HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON

JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN

Pengaruh Penerapan Supervisi Terhadap Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Lantai 2 IRNA GPS RSUP Fatmawati

Ely Tjahjani STIKES William Booth Surabaya, Jl. Cimanuk No. 20 Surabaya,

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

Tri Haryanti*Tri Ismu Pujianto**Ni Nyoman Adinatha ABSTRACT

HUBUNGAN PERENCANAAN KEPALA RUANGAN DENGANEFEKTIFITAS PEMBIMBINGAN MAHASISWA OLEH PEMBIMBING KLINIK DI RUANGAN PERAWATAN RSUP KANDOU MANADO TAHUN 2013

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK


HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Bambang Edi Warsito*, Atik Mawarni**.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

ABSTRAK. (v+74 halaman, 1 bagan, 10 tabel, 10 lampiran)

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

HUBUNGAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SINJAI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

IVANA KUSUMA PARAHITA J

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT MELALUI MOTIVASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

PERAN EDUCATOR PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN DI RUANG TULIP 1C RSUD ULIN BANJARMASIN

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN DENGAN KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. besar menentukan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN PRINSIP MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KEPALA RUANGAN MELALUI PERSEPSI PERAWAT DI RSUD ANDI MAKASSAU PAREPARE

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban tenaga keperawatan profesional (Depkes RI, 2005).

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

Hubungan Supervisi Keperawatan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Irina C BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP C RSUP Prof. Dr. R. D.

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

HUBUNGAN KOMPETENSI DENGAN PERAN KEPALA RUANGAN DALAM PERENCANAAN STRATEGIS RUMAH SAKIT BIDANG KEPERAWATAN DI RS PEMERINTAH DI KOTA PALU

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

I Wayan Labe*, Oktava Girsang**, Maykel Kiling**

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA: SUPERVISI, PENGHASILAN, DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan pada

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PERAWATAN PADA PASIEN KARDIOVASKULER DI CARDIO VASKULER AND BRAIN CENTER (CVBC) RSUP. Prof. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

Pendahuluan. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Abstrak

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD BITUNG

mikm-detail-tesis-perpustakaan-print-abstrak-152.html MIKM UNDIP Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI IRINA C RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

Patient Safety Implementation In Ward Of Dr. Zainoel Abidin General Hospital

Hubungan Antara Supervisi, Motivasi Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumen Asuhan Keperawatan Di RSUD Tugurejo Semarang

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU SARI MUTIARA MEDAN TAHUN Oleh DENAL PARMAN.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Evaluasi Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) Di RSUD Djojonegoro, Temanggung

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006). perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006).

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

HUBUNGAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT RELATED MANAGEMENT FUNCTIONS OF THE HEAD S NURSE PERFORMANCE IN GENERAL SERVICES AGENCY Semuel S. Kumajas¹, Ariyanti Saleh², Burhanuddin Bahar² ¹ Bagian Keperawatan, BLU RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado ²Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi : Semuel S. Kumajas, S.Kep,Ns BLU RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado Jln. Raya Tanahwangko no 56Manado Hp. 081356677944 Email ;steviekumajas@yahoo.com

