PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOTHING BOLA BASKET PADA MAHASISWA PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR

ARTIKEL S K R I P S I

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DITINJAU DARI PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA ANAK USIA TAHUN SSB KANDANGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA ANAK USIA TAHUN SSB PUTRA KEDIRI

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

S K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GUIDE DISCOVERY

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BOLAVOLI DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SERVIS ATAS

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

(Studi Eksperimen Dengan Pembelajaran Inklusi dan Eksplorasi Pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

PENGARUH MODEL STAD TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE SEPAK BOLA KELAS VIII SMPN 6 PONTIANAK

RME DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Iskandar 1, Massabirin 2

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

EKSPERIMENTASI MATRIKULASI DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS

WARDIAN AGUS S. 1) H. ABDUL NARLAN 2)

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

PEMBELAJARAN SOCCER LIKE GAMES DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA PADA SISWA DI SMPN 1 KARAWANG. TETEN HIDAYAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam rangka menciptakan

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

Journal of Physical Education and Sports

Oleh YUDHA BAYU ARIANTO

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT DAN METODE KONVNSIONAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP TEKNIK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET SMPN 8 PONTIANAK

PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PENEMUAN BERBANTUAN INTERACTIVE MULTIMEDIA DITINJAU DARI RESPON BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN SEPAK SILA TERHADAP KONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BANTU SASARAN GAWANG DAN SIMPAI TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PASSING

PENJASKESREK FKIP UNS JOURNAL OF PHEDHERAL

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA Dwi Hartanto Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 e-mail: dwihartanto308@yahoo.gmail Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan latihan menggiring bola menggunakan bola standar dan bola tidak standar ditinjau dari koordinasi mata-kaki yang dibedakan menjadi dua taraf, yakni koordinasi mata-kaki tinggi dan koordinasi mata-kaki rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan bentuk penelitian eksperimen. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh latihan menggiring bola menggunakan bola standar dan bola tidak standar terhadap peningkatankemampuan menggiringbola pada mahasiswa.serta terdapat perbedaan pengaruh koordinasi mata kaki tinggi dan koordinasi mata kaki rendah terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa. Sertaterdapat interaksi antara latihan menggiring bola dan koordinasi mata-kaki terhadap kemampuan menggiring bola pada mahasiswa. Kata Kunci: Pembelajaran latihan menggiring bola, kemampuan menggiring bola dan koordinasi mata-kaki. Abstract This study aims to determine the ratio of dribbling exercises using a standard ball and the ball is not the standard in terms of eye-foot coordination is divided into two levels, namely high eye-foot coordination and eye-foot coordination low. The method use disquantitative experimental research form. The analysis showed there are differences in the effect of learning dribbling exercises using a standard ball and the ball is not the standard to increase the student's ability to dribble. And there are differences in the effect of high eye-foot coordination and low eye-foot coordination to increase the student's ability to dribble. And there is interaction between exercises dribble and eyefoot coordinationon the ability of dribbling on the student. Keyword: Learningdribblingexercises, dribbling abilityandeye-foot coordination PENDAHULUAN Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang menuntut ketrampilan yang tinggi dalam permainannya. Sepak bola merupakan olahraga kelompok atau tim yang terdiri dari sebelas pemain di tiap tim yang bertujuan memasukkan bola kedalam gawang lawan, dan berusaha menjaga gawang agar tidak kemasukkan 56

oleh lawan. Tim yang lebih banyak memasukkan bola kegawang lawan lah yang jadi pemenangnya. Menurut Sucipto, dkk. (2000: 7) yang menjelaskan bahwa tujuan permainan sepak bola adalah pemain memasukkan bola sebanyakbanyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Salah satu komponen mendasar yang harus dikuasai agar dapat bermain sepak bola dengan baik adalah menguasai teknik dasar bermain sepak bola. Teknik bermain merupakan kelengkapan yang fundamental sebagai dasar bermain, disamping pembinaan yang lain (Soekatamsi, 1992: 14). Hal ini menunjukkan bahwa menguasai teknik dasar bermain sepak bola merupakan langkah awal yang harus ditempuh agar dapat bermain sepak bola, disamping melatih fisik, taktik dan mental. Kemampuan seorang guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan kondisi yang ada sangat dituntut agar memperoleh hasil belajar yang optimal. Kreatifitas dan inisiatif guru sangat dituntut dalam memberikan tugas ajar agar materi yang diberikan dapat dikuasai dengan baik. Menurut Husdarta dan Saputra (2000: 61) menyatakan bahwa keterampilan memvariasikan metode dalam proses belajar mengajar meliputi tiga aspek (1) variasi dalam metode pembelajaran; (2) variasi dalam menggunakan media dan bahan pembelajaran; (3) variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Dalam olahraga sepakbola kemampuan teknik dasar sangatlah dibutuhkan untuk mencapai prestasi yang optimal, karena untuk menjadi seorang atlet sepakbola harus memiliki kemampuan teknik dasar sepak bola. Mielke (2007: 2) memaparkan bahwa: Ada beberapa teknik-teknik dasar dalam sepakbola, seperti (1) stop ball (menghentikan bola); (2) shooting (menendang bola ke gawang); (3) passing (mengumpan); (4) heading (menyundul bola); dan (5) dribbling (menggiring bola). Dalam permainan sepak bola jika kita amati secara seksama, maka yang paling sering dilakukan adalah teknik menggiring bola. Menggiring bola merupakan gerakan lari sambil membawa bola dengan kaki, dimana bola didorong dengan bagian kaki terus bergulir diatas tanah. Menggiring dalam permainan sepak bola merupakan hal yang menentukan karena dengan menggiring bola, sebuah timdapat menguasai permainan dan untuk kemudian mencapai hasil akhir 57

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 yaitu sebuah gol. Adapun kegunaan menggiring bola menurut Soekatamsi (1992: 34) adalah untuk melewati lawan, untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, untuk menguasai bola atau menahan bola agar tetap dalam pengawasan, dan untuk menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman. Dari uraian di atas, dapat dismpulkan bahwa gerakan menggiring bola mempunyai kegunaan yang sangat penting. Oleh karena itu, teknik menggiring bola perlu dilatihkan sejak dini khususnya di sekolah sepak bola.akan tetapi permasalahan yang kemudian muncul dibenak kita adalah bagaimana kita mengajarkan teknik ini dengan tepat dan benar, padahal kenyataan yang kita lihat baik di sekolah dasar maupun sekolah sepakbola di sekitar kita banyak kekuarangan fasilitas olahraga. Seperti kita ketahui bersama bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk mengadakan fasilitas olahraga tersebut sangatlah besar. Satu contoh yang sederhana adalah bola, mungkin bola yang disediakan sangatlah terbatas. Dan kondisi semacam itu menjadi kendala saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, maka seorang guru penjas/dosen atau pelatih dituntut untuk mempunyai kreatifitas dalam memberikan materi latihan/pelajaran penjas, khususnya dalam hal ini menggiring bola. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah memodifikasi bola menggunakan bola plastik, dengan begitu anggaran yang disediakan cukup untuk mengadakan bola standar dan bola plastik sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga kesempatan siswa melakukan materi teknik menggiring bola lebih banyak. Maka dalam latihan menggiring bola ini dapat dilakukan dengan cara memodifikasi bola. Pertama, menggunakan bola standar terus menerus akan tetapi tiap tiga siswa menggunakan satu bola standar saja. Kedua, setiap siswa menggunakan satu bola tetapi bergantian dengan siswa yang lain antara menggiring bola standar dan bola plastik sesuai dengan jumlah bola standar dan jumlah siswanya. Dari kedua macam latihan diatas belum diketahui secara pasti 58

latihan mana yang memberikan hasil yang lebih baik dan secara efektif meningkatkan kemampuan menggiring bola. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan menggiring bola adalah koordinasi mata dan kaki. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis dari berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan tanpa ketegangan dengan urutan yang benar dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan bergantung pada koordinasi yang dimiliki oleh seorang pemain. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Bola Standar dan Bola Tidak Standar serta Koordinasi Matakaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola pada Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh latihan menggiring bola menggunakan bola standar dan bola tidak standar ditinjau dari koordinasi mata-kaki terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa IKIP PGRI Pontianak?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh latihan menggiring bola menggunakan bola standar dan bola tidak standar ditinjau dari koordinasi mata-kaki terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011).. Dalam penelitian ini peneliti melibatkan dua faktor sebagai variabel independen, yakni metode pembelajaran dan koordinasi mata-kaki. Metode pembelajaran dibedakan menjadi dua taraf, yakni latihan menggiring bola menggunakan bola standar (A 1 ) dan latihan menggiring bola menggunakan bola tidak standar (A 2 ). Koordinasi mata-kaki juga dibedakan menjadi dua taraf, yakni koordinasi mata-kaki tinggi (B 1 ) dan koordinasi mata-kaki rendah (B 2 ). 59

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk eksperimen semu (quasy eksperimental). Adapun rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial 2 x 2. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa yang berjumlah 48mahasiswa. Sampel penelitian sejumlah 40mahasiswa yang diambil dari populasi dengan pengambilan sampel secara Purposive stratified random sampling, yaitu penentuan sampel dengan pengelompokan berdasar strata. Instrumen penelitian yang digunakan adalah untuk mengukur koordinasi mata dan kaki adalah menggunakan Soccer Wall Voley Test dan tes menggiring bola dari Nobert Regalski dan Ernest G. Diegel yang dikutip oleh Soekatamsi (1992: 256).Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan anava dua jalan, sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini akan disajikan tentang hasil analisis data penelitian yang menggunakan statistik diskriptif, kemudian dilanjutkan pengujian hasil penelitian dengan statistik inferensial yang merupakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik analisis varian (ANAVA) yang memerlukan pengujian persyaratan analisis maka disajikan pula hasil uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Tabel 1. Ringkasan Penghitungan Peningkatan Kemampuan Menggiring Bola Sesuai Kelompok Perlakuan dan koordinasi mata dan kaki Variabel Penelitian Statistik Deskriptif Y Sebelum Y Bola standar Koordinasi Koordinasi mata dan mata dan kaki tinggi kaki rendah 233.22 276.12 23.322 27.612 Bola tidak standar Koordinasi Koordinasi mata dan mata dan kaki tinggi kaki rendah 223.15 281.01 22.315 28.101 60

Sesudah Y Y 227.82 22.782 273.14 27.314 216.57 21.657 275.67 27.567 Y 5.4 2.98 6.58 5.34 Peningkatan Y 0.54 0.298 0.658 0.534 N 10 10 10 10 Perbandingan nilai rata-rata kemampuan menggiring bola sebelum dan sesudah perlakuan, serta nilai rata-rata peningkatannya dapat disajikan pada grafik berikut : 30 25 20 15 10 5 T awal T akhir NP 0 A1 A2 B1 B2 Gambar 1. Grafik Nilai Rata-rata Kemampuan Menggiring Bola Keterangan : A 1 A 2 B 1 B 2 NP : Kelompok perlakuan dengan bola standar : Kelompok perlakuan dengan bola tidak standar : Kelompok koordinasi mata dan kaki tinggi : Kelompok koordinasi mata dan kaki rendah : Nilai Peningkatan Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat perbedaan peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa yang diberikanlatihan menggiring bola menggunakan bola standar dan mahasiswa yang diberikanlatihan menggiring bola menggunakan bola tidak standar. Pada kelompok perlakuan dengan menggunakan bola standar mempunyai rata-rata tes awal 25.467. dan tes akhir 25.048. dengan rata-rata peningkatan 0.419. dan pada kelompok perlakuan dengan menggunakan bola tidak standar mempunyai rata-rata tes awal 25.208 dan tes 61

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 akhir 24.612 dan rata-rata peningkatan 0.596. Jadi, latihan menggiring bola menggunakan bola standar lebih baik daripada latihan menggiring bola menggunakan bola tidak standar. Sedangkan pada koordinasi mata kaki tinggi dan koordinasi mata kaki rendah juga terdapat perbedaan peningkatan kemampuan menggiring bola, dimana kelompok perlakuan pada mahasiswa yang koordinasi mata-kaki tinggi mempunyai rata-rata peningkatan 0.599. dan pada kelompok mahasiswa yang koordinasi mata-kaki rendah mempunyai rata-rata peningkatan 0.416. Sebelum dilakukan analisis hipotesis dilakukan uji prasyarat, yakni uji normalitas dan uji homogenitas dan rangkuman hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors. Kelompok N L o L t Kesimpulan A1B1 10 0.239764 0.258 Berdistribusi normal A2B1 10 0.178074 0.258 Berdistribusi normal A1B2 10 0.167337 0.258 Berdistribusi normal A2B2 10 0.158155 0.258 Berdistribusi normal Tabel 3. Tabel Hasil Uji Homogenitas Uji Bartlett. Kelompok N i SD 2 gab X 2 hit X 2 tabel Kesimpulan 4 10 34.94180667 2.897420 7.81 Homogen Setelah uji homogenitas dan normalitas dilakukan dan hasilnya keempat kelompok data masing-masing berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas data dinyatakan homogen. Setelah itu baru dapat dilakukan analisis varians dua faktor, yaitu untuk kepentingan pengujian hipotesis.adapun hasil rangkuman keseluruhan hasil analisis varians dua faktor tertera sebagai berikut: 62

Tabel 4. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor Sumber variasi dk JK RJK Fo Ft Rerata perlakuan A B AB 1 1 1 1 10.8680625 0.31329 0.33489 0.03481 10.8680625 0.31329 0.33489 0.03481 41.50299908 44.36445262 4.611444342 4.11 4.11 4.11 Kekeliruan 36 0.27175 0.007548611 39 11.8588075 Keterangan A : Latihan menggiring bola B : Koordinasi mata dan kaki AB : Interaksi antar faktor Berdasarkan perhitungan analisis variansi, dapat disimpulkan hasil hipotesis penelitian sebagai berikut: (1) Terdapatperbedaan pengaruhlatihan menggiring bola menggunakan bola standar danlatihan menggiring bola menggunakan bola tidak standar terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa, karena F 0 = = 41.50299 lebih besar dari F t = 4.11 (F hitung > F tabel ) pada taraf signifikansi 5%; (2) Terdapat perbedaan koordinasi mata kaki tinggi dan koordinasi mata kaki rendah terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa, Karena F 0 = 44.3644 lebih besar dari F t = 4.11 (F hitung > F tabel ) pada taraf signifikansi 5%; (3) Terdapat interaksi antara latihan menggiring bola dan koordinasi mata-kaki terhadap peningkatan kemampuan meniggiring bola pada mahasiswa, karena hasil analisis menunjukkan bahwa F 0 = 4.6114 lebih besar dari F t = 4.11 (F hitung > F tabel ) pada taraf signifikansi 5%. Pelaksanaan penelitian dilakukan di dua kelompok yang mana telah di uji homogenitasdan kemudian subyek dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan tes koordinasi mata-kaki dan latihan menggiring bola. Empat kelompok tersebut adalah sebagai berikut: (1) Kelompok pertama, mahasiswa yang mempunyai koordinasi mata-kaki tinggi dengan latihan menggiring bola menggunakan bola standar; (2) Kelompok kedua, mahasiswa yang mempunyai koordinasi mata-kaki 63

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 4, No. 1, Juni 2015 tinggi dengan latihan menggiring bola menggunakan bola tidak standar; (3) Kelompok ketiga, mahasiswa yang mempunyai koordinasi mata-kaki rendah dengan latihan menggiring bola menggunakan bola standar; (4) Kelompok keempat, mahasiswa yang mempunyai koordinasi mata-kaki rendah dengan latihan menggiring bola menggunakan bola tidak standar Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan uji anava dua jalan sel tak sama (baris) diketahui bahwa terdapat perbedaan antara pembelajaran latihan menggiring bola menggunakan bola standardengan menggunakan bola tidak standar dengan F 0 = 41.50299 lebih besar dari F t = 4.11. (F hitung > F tabel ) pada taraf signifikansi 5% artinya dimana peningkatan kemampuan menggiring bola dengan pembelajaran latihan menggiring bola menggunakan bola standarlebih baik dari pada dengan menggunakan bola tidak standar. Hal ini sejalan dengans ugiyanto (1995: 361) yang menyatakan, Ketrampilan gerak akan meningkat, menyertai proses belajar. Makin sering melakukan gerakan, siswa akan semakin terbiasa dengan stimulus dan respon gerakan yang dilakukan. Dengan makin terbiasa dengan stimulus yang sejenis, maka kecepatan untuk merespon terhadap stimulus yang sama akan menjadi semakin cepat.penggunaan bola yang ideal memungkinkan anak dapat melakukan latihan dengan baik Pendapat di atas menunjukkan bahwa, suatu keterampilan akan dikuasai dengan baik jika latihan yang dilakukan sesuai dengan karakteristik gerakan yang dipelajari. Semakin sering mahasiswa melakukan gerakan yang sejenis (menggiring bola dengan bola standar) maka kemampuan menggiring bola akan meningkat lebih baik. Berdasarkan hasil uji anava dua jalan sel tak sama (baris kolom) F 0 = 4.6114 lebih besar dari F t = 4.11 (F hitung > F tabel ) pada taraf signifikansi 5% disimpulkan terdapat interaksi antara latihan menggiring bola dan koordinasi mata-kaki terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola pada mahasiswa. SIMPULAN Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar 64

hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan simpulanbahwa secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan latihan menggiring bola menggunakan bola standar dan bolatidak standar merupakan variabel variabel yang mempengaruhi peningkatan kemampuan menggiring bola. Pembelajaran menggunakan latihan menggiring bola menggunakan bola standar peningkatannya lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diberi pembelajaran latihan menggirirng bola menggunakan bola tidak standar. Hal ini berarti latihan menggirirng bola menggunakan bola standar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peningkatan kemampuan menggiring bola sesuai dengan karakteristik mahasiswa Perguruan Tinggi. Berkenaan dengan penggunaan kedua jenis latihan menggiring bola dapat meningkatkan hasil kemampuan menggiring bola, masih ada faktor lain yaitu yang mempengaruhi yaitu koordinasi mata kaki. DAFTAR PUSTAKA Husdarta & Yudha, M. S. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Mielke, D. 2003. Dasar-dasar Sepakbola. Jakarta: Pakar Raya. Sucipto, dkk, 2000. Sepakbola. Bandung :FPOK UPI. Sugiyanto. 1993. Perkembangan Gerak. Surakarta : FKIP UNS.. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Soekatamsi. 1992. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surakarta: Tiga Serangkai. 65