Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

: Kasar pada sebelah bawah daun

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

KAJIAN P-TERSEDIA PADA TANAH SAWAH SULFAT MASAM POTENSIAL. Study on P-Available at The Paddy Soil Potential of Acid Sulfate

Sumber : Deskripsi Varietas Padi, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Lampiran 1 Deskripsi varietas Inpari 6 Jete

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Lampiran I. Lay Out Peneltian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 163/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 133/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Desikator Neraca analitik 4 desimal

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Pacet-

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

Lampiran 1. Prosedur Analisis

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 519/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

RIWAYAT HIDUP. Anak ketiga dari empat bersaudara, putri pasangan Ayahanda Wiryoto dan

Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

Lampiran 1 Lay out penelitian I

Lampiran 1. Teknik Pengambilan Parameter Kadar Klorofil

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 531/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Lampiran 1 Formulir organoleptik

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA Lampiran 1. Bagan penelitian

Lampiran A : Komposisi Media MS

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

III. METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 572/Kpts/SR.120/10/2004 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA MCL-5 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA MANIS 5

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODE. Materi. Rancangan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 34 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 5 CEVA

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 72/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA H 36 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIPA 6 JETE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Transkripsi:

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU U P7 P3 P5 P4 P0 P2 P8 P5 P3 P5 P8 P4 P1 P6 P8 P3 P7 P6 P6 P1 P7 P0 P2 P1 P2 P4 P0 U1 U2 U3

Lampiran 2. Prosedur Metode Bray II Prinsip : P tersedia tanah diekstrak oleh NH 4 F dan HCl, P yang bebas direaksikan dengan molibdat asam akan menjadi berwarna biru dengan adanya asam askorbat. Perkembangan warna biru diukur sebagai kadar P secara spektrometri. Alat-alat : 1. Shaker machine 2. Pipet skala dan volumetric 3. Corong 4. Spektronik 5. Tabung reaksi 6. Gelas Erlenmeyer Bahan-bahan : 1. Larutan ammonium fluoride 1N Larutkan 3.7 g NH 4 F dengan H 2 O menjadi 100 ml 2. Larutkan HCl 5N Larutkan 20.2 ml HCl pekat dengan H 2 O menjadi 500 ml. 3. Larutkan Bray II Larutkan 30 ml larutan NH 4 F 1N dengan 20 ml HCl 5N dan jadikan larutan menjadi 1L dengan menambahkan H 2 O. 4. Asam sulfat 5N Larutkan 140 H 2 SO 4 pekat BD 1.84 kg/l dengan H 2 O hingga volume larutan menjadi 1000 ml 5. Amonium molibdat Larutkan 12 g (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O dengan H 2 O hingga 250 ml

6. Kalium antimonite tartarat Larutkan 0.298 g KSbOC 4 H 4 O 6 dalam 100 ml H 2 O 7. Asam ascorbat 8. Pereaksi fosfat A Campurkan bahan no. 4, 5, dan 6 jadikan 2 L dengan menambahkan H 2 O. 9. Pereaksi fosfat B Campurkan 1 g Asam ascorbat ke dalam 200 ml pereaksi campuran A 10. Larutan standar P 50 ppm Larutkan 0.275 g K 2 HPO 4.3H 2 O dengan H 2 O hingga 1 L 11. Larutan standar 0-0.5-1.0-2.0-3.0-4.0-5.0 ppm P Pipet larutan standar 50 ppm P masing-masing sebanyak 0-1-2-4-6-8 dan 10 ml ke dalam labu ukur 100 ml dan penuhkan dengan H 2 O. Cara kerja : 1. Timbang 2 g contoh tanah dan tempatkan pada gelas Erlenmeyer 250 cc 2. Tambahkan larutan Bray II sebanyak 20 ml, dan goncang pada shaker selama 30 menit 3. Saring dengan kertas saring whatman no.42 4. Pipet filtrat sebanyak 5 ml dan tempatkan pada tabung reaksi 5. Tambahkan pereaksi fosfat B sebanyak 10 ml. biarkan selama 5 menit 6. Ukur transmitan pada spectronic dengan panjang gelombang 660 nm 7. Pada saat yang bersamaan pipet juga masing-masing 5 ml larutan standar larutan standar P 0-0.5-1.0-2.0-3.0-4.0 dan 5.0 ppm P ke tabung reaksi, kemudian tambahkan 10 ml pereaksi fosfat B

