tidak linier antar pendidikan dengan lapangan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

Oleh Lila Amana Nim

BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dedi Supriadi, 2014

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data, perkembangan pendidikan Indonesia masih tertinggal

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, & Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, ada dua buah konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya program standar pembelajaran disusun berdasarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Konsep Model Pembelajaran Cooperative Script

Peningkatan Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Rem Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation Pada Siswa

B. KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

I. PENDAHULUAN. perbedaan pada siswa-siswanya. Siswa yang pandai akan terhambat kemajuannya

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

NURUL HUDA LOSARI BREBES SKRIPSI

Oleh: Ika Ratih Sulistiani. Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti. pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 M/1436 H

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO

ILHAMSYAH. Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Jurusan Pendidikan Islam Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan siswa secara optimal baik secara kognitif, afektif dan. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP REAKSI REDOKS KELAS X MAN MUARO BUNGO KARYA ILMIAH

SANGGAR RAHAYU Intan Sari Rufiana M.Pd 1. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMP N 3 Pakem, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Universitas Bung Hatta Abstract

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI AJAR PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV MI Banjar 2) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh: ROHAYATI 594801273 PROGRAM STUDI PENINGKATAN KUALIFIKASI S-1 BAGI GURU MI DAN PAI MELALUI DUAL MODE SYSTEM (DMS) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2013

ABSTRAK Rohayati (594801273), Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Teknik Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV MI Banjar 2) Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil belajar. Dengan belajar manusia melakukan perubahan kualitatif individu, sehingga tingkah lakunya berkembang. Dalam proses pembelajaran di MI Banjar 2 Kota Banjar khususnya kelas IV yang berjumlah 20 siswa mengalami masalah rendahnya prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada penyusunan skripsi ini penyebab rendahnya prestasi belajar siswa, hanya dibatasi oleh salah satu faktor eksternal, yaitu mengenai cara memberikan pelajaran yang dilakukan oleh guru, dalam hal ini ditekankan kepada model pembelajaran. Sehingga solusi yang peneliti cobakan untuk mengatasi masalah ini adalah mengganti model pembelajaran yang digunakan, dengan mencobakan Model Pembelajaran Cooperative Learning teknik Jigsaw. Teknik Jigsaw adalah salah satu teknik yang dilahirkan dari strategi pembelajaran cooperative learning. Dalam pembelajaran cooperative learning, setiap siswa dituntut untuk bekerja dalam kelompok melalui rancangan-rancangan tertentu yang sudah dipersiapkan oleh guru sehingga seluruh siswa harus bekerja aktif. Pembelajaran dengan teknik Jigsaw dirancang untuk memberi kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk bekerja sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) Teknik Jigsaw dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu di kelas IV MI Banjar 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berlangsung selama 3 siklus. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw siswa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan meningkatnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari s iklus I, II, dan II) yaitu masing-masing 75%, 85%, dan 95%. Sehingga penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berperan penting terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Peneliti ingin memberikan rekomendasi bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, guru Bahasa Indonesia dapat mencobakan Model Pembelajaran Cooperative Learning teknik Jigsaw dalam proses pembelajaran di kelas, supaya siswa lebih termotivasi untuk belajar, sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Kata Kunci: Model Pembelajaran Cooperative Learning teknik Jigsaw, dan Prestasi Belajar Siswa.

