PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN BENTUK ADAPTASI NELAYAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM FINKA ERMAWAN

Iklim Perubahan iklim

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TINJAUAN PUSTAKA. udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit pada jangka

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

15B08063_Kelas C SYAMSUL WAHID S. GEJALA PEMANASAN GLOBAL (Kelas XI SMA) PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR STRUKTUR MATERI

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

APA & BAGAIMANA PEMANASAN GLOBAL?

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

BAB I PENDAHULUAN I.1

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

Perubahan iklim dan dampaknya terhadap Indonesia

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

I. PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia

Kebijakan Ristek Dalam Adaptasi Perubahan Iklim. Gusti Mohammad Hatta Menteri Negara Riset dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. di negara ini berada hampir di seluruh daerah. Penduduk di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Peningkatan suhu rata-rata bumi sebesar 0,5 0 C. Pola konsumsi energi dan

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

Kementerian PPN/Bappenas

APA ITU GLOBAL WARMING???

EVALUASI BAB IX EFEK RUMAH KACA DAN PEMANASAN GLOBAL : MUHAMMAD FIRDAUS F KELAS : 11 IPA 3

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan

PERUBAHAN IKLIM DAN STRATEGI ADAPTASI NELAYAN

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. global. Peningkatan suhu ini oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Draft Komik. Tema : Perubahan Iklim dan REDD. Judul :

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

BAB I PENDAHULUAN. iklim sudah menjadi pengetahuan yang umum saat ini. Pemanasan global adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

I. PENDAHULUAN. sektor perekonomian dan bisnis menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai

Pemanasan Bumi. Suhu dan Perpindahan Panas

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sebagai implikasi pemanasan global, yang disebabkan. oleh kenaikan gas-gas rumah kaca terutama gas karbondioksida (

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLATIHAN SOAL BAB 1. Daljoeni. R.Bintaro

BENY HARJADI-BPTKPDAS-SOLO Peneliti bidang Pedologi dan Inderaja

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3

BAB I PENDAHULUAN. memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. paling terasa perubahannya akibat anomali (penyimpangan) adalah curah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Model Genesi dalam Jurnal : Berkala Ilmiah Teknik Keairan Vol. 13. No 3 Juli 2007, ISSN

Global Warming. Kelompok 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Peranan

SKRIPSI. Oleh : TITO HIKMAWAN NPM :

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

BAB I PENDAHULUAN. bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

SOAL KEMAMPUAN KOGNITIF C1 C3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,!

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa. Berdasarkan

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB I PENDAHULUAN. 1 P. Nasoetion, Pemanasan Global dan Upaya-Upaya Sedehana Dalam Mengantisipasinya.

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Kajian dan Sosialisasi Perubahan Iklim serta Antisipasi Dampaknya. Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KERJA ALAM TEMPAT KITA TINGGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, kepulauan tidak hanya berarti sekumpulan pulau, tetapi juga lautan yang

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

Luas Luas. Luas (Ha) (Ha) Luas. (Ha) (Ha) Kalimantan Barat

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia

sebagainya, termasuk dalam proses pembentukan tanah (klimat soil) yaitu tanah

Transkripsi:

