HUBUNGAN PERENCANAAN KEPALA RUANGAN DENGANEFEKTIFITAS PEMBIMBINGAN MAHASISWA OLEH PEMBIMBING KLINIK DI RUANGAN PERAWATAN RSUP KANDOU MANADO TAHUN 2013

Transkripsi

1 HUBUNGAN PERENCANAAN KEPALA RUANGAN DENGANEFEKTIFITAS PEMBIMBINGAN MAHASISWA OLEH PEMBIMBING KLINIK DI RUANGAN PERAWATAN RSUP KANDOU MANADO TAHUN 2013 RELATIONSHIPBETWEEN THE PLANNING OFROOM HEADS ANDTHE EFFECTIVENESS OCCURENCEOF STUDENT SUPERVISION BY CLINIC SUPERVISORS IN BLU NURSING ROOM OF PROF.Dr.R.D.KANDOU PUBLIC HOSPITAL, MANADO 2013 Frida Mendur,¹Budu,² Ariyanti Saleh,³ ¹RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado ²Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ³Program Studi Magister Ilmu Keperawatan FK- Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Frida Mendur Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin MakassarP HP:

2 Abstrak Hubungan perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas pembimbingan oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou, Manado. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan potong lintang.instrumen yang digunakan adalah kuesioner.sampel penelitian berjumlah 50 orang pembimbing klinik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan effektifitas pembimbingan oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan BLU RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado. Setelah menggunakan uji pearson correlationdi dapatkan hasil p=0,623 yang berarti >0,05 Kata Kunci : Perencanaan, Kepala ruangan, efetifitas, Pembimbing klinik Abstract Relationship between the planning of room heads and the effectiveness of student supervision by clinic supervisors in BLU Nursing room of Prof.Dr.R.D Kandou Public Hospital, Manado. The aim of the research is to find out the relationship berween the planning of room of Prof.Dr.R.D Kandou Public Hospital Manado. The research was a descriptive correlation study with cross sectional study. The instrument used was questionnaire.the sample consisted of 26 room heads and 50 clinic supervisors. The resultsof the research indicated that there is no relationship between the planning of room heads and the effectiveness of supervision by clinic supervisors in nursing room of Prof.Dr.R.D Kandou Public Hospital, manado. This is indicated by pearson correlation test in which the result is p=0,623 meaning >0,05. Thus,the room heads should implement their planning function more optimally and the clinic supervisors should implement their function and improve their clinicalknowledge on the effectiveness of supervision process in nursing rooms. Keywords :planning, room head, effectiveness, clinic supervisor. 1

3 PENDAHULUAN Tanggung jawab kepala ruangan dalam hal perencanaan meliputi : (1) menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing-masing; (2) mengikuti serah terima pasien pada sif sebelumnya; (3) mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien : gawat, transisi dan persiapan pulang, bersama ketua tim; (4) mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur penugasan/penjadwalan; (5) merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan; (6) mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien; (7) mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan, membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah serta memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk; (8) membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri; (9) membantu membimbing peserta didik keperawatan; (10) menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit. (Nursalam, 2011) Penulis mengacu dari beberapa pendapat tentang pembelajaran klinik : Pembelajaran klinik merupakan suatu proses yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan dasar- dasar pengetahuan klinik ke dalam penerapan berbagai keterampilan intelektual dan psikomotor maupun sikap (attitude) yang diperlukan (Dep.Kes,1997). Menurut Marquis, (2000) mengatakan bahwa ada dimensi penting lain dalam pengajaran klinik yaitu penemuan kompleksitas dan kesempurnaan praktek yang akan diajarkan. Dengan kata pembelajaran klinik yang berfokus pada hubungan antara teori dan praktek dapat membantu peserta didik, bukan hanya mengaplikasikan teori tetapi juga menemukan bahwa teori- teori keperawatan dapat timbul dari banyaknya pengalaman klinik. Menurut Gillies (1995), pembelajaran merupakan proses dimana terjadi perubahan yang bersifat abadi dalam perilaku sebagai suatu hasil dari praktek. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan dapat dirangkum satu pengertian tentang pembelajaran klinik, yaitu kegiatan pembelajaran utama yang diarahkan untuk menumbuhkan dan membina sikap, tingkah laku dan keterampilan profesional. Pembelajaran tersebut menggambarkan satu bentuk proses belajar yang berfokus pada klien dalam situasi nyata untuk pengembangan kemampuan profesional peserta didik. Situasi pembelajaran berfokus pada kondisi lingkungan klien yang dijadikan pengalaman belajar klinik terjadi interaksi antara pembimbing klinik, peserta didik dan klien. Pembelajaran klinik menuntut peserta 2