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam konteks pendidikan formal di sekolah, pembelajaran merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling strategis guna mewujudkan tujuan institusional yang diemban oleh suatu lembaga pendidikan. Dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas institusional itulah, para guru menempati kedudukan sebagai figur sentral, artinya guru memiliki peranan vital yang ikut andil dalam berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu guru harus mampu merangsang siswa, agar siswa dapat menumbuhkan motivasi dan semangat belajar dalam diri siswa tersebut, sehingga dalam proses belajar mengajar atau pembelajaran dapat terjadi suatu kondisi yang aktif dan menarik. Pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di sekolah khususnya di kelas, yang memiliki tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan keadaan dan kondisi di mana kegiatan itu berlangsung. Pembelajaran dilakukan dengan perencanaan yang baik dan juga kontrol yang tepat serta memerlukan suatu evaluasi yang cerdas. Pembelajaran yang baik memerlukan suatu perencanaan yang baik pula karena perencanaan pengajaran adalah suatu proses penghimpunan, pengkajian, pemilihan sejumlah alteratif yang mungkin dilakukan untuk mewujudkan suatu tujuan pembelajaran dan menetapkan alternatif terbaik untuk dilaksanakan. Pembelajaran sendiri bukan hanya sebatas pemberian materi yang bersifat kognitif saja, tetapi juga harus mewakili aspek psikomotor dan aspek afektif, maka dari itu pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Pembelajaran harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, sehingga antara input dan output akan terjadi suatu proses yang dapat membangun karakter-karakter yang sesuai dengan potensi yang terdapat pada diri seorang siswa dengan cara memberikan pendidikan secara menyeluruh. Berdasarkan hal di atas maka jelaslah suatu proses pembelajaran yang berkualitas berarti harus dapat merangsang peserta didik untuk secara sadar menggali potensi yang ada dalam diri masing-masing individu. Sehingga suatu 1

2 proses pembelajaran yang dipimpin oleh seorang guru dapat benar-benar menjadikan peserta didik menjadi manusia yang seutuhnya, unggul dalam berbagai bidang, dan sehat secara fisik maupun mental. Peran seorang guru semakin diharapkan untuk muncul sebagai figur yang bukan hanya mentransformasi ilmu, tetapi juga membimbing dan mengarahkan peserta didik menuju tujuan pendidikan baik tujuan umum maupun tujuan khusus. Namun dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tidak selalu semudah perencanaan. Pembelajaran yang diharapkan berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien selalu saja dihadapkan pada berbagai persoalan dan hambatan. Salah satunya adalah dilihat dari prestasi belajar siswa yang masih kurang dari nilai yang diharapkan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas keadaan fisik siswa, intelegensi siswa, serta keadaaan psikologi siswa, misalnya minat dan motivasi. Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal adalah kemampuan mengajar guru, media pembelajaran yang digunakan guru, model pembelajaran yang digunakan, sumber atau bahan pelajaran serta kurikulum. Tarigan (1981:1) mengungkapkan bahwa keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyaknya latihan. Melatih keterampilan dan kemampuan dalam bahasa indonesia berarti melatih pula keterampilan dan kemampuan berpikir. Dengan demikian, untuk menjadi seseorang yang terampil dalam berbahasa indonesia diperlukan adanya latihan dan praktik. Namun sekali lagi, pada kenyataannya selalu saja ada hambatanhambatan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang sebelumnya telah dijelaskan di atas. Dalam mata pelajaran bahasa indonesia, ada beberapa materi yang dirasa sulit untuk dimengerti oleh siswa, hal ini diungkapkan oleh mayoritas siswa di MI Banjar 2 kelas IV. Hal ini terlihat dari hasil ulangan yang lebih dari setengahnya mendapat nilai di bawah nilai harapan yaitu 64 seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini.

3 Tabel 1.1 Daftar Nilai Ulangan SiswaKelas IV No. NIS Nilai 1. 60710285 59 2. 60710204 57 3. 60710206 56 4. 60710287 74 5. 60710123 45 6. 60710244 41 7. 60710085 60 8. 60710164 73 9. 60710245 53 10. 60710331 54 11. 60710332 72 12. 60710007 62 13. 60710476 41 14. 60710376 58 15. 60710049 74 16. 60710417 80 17. 60710380 44 18. 60710344 71 19. 60710215 100 20. 60710347 71 Rata-rata 62,25 Sumber : Daftar Nilai Kelas IV MI Banjar 2 Dilihat dari data di atas tentu saja hal itu menunjukkan adanya suatu masalah yang terjadi pada prestasi belajar siswa, karena nilai minimal yang