8. Ukur juga transmitan standar pada spectronik dengan panjang gelombang yang sama yaitu 660 nm Perhitungan Nilai Absorben = -log transmita/100 Buat kurva standar P (0-5 ppm P) sebagai sumbu X dan nilai absorben sebagai sumbu Y. konsentrasi P larutan ditetapkan dengan menginterpolasikan nilai absorben dari sampel ke kurva standar. (kurva standar dan interpolasi dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan kalkulator pakai program LR). Pavl (ppm) = Plrt X 20/2 X factor pengencer (bila ada) Reaksi 3NH 4 F + 3HCl + AlPO 4 PO 3-4 + NH + 4 + Al 3+ + Cl - + F - 3NH 4 F + 3HCl + FePO 4 PO 3-4 + NH + 4 + Fe 3+ + Cl - + F - Selanjutnya PO 4 3- + 12 MoO 4 = + 27H + H 7 [P(Mo 2 O 7 ) 6 ] + vit.c H 7 [P(Mo 2 O 7 ) 6 ] + 10H 2 O Biru Molibden

Lampiran 3. Prosedur Metode Truog Prinsip : P tersedia tanah diekstrak oleh NH 4 SO 4, P yang bebas direaksikan dengan molibdat asam akan menjadi berwarna biru dengan adanya asam askorbat. Perkembangan warna biru diukur sebagai kadar P secara spektrometri Alat-alat : 1. Shaker machine 2. Pipet skala dan volumetric 3. Corong 4. Spektronik 5. Tabung reaksi 6. Gelas Erlenmeyer Bahan-bahan : 1. Larutan Asam Sulfat 0,002 N Larutkan 0,055 ml H 2 SO 4 96% dengan H 2 O menjadi 100 ml. 2. Larutan Truog Larutkan 3 g (NH 4 ) 2 SO 4 dengan H 2 O menjadi 1 L dan tambahkan H 2 SO 4 0,002 N set ph menjadi 3,0. 3. Asam sulfat 5N Larutkan 140 H 2 SO 4 pekat BD 1.84 kg/l dengan H 2 O hingga volume larutan menjadi 1000 ml 4. Amonium molibdat Larutkan 12 g (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O dengan H 2 O hingga 250 ml 5. Kalium antimonite tartarat Larutkan 0.298 g KSbOC 4 H 4 O 6 dalam 100 ml H 2 O

6. Asam ascorbat 7. Pereaksi fosfat A Campurkan bahan no. 2, 3, dan 5 jadikan 2 L dengan menambahkan H 2 O. 8. Pereaksi fosfat B Campurkan 1 g Asam ascorbat ke dalam 200 ml pereaksi campuran A 9. Larutan standar P 50 ppm Larutkan 0.275 g K 2 HPO 4.3H 2 O dengan H 2 O hingga 1 L 10. Larutan standar 0-0.5-1.0-2.0-3.0-4.0-5.0 ppm P Pipet larutan standar 50 ppm P masing-masing sebanyak 0-1-2-4-6-8 dan 10 ml ke dalam labu ukur 100 ml dan penuhkan dengan H 2 O. Cara kerja : 1. Timbang 2 g contoh tanah dan tempatkan pada gelas Erlenmeyer 250 cc 2. Tambahkan larutan Truogsebanyak 100 ml, dan goncang pada shaker selama 30 menit 3. Saring dengan kertas saring whatman no.42 4. Pipet filtrat sebanyak 5 ml dan tempatkan pada tabung reaksi 5. Tambahkan pereaksi fosfat B sebanyak 10 ml. biarkan selama 5 menit 6. Ukur transmitan pada spectronic dengan panjang gelombang 660 nm 7. Pada saat yang bersamaan pipet juga masing-masing 5 ml larutan standar larutan standar P 0-0.5-1.0-2.0-3.0-4.0 dan 5.0 ppm P ke tabung reaksi, kemudian tambahkan 10 ml pereaksi fosfat B 8. Ukur juga transmitan standar pada spectronik dengan panjang gelombang yang sama yaitu 660 nm