4 didik menemukan teori teori sesuai kasus yang ditangani dan mengembangkan serta mempraktekkan keterampilan yang telah dipelajari untuk meningkatkan kemampuan profesional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan fungsi perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas proses pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik di ruang perawatan BLU RSUP Prof dr. R.D. Kandou. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional untuk menganalisis hubungan fungsi perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas proses pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing di ruang perawatan BLU RSUP Prof.Dr.R.D.Kandou Manado Tahun 2013 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat Inap RSUP Prof kandouselama 2 bulan yaitu mulai bulan Juni Juli Populasi,sampel dan sampling Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembimbing klinik di RSUP Prof.Dr.R.D Kando Manado yaitu berjumlah 50 pembimbing. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Adapun jumlah sampel pembimbing klinik dalam penelitian ini adalah seluruhnya berjumlah 50 pembimbing yang bertugas di ruang rawat inap. Cara pengumpulan data Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuesioner. Tehnik observasi yang di lakukan adalah observasi terstruktur ( Sugiyono, 2012) Dalam bentuk pernyataan-pernyataan untuk perencanaan kepala ruangan, dan kuesioner tentang efektifitas proses bimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik. Penilaian menggunakan skala gutman dengan skor dari setiap item yaitu; jika pernyataan ya di beri nilai 1 dan jika tidak di beri nilai 0. Analisis data Dalam penelitian ini data diolah menggunakan computer program SPSS versi 19. Uji statistik menggunakan uji pearson correlationdengan tingkat kebermaknaan 95% data yang dipilih adalah p = 0,05. HASIL PENELITIAN Pada Tabel 1 memperlihatkan Distribusi frekuensi Umur, Pendidikan, Masa Kerja Pembimbing Klinik Di BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado Responden yang 3

5 berumur diatas 30 tahun adalah responden yang paling dominan dengan jumlah responden 46 orang atau 92 persen dari 50 responden (pembimbing klinik), dan yang paling sedikit berumur kurang dari 30 tahun sebanyak 4 responden atau hanya 8 persen dari 50 responden. Responden dengan pendidikan DIII Keperawatan adalah responden yang paling dominan dengan jumlah responden 34 orang atau 68 persen dari 50 responden (pembimbing klinik) dan yang paling sedikit dengan pendidikan S1 Keperawatan 16 responden atau 34 persen dari 50 responden. Responden dengan masa kerja diatas 10 tahun adalah responden yang paling dominan dengan jumlah responden 36 orang atau 72 persen dari 50 responden (pembimbing klinik) dan yang paling sedikit dengan masa kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 14 responden atau hanya 28 persen dari 50 responden. Pada table Tabel 2 Memperlihatkan Distribusi frekuensi Pembimbing Klinik Di BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado Efektivitas pembimbing klinik di ruangan perawatan BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado pada umumnya sudah baik, hal ini terlihat pada persentase fungsi perencanaan kategori baik mencapai 60 persen atau 30 responden dari total sampel yang diambil. Pada Tabel 3 memperlihatkan Distribusi frekuensi Perencanaan kepala ruangan Di BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado Analisis fungsi perencanaan kepala ruangan dan efektivitas pembimbingan klinik di BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado didapatkan hasil atau nilai p=0.496 dari hasil persilangan dua variabel. Nilai p=0.496 > 0.05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan efektivitas pembimbingan klinik di ruangan perawatan BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan efektivitas pembimbingan klinik atau hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternative diterima. PEMBAHASAN Pada penelitian ini terlihat bahwa Fungsi perencanaan kepala ruangan di ruang perawatan rsup prof.kandou sangat baik, efektifitas pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan blur sup manado cukup baik, tidak ada hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan RSUP Prof R. D Kandou Manado Perencanaan merupakan suatu upaya memutuskan apa yang akan dilakukan; siapa yang melakukan; dan bagaimana, kapan, dan di mana hal tersebut dilakukan. Perencanaan 4

6 juga menuntut individu untuk menentukan pilihan di antara beberapa alternative perencanaan juga adalah proses yang proaktif dan memiliki tujuan serta merupakan fungsi yang dituntut dari semua manajer dalam hal ini kepala ruangan perawatan sehingga tujuan dan kebutuhan individu maupun organisasi dapat terpenuhi (Ilyas Y. 2004). Tanpa perencanaan yang matang dan bertujuan jelas maka hasil yang dicapai tidak akan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di ruangan perawatan BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado, perencanaan dari seluruh kepala ruangan sudah baik, hal ini terlihat pada persentase fungsi perencanaan kategori baik mencapai 80 persen dari total sampel yang diambil. Hal ini juga sejalan dengan Marquis dkk, (1996), yang menyatakan bahwa tanpa perencanaan yang adekuat, proses manajemen akan mengalami kegagalan. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staff, dan dengan tugas-tugas ini seorang pimpinan akan mempunyai pedoman untuk melaksanakan supervisi dan menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staff untuk menjalankan tugas-tugasnya. Perencanaan adalah suatu tugas prinsip dari semua manajer dalam divisi keperawatan.suatu rencana yang baik harus berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standart, fleksibel, seimbang dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia lebih dulu. Jenis-jenis perencanaan terdiri dari rencana jangka panjang, rencana jangka menengah dan rencana jangka pendek.rencana jangka panjang disebut juga perencanaan strategis yang disusun untuk tiga sampai sepuluh tahun. Perencanaan jangka menengah dibuat dan berlaku satu sampai dengan lima tahun dan perencanaan jangka pendek dibuat satu jam sampai dengan satu tahun. Berdasar pengertian demikian, perencanaan berhubungan dengan dampak masa depan dari keputusan yang dibuat sekarang, atau disebut sebagai futurity of currernt decisions. Ia mencakup pilihan-pilihan yang berkaitan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Ia juga merangkul kekuatan-kekuatan eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Bahkan jika meningkat pada perencanaan stratejik, perencanaan menjadi falsafah, yaitu suatu sikap, a way of life, suatu proses berpikir, suatu aktivitas intelektual (Patricia, 2010). Peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang berkwalitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan. Instruktur klinik atau yang disebut pembimbing klinik berperan sebagai perancang dan pengembang model pembelajaran sekaligus sebagai pengelola atau pelaksana. Oleh karena itu 5