Abstrak Pelaksanaan fungsimanajemen kepala ruangan seperti fungsi perencanaan,pengorganisasian,pengarahan, dan pengawasandalam manajemen keperawatan sangat berhubungan dan menentukan pelaksanaan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap oleh perawat pelaksanadalam melaksanakan kinerja perawat pelaksana.penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr R.D Kandou Manado.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional, jenis penelitian kuantitatif pada115 perawat pelaksana sebagai sampel melalui Proportionate Stratified Random Sampling di 3 Instalasi rawat inap diberikan kuesioner fungsi manajerial kepala ruangandan dinilai pelaksanaan kinerja perawat pelaksana melalui pendokumentasian asuhan keperawatan pada dokumen pasien.hasil penelitian menunjukan kinerja perawat pelaksana melalui pendokumentasian asuhan k eperawatan baik(77,4 %). Fungsimanajerial kepala ruang yaitu fungsi perencanaan baik(56,5%), tidak adahubungan (p=0,891), (2)fungsi Pengorganisasian baik(55,7%), tidak ada hubungan (p=0,833), (3) fungsi pengarahan baik (53,0%), t i d a k ada hubungan (p=0,724), (4)fungsi pengawasan baik(66,1%),t i da k ada hubungan (p=0,931). Kesimpulannya tidak ada hubungan fungsi manajemen kepala ruangan yakni perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan kinerja perawat pelaksana. KataKunci:Fungsi manajemen keperwatan Kinerja perawat Abstract Implementation of management functions such as the function of head room planning, organizing, directing, and monitoring in the nursing management of highly connected and determines the implementation of nursing care in inpatient wards by nurses in carrying out the performance of nurses. This study aimed to analyze the relationship management functions with performance head room nurses in the Public Service Board General Hospital Prof. Dr RD Kandou Manado. Study was an analytical study using cross - sectional, quantitative research on a sample of 115 nurses through Proportionate Stratified Random Sampling in 3 Installation inpatient questionnaire given managerial function room and assessed the implementation of the chief nurse executive performance through documentation of care nursing on patient documents. The results showed the performance of nurses through better documentation of nursing care ( 77.4 % ). Managerial functions of planning functions of head space that is both ( 56.5 % ), there was no relationship ( p = 0.891 ), ( 2 ) organizing function well ( 55.7 % ), there was no relationship ( p = 0.833 ), ( 3 ) function either direction ( 53.0 % ), there was no relationship ( p = 0.724 ), ( 4 ) better control function ( 66.1 % ), there was no relationship ( p = 0.931 ). In conclusion there is no head room relationship management functions namely planning, organizing, directing, and monitoring the performance of nurses. Keywords : Management functions, Performance nurse.

PENDAHULUAN Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. (Muninjaya,2004). Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan perawatan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien. (Gillies, 1996).Tugas manajer keperawatan adalah melakukan koordinasi dan integrasi sumber sumber yang tersedia melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang paling efektif bagi pasien dan keluarganya. (Huber,1996 dalam Sitorus, 2011). Kinerja perawat sangat berperan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit.pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga professional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang di miliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain (Depkes, 2005). Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D Kandou Manado merupakan rumah sakit tipe B pendidikan dan merupakan rumah sakit rujukan di Sulawesi utara. Jumlah tempat tidur 831 dengan 10 instalasi ruang perawatan dengan BOR mencapai 84,04 %. Dari jumlah tenaga keperawatan yang ada untuk tingkat pendidikan di dominasi D III keperawatan sebanyak 453 orang, S1 Keperawatan + Ners 41 orang dan S1 Keperawatan 115 orang, S2 keperawatan 2 orang, SPK 87 orang, D IV keperawatan 10 orang, yang lainnya pendidikan di luar perawat. Berdasarkan diatas dapat di lihat bahwa pendidikan keperawatan di dominasi oleh D III Keperawatan sebanyak 453 orang (54,51%). Pelaksanaan manajemen keperawatan yang bermutu di butuhkan seorang manajer keperawatan yang bertanggung jawab dan mampu melaksanakan manajemen keperawatan sehingga dapat menghasilkan pelayanan keperawatan yang berkualitas (Hutahaen, 2009). Penilaian pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilaksanakan di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof Dr R.D Kandou Manado adalah 66,6 % pada tahun 2012. Hasil ini masih di bawah target yang di tetapkan oleh Departemen kesehatan yakni 75 %. Dari data tersebut didapatkan bahwa kinerja perawat dalam

pendokumentasian asuhan keperawatan masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi manajerial kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr R.D Kandou Manado. BAHAN DAN METODE Lokasi penelitian dan Rancangan penelitian Penelitian dilaksnakan di ruangan rawat inap Badan Layanan Umum Rumah sakit umum pusat Prof DR R.D Kandou Manado. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan juli agustus 2013, Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan cross sectional Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bertugas diruang rawat Inap Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D Kandou Manado sebanyak 200 perawat, Sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di Ruang Rawat Inap Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D Kandou Manado sebanyak 115 orang, yang dipilih secara Propotionate stratified random sampling yang memenuhi kriteria inklusi bersedia menjadi responden, pendidikan minimal D III keperawatan bekerja minimal 1 tahun, bertugas di ruang rawat inap, bersedia mengikuti penelitian ini dengan menandatangani informed consent yang telah dikeluarkan oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Metode Pengumpulan Data Sebagai alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk pernyataan pernyataan yang berkaitan dengan data karateristik demografi perawat dan fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan. Kuesioner tersebut diisi sendiri oleh perawat pelaksana yang menjadi responden, sedangkan instrument untuk mengukur Kinerja perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan format Instrumen Studi Dokumentasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit ( Depkes RI, 2005) Pernyataan dalam kuesioner denganpenilaian menggunakan skala likert, dengan skor dari setiap item yaitu : untuk pernyataan Positif : Selalu = 4, Sering = 3, jarang = 2, tidak pernah = 1.