4 diharapkan pada bidang studi bahasa Indonesia di MI Banjar 2 adalah 65. Meskipun ada siswa yang memperoleh nilai di atas 64, lalu bagaimana dengan nilai yang dibawahnya? Hal ini perlu suatu evaluasi, khususnya guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk mengetahui sebelah mana letak kekurangan yang kemudian dapat diperbaiki. Oleh karena itu maka dapat kita identifikasi bahwa masih banyak siswa yang belum dapat memenuhi nilai yang diharapkan pada mata pelajaran bahasa indonesia. Jika hal ini terus dibiarkan terjadi maka akan menjadi indikasi yang tidak baik bagi prestasi sekolah dan kualitas output sekolah tersebut. Hal ini juga menjadi salah satu indikasi mutu pendidikan nasional yang kurang baik. Masalah di atas menginformasikan bahwa terjadi hambatan di kelas, karena nilai yang di bawah standar dialami oleh lebih dari setengah jumlah siswa di kelas. Oleh karena itu, masalah rendahnya prestasi belajar siswa menjadi suatu hal yang perlu dikaji dan dibenahi oleh guru. Perlu suatu kajian dan perubahan pola belajar yang akan menjadi penunjang peningkatan prestasi belajar tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh sebagai penunjang peningkatan prestasi belajar siswa adalah media pembelajaran, kompetensi guru, model pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, serta faktor psikologi siswa sebagai peserta didik. Dalam penelitian ini peneliti membatasi penelitian dengan mengambil hanya salah satu faktor saja yaitu model pembelajaran. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Hal ini didasari oleh asumsi, bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan tingkat prestasi belajar siswa, karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas PBM yang dilakukannya. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pelajaran bahasa Indonesia di MI Banjar 2 cenderung monoton, yaitu hanya dengan menggunakan metode ceramah dan latihan soal tanpa adanya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.

5 Dalam penelitian ini peneliti mencoba suatu model pembelajaran yang menitikberatkan pada keaktifan dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran. Model tersebut adalah model cooperative learning dengan teknik jigsaw. Peneliti membatasinya dengan hanya satu jenis teknik, yaitu teknik Jigsaw. Teknik Jigsaw adalah salah satu teknik yang dilahirkan dari strategi pembelajaran cooperative learning. Dalam pembelajaran cooperative learning, setiap siswa dituntut untuk bekerja dalam kelompok melalui rancangan-rancangan tertentu yang sudah dipersiapkan oleh guru sehingga seluruh siswa harus bekerja aktif. Pembelajaran dengan teknik Jigsaw dirancang untuk memberi kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk bekerja sama. Dikemukakan oleh Anita Lie (2007 : 69) bahwa siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, karena dalam model pembelajaran ini siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Pembelajaran Berbagai temuan penelitian memperlihatkan, bahwa MPCL ( Model Cooperative Learning) membantu guru dan siswa dalam mempelajari pendidikan IPS secara lebih baik. Seperti dikemukakan oleh Slavin, Wheeler, dan Stahl (dalam Ganda, 2007) sebagai berikut: Slavin ( 1990) menemukan, bahwa 86 persen dari keseluruhan siswa yang diajar dengan MPCL memiliki prestasi belajar yang tinggi dalam pendidikan IPS dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran lainnya. Wheeler (1977) melaporkan, bahwa siswa yang diajar dengan MPCL lebih berhasil dalam mempelajari IPS daripada siswa yang diajar dengan sistem kompetisi, dengan tingkat perbandingan 74 % : 26%. Stahl (1992) mendapatka n, bahwa penggunaan MPCL mendorong tumbuhnya sikap kesetiakawanan dan keterbukaan diantara siswa; penelitiannya juga menemukan bahwa MPCL mendorong ketercapaian tujuan dan nilai-nilai sosial dalam pendidikan IPS.