7 untuk melaksanakan tugas ini, instruktur klinik perlu memiliki pengetahuan,sikap, keterampilan khusus dan hal-hal atau materi yang akan disampaikan. Selain itu instruktur klinik atau pembimbing klinik pun sebaiknya memahami tentang konsep perencanaan pembelajaran.menurut Asmuji (2005) ada beberapa model persiapan mengajar diantaranya model ROPES dan satuan pelajaran.model ROPES merupakansebuah urutan tahap dari Review, Overview, Presentation, Exercise dan Sumarry. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di ruangan perawatan BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado, efektivitas pembimbingan pembimbing klinik pada umumnya sudah baik, hal ini terlihat pada persentase fungsi perencanaan kategori baik mencapai 60 persen atau 30 responden dari total sampel yang diambil. Hal ini dikarenakan setiap mahasiswa melakukan tindakan keperawatan selalu di bawah supervisi instruktur klinik dan terakhir summary atau membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah berlangsung (Gillies, 2000). Hubungan perencanaan kepala ruangan dengan efektivitas pembimbingan pembimbing klinik Di RSUP prof.kandou manado. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, ternyata tidak ada hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas pembimbingan oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado. Hal ini bertolak belakang dengan teori Marquis dkk, (1996), yang menyatakan bahwa tanpa perencanaan yang adekuat, proses manajemen akan mengalami kegagalan. Melalui perencanaan akan dapat ditetapkan tugas-tugas staff, dan dengan tugas-tugas ini seorang pimpinan akan mempunyai pedoman untuk melaksanakan supervisi dan menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staff untuk menjalankan tugas-tugasnya. Ada juga yang mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu tugas prinsip dari semua manajer dalam divisi keperawatan.suatu rencana yang baik harus berdasarkan pada sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standart, fleksibel, seimbang dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia lebih dulu KESIMPULAN Fungsi perencanaan kepala ruangan di ruang perawatan rsup prof.kandou sangat baik, efektifitas pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan blur sup manado cukup baik, tidak ada hubungan antara perencanaan kepala ruangan dengan efektifitas pembimbingan mahasiswa oleh pembimbing klinik di ruangan perawatan RSUPProf R.DKandou Manado 6

8 DAFTAR PUSTAKA Asmuji, (2005), Manajemen Keperawatan Konsep dan aplikasi, AR.Ruzz Media,Yogyakarta Depkes RI, (1997), Standar Pelayanan Keperawatan, Direktorat Bina PelayananKeperawatan Depkes RI Gillies, (1995) Kepemimpinan dalam Keperawatan, Jakarta : EGC Gillies, Dee Ann,( 2000). Manajemen Keperawatan sebagai Suatu Pendekatan Sistem Ilyas Y. (2004). Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit; Teori, metoda, dan formula. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Marquis,B.L& Houston C.J,(1996), The Leadership rule and management function Nursing Theory and application,edition 3. Marquis.B.L & Houston C.J.(1996), Kepemeimpinan dan Manajemen Keperawatan; Teori dan aplikasi, Edisi 4. Jakarta. Nursalam, (2011), Manajemen Keperawatan, aplikasi dalam praktik Keperawatan professional, Jakarta: Salemba Medika Patricia Kelly.(2010). Nursing Leadership & Management, second Edition, Delmar,Cengage Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,Penerbit Alfabeta, Bandung 7

9 Tabel 1. Distribusi frekuensi Umur, Pendidikan, Masa Kerja Pembimbing Klinik Di BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado Pembimbingan Klinik Total Tidak baik Baik Karakteristik f % f % f % Umur <=30 tahun ,0 >30 tahun 43 91,5 3 6, ,0 Pendidikan D , ,0 S ,0 Masakerja <=10 tahun 13 92,9 1 7, ,0 >10 tahun 34 94,4 2 5, ,0 Tabel 2. Distribusi frekuensi Pembimbing Klinik Di BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado Pembimbing Klinik Jumlah f % Tidak baik Baik 3 6 Total Tabel 3. Distribusi frekuensi Perencanaan kepala ruangan Di BLU RSUP Prof. Dr. R.D Kandou Manado Perencanaan Kepala Ruangan Jumlah f % Tidak baik Baik Total