Analisis Data Data fungsi manajerial kepala ruang yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan dan fungsi pengendalian serta karateristik sampel diolah menggunakan SPSS for windows 17.0, untuk menilai hubungan fungsi manajerial kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana digunakan uji chi square. HASIL Karateristik sampel Karakteristik sampel menunjukanumur responden yang paling dominan adalah > 30 tahun sebanyak 60 orang (52,2%).Distribusi responden menurut masa kerja yang paling dominan adalah masa kerja yaitu dibawah 10 tahun sebanyak 75 orang ( 65,2%). Disribusi responden menurut tingkat pendidikan yang paling dominan adalah pendidikan D III 73 orang (63,5%). Distribusi responden menurut jenis kelamin yang paling dominan adalah wanita 105 (91,3%).Distribusi responden berdasarkan status perkawinan yang dominan adalah sudah menikah 89 (77,4%). Fungsi perencanaan. Berdasarkan tabel. 1. terlihat bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi perencanaan kepala ruangan kurang baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana kurang baik adalah 9.6% ini lebih kecil dibanding dengan pelaksanaan Kinerja perawat pelaksana baik sebesar 33,9 % sedangkan persepsi perawat pelaksana mengenai fungsi perencanaan kepala ruang yang baik menjadikan pelaksanaan Kinerja perawat pelaksana baik adalah 43.5 % hasil ini lebih besar dibanding pelaksanaan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana kurang baik yaitu 13.0%. Hasil uji Chi-squares menunjukan nilaip= 0.891 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara fungsi perencanaan kepala ruang dengan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap BLU RSUP Prof. DrR.D Kandou Manado. Fungsi Pengorganisasian. Berdasarkan tabel. 2. Terlihat bahwa persepsi perawat pelaksana mengenai fungsi pengorganisasian kepala ruangan kurang baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana kurang baik adalah 10,4% ini lebih kecil dibanding dengan pelaksanaan kinerja perawat yang baik 33,9 % sedangkan fungsi pengorganisasian kepala ruang yang baik

menjadikan pelaksanaan kinerja perawat baik 43,5 % lebih besar dibanding pelaksanaan kinerja perawat kurang baik 12,2 %. Hasil uji Chi-squares menunjukkan nilai p = 0.833 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara fungsi pengorganisasian kepala ruangan dengan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana di BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado Fungsi Pengarahan Berdasarkan tabel 3, terlihat bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengarahan kepala ruang kurang baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana di BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado kurang baik adalah 11,3 % ini lebih kecil dibanding dengan pelaksanaan fungsi pengarahan kepala ruangan baik menjadikan kinerja perawat pelaksana baik 35,7 % sedangkan fungsi pengarahan kepala ruang yang baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat baik 41,7 % lebih besar dibanding pelaksanaan kinerja perawat kurang baik 11,3%. Hasil uji Chi-squares menunjukkan nilai p = 0.724 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan pelaksanaan kinerja perawat pelaksana di BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado.. Fungsi Pengawasan Berdasarakan table 4, terlihat bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang kurang baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat kurang baik adalah 7,8 % ini lebih kecil dibanding dengan fungsi pengawasan yang baik menjadikan kinerja perawat baik 26,1% sedangkan fungsi pengawasan kepala ruang yang baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat baik 51,3% lebih besar dibanding pelaksanaan Kinerja Perawat kurang baik 14,8 %. Uji Chi-squares menunjukkan nilai p= 0.931 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan fungsi pengawasan kepala ruang dengan pelaksanaan kinerja perawat di ruangan rawat inap BLU RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado. PEMBAHASAN. Hasil analisis menunjukan fungsi perencanaan kepala ruang kurang baik menjadikan kinerja perawat kurang baik 9,6% hasil ini lebih kecil dari fungsi perencanaan baik 33,9%, ini juga didukung oleh fungsi perencanaan baik menjadikan pelaksanaan kinerja perawat baik adalah 43,5% hasil ini lebih besar dibanding pelaksanaan kinerja kurang baik 13,0%. Hasil penelitian fungsi perecanaan menunjukkan bahwa perbandingan proporsional didapatkan hasil perencanaan kepala ruangan baik menjadikan kepala ruangan baik adalah 50 berbanding