PENDEKATAN TEORITIS Tinjauan Pustaka Perubahan Iklim Perubahan iklim dapat dikatakan sebagai sebuah perubahan pada sebuah keadaan iklim yang diidentifikasi menggunakan uji statistik dari rata-rata perubahan yang terjadi atau faktor-faktor yang memengaruhinya. Perubahan iklim dapat terjadi dalam sebuah dekade atau lebih (IPCC 2007). Adapun faktor-faktor yang memengaruhi iklim menurut IPCC (2007) terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal pada perubahan iklim adalah proses alami yang terjadi pada atmosfer hingga ke biosfer. Sementara faktor eksternal dari perubahan iklim adalah pengaruh dari aktivitas makhluk hidup, khususnya manusia terhadap iklim. Perubahan iklim dapat memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung pada aktivitas manusia (UNFCCC 2000). Menurut Diposaptono (2011), perubahan iklim dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya keadaan iklim yang ekstrim, sehingga memunculkan banyak peristiwa alam, seperti badai, kekeringan, banjir, dan lain-lain. Selain itu, perubahan iklim dapat meningkatkan suhu permukaan air laut. Sekitar 80% suhu udara diserap oleh laut. Peningkatan suhu permukaan air laut dapat memengaruhi pada keberadaan organisme laut. Perpindahan hewan karena ketidaksesuaian kondisi tempat hidupnya yang berubah, seperti halnya pada ikan. Pola migrasi ikan akan berubah seiring dengan terjadinya kenaikan suhu permukaan air laut (Patriana 2011). Menurut IPCC (2007) perubahan iklim diperlihatkan dengan peningkatan suhu global yang disertai dengan kenaikan permukaan air laut antara 15-95 cm. Kejadian ini terjadi bersamaan dengan mengembangnya volume air dan mencairnya es di kedua kutub bumi. Meningkatnya permukaan air laut dapat menenggelamkan beberapa gugus pulau karang, selain itu dapat mengubah keberadaan lingkungan pantai (Muhammad et.al. 2009). Perubahan iklim di Indonesia sangat terkait dengan fenomena seperti kemarau panjang, angin kencang, iklim ekstrim, dan gelombang besar yang semakin sering terjadi (Boer et.al. 2010 dalam Kementrian Kehutanan 2013). Hal lainnya yang menjadi bentuk perubahan iklim di Indonesia adalah perubahan pola musim hujan dan kemarau. Fenomena tersebut ditandai dengan pergeseran awal musim hujan dan perubahan pola hujan. Di wilayah selatan Jawa dan Bali intensitas curah hujan cenderung meningkat dengan periode yang lebih singkat (Kementrian Pertanian 2011). Sebagai salah satu bentuk perubahan iklim, kenaikan permukaan laut tentunya dapat memberikan dampak bagi lingkungan. Kenaikan permukaan laut dapat memberikan dampak berupa erosi pantai. Erosi merupakan terkikisnya tanah atau pasir oleh ombak. Hal tersebut dapat berdampak pada tebing yang rentan terhadap erosi, terumbu karang, serta pantai berpasir dan pantai berlumpur. Pada penelitian Surmaini, et al. (2010) dikatakan bahwa dampak perubahan iklim di wilayah Indonesia salah satunya adalah perubahan pola hujan. Hal tersebut

6 terlihat dari awal musim hujan yang mundur ataupun maju di beberapa wilayah di Indonesia. Perubahan iklim memberikan dampak yang serius bagi beberapa sektor. Salah satu sektor yang terkena dampak perubahan iklim paling parah adalah sektor pantai dan laut (UNFCCC 2007). Pertumbuhan dan perkembangan sektor pantai dan laut sangat bergantung pada keberadaan iklim. Keragaman suhu, kelembaban udara, dan curah hujan dapat memengaruhi produksi ikan (Aphunu dan Nwabeze 2012). Keragaman tersebut menentukan distribusi, migrasi, dan kelimpahan populasi ikan (Zhang et.al. 2012). Adapun dampak perubahan iklim yang dapat dirasakan oleh nelayan adalah berubahnya pola melaut, tingginya intensitas badai, dan ketidakpastian cuaca (Lekatompessy et al 2013) Pemanasan global merupakan penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan. Radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi diserap oleh permukaan bumi dan atmosfer. Dengan begitu, iklim di bumi semakin panas. IPCC (2007) dalam Aphunu dan Nwabeze (2012) menyatakan bahwa aktivitas manusia merupakan hal yang paling mungkin menjadi penyebab perubahan iklim. Beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyebab perubahan iklim adalah pembakaran minyak, batu bara, dan gas alam. Hal tersebut yang membuat terjadinya efek rumah kaca, akhirnya menyebabkan pemanasan global. Persepsi Menurut Baron dan Byrne (2004) persepsi adalah suatu proses memilih, mengorganisir, dan menginterpretasi informasi dikumpulkan oleh pengertian seseorang dengan maksud untuk memahami dunia sekitar. Sementara menurut Mulyana (2010) dalam Purnamasari (2012) persepsi manusia terbagi menjadi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi dilakukan berdasarkan pengalaman masa lalu yang berkaitan dengan objek dan orang. Myers (2012) mengatakan bahwa persepsi merupakan sebuah arahan seseorang untuk berperilaku. Persepsi dapat menjadi panduan atas tindakan berdasarkan makna yang diberikan pada stimulus yang dirasakan. Pengertian ini didasarkan pada saat terdapat suatu stimulus yang menarik perhatiannya, maka yang akan terjadi adalah suatu proses perceiving dan meaning. selain itu, terdapat pula interpretasi terhadap simbol-simbol yang ada pada stimulus tersebut. Proses persepsi tersebut dipengaruhi oleh konteks dimana individu tersebut berada. Selain dari hal yang telah disebutkan, kemampuan persepsi seseorang dapat pula dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor internal (Myers 2012). Faktor lingkungan terdiri intensitas terjadinya sebuah stimulus, ukuran sebuah stimulus, pengulangan stimulus yang sama, kemudahan untuk dicermati, gerakan yang diberikan oleh stimulus, serta keberadaan objek pada sebuah situasi. Sementara itu, yang dimaksud dengan faktor internal terdiri atas faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang didasari pada hasil penerimaan kelima indra manusia. Faktor psikologis dapat meliputi, motivasi, pengalaman, dan pengetahuan sebagai hasil pembelajaran di masa lalu. Persepsi juga didefinisikan sebagai sebuah proses saat individu mengorganisasikan serta menafsirkan kesan indera mereka agar memberikan