Perhitungan Nilai Absorben = -log transmitan/100 Buat kurva standar P (0-5 ppm P) sebagai sumbu X dan nilai absorben sebagai sumbu Y. konsentrasi P larutan ditetapkan dengan menginterpolasikan nilai absorben dari sampel ke kurva standar. (kurva standar dan interpolasi dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan kalkulator pakai program LR). Pavl (ppm) = Plrt X 20/2 X factor pengencer (bila ada) Reaksi 3NH 4 SO 4 + AlPO 4 PO 3-4 + NH + -2 4 + SO 4 3NH 4 SO 4 + FePO 4 PO 3-4 + NH + -2 4 + SO 4 Selanjutnya PO 4 3- + 12 MoO 4 = + 27H + H 7 [P(Mo 2 O 7 ) 6 ] + vit.c H 7 [P(Mo 2 O 7 ) 6 ] + 10H 2 O Biru Molibden

Lampiran 4. Prosedur Penetapan P daun Alat-alat 1. Tabung reaksi 2. Spectrophotometer Bahan-bahan 1. Asam Sulfat 5 N Larutkan 140 ml H 2 SO 4 pekat BD 1.84 dengan H 2 O hingga volume larutan menjadi 1000 2. Amonium Molibdat Larutkan 12 g (NH 4 ) 6 Mo 7 O 24.4H 2 O dengan H 2 O hingga 250 ml 3. Kalium antimonit tartarat Larutkan 0.298 g KSbOC 4 H 4 O 6 dalam 100 ml H 2 O 4. Asam ascorbat 5. Pereaksi fosfat A Campurkan bahan no. 4, 5 dan 6 jadikan 2 L dengan menambahkan H 2 O 6. Pereaksi fosfat B Campurkan 1 g Asam ascorbat ke dalam 200 ml pereaksi campuran A 7. Larutan standar P 50 ppm Larutkan 0.275 g K 2 HPO 4.3H 2 O dengan H 2 O hingga 1 L 8. Larutan standar 0-2,0-4,0-6,0-8,0-10,0 ppm P Pipet larutan standar 50 ppm P masing-masing sebanyak 0-4-8-12-16-20 ml ke dalam labu ukur 100 ml dan penuhkan dengan H 2 O

Cara Kerja 1. Pipet 5 ml cairan destruksi encer tempatkan pada tabung reaksi 2. Tambahkan 10 ml Reagen fosfat B biarkan ± 10 menit. Kemudian ukur transmitan (absorben) pada spectronic dengan λ 660 nm 3. Pada saat yang sama dilakukan pula pada larutan standar 0-2-4-6-8 dan 10 ppm P, dengan cara memipet masing-masing 5 ml dan ditambahkan 10 ml Reagen fosfat B dan diukur pada spectronic Perhitungan P daun (%) = Plrt X 50/0,25 X 50/5 X 10-4 = P larutan X 0,2 Serapan P tanaman = P daun X Berat kering tajuk

Lampiran 5 CIHERANG Nomor seleksi Asal persilangan Golongan Umur tanaman Bentuk tanaman Tinggi tanaman Anakan produktif Warna kaki Warna batang Warna telinga daun Warna lidah daun Warna daun Muka daun Posisi daun Daun bendera Bentuk gabah Warna gabah Kerontokan Kerebahan Tekstur nasi : S3383-1D-PN-41-3-1 : IR18349-53-1-3-1-3/3*IR19661-131-3-1-3//4*IR64 : Cere : 116-125 hari : Tegak : 107-115 cm : 14-17 batang : Hijau : Hijau : Tidak berwarna : Tidak berwarna : Hijau : Kasar pada sebelah bawah : Tegak : Tegak : Panjang ramping : Kuning bersih : Sedang : Sedang : Pulen Kadar amilosa : 23% Indeks Glikemik : 54 Bobot 1000 butir Rata-rata hasil Potensi hasil Ketahanan terhadap Hama Penyakit : 28 g : 6,0 t/ha : 8,5 t/ha : tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Anjuran tanam : Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 m dpl. Pemulia : Tarjat T, Z. A. Simanullang, E. Sumadi dan Aan A. Daradjat Dilepas tahun : 2000