65 (76,92 %) hasil ini lebih kecil dibanding pelaksanaan perencanaan kurang baik menjadikan kinerja baik adalah 39 berbanding 50 ( 78 %). Berdasarkan ujichi-squares menunjukkan tidak ada hubungan pelaksanaan fungsi perencanaan kepala ruang dengan kinerja perawat di BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado dengan nilai p = 0,891. Hasil analisa menunjukan responden yang melaksanakan kinerja perawat melalui pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun tidak baik, tidak terkait dengan pelaksanaan fungsi perencanaan kepala ruang baik maupun tidak baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar perawat pelaksana tingkat pendidikannya D-III(63,5%), d i m a n a tenaga keperawatan yang ada terbanyak ahli madya yang sifatnya hanya operasional dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Untuk masa kerja perawat pelaksana yang terbanyak dibawah 10 tahun sebanyak 65,2 % dimana pengalaman yang di miliki masih kurang termasuk rasa tanggung jawab. Tingkat pendidikan kepala ruangan masih ada yang D III Keperawaatan yang walaupun masa kerjanya cukup lama dan pengalamannya cukup namun kemampuan manajerial belum setara dengan S1 keperawatan + Ners. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Wahyuni (2007) yang menyatakan bahwa kompetensi kepala ruangan dalam hal perencanaan tidak mempunyai pola hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan MPKP. Hasil penelitian yang dilakukan tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2011) dimana ada hubungan yang bermakna antara fungsi manajemen perencanaan kepala ruangan dengan penerapan keselamatan pasien dimana nilai p = 0,032. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan ditempat yang berbeda dengan karakteristik responden yang berbeda. Hasil penelitian fungsi pengorganisasian Perbandingan proporsional menunjukan Pengorganisasian baik menjadikan kinerja baik adalah 50 berbanding 64 (78,12%) hasil ini lebih besar dibanding fungsi Pengorganisasian kurang baik menjadikan kinerja baik adalah 39 berbanding 51 (76,47%). Hasil analisa secara kumulatif persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengorganisasian kepala ruangan kurang baik menjadi kinerja perawat kurang baik 10,4% hasil ini lebih kecil dari pelaksanaan pengorganisasian baik yaitu 33,9%,ini juga didukung oleh persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengorganisasian baik, yang menjadi pelaksanaan kinerja perawatbaikadalah 43,5 % hasil ini lebih besar dibanding pelaksanaan kinerja kurang baik 12,2%.

Berdasarkan uji Chi-squares menunjukan tidak ada hubungan antara fungsi pengorganisasian kepala ruangan dengan pelaksanaan kinerja perawat diruang rawat inap BLU RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. (p= 0,833). Hasil analisa menunjukan responden yang melaksanakan kinerja perawat melalui pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun kurang baik, tidak terkait dengan pelaksanaan fungsi pengarahan kepala ruang baik maupun kurang baik. Sebagian besar perawat pelaksana mempunyai latar belakang D III Keperawatan d i m a n a tenaga keperawatan yang ada terbanyak ahli madya yang sifatnya hanya operasional dalam pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan.. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Wahyuni (2007) yang menyatakan bahwa kompetensi kepala ruangan dalam hal pengorganisasian tidak mempunyai pola hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan MPKP. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parmin (2010) dimana ada hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan pada fungsi Pengorganisasian dengan motivasi kerja perawat pelaksana dengan nilai p = 0,022. Menurut Siswanto (2012) Fungsi pengarahan bertujuan untuk 1) menjamin kontinuitas perencanaan. 2) membudayakan prosedur standar. 3) menghindari kemangkiran yang tak berarti. 4). membina disiplin kerja dan 5) membina motivasi yang terarah. Fungsi pengarahan adalah membuat perawat staf melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Hasil penelitian menunjukkan pendapat responden tentang fungsi pengarahan kepala ruang kurang baik menjadikan kinerja perawat kurang baik 11.3% lebih kecil dibanding pelaksanaan pengarahan baik 35,7%, ini juga didukung oleh pendapat responden tentang fungsi pengarahan baik, yang menjadi pelaksanaan kinerja perawat baik 41,7% hasil ini lebih besar dari kinerja perawat kurang baik 11,3%. Berdasarkan uji Chi-squares menunjukan tidak ada hubungan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana diruang rawat inap BLU RSUP Prof DR R.D Kandou Manado (p = 0,724).Hasil analisa menunjukan pelaksanaan kinerja perawat melalui pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun kurang baik, tidak terkait dengan pelaksanaan fungsi pengarahan kepala ruang baik maupun kurang baik. Hal ini dikarenakan kemampuan kepala ruangan dalam manajemen keperawatan pada fungsi pengarahan masih kurang karena didapatkan bahwa usia kepala ruangan yang cenderung lebih mudah dari stafnya dan masa kerja yang masih pendek sehingga bila di dapatkan ada staf yang melakukan