7 makna pada lingkungan mereka Robbins (2001) dalam Purnamasari (2012). Dalam sumber yang sama terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi persepsi seseorang, yaitu 1. Individu Seorang individu dapat dipengaruhi oleh karakteristik individualnya dalam proses persepsi. Karakteristik individu tersebut meliputi sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman, pengetahuan, dan harapan. 2. Obyek persepsi Obyek persepsi dalam hal ini dapat berupa manusia, benda, maupun peristiwa. Karakteristik obyek persepsi dapat memengaruhi persepsi. Obyek persepsi tidak dapat dipersepsikan sendiri, tetapi dilihat keterkaitannya antara obyek persepsi dengan lingkungan sekitarnya. 3. Situasi Persepsi dapat dilihat secarah menyeluruh, maksudnya situasi yang terjadi pada saat proses persepsi terjadi juga perlu mendapatkan perhatian. Faktor-faktor situasi ini meliputi waktu, kondisi sebuah lokasi, dan keadaan sosial. Persepsi yang selektif dapat merupakan salah satu kunci dalam menentukan sikap serta perilaku. Persepsi memahami objek dan kemudian menginterpretasikannya menjadi sebuah perilaku. Pemaknaan suatu objek dapat bergantung pada perseptornya. Proses memahami lingkungan juga menjadi penting dalam upaya menentukan perilaku yang akan dilakukan olehnya. (Ross dan Nisbett 1991). Dalam Borberg (2009) terdapat faktor-faktor yang membuat seseorang mau melakukan sebuah tindakan untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim. Persepsi seseorang terhadap resiko yang diberikan perubahan iklim merupakan faktor yang berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan. Persepsi terhadap resiko yang dimiliki dapat terbentuk dari pengetahuan mereka sehari-hari dan pengalaman. Pengalaman dapat memengaruhi seorang nelayan untuk bertindak terhadap perubahan iklim. Nelayan dan Adaptasi Menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan, nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Dalam penelitian lain disebutkan bahwa nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam penangkapan ikan atau binatang air (Ditjen Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan 2007 dalam Patriana 2011). Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa pekerja yang membuat jaring, pengangkut alat penangkapan ke dalam perahu tidak diartikan sebagai nelayan. Karakteristik masyarakat pesisir merupakan sebuah representasi komunitas desa-pantai yang dapat dilihat dari berbagai aspek menurut Satria (2002) dalam Helmi (2011). Aspek-aspek tersebut meliputi sistem pengetahuan, sistem kepercayaan, peran wanita, struktur sosial, dan posisi sosial nelayan. Pada penelitian Patriana (2011) dijelaskan bahwa ciri-ciri nelayan yang dapat diamati meliputi umur, pendidikan, lama tinggal di wilayah pesisir, pengalaman nelayan, serta klasifikasi nelayan.