6 Berdasarkan penemuan-penemuan di atas, terlihat bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative learning menunjukkan efektivitas yang tinggi bagi prestasi belajar siswa. Berbekal uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan model cooperative learning teknik Jigsaw karena masih jarang penelitian menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Berangkat dari pemikiran tersebut peneliti melakukan penelitian apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia materi ajar petunjuk melakukan sesuatu? B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah di atas maka masalah yang dianggap mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah model pembelajaran yang dipilih oleh guru. Sehingga permasalahan tersebut dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Jigsaw pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Materi Ajar Petunjuk Melakukan Sesuatu? 2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Materi Ajar Petunjuk Melakukan Sesuatu dengan mempergunakan cooperative learning teknik jigsaw? C. Batasan Masalah Untuk lebih fokusnya penelitian ini dan karena keterbatasan waktu serta biaya maka penulis hanya melakukan penelitian pada pokok bahasan petunjuk melakukan sesuatu.

7 D. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara mendalam mengenai prestasi belajar siswa kelas IV MI Banjar 2. 2. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Jigsaw pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Materi Ajar Petunjuk Melakukan Sesuatu? 2. Untuk mengetahui gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Materi Ajar Petunjuk Melakukan Sesuatu? E. Kegunaan Penelitian Terdapat dua kegunaan dari penelitian ini, yaitu dilihat dari kegunaan teoretis (akademik) dan kegunaan empiris (praktis). 1. Kegunaan Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu kajian pustaka dalam penelitian dengan tema yang serupa yaitu penggunaan model pembelajaran, khususnya dalam pelajaran bahasa indonesia. 2. Kegunaan Empiris a. Bagi guru, Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk guru bahasa Indonesia dalam memberikan materi dengan model cooperative learning teknik Jigsaw. b. Bagi siswa, Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa kelas IV khususnya sekolah tempat penelitian ini dilaksanakan yaitu MI Banjar c. Bagi peneliti. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan yang mendalam tentang metode pembelajaran jigsaw sehingga mampu diterapkan dalam kegiatan pengajaran peneliti sehari hari. d. Bagi lembaga, Penelitian ini diharapkan menambah khasanah keilmuan di lembaga pendidikan tempat peneliti menuntut ilmu.

8 F. Hipotesis Tindakan Prestasi belajar siswa kelas IV MI Banjar 2 pada mata pelajaran bahasa Indonesia meningkat dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw

DAFTAR PUSTAKA Al Jupri. (2004). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran Berbasis Penataran. Skripsi-UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Pendidikan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Eva Oktavia Ratnaningsih. (2007). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Divisio) Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi FPIPS-UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan. Ganda Setiawan. (2007). Pengaruh Penggunaan Metode Cooperative Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IPS SMA 6 Bandung). Skripsi FPIPS-UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan Hermawan dan Sudarsyah. (2003). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Lie, Anita.(2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta:Grasindo. Makmun, Abin Syamsuddin. (2004). Psikologi Kependidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya Mudyahardjo, Redja. (2002). Filsafat Ilmu Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mudyahardjo, Redja. (2002). Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Muhibin Syah. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. M. Iqbal Hasan. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. 61

62 M. Subana dan Sudrajat. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Oemar Hamalik. (1983). Bandung: Tarsito. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Oemar Hamalik. (2004 ). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Ratnawulan dan Sutarsih. (2003). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Ridwan. (2008). Kegiatan Belajar Terhadap Prestasi Yang Dicapai. Ruseffendi. (1992). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non Eksakta Lainnya. Semarang: IKIN Semarang Press. Siti Djuwairiyah. (2007). Penerapan Metode Belajar Aktif Sebagai Upaya Membantu Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas 6. Solihatin dan Raharjo. (2007). Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara. Tarigan, Henry Guntur. (1983). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa