BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah RI (Depkes RI, 1999). Pola makan yang sehat dan seimbang dapat menunjang kesehatan seseorang secara optimal dan dari zat gizi makanan, sehingga kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit. Perkembangan makanan kesehatan atau suplemen makanan didorong oleh kebutuhan masyarakat negara maju yang cenderung mengonsumsi zat gizi tidak seimbang sehingga beresiko terkena penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, stroke, kanker dan diabetes. Selain itu, masyarakat perkotaan yang sibuk dan banyak mengalami stres ditambah lingkungan penuh polusi menimbulkan kebutuhan akan formula yang mampu menyediakan zat gizi seimbang serta sebagai penawar racun yang terbentuk dalam tubuh. Kebutuhan itu lantas direspon industri dengan memproduksi suplemen multivitamin, mineral
dan asam amino, ditambah ekstrak tumbuhan yang dipercaya berkhasiat meningkatkan kesehatan. Gaya hidup mengonsumsi suplemen makanan tidak hanya terbatas di negara maju. Dalam suatu penelitian di Jepang yang dikemukakan di dalam jurnal Inggris mengenai suplemen makanan dikatakan bahwa penggunaan suplemen berhubungan dengan usaha pencegahan suatu penyakit, mempertahankan kondisi kesehatan prima, menangani keadaan stres serta dikatakan bahwa penggunaan suplemen makanan merupakan gaya hidup. Globalisasi membuat kalangan tertentu di negara berkembang mulai mengadopsi kecenderungan itu. Produk suplemen makanan mulai masuk ke Indonesia awal tahun 1990-an (Takano, 2005). Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang pangan dan gizi dan keinginan untuk mendapatkan pangan (sumber vitamin, mineral dan fitokimia) yang lebih praktis, zat gizi tersebut sudah tersedia saat ini dalam bentuk kemasan. Jenis pangan inilah yang dikenal sebagai suplemen makanan (food supplement). Sebagai makanan tambahan atau pelengkap tentunya suplemen makanan harus benar-benar dikonsumsi dalam kondisi yang tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh seseorang. Bila makanan yang dikonsumsi seseorang sudah seimbang dan memenuhi prinsip "4 sehat 5 sempurna", cukup berolahraga, cukup beristirahat atau tidur, hidup teratur, tidak stres bahkan bebas dari cemaran zat polutan (udara, makanan, dan air), maka suplemen makanan tentunya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena kebutuhan gizi sudah dipenuhi dari makanan sehari-hari (Cooper s, 2001).
Beberapa kondisi yang perlu diingat sebagai latar belakang penggunaan suplemen makanan antara lain bahwa dalam masyarakat modern dengan pola makan yang tidak seimbang karena kesibukan dan kurangnya persiapan makanan dengan menu seimbang atau kebiasaan mengonsumsi makanan olahan seperti junk food yang terkadang memakai zat pengawet atau zat tambahan agar makanan tetap awet. Faktor itu akan mempengaruhi asupan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kekurangan waktu untuk berolahraga karena kesibukan kerja, tidak cukup tidur dan istirahat, bahkan faktor stres yang banyak melanda masyarakat terutama di perkotaan (Cooper s, 2001). Dalam keadaan stres, tubuh akan menguras cadangan gula darah (glukosa) dalam tubuh. Cadangan glukosa ini akan diambil dari persediaan protein dan juga karbohidrat tambahan untuk memenuhi energi yang banyak terbuang pada waktu stres. Rendahnya jumlah serotonin dalam otak dapat memacu terjadinya stres, dan untuk meningkatkan serotonin diperlukan konsumsi protein yang memadai termasuk asam amino yang juga mendorong produksi seretonin (Cooper s, 2001). Di samping itu, stres juga memacu ginjal untuk meningkatkan pengeluaran beberapa mineral penting dari tubuh seperti magnesium, seng, dan kalsium. Stres yang berkepanjangan dan tidak segera diatasi dapat menghilangkan selera makan seseorang sehingga kebutuhan zat gizi tidak dapat dipenuhi dari pola makannya yang terganggu. Dalam hal seperti itu, suplemen makanan diperlukan karena dapat membantu melengkapi kekurangan zat gizi (Cooper s. 2001).