8 Menurut penelitian Sumarti dan Saharudin (2003) dalam Helmi (2011), klasifikasi nelayan didasarkan pula pada kepemilikan perahu, alat tangkap, dan etnis. Lapisan atas memiliki kriteria perahu berkapasitas besar dan jenis alat tangkap yang bervariasi, lapisan kedua memiliki kriteria perahu yang dimiliki adalah jenis pompong dan rubin serta memiliki lahan secukupnya untuk digunakan sebagai pertanian sawah, lapisan ketiga adalah nelayan dengan kriteria perahu dan alat tangkap yang dimilikinya adalah hasil warisan generasi sebelumnya. Penyesuaian diri terhadap perubahan iklim memerlukan penanganan yang tepat untuk dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim dengan melakukan tindakan yang tepat. Berbagai tindakan dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi perubahaan iklim yang terjadi di setiap daerah. Terdapat dua tindakan yang dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim, yaitu mitigasi dan adaptasi (Tauli-Corpuz et al 2008). Menurut Diposaptono (2011) mitigasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sumbernya atau dengan meningkatkan kemampuan alam dalam menyerap emisi tersebut. Langkah mitigasi yang dinilai paling baik adalah perubahan gaya hidup individu maupun kolektif, serta mengubah arah pembangunan ke arah sistem yang berkelanjutan serta rendah karbon (Baldo-Soriano et al 2010). Adaptasi perubahan iklim merupakan upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim baik yang bersifat reaktif maupun antisipatif (Diposaptono 2011). Dalam hal ini, upaya adaptasi yang dapat dilakukan dalam menanggulangi perubahan iklim di pesisir adalah membuat penahan gelombang, diversifikasi alat tangkap, mengadopsi teknologi dan metode tangkap baru, serta mencari alternatif lain dalam menambah penghasilan (Patriana 2011). Lekatompessy (2013) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa adaptasi terhadap lingkungan dibentuk berdasarkan tindakan yang berulang-ulang dan merupakan bentuk penyesuaian terhadap lingkungan. Adapun bentuk adaptasi nelayan di Pulau Badi dapat melakukan lebih dari satu bentuk adaptasi. Adapun bentuk adaptasi yang dilakukan oleh nelayan Pulau Badi dan Pulau Pajenekang yaitu, melakukan penganekaragaman alat dan teknik penangkapan, memperluas daerah penangkapan, menganekaragamkan sumber pendapatan, memobilisasi anggota rumah tangga, dan memanfaatkan hubungan sosial dengan pihak lain. Terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengetahui pola adaptasi yang tepat yang dapat dilakukan oleh seseorang, yaitu persepsi terhadap perubahan iklim, pengukuran adaptasi yang akan dilakukan, dan faktor-faktor terhadap adaptasi perubahan iklim (Benedicta et al 2010 dalam Ajibefun dan Fatuase 2012). Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi seseorang dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi adaptasi perubahan iklim adalah umur, pendidikan, pengalaman sebelumnya terhadap perubahan iklim, dan ilmu pengetahuan (Nguyen et al 2012). Dalam penelitian Wiyono (2008) disebutkan bahwa terdapat hal-hal yang membedakan adaptasi dalam lingkungan nelayan, yaitu tingkat pendidikan dan orientasi ekonomi. Orientasi ekonomi seorang nelayan adalah memenuhi kebutuhan keluarga dengan menangkap ikan, sehingga cenderung untuk tetap melaut. Perekonomian nelayan yang dilihat berdasarkan kekayaan atau

9 kepemilikan perahu dan alat tangkap dapat menjadi indikator dalam pelapisan nelayan (Helmi 2011). Sebuah penelitian di Oregon menyatakan bahwa memiliki informasi mengenai perubahan iklim sangat penting untuk dapat menunjukkan perilakunya terhadap perubahan iklim. Faktor lainnya yang dapat memengaruhi perilaku dalam menghadapi perubahan iklim adalah niat seseorang untuk menanggapi perubahan iklim, persepsi terhadap perubahan iklim, perasaan bertanggung jawab untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim, dan norma-norma mengenai perubahan iklim (Borberg 2009).