kekeliruan yang cenderung lebih senior dan lebih tua ada keengganan untuk memberikan pengarahan sehingga berpengaruh dalam kinerja perawat pelaksana yang cenderung bila merasa diri lebih senior dan tidak mau di atur. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wahyuni (2007) dan Warsito (2007) yang menyatakan bahwa kompetensi manajemen kepala ruangan dalam hal fungsi pengarahan tidak mempunyai pola hubungan yang bermakna dengan kinerja perawat dalam mengimplementasikan MPKP. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya (Dewi,2011) disebutkan ada hubungan bermakna antara Fungsi manajemen keperawatan kepala ruang fungsi pengarahan dengan penerapan keselamatan pasien nilai p = 0,008. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan pada temapat yang berbeda dan responden yang berbeda. Pelaksanaan Fungsi pengawasan kepala ruangan Perbandingan proposional menunjukan bahwa fungsi pengawasan baik menjadikan kinerja perawat baik adalah 59 berbanding 76 (77.63%) hasil ini lebih besar dibanding dengan pelaksanaan fungsi pengawasan kurang baik menjadikan kinerja baik yaitu 30 berbanding 39 (76,92%). Berdasarkan uji Chi-squares menunjukan tidak ada hubungan antara fungsi pengawasan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap BLU RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado (p=0,931). Hasil analisis menunjukan perawat pelaksana yang melaksanakan kinerja baik maupun kurang baik tidak terkait dengan fungsi pengawasan kepala ruang baik maupun tidak baik. Kurangnya pengawasan kepala ruangan mengakibatkan kinerja perawat tidak maksimal.supervisi dari bidang keperawatan baik langsung maupun tidak langsung belum difungsikan dengan baik sehingga staf kadangkala merasa diri tidak di awasi yang mengakibatkan kemangkiran dalam tugas. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parmin (2010) dimana ada hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan pada fungsi Pengawasan dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan ditempat yang berbeda dengan responden yang tidak sama. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara fungsi perencanaan kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap BLU RSUP Prof Dr.

R.D Kandou Manado.(p=0,891) Hasil analisa menunjukan responden yang melaksanakan kinerja perawat melalui pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun tidak baik, tidak terkaitdengan pelaksanaan fungsi perencanaan kepala ruang baik maupun tidak baik. Tidak ada hubungan pelaksanaan fungsi Pengorganisasian kepala ruangan dengan kinerja perawat p = 0.833. Hasil analisa menunjukan responden yang melaksanakan kinerja perawat melalui pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun tidak baik. Tidak ada hubungan pelaksanan fungsi pengarahan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana.nilai p =0,724. Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kinerja perawat melalui pendokumentasian asuhan keperawatan baik maupun kurang baik, tidak terkait dengan pelaksanaan fungsi pengarahan kepala ruang baik maupun kurang baik. Hasil penelitian tidak ada hubungan pelaksanaan fungsi pengawasan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana Manado (p=0,931). Hasil analisis menunjukan perawat pelaksana yang melaksanakan kinerja baik maupun kurang baik tidak terkait dengan fungsi pengawasan kepala ruang baik maupun tidak baik. Sehingga sangat diharapkan bidang pelayanan keperawatan BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado, perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinan kepala ruang dengan pelatihan manajemen keperawatan dalam rangka meningkatkan kinerja perawat pelaksana dan pentingnya melakukan audit keperawatan yang di dalamnya pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan untuk melihat kinerja perawat.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2005). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta. Cetakan kelima. Dewi, Sri Candra. (2011). Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dan Karakteristik Perawat dengan Penerapan keselamatan dan Pasien dan Perawat di IRNA I RSUP DR.SARDJITO,Yogyakarta,Tesis. 2011. http:lontara.ui.ac.id?fik?: digital/20282292- Sari.Dewi.pdf. di unduh tanggal 2 september 2013. Gillies D.A. ( 1996). Manajemen Keperawatan : Suatu Pendekatan Sistem Ed. 2. Illioni : WB Saunders Company Hutahaen F. A.(2009).Pengaruh Gaya KepemimpinanKepala Ruangan terhadap Semangat Kerja Perawat PelaksanadiRuang Inap RumahSakit UmumPusatHajiAdam MalikMedan.Diunduh tanggal29september2011 darihttp://www.repository.usu.ac.id Muninjaya A.A, (2004). Manajemen Kesehatan, Edisi dua, EGC, Jakarta Parmin, (2010).Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan dengan Motivasi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUP Undata Palu, Tesis, Magister Ilmu Keperawatan U.I DEPOK http:lontarui.ac.id/file?filei digital/20284809- T%20parmin.pdf Sitorus R. (2011). Manajemen Keperawatan :Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat, Jakarta, CV.Sagung Seto Siswanto.(2012) Pengantar Manajemen, Jakarta.Bumi Aksara Wahyuni, Sri(2007).Analisis kompetensi kepala Ruang dalam pelaksanaan Standar Manajemen pelayanan Keperawatan dan pengaruhnya terhadap kinerja perawat dalam mengimplementasikan Model Praktik Keperawatan Profesional di Instalasi Rawat Inap BRSUD Banjarnegara, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.Semarang. eprints.undip.ac.id/18327/1/sri_wahyuni.pdf diakses tgl 16-6-2013 Warsito, Bambang E.. (2007). Pengaruh persepsi perawat pelaksana tentang fungsi manajerial kepala ruang terhadap pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan diruang rawat inap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang (Tesis) Semarang : Universitas Diponegoro.

Tabel 1. Tabel silang fungsi perencanaan kepala ruangan dengankinerja Perawat Pelaksana di BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado. Fungsi perencanaan Kepala Ruang Kurang Baik Kinerja Perawat Pelaksana Kurang Baik Baik Total n % n % n % 11 9,6 39 33,9 50 43,5 Baik 15 13,0 50 43.5 65 56,5 p 0.891 Total 26 22.6 89 77,4 115 100 Tabel 2.Tabel silang pelaksanaan fungsi pengorganisasian kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di BLU RSUP Prof. Dr R.D Kandou Manado. Fungsi Pengorganisasian Kepala Ruangan Kurang Baik Kinerja perawat pelaksana Kurang Baik Baik Total n % n % n % 12 10,4 39 33,9 51 44,3 Baik 14 12,2 50 43,5 64 55,7 p 0,833 Total 26 22,6 89 77,4 115 100 Tabel 3. Tabel silang Pelaksanaan fungsi pengarahan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana di BLU RSUP Prof. DR R.D Kandou Manado. Fungsi Pengarahan Kepala Ruangan Kurang Baik Kinerja Perawat Pelaksana Kurang Baik Baik Total n % N % n % 13 11,3 41 35,7 54 47,0 Baik 13 11,3 48 41.7 61 53,0 Total 26 22,6 89 77,4 115 100 p 0.724

Tabel 4. Tabel silang pelaksanaan fungsi pengawasan kepala ruangan berdasarkan Kinerja perawat pelaksana di BLU RSUP Prof DR. R.D Kandou Manado. Fungsi Pengawasan Kepala Ruang Kurang Baik Kinerja Perawat pelaksana Kurang Baik Baik Total n % N % n % 9 7.8 30 26.1 39 33.9 Baik 17 14.8 59 51.3 76 66.1 p 0.931 Total 26 22.6 89 77.4 115 100