Lampiran 6. Perhitungan Berat Tanah Ember Jarak tanam = 20 cm x 20 cm = 400 cm 2 (0,04 m 2 ) 1 ha = 10.000 m 2 1 ha = 1 x 10 4 / 0.04 m 2 = 250.000 populasi 1 ha = 2 x 10 6 kg tanah Jadi, = 2 x 10 6 / 250.000 = 8 kg/ember Perhitungan Pupuk FA Ciamis BM P 2 O 5 /BA P 2 = 2(31) + 5(16) / 2(31) = 2,2903 (x dosis FA Ciamis 50-400 ppm) 1. 0 ppm = 100/30,30 x 0 x 2,2903 = 0 x 8 = 0 gr/8kg 2. 50 ppm = 100/30,30 x (0,05 x 2,2903) = 0,378 x 8 = 3,02 gr/8kg 3. 100 ppm = 100/30,30 x (0,1 x 2,2903) = 0,755 x 8 = 6,04 gr/8kg 4. 150 ppm = 100/30,30 x (0,15 x 2,2903) = 1,133 x 8 = 9,07 gr/8kg 5. 200 ppm = 100/30,30 x (0,2 x 2,2903) = 1,511 x 8 = 12,09 gr/8kg 6. 250 ppm = 100/30,30 x (0,25 x 2,2903) = 1,889 x 8 = 15,12 gr/8kg 7. 300 ppm = 100/30,30 x (0,3 x 2,2903) = 2,267 x 8 = 18,14 gr/8kg 8. 350 ppm = 100/30,30 x (0,35 x 2,2903) = 2,645 x 8 = 21,16 gr/8kg 9. 400 ppm = 100/30,30 x (0,4 x 2,2903) = 3,023 x 8 = 24,18 gr/8kg

Lampiran 7. Data Serapan P Tanaman Tanaman Absorben ppm P-daun bobot kering Serapan P kurva (%) tajuk tanaman 0.496 4.319802 0.86 36.83 31.81966139 0.493 4.290099 0.86 52.52 45.0632 0.571 5.062376 1.01 28.15 28.50117822 0.851 7.834653 1.57 28.18 44.15610693 0.755 6.884158 1.38 50.8 69.9430495 0.772 7.052475 1.41 33.25 46.8989604 0.828 7.606931 1.52 44.12 67.12355644 0.796 7.290099 1.46 37.85 55.1860495 0.712 6.458416 1.29 38.67 49.94938812 0.533 4.686139 0.94 26.42 24.76155644 0.489 4.250495 0.85 58.05 49.34824752 0.431 3.676238 0.74 44.83 32.96114653 0.501 4.369307 0.87 21.13 18.46469109 0.594 5.290099 1.06 62.97 66.62350693 0.748 6.814851 1.36 27.31 37.22271881 0.727 6.606931 1.32 40.83 53.95219604 0.708 6.418812 1.28 54.33 69.7468099 0.618 5.527723 1.11 47.14 52.1153703 0.492 4.280198 0.86 38.61 33.05168911 0.342 2.79505 0.56 71.8 40.13691089 0.564 4.993069 1.00 67.98 67.8857703 0.518 4.537624 0.91 60.71 55.09582772 0.655 5.894059 1.18 45.37 53.48269505 1.055 9.854455 1.97 21.93 43.22164158 0.671 6.052475 1.21 42.87 51.89392277 1.275 12.03267 2.41 39.92 96.06886337 0.823 7.557426 1.51 53.99 81.60508317 Standar P Tanaman ppm P Absorben 0 0.016 1 0.121 2 0.35 4 0.512 6 0.619 8 0.862

Lampiran 8. Data Hasil Analisis Tanah Metode Bray II Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 25.4 24.02 21.91 71.33 23.77667 P1 27.33 23.24 23.87 74.44 24.81333 P2 26.83 26.67 34.87 88.37 29.45667 P3 30.93 26.75 26.05 83.73 27.91 P4 35.03 21.84 25.74 82.61 27.53667 P5 31.06 22.66 25.12 78.84 26.28 P6 33.85 28.67 24.92 87.44 29.14667 P7 29.94 25.15 23.58 78.67 26.22333 P8 35.13 24.76 29.53 89.42 29.80667 total 275.5 223.76 235.59 734.85 27.21667 FK 20000.17 Lampiran 9. Data Hasil Analisis Sidik Ragam Bray II SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 106.5221 13.31527 1.36896 (tn) 2.59 Blok 2 163.3254 81.66268 8.395846 ** 3.63 Galat 16 155.6249 9.726557 Total 26 425.4724 KK 11.45894