Penggunaan suplemen makanan juga dapat bermanfaat untuk seseorang yang mengalami gangguan kekurangan gizi seperti anemia pada ibu hamil atau menyusui, avitaminosis, dan gondok. Bagi para perokok berat, peminum alkohol, dan pengguna obat-obatan dalam jangka waktu lama seperti anti-tuberkulosis yang memerlukan vitamin B 6, pengguna obat antikejang, kontrasepsi steroid, dan antibiotik tertentu yang dapat menyebabkan defisiensi jenis vitamin atau mineral tertentu. Selain itu, suplemen makanan digunakan untuk membantu penyembuhan penyakit kronik atau akut tertentu (selain obat-obatan dari dokter), dan juga untuk penderita yang dirawat di rumah sakit dengan keadaan gizi kurang diperlukan suplemen makanan sebagai penunjang pemulihan dan penyembuhan. Akan tetapi, penggunaan suplemen makanan harus selalu dikonsultasikan dengan dokter karena penggunaan yang tidak tepat dikhawatirkan menyebabkan gangguan penyerapan obat-obatan tertentu atau interaksi antara obat dan suplemen makanan yang dapat menyebabkan efek merugikan (Murbawani, 2005). CNI merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang Multi Level Marketing dengan salah satu konsentrasi marketing adalah food supplement melalui para mitra usaha CNI. Para mitra usaha CNI (orang yang bergabung untuk menjalankan usaha CNI dan mempunyai kartu anggota) terbagi menjadi tiga kelompok mitra usaha besar, yaitu (1) kelompok mitra usaha Garuda, (2) kelompok mitra usaha Samudera, dan (3) kelompok mitra usaha Lumba-lumba. Pada tahun 2008, berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti yang pada saat itu aktif menjadi konsumen food supplement CNI dari kelompok mitra usaha
Garuda dapat diinformasikan bahwa di Kabupaten Deli Serdang khususnya di Kecamatan Galang merupakan kelompok besar penggunaan food supplement CNI khususnya Ester C Plus, Sun Chlorella, dan Marine Organic Calcium. Hal tersebut diketahui dari keaktifan peneliti mengikuti seminar kesehatan dan sharing di Sentra Bisnis dan Distribusi (SBD) di Jalan Pondok Kelapa Helvetia Medan. Hal tersebut dipertegas juga oleh pernyataan seorang Double Diamond CNI Kelompok Garuda Bapak S.M.T Lumban Batu dalam wawancara khusus dengan peneliti di Point Operator Simpang Limun menyatakan bahwa penggunaan food supplement CNI menjadi prioritas yang utama dalam pemasaran kepada konsumen. Suplemen makanan jangan dianggap sebagai obat dewa yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Peranannya dalam membantu proses pencegahan dan penyembuhan serta rehabilitasi penyakit tertentu memang bisa digunakan. Bukti-bukti ilmiah untuk zat gizi tertentu seperti zat antioksidan, asam lemak esensial (omega-3), memang sudah menunjukkan manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Bahkan dalam suatu seminar di FKUI pernah dibahas beberapa khasiat bahan alami seperti temulawak, bawang putih, bawang merah, dan tempe sebagai antioksidan penangkal senyawa radikal bebas. Kembali pada slogan "Aku Cinta Makanan Indonesia" (ACMI), perlu diingat bahwa sebenarnya makanan tradisional Indonesia dalam pola makan sehari-hari mengandung bahan alami yang banyak mengandung antioksidan. Namun, mengapa masyarakat cenderung mengonsumsi food supplement, perlu dilakukan penelitian secara berulang (Murbawani, 2005).
1.2 Perumusan Masalah Konsumsi suplemen makanan sebenarnya berawal dari konsep kembali ke alam bahan-bahan alami dikemas begitu rupa dalam bentuk kapsul, pil, dsb. Namun perlu diingat, makanan segar yang beraneka ragam tetap lebih alami dan bermanfaat, akan tetapi masyarakat tetap saja mengonsumsi food supplement. Berdasarkan hal tersebut diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku masyarakat dalam mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui perilaku masyarakat dalam mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui karakteristik masyarakat yang mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. 2. Mengetahui pengetahuan masyarakat dalam mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. 3. Mengetahui sikap masyarakat dalam mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang.
4. Mengetahui tindakan masyarakat dalam mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. 5. Mengetahui dampak yang dirasakan masyarakat dalam mengonsumsi food supplement di Kelurahan Galang Kota Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Memberi informasi mengenai perilaku masyarakat tentang konsumsi food supplement. 2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Puskesmas Kecamatan Galang dalam menyusun kegiatan khususnya di bidang promosi kesehatan. 3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang khususnya bagian promosi kesehatan.