Lampiran 10. Data Hasil Analisis Tanah Metode Truog Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 12.13 12.7 12.71 37.54 12.51333 P1 12.4 12.21 12.02 36.63 12.21 P2 12.64 11.94 12.07 36.65 12.21667 P3 13.56 11.83 13.07 38.46 12.82 P4 12.52 12.17 12.59 37.28 12.42667 P5 12.13 13.38 13.42 38.93 12.97667 P6 13.16 13.49 13.52 40.17 13.39 P7 13.12 12.94 12.82 38.88 12.96 P8 12.83 12.89 13.24 38.96 12.98667 total 114.49 113.55 115.46 343.5 12.72222 FK 4370.083 Lampiran 11. Data Hasil Analisis Sidik Ragam Truog SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 3.886933 0.485867 2.31486 (tn) 2.59 Blok 2 0.202689 0.101344 0.482845 (tn) 3.63 Galat 16 3.358244 0.20989 Total 26 7.447867 KK 3.601081

Lampiran 12. Data Hasil Analisis Serapan P Tanaman Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 31.81966 24.76156 33.05169 89.63291 29.87764 P1 45.0632 49.34825 40.13691 134.5484 44.84945 P2 28.50118 32.96115 67.88577 129.3481 43.11603 P3 44.15611 18.46469 55.09583 117.7166 39.23888 P4 69.94305 66.62351 53.4827 190.0493 63.34975 P5 46.89896 37.22272 43.22164 127.3433 42.44777 P6 67.12356 53.9522 51.89392 172.9697 57.65656 P7 55.18605 69.74681 96.06886 221.0017 73.66724 P8 49.94939 52.11537 81.60508 183.6698 61.22328 total 438.6412 405.1962 522.4424 1366.28 50.60296 FK 69137.8 Lampiran 13. Data Hasil Analisis Sidik Ragam Serapan P Tanaman SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 4713.995 589.2494 3.454311* 2.59 Blok 2 810.662 405.331 2.37614 (tn) 3.63 Galat 16 2729.34 170.5838 Total 26 8253.997 KK 6.163163

Lampiran 14. Data Hasil Uji Duncan Untuk Serapan P Tanaman Sx 7.54064 Perlakuan Selingan rp.05 UJD.05 2 0 3 22.62192147 3 1 3.15 23.75301755 4 2 3.23 24.35626879 5 3 3.3 24.88411362 6 4 3.34 25.18573924 7 5 3.37 25.41195846 8 6 3.39 25.56277127 9 7 3.41 25.71358407 DUNCAN TEST Perlakuan rataan notasi UJD.05 P7 73.66724 c P4 63.34975 bc P8 61.22328 bc P6 57.65656 bc P1 44.84945 ab P2 43.11603 ab P5 42.44777 ab P3 39.23888 ab P0 29.87764 a

Lampiran 15. Data Hasil Tinggi Tanaman Padi Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 90.4 93.4 96.2 280 93.33333 P1 100.2 101.1 100.6 301.9 100.6333 P2 83.5 107.2 100.3 291 97 P3 85.8 98.1 95.1 279 93 P4 97.8 96.2 101.2 295.2 98.4 P5 91.2 90.1 88.4 269.7 89.9 P6 96.7 95.1 101.8 293.6 97.86667 P7 95.1 93.6 97.2 285.9 95.3 P8 92.5 97.8 91.4 281.7 93.9 Total 833.2 872.6 872.2 2578 95.48148 FK 246151.3 Lampiran 16. Data Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 262.5407 32.81759 1.482 (tn) 2.59 Blok 2 113.8341 56.91704 2.5703 (tn) 3.63 Galat 16 354.3059 22.14412 Total 26 730.6807 KK 4.928447

Lampiran 17. Data Hasil Jumlah Anakan Padi Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 26 14 16 56 18.66667 P1 22 23 27 72 24 P2 24 20 29 73 24.33333 P3 23 14 24 61 20.33333 P4 23 24 23 70 23.33333 P5 31 23 24 78 26 P6 21 15 23 59 19.66667 P7 24 18 24 66 22 P8 26 20 17 63 21 Total 220 171 207 598 22.14815 FK 13244.59 Lampiran 18. Data Hasil Analisis Sidik Ragam Jumlah anakan SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 142.0741 17.75926 1.463564 (tn) 2.59 Blok 2 143.1852 71.59259 5.900038 * 3.63 Galat 16 194.1481 12.13426 Total 26 479.4074 KK 15.72785

Lampiran 19. Data Hasil Berat Kering Tajuk Padi Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 36.83 26.42 38.61 101.86 33.95333 P1 52.52 58.05 71.8 182.37 60.79 P2 28.15 44.83 67.98 140.96 46.98667 P3 28.18 21.13 60.71 110.02 36.67333 P4 50.8 62.97 45.37 159.14 53.04667 P5 33.25 27.31 21.93 82.49 27.49667 P6 44.12 40.83 42.87 127.82 42.60667 P7 37.85 54.33 39.92 132.1 44.03333 P8 38.67 47.14 53.99 139.8 46.6 Total 350.37 383.01 443.18 1176.56 43.5763 FK 51270.13 Lampiran 20. Data Hasil Analisis Sidik Ragam Berat Kering Tajuk Padi SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 2420.186 302.5233 2.427474 (tn) 2.59 Blok 2 492.5739 246.2869 1.976228 (tn) 3.63 Galat 16 1993.996 124.6247 Total 26 4906.756 KK 7.156971

Lampiran 21. Data Hasil Berat Kering Akar Padi Kode sampel U1 U2 U3 total rataan P0 21.82 8.63 14.42 44.87 14.95667 P1 24.74 23.54 31.14 79.42 26.47333 P2 16.68 16.02 28.11 60.81 20.27 P3 11.38 7.78 26.17 45.33 15.11 P4 32.66 21.54 10.51 64.71 21.57 P5 30.11 8.84 6.52 45.47 15.15667 P6 26.44 5.56 21.62 53.62 17.87333 P7 14.43 21.65 13.53 49.61 16.53667 P8 23.7 24.34 17.26 65.3 21.76667 Total 201.96 137.9 169.28 509.14 18.85704 FK 9600.872 Lampiran 22. Data Hasil Analisis Sidik Ragam Berat Kering Akar Padi SK db JK KT Fh F.05 Perlakuan 8 375.3848 46.9231 0.703021 (tn) 2.59 Blok 2 228.0137 114.0069 1.708097 (tn) 3.63 Galat 16 1067.919 66.74496 Total 26 1671.318 KK 16.53888

Lampiran 23. Data Persentase Serapan P Tanaman serapan P Perlakuan tanaman Persentase (%) nilai P Bray II nilai P Truog P7 (3) 96.06886 100 23.58 12.82 P8 (3) 81.60508 84.94436178 29.53 13.24 P4 (1) 69.94305 72.80512124 35.03 12.52 P7 (2) 69.74681 72.6008511 25.15 12.94 P2 (3) 67.88577 70.6636573 34.87 12.07 P6 (1) 67.12355 69.87024724 33.85 13.16 P4 (2) 66.62351 69.34974559 21.84 12.17 P7 (1) 55.18605 57.44426446 29.94 13.12 P3 (3) 55.09583 57.35035265 26.05 13.07 P6 (2) 53.9522 56.15992529 28.67 13.49 P4 (3) 53.4827 55.67121334 25.74 12.59 P8 (2) 52.11537 54.24793216 24.76 12.89 P6 (3) 51.89392 54.01742042 24.92 13.52 P8 (1) 49.94939 51.99332021 35.13 12.83 P1 (2) 49.34825 51.36758155 23.24 12.21 P5 (1) 46.89896 48.81806654 31.06 12.13 P1 (1) 45.0632 46.9071872 27.33 12.4 P3 (1) 44.15611 45.96297905 30.93 13.56 P5 (3) 43.22164 44.99027052 25.12 13.42 P1 (3) 40.13691 41.7793133 23.87 12.02 P5 (2) 37.22272 38.74587457 22.66 13.38 P0 (3) 33.05169 34.40416593 21.91 12.71 P2 (2) 32.96114 34.30991062 26.67 11.94 P0 (1) 31.81966 33.12172123 25.4 12.13 P2 (1) 28.50118 29.66744895 26.83 12.64 P0 (2) 24.76156 25.77480361 24.02 12.7 P3 (2) 18.46469 19.22026555 26.75 11.83

Lampiran 24. Gambar Selama Penelitian Supervisi bersama bapak Prof. Ir. Lahuddin, MP. di rumah Kasa FP USU Susunan ember berdasarkan bagan percobaan pada saat masa inkubasi

Persemaian benih Padi di Laboratorium Teknologi Benih